Anda di halaman 1dari 20

PENGKAJIAN ELIMINASI USUS

• Ns REZKIYAH HOESNY, M.Kep

Ns REZKIYAH HOESNY, M.Kep


Anatomi Sistem Pencernaan
Anatomi Sistem Pencernaan
Anatomi Sistem Pencernaan
Anatomi Sistem Pencernaan
RIWAYAT
Diawali dgn Riwayat Kes, diikuti dgn PemFis pd
abdomen, anus, rektum, serta pem diagnostik
lainnya

Tinjau kembali riwayat perawatan sebelumnya,


operasi, potensi terpapar infeksi, bepergian,
pengobatan saat ini, kebiasaan, riwayat keluarga

Data Biografi dan Demografi


Keluhan Utama

Nyeri Abdomen Dispepsia


• Akut/Kronis,
Berulang/Konsisten/Intermitten • Bd/ pengobatan, makanan,
• Waktu, lokasi, durasi, faktor yg stres
meringankan/memperberat, pola • Manifestasi yg brhbgn :
radiasi
• Manifestasi yg brhbgn : Anoreksia, Refluks, Disfagia,
Penurunan BB, demam/menggigil, Mual/muntah, sendawa, rasa
diare/konstipasi cepat kenyang
Keluhan Utama

Darah pada Feses Diare


• Nyata/samar, akut/kronis • Akut/Kronis
• Nyeri lambung, abdomen, rektum • Pengobatan , preparasi usus,
• Hematoskezia/merah marun, berhbgn dgn makanan,
melena, darah merah segar mual/muntah, demam/menggigil
• Ketidakstabilan hemodinamik, • Manifestasi yg bd / : demam, nyeri
anemia, darah saat menyeka abdomen, darah/nanah/lemak
setelah defekasi terlihat pada feses, penurunan BB
Keluhan Utama

Inkontinensia Feses Infeksi


• Akut/Kronis • Diare, mual/muntah,
• Waktu, konsistensi, riwayat demam, risiko keracunan
kerusakan sfingter, penyakit makanan, darah pada feses,
neurologis, diabetes melitus, terpajan terhadap
proktitis radiasi darah/jarum, imunisasi
hepatitis B, riwayat
divertikulitis, jaundis
RIWAYAT
• Riwayat Medis Terdahulu : Kelainan GI kronik,
perdarahan GI, kanker, diare, anemia, keracunan
makanan, penyakit infeksius
• Riwayat Operasi
• Alergi
• Pengobatan
• Kebiasaan diet
• Riwayat Sosial
• Riwayat Keluarga
PEMFIS

Inspeksi Auskultasi
• Kontur abdomen : datar, membulat, skafoid • Bising usus memberikan informasi ttg
• Cari keberadaan distensi, massa, asimetris, pergerakan cairan dan udara melalui sal usus
atau gelombang peristaltik yg tampak, (Normalnya terdengar tiap 5-10 detik dan
abnormal umumnya sekitar 5-35 x/mnt. Jika tdk ada
• Perhatikan jaringan parut, petekie, dan bunyi setelah 2 mnt pada satu kuadran, bising
keberadaan vena yg membesar usus dikatakan absen.
• Umbilikus yg menonjol dpt mengindikasikan • Tdk ada bising usus menandakan ileus
hernia umbilikalis paralitik yg mungkin bd/ iritasi peritoneal
• Pembesaran vena di sekitar umbilikus (caput atau karena efek anastesi
medusae) mengindikasikan sirosis • Bising usus yg cepat, bernada tinggi atau
suara metalik menandakan obstruksi usus
awaL
PEMFIS

Perkusi Palpasi
• U/ mendeteksi keberadaan cairan, distensi akibat • Dilakukan pada permukaan kemudian dalam, ke arah
gas, atau massa padat, dan untuk menentukan lokasi hati, limpa, dan ginjal. Klien berada dalam posisi supinasi
dan ukuran organ abdomen terutama hati dan limpa dan pemeriksaan dimulai dari area yang terjauh dari
(Sebaiknya palpasi dahulu jika pasien mengeluh nyeri lokasi nyeri, jika terdapat nyeri
abdomen) • Palpasi ringan digunakan untuk mendeteksi massa, area
spasme muskular atau kekakuan, dan area yg nyeri
• Klien dlm posisi supinasi. Abdomen diperkusi pada
• Palpasi dalam digunakan untuk menentukan ukuran dan
keempat kuadran. Umumnya Timphani (bernada bentuk dari organ dan massa pada abdomen
tinggi, keras, atau musikal), yg muncul krn • Temuan pd palpasi bd/ penemuan saat perkusi
keberadaan gas di dalam abdomen, usus kecil, dan
• Lakukan tes nyeri lepas jika klien nyeri abdomen. Palpasi
kolon.
perlahan dan dalam, menjauhi area yg mengalami
• Keberadaan feses dan cairan menyebabkan bunyi inflamasi, dan kemudian dgn cepat menarik tangan yg
tumpul (dull), mungkiin mengindikasikan massa atau melakukan palpasi. Rasa nyeri pd sisi dgn inflamasi yg
pembesaran organ, sprt distensi kandung kemih, muncul saat tangan yg melakukan palpasi ditarik disebut
tumor ovarium, pembesaran hati atau limpa. nyeri lepas (tenderness)
• Jika kandung kemih terisi penuh, area suprapubik
akan terdengar tumpul saat perkusi krn suara
terjebak di atas cairan atau organ padat
PEM DIAGNOSTIK
Uji Non-Invasif
Flate Plate of The Abdomen
• Pemeriksaan rontgen dari
organ abdomen
• Mengidentifikasi tumor,
obstruksi, iskemi usus,
klasifikasi pankreas,
penumpukan gas abnormal,
(yg menandakan obstruksi
usus) dan penyempitan
PEM DIAGNOSTIK
Uji Non-Invasif
Studi Barium pd GI Bawah
• Barium enema diberikan u/ pem.
Radiografi dr usus besar. Barium
sulfat (teknik kontras tunggal) atau
barium sulfat dan udara (kontras
ganda) dimasukkan melalui dubur.
• Diperlukan u/ klien dgn riwayat
perubahan pola defekasi, nyeri
abdomen bawah, atau feses
disertai darah, mukus, atau nanah
• Membantu mendeteksi tumor,
divertikula, stenosis, obstruksi,
inflamasi, kolik ulseratif, dan polip
PEM DIAGNOSTIK
Uji Non-Invasif
• CT Scan : Skrining primer Ca kolon.
Mengkaji divertikulitis akut dan
pembentukan abses, mendiagnosis Ca
Kolorektal, dan stadium tomor rektal.
Alternatif dari barium enema jika klien
tdk dpt menahan barium atau
klolonoskopi.
• Scintigrafi : menggunakan bahan radioaktif
dan kamera gamma. Bahan radioaktif
disuntikkan ke dalam pembuluh darah,
akan menyebar ke seluruh tubuh dan
berkonsentrasi pada organ target yang
akan diperiksa. Dengan menggunakan
kamera gamma, yaitu kamera yang dapat
mendeteksi bahan radioaktif, organ target
difoto. Hasil foto kemudian dianalisis untuk
menentukan apakah organ masih normal
atau mengalami kelainan
PEM DIAGNOSTIK
Uji Non-Invasif

• USG : mengidentifikasi proses


patofisiologi dlm pankreas, hati,
kandung empedu, limpa, dan
jaringan retroperitoneal

• Manometri rektal : mengukur


tekanan sfinghter internal dan
eksternal saat istirahat dan
kontraksi, serta sensasi dan fungsi
rektal pada klien yg dicurigai dgn
disfungsi pelvis atau inkontinensia
fekal. Penemuan positif
menandakan terjadinya defisit
neurogenik atau luka pada sfingter
PEM DIAGNOSTIK
Uji Invasif

• Endoskopi : visualisasi langsung GI dgn


mnggunakan selang yg fleksibel dan
dilengkapi dgn sinar. Mengobservasi
scara langsung sumber perdarahan dan
lesi di permukaan dan menentukan
status dari jaringan yg mulai sembuh

• Proktosigmoidoskopi : pemeriksaan
endoskopik dari lapisan kolon simoid
bagian distal, rektum, dan anal kanal,
menggunakan protoskop dan
sigmoidoskopi. Indikasi : perubahan pola
defekasi, nyeri abdomen bawah dan
perineal, prolaps rektal saat defekasi,
pruritus anal, dan keluarnya darah,
mukus atau nanah pd feses. Hanya
sebagian kolon yg dpt divisualisasi
PEM DIAGNOSTIK
Uji Invasif

• Kolonoskopi : visualisasi seluruh kolon


dgn fiberoptik endoskop fleksibel.
Indikasi : riwayat konstipasi dan diare,
perdarahan rektal persisten, nyeri
abdomen bawah, skrining resti Ca
Kolon.

• Endoskopi Kapsul Video : Klien menelan


kapsul endoskopi (setelah puasa 1
malam), mengenakan unit perekam
data selama 8 jam, gambar2
ditransmisikan menuju unit perekam
data eksternal pd pinggang.
Memberikan visualisasi dr usus kecil
ketika ada suspek perdarahan GI yg
tersembunyi atau lesi .
PEM DIAGNOSTIK
Uji Laboratorium

• Antigen Kanker : Tingginya level CEA (Carcinoembrionic


Antigen) merupakan karakteristik dari berbagai kondisi
keganasan sprt Ca Kolon, paru2, atau payudara, dan
beberapa kondisi tidak ganas sprt penyakit hati, sirosis,
kista, pankreas, perokok berat, dan penyakit inflamasi usus.
Tdk untuk skrining Ca Kolorektal. CA 19-9 merupakan tumor
marker serologis yg meningkat pd klien dgn Ca kolorektal,
gaster, dan pankreas.

• Pem. Feses : mendeteksi infeksi usus yg disebabkan o/


beberapa tipe parasit dan telurnya. Bakteriologis feses dpt
mengidentifikasikan patogen yg menyebabkan penyakit GI.

Anda mungkin juga menyukai