Anda di halaman 1dari 19

Proses Keperawatan

Angina Pectoris
Alicia L. Tien 12020001
Riska Auliya 12020017
Outline
• Pengertian

• Jenis

• Etiologi

• Pemeriksaan penunjang

• Manifestasi Klinis

• Proses Keperawatan
Pengertian
Angina Pectoris
Angina pektoris adalah suatu sindrom kronis dimana klien mendapat serangan sakit
dada di dearah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau dada sebelah kiri yang
khas, yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan
kiri, kadang-kadang dapat menjalar ke punggung, rahang, leher atau ke lengan kanan.
Sakit dada tersebut biasanya timbul pada waktu pasien melakukan aktivitas dan segera
hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.
Jenis Angina Pectoris

Silahkan isi text ini dengan


penjelasan mengenai topik yang
ingin kamu bahas.
Angina Pectoris Stabil Angina Pectoris Tidak Stabil Angina Prinzmental
Jangan lupa untuk mengajak audiens
Disebut juga Angina klasik, terjadi untuk aktif dalam
Adalah sesi presentasi.
kombinasi angina stabil Angina yang terjadi karena spasme
jika arteri koroner yang dengan angina prinzmental, arteri koronaria. Berhubungan
anterosklerotik tidak dapat dijumpai pada individu dengan dengan resiko tinggi terjadinya
berdilatasi untuk meningkatkan perburuknya penyakit arteri koroner. infark.
alirannya sewaktu kebutuhan
oksigen meningkat.
Silahkan isi text ini dengan
penjelasan mengenai topik yang
Angina Nokturnal ingin
Angina kamu bahas.
Refrakter atau Intraktabel Angina Dekubitus

Nyeri terjadi saat malam hari, Jangan lupayang


Angina untuksangat
mengajak
berataudiens
sampai Angina saat berbaring.
biasanya saat tidur dan dapat untuk aktiftidak
dalam sesi presentasi.
tertahankan.
dikurangi dengan duduk tegak.
Biasanya akibat gagal ventrikel kiri.
Iskemia Tersamar

Terdapat bukti obyektif iskemia


(seperti tes pada strees) tetapi pasien
tidak menunjukkan gejala.
Etiologi dari
Angina Pectoris
Penyebab yang paling umum dari angina adalah
penyakit arteri koroner. Sedangkan penyebab yang
kurang umum dari angina adalah spasme
(kekejangan) dari arteri-arteri koroner.
Penyakit Arteri Koroner Coronary artery spasm

Arteri-arteri koroner mensuplai Spasme dapat terjadi pada arteri-


darah yang beroksigen pada otot arteri koroner normal serta pada yang
jantung. Penyakit arterikoroner disempitkan oleh arteriosclerosis.
berkembang ketika kolesterol Spasme arteri koroner dapat juga
mengendap di dinding arteri, disebabkan oleh penggunaan atau
penyalahgunaan cocaine.
1 2

Latihan fisik dapat memicu serangan Makan makanan berat akan


dengan cara meningkatkan meningkatkan aliran darah ke daerah
kebutuhan oksigen jantung mesentrik untuk pencernaan,
sehingga menurunkan ketersediaan
darah unuk supai jantung
3

Stress atau berbagai emosi akibat


situasi yang menegangkan, faktor yang dapat
menyebabkan frekuensi jantung menimbulkan nyeri angina,
meningkat, akibat pelepasan
adrenalin dan meningkatnya tekanan adalah sebagai berikut:
darah dengandemikian beban kerja
jantung juga meningkat
• Poin 1
Pemeriksaan Elektrokardiogram
Penunjang dari Gambaran elektrokardiogram (EKG) yang

Angina Pectoris dibuat pada waktu istirahat dan bukan pada


waktu serangan angina seringkali masih
normal.

• Poin 2
Pemeriksaan Penunjang dari Foto Rontgen Dada
Angina Pectoris Foto rontgen dada seringkali menunjukkan
bentuk jantung yang normal, tetapi pada pasien
hipertensi dapat terlihat jantung yang
membesar dan kadang-kadang tampak adanya
klasifikasi arkus aorta.
• Poin 3
Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium
Penunjang dari Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting

Angina Pectoris
dalam diagnosis angina pectoris. Walaupun
demikian untuk menyingkirkan diagnosis
infark miokard jantung akut maka sering
dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT,
atau LDH.

Pemeriksaan Penunjang dari • Poin 4


Angina Pectoris Thallium Exercise Myocardial
Imaging
Pemeriksaan ini dilakukan bersama-sama ujian
latihan jasmani dan dapat menambah sensifitas
dan spesifitas uji latihan.
Manifestasi klinis
dari Angina
Pectoris

Iskemia otot jantung akan memberi nyeri dengan derajat yang


bervariasi, mulai dari rasa tertekan pada dada sampai nyeri hebat
yang disertai dengan rasa takut atau rasa akan menjelang ajal.
Nyeri sangat terasa pada di daerah belakang sternum atas atau
sternum ketiga tengah (retrosentral).
Meskipun rasa nyeri biasanya terlokalisasi, namun nyeri tersebut
dapat menyebar keleher, dagu, bahu, dan aspek dalam ekstremitas
atas. Pasien biasanya memperlihatkan rasa sesak, tercekik, dengan
kualitas yang terus menerus. Rasa lemah di lengan atas,
pergelangan tangan, dan tangan akan menyertai rasa nyeri.
• Poin 1
Proses Pengkajian
Keperawatan Perawat mengumpulkan informasi tentang

Angina Pectoris
seluruh segi aktivitas pasien, terutama mereka
yang ditemukan beresiko mengalami serangan
jantung atau nyeri angina.

• Poin 2
Diagnosa Keperawatan

Proses keperawatan pada pasien Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosa


keperawatan utama untuk klien ini mencakup
dengan angina pectoris sebagai berikut:
Nyeri berhubungan dengan iskemia miokardiu,
Cemas berhubungan dengan rasa takut akan
kematian, Intoleransi aktifitas berhubungan
dengan berkurangnya curah jantung.
• Poin 3
Proses Intervensi (Rencana) dan Implementasi
Keperawatan (Aplikasi)

Angina Pectoris Tujuan utama mencakup mencegah nyeri,


mengurangi cemas, menghindari salah paham
terhadap sifat dasar penyakit dan perawatan
yang diberikan, mematuhi program perawatan
diri dan mencegah komplikasi.

Proses keperawatan pada pasien


dengan angina pectoris
Pencegahan Nyeri. Pasien harus memahami
gejala kompleks dan harus menghindrari
aktivitas yang diketahui akan menyebabkan
nyeri angina seperti latihan mendadak, pajanan
terhadap dingin, dan kegembiraan emosional.
Penyuluhan Pasien dan pendekatan asuhan di rumah. Program
penyuluhan untuk pasien dengan angina dirancang untuk
menjelaskan sifat dasar penyakit dan menunjukan data yang
diperlukan untuk mengatur kembali kebiasaan hidup untuk
mencapai tujuan sebagai berikut: mengurangi frekuensi dan
beratnya serangan angina, memperlambat perkembangan penyakit
yang mendasarinya, bila mungkin memberikan perlindungan dari
komplikasi lain.
Evaluasi

Bebas dari nyeri


Menunjukan penurunan kecemasan
Memahami cara mencegah komplikasi dan
menunjukkan tanda-tanda bebas dari komplikasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai