Anda di halaman 1dari 25

Physical Assesment

PEMERIKSAAN PERKEMIHAN

BY: Ns. Ridha Mardiyani, M.Kep


PENGKAJIAN UROLOGI

1. Pengkajian Riwayat Kesehatan


(Anamnesa)
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Diagnostik
PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

 A. ANAMNESIS:

1. Keluhan Utama :Nyeri, Keluhan Miksi,


Hematuria, dll
2. Keluhan Disfungsi seksual
3. Riwayat Kesehatan saat ini
&sebelumnya

 B. PSIKOSOSIOSPIRITUAL:
Status Emosi, Kognitif, Perilaku, Konsep Diri, Sosial-
konomi
RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

 Riwayat infeksi traktus urinarius


 Sistoskopi sebelumnya
 Riwayat penggunaan kateter urine dan hasil-
hasil pemeriksaan diagnostik renal atau urinarius.
penyakit pada anak-anak, batu ginjal, kelainan
yang mempengaruhi fungsi ginjal dan saluran
perkemihan (diabetes melitus, Hipertensi, trauma
abdomen, cedera medula spinalis)
Cont....
 Untuk pasien wanita : jumlah, tipe persalinan
(pervagina VS Sectio caesarea), persalinan dengan
forceps, infeksi vagina, keputihan atau iritasi;
penggunaan kontrasepsi.

 Riwayat sering terpajan dengan lingkungan yang


tinggi toksin yang berhubungan dengan saluran
perkemihan misalnya : zat-zat kimia, plastik, karet,
asap rokok

 Riwayat penyakit genital atau penyakit menular


seksual
Pemeriksaan Fisik: General

 Amati keseluruhan penampilan pasien, ekspresi wajah, BB, TB, hygiene


pribadi, dan tanda-tanda distress
 Amati tingkat responsivitas, kognisi, interaksi pasien dengan orang lain
 Pasien dengan masalah ginjal  masalah gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
Inspeksi

 Inspeksi hidrasi membran mukosa


 Inspeksi ekstremitas kulit warna dan tanda eksoriasi, memar atau
perdarahan
 Kaji ada/tidaknya distensi vena jungularis pertimbangkan terhadap
pengukuran tekanan vena jungularis
 Inspeksi abdomen, jika diduga ada asites ukur lingkar perut dan lakukan
pemeriksaan shifting dulness
 Jika pasien berisiko mengalami kelebihan cairan  perhatikan apakah pasien
ada hipertensi, edema paru,ronki basah, peningkatan JVP, kongesti
hepar,gagal jantung kongestif, sesak napas.
 Tanda kelebihan volume esktravaskuler : pitting edema pada kaki,
pergelangan kaki dan tangan, jari tangan, periorbital, edema di sakrum, dan
asites
PEMERIKSAAN FISIK
A. INSPEKSI:
1. Hasil normal : abdomen bawah flat (datar), tidak
ada distensi, orifisium eksternal uretra berwarna
merah muda tanpa disertai adanya pengeluaran pus,
& cairan yang kontraindikasi

2. Inspeksi adanya kesimetrisan dan batasan.


Ketidaksimetrisan atau adanya pembesaran pada
daerah pinggang atau abdomen atas 
hidronefrosis, tumor retroperitoneum
PEMERIKSAAN FISIK
3. Gambaran penuh pada area suprapubic dapat
mengindikasikan adanya distensi kandung
kemih.

4. Kaji adanya luka bekas operasi atau bekas


trauma yang mempengaruhi proses perkemihan
B. AUSKULTASI PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan sebelum palpasi untuk mencegah gangguan pada hasil
bising usus dan vascular murmurs.
1. hasil normal: tidak terdapat suara bruit pada arteri renal pada
posterior atau anterior bagian atas kanan maupun kiri dari sudut
costovertebra.
2. Hasil abnormal: Bunyi bruit pada bagian kiri atas umbilikus.
3. Bruit mengindikasikan adanya stenosis arteri renal, aneurisma, atau
malformasi arterivena.
4. Jika bunyi bruit terdengar hindari tindakan palpasi yang terlalu dalam
Arteri RENALIS
PEMERIKSAAN FISIK

C. Palpasi

 Ginjal sukar dipalpasi namun pada yg kurus lebih mudah.

 Posisi supinasi, satu tangan mengangkat CVA dan tangan


yg lain menekan/mempalpasi.

 Temuan: nyeri tekan, teraba massa  hipertropi


kompensasi,tumor, dll
CARA PALPASI GINJAL:
Posisi klien : supine dengan lengan pada sisi samping tubuh dan kedua
kaki sedikit difleksikan

1. Hasil normal : palpasi pada bagian bawah ginjal


kanan menunjukan gambaran lembut, tidak ada
kekakuan dan ginjal kiri sulit dipalpasi karena
letaknya lebih tinggi.
2. Lakukan palpasi dengan menekan kulit tidak lebih
dari 1-2 cm
Palpasi Ginjal
PALPASI lanjutan....:
3. Periksa ke empat kuadran, daerah yang mengalami tegang otot
mengindikasikan adanya masa pada daerah pelvis, infeksi atau
neuplastik
4. Palpasi adanya massa pada ginjal : Jika ada pembesaran 
ginjal akan menonjol kedepan & bila abses
perinefrik/pengumpulan cairan  ginjal akan menonjol ke
belakang
5. Kaji adanya distensi kandung kemih
PEMERIKSAAN FISIK
D. PERKUSI:

1. Hasil normal : flat pada daerah diatas simpisis pubis


dan timpani dibagian bawah abdomen, tidak teraba
lunak pada daerah posterior kanan atau kiri atas
pada sudut costovertebra

2. Bunyi perkusi akan berubah dari timpani ke dullness


pada saat kandung kemih terisi penuh.
3. Perkusi Abnormal:
 Tumpul: pada anterior dan posterior 
adanya masa pada renal.
 Lembut : ketika renal mengalami trauma
 Dalam : mengindikasikan adanya
hemoragic.

4. Adanya keluhan nyeri: mengindikasikan


pielonefritis, batu renal, pelvis atau
ureter
Pemeriksaan Sfiting Dulness
Perkusi Sudut kostovetebral
CASE STUDY
Seorang laki-laki, usia 35 tahun,datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada
abdomen. Pasien tampak meringis sambal memegang perut. Hasil pemeriksaan
fisik, TTV Nadi 110 x/mnt, TD 130/90mmHg, RR 24 x/mnt, suhu 37,8 selsius.
Pasien mengatakan nyeri saat berkemih. Apa pengkajian selanjutnya ?

Anda mungkin juga menyukai