“TUMOR OTAK”
OLEH:
RISMAWATI (12020008)
MABRUR ILIYYIN (12020011)
NURMALASARI (1202014)
RISKA AULIA (12020017)
YUNIAR PERAMA (12020021)
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami masih bisa melaksanakan segala aktifitas tanpa
suatu halangan apapun. Dalam satu kesempatan ini kami selaku mahasiswa/i prodi S1
keperawatan ingin memaparkan tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III
berupa makalah yang berjudul “(Tumor Otak)”.
Makalah ini berisikan pendahuluan sekilas mengenai pengertian dari tumor otak
itu sendiri dan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan tumor otak beserta data-
data yang cukup relevan.
Sekali lagi penulis mengucapkan syukur kepada Ilahi Rabbi semoga ilmu yang
didapatkan mendatangkan makna dan manfaat dalam kehidupan. Penyusunan makalah ini
tidak terlepas dari adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, walaupun makalah
ini belum sempurna tetapi saya merasa optimis terhadap hasil yang dicapai.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi ......................................................................................................................... 3
B. Fisiologi ......................................................................................................................... 4
D. Etiologi ...........................................................................................................................6
E. Manifestasi Klinis.......................................................................................................... 7
F. Patofisiologi ................................................................................................................... 8
G. Pathway ..........................................................................................................................8
H. Komplikasi ...................................................................................................................10
A. Pengkajian ...................................................................................................................13
ii
E. Catatan Perkembangan ..............................................................................................23
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................32
B. Saran ............................................................................................................................ 32
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Proses Keperawatan adalah metode asuhan keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis
dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah kesehatan
pasien / klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penentuan
Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian Tindakan Keperawatan
(evaluasi). Menurut Ali (1997) " (Susanti, 2017).
Sistem persarafan mengintergrasikan dan memantau aksi yang tak terbilang banyaknya
yang terjadi secara serentak di seluruh tubuh manusia. Karena itu, setiap tugas, tidak peduli
berapapun kecilnya yang dikerjakan oleh seseorang merupakan hasil langsung dari
komponen sistem saraf. Aksi-aksi ini dapat berada dalam kendali sadar, seperti menekan
tombol computer, atau dapat terjadi secara tidak sadar, seperti mencerna makanan,
melepaskan enzim dari pancreas, atau aksi sadar lainnya. (Pack, 2010).
Otak terletak di dalam rongga cranium tengkorak. Otak berkembang dari sebuah tabung
yang mulanya memperlihatkan tiga gejala pembesaran : otak awal, yang disebut otak depan,
otak tengah dan otak belakang. (Pearce, 2011).
Tumor otak atau tumor intracranial adalah neoplasma atau proses desak ruang (space
occupying lesion atau space taking lision) yang timbul didalam rongga tengkorak baik
didalam kompartemen supratentorial maupun intratentotrial. (Kusuma, 2015).
Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, di samping tumor
spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak ini dapat berupa tumor yang bersifat primer
ataupun yang merupakan metastasis dari tumor pada organ lainnya. (Hakim, 2005).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asuhan keperawatan?
3. Bagaimana asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien dengan tumor otak?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian tumor otak beserta apa saja etiologi,
manifestasi klinis dan komplikasi dari tumor otak.
3. Mahasiswa dapat memahami bagaimana proses patofisiologi dari tumor otak.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami apa saja pemeriksaan penunjang dari
tumor otak beserta askepnya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi
Serebrum merupakan bagian terbesar dari otak manusia yang dibagi menjadi dua
belahan, yaitu hemisfer serebrum kiri dan kanan yang dipisahkan oleh fisura
longitudinalis cerebri yang keduanya masing-masing dihubungkan oleh korpus kolasum.
Hemisfer serebri dibagi atas lobus berdasarkan pada tulang di atasnya :
Tumor otak adalah tumbuhnya sel abnormal pada otak. Banyak jenis tumor otak
yang berbeda-beda. Beberapa tumor otak bukan merupakan kanker (jinak) dan beberapa
tumor otak lainnya adalah kanker (ganas). Tumor otak dapat berasal dari otak (tumor
otak primer) atau kanker yang berasal dari bagian tubuh lain dan merambat ke otak
(tumor otak sekunder/ metastatik).
WHO membagi tumor otak primer berdasarkan asa sel tumor dan tingkat
keganasan tumor pada otak. Hingga saat ini terdapat sekitar 120 jenis tumor otak yang
telah diketahui. Namun, beberapa jenis tumor pada otak yang sering terjadi di antaranya :
1. Glioma, tumor yang tumbuh dan berkembang pada jaringan glia dan saraf tulang
belakang.
2. Meningioma, tumor yang menyerang jaringan selaput otak pada otak kecil dan otak
besar yang tidak bersifat kanker.
3. Adenoma pituitary, tumbuh dan berkembang pada permukaan kelenjar pituitary.
4. Tumor neuroma, tumor yang berasal dari pelindung serat saraf, baik didalam
tengkorak maupun pada tulang belakang.
5. Limfoma sistem saraf pusat, tumor yang terjadi pada sistem limfatik yang terdiri dari
nodus limfa. Sangat ganas dan merupakan manifestasi dari pertumbuhan tumor
lainnya pada otak.
6. Craniomapharyngioma, terjadi pada area otak yang berdekatan dengan mata atau
sekitar bagian bawah otak yang berdekatan dengan kelenjar pituitary.
7. Tumor kelenjar pineal, bermula pada kelenjar pineal yang berdekatan dengan pusat
otak.
8. Tumor metastasis (tumor otak sekunder)
7
D. Etiologi
Tidak ada factor etiologi yang jelas untuk tumor otak primer. Meskipun tipe sel
yang berkembang menjadi tumor bisa diidentifikasi namun mekanisme yang
menyebabkan sel bertindak abnormal tetap belum diketahui. Kecenderungan keluarga,
imunosupresi, dan fakto-faktor lingkungan sedang diteliti. Waktu puncak untuk kejadian
tumor otak adalah decade kelima dan ketujuh. Selain itu, pria terkena lebih seirng dari
pada wanita. Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, namun
ada beberapa factor yang perlu ditinjau (Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma, 2015),
yaitu :
1. Herediter
Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali
pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggotaanggota
sekeluarga. Dibawah 5% penderita glioma tuberose atau penyakit StrurgeWeber yang
dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan factor familial
yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-bukti yang kuat untuk
memikirkan adanya factor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma.
2. Sisa-sisa sel embrional (Embryonic Cell Rest)
Ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh yang
menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya. Perkembangan abnormal itu
dapat terjadi pada kraniofaringioma, terutama intracranial dan kordoma.
3. Radiasi
Jaringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami
perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu
glioma.
4. Virus
Hingga saat ini belum ditemukan hubungan antara infeksi virus dengan
perkembangan tumor pada sistem saraf pusat.
5. Substansi karsinogenik
8
Tanda dan gejala umum adalah tanda yang kebanyakan sering muncul pada
kasus tumor otak, yaitu :
a. Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin tambah bila batuk dan membungkuk.
b.Kejang.
c. Tanda-tanda peningkatan tekanan intra cranial : pandangan kabur, mual muntah,
penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda-tanda vital, afasia.
d. Perubahan kepribadian.
3.Trias klasik
9
Trias klasik adalah tanda atau ciri khas pada tumor otak, yang diantaranya :
a.Nyeri kepala
b. Papil eodema
c. Muntah
F. Patofisiologi
Tumor otak primer dianggap berasal dari sel atau koloni stem sel tunggal dengan
DNA abnormal. DNA abnormal menyebabkan pembelahan mitosis sel yang tidak
terkontrol. Sistem imun tidak mampu membatasi dan menghentikan aberrant,
pertumbuhan sel baru. Pada saat tumor meluas, kompresi dan infiltrasi menyebabkan
kematian jaringan otak. Tumor otak tidak hanya menyebabkan lesi pada otak, tetapi juga
menyebabkan edema otak. Tengkorak bersifat rigid dan hanya memiliki sedikit tempat
untuk ekspansi isinya. Jika perawatan tidak berhasil, tumor otak akan menyebabkan
peningkatan tekanan intracranial secara progresif yang akan menyebabkan displacement
struktur stem otak (herniasi). Tekanan pada stem otak menyebabkan kerusakan pusat vital
signs kritis yang mengontrol tekanan darah, nadi, dan respirasi yang akan memicu
kematian.
Glioma merupakan tipe tumor yang paling banyak, menginfiltrasi beberapa bagian
otak. Glikoma malignan neoplasma otak yang paling banyak terjadi, kurang lebih 45%
dari seluruh tumor otak. Glioma dibagi dalam beberapa derajat I hingga IV,
mengindikasikan derajat malignasi. Derajat tergantung pada densisitas seluler, mitosis sel,
dan penampakan. Biasanya tumor menyebar dengan menginfiltasi sekitar jaringan saraf
sehingga sulit diangkat secara total tanpa menimbulkan kerusakan pada struktur vital.
10
G. Pathway
H. Komplikasi
Menurut beberapa sumber salah satunya menurut Gingsberg (2008) komplikasi
yang dapat terjadi pada tumor otak antara lain :
Peningkatan tekanan intracranial terjadi saat salah satu maupun semua factor
yang terdiri dari massa otak, aliran darah ke otak serta jumlah cairan serebrospinal
mengalami peningkatan. Peningkatan dari salah satu factor diatas akan memicu :
a.Edema serebral
Peningkatan cairan otak yang berlebihan terakumulasi disekitar lesi sehingga
menambah efek massa yang mendesak.
b. Hidrosefalus
6. Kematian
13
I. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan dan MRI
Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker tumor. Tetapi
pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama pada pasien dengan massa di otak
yang besar. Umumnya diagnosis histologik ditegakkan melalui pemeriksaan patologi
anatomi, sebagai cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan proses-proses
infeksi (abses cerebri).
4. Biopsi stereostatik
Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk
memberikan dasar-dasar pengobatan dan informasi prognosis.
5. Angiografi serebral
Gambar 2.7 Hasil Pemeriksaan Angiografi Serebral Pada Tumor Otak (Pearce, 2009)
6.Elektroensefalogram (EEG)
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan
dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
15
Gambar 2.8 Contoh Gambar EEG Pada Tumor Otak (Pearce, 2009)
1. Pengkajian
a. Data Demografi
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan,
dan penanggung biaya.
b. Keluhan utama
Biasanya klien mengeluh nyeri kepala yang hilang timbul dan durasinya makin
meningkat
c. Riwayat penyakit saat ini
Klien mengeluh nyeri kepala saat perubahan posisi dan dapat meningkat dengan
aktivitas, vertigo, muntah proyektil, perubahan mental seperti disorientasi, letargi,
papiledema, penurunan tingkat kesadaran, penurunan penglihatan atau
penglihatan double, ketidakmampuan sensasi (parathesia atau anasthesia),
hilangnya ketajaman atau diplopia.
d. Riwayat penyakit dahulu
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang mungkin ada
hubungannya dengan penyakit klien sekarang, yaitu riwayat keluarga dengan
tumor kepala.
f. Pengkajian psiko-sosio-spiritual
Pemeriksaan fisik pada klien dengan tomor otak meliputi pemeriksaan fisik
umum per system dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital, B1
(breathing), B2 (Blood), B3 (Brain), B4 (Bladder), B5 (Bowel), dan B6 (Bone).
a. Pernafasan B1 (Breath)
Adanya peningkatan irama pernafasan (pola napas tidak teratur) dan sesak napas
terjadi karena tumor mendesak otak sehingga hermiasi dan kompresi medulla
oblongata. Bentuk dada dan suara napas klien normal, tidak menunjukkan batuk,
adanya retraksi otot bantu napas, dan biasanya memerlukan alat bantu pernapasan
dengan kadar oksigen 2 LPM.
b. Kardiovaskular B2 (Blood)
• (4):Spontan
• (6):Mengikuti perintah
18
5) Berdasarkan Fokal
• Todd’s paralisis
• Afasia motorik
• Kejang parsial
• Nyeri epigastrium
19
• Dejavu
• Astereognosis
• Antopognosis
• Hemianestesia
• Hemianopsia homonym
e) Tumor Serebellum
• Fenomena puppenkoft
• Pubertas prekoks
• Diabetes insipidus
• Kesadaran menurun
• Gangguan N III
• Sindrom webber
• Sindrom benedict
• Sindrom claude
• Gangguan pendengaran
• Vertigo
6) Berdasarkan PTIK
Gangguan control sfinter urine, kebersihan bersih, bentuk alat kelamin normal,
uretra normal, produksi urin normal
e. Pencernaan B5 (Bowel)
f. Muskuloskeletal/integument B6 (Bone)
4. Diagnosa Keperawatan
Dapat melakukan ktivitas sehari-hari dosis, dan frekuensi dari analgesik yang
telah ditentukan (resep)
Aktivitas fisik tidak terganggu
Ketidakefektifan pola nafas (00032) berhubungan dengan penekanan medula
oblongata.
Domain 4: Activity/Rest
Domain 4: Activity/Rest
Mean Blood Pressure normal Kaji tanda vital dan bandingkan dengan
Behaviour (IV)
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002) berhubungan dengan efek
kemoterapi dan radioterapi.
Domain 2: Nutrition
Class 1. Ingestion
NOC NIC
Tujuan : setelah dilakukan tindakan Nutrition Monitoring (1160)
keperawatan selama 1x24 Kaji tanda dan gejala kekurangan nutrisi:
jam kebutuhan nutrisi penurunan berat badan, tanda-tanda anemia,
klien dapat terpenuhi dengan tanda vital
adekuat dengan kriteria hasil: Monitor intake nutrisi pasien
Antropometri: berat badan tidak turun
Berikan makanan dalam porsi kecil tapi
(stabil)
sering.
Biokimia: albumin normal dewasa
Timbang berat badan 3 hari sekali
(3,5-5,0) g/dl
Monitor hasil laboratorium: Hb, albumin
Hb normal (laki-laki 13,5-18 g/dl,
Kolaborasi dalam pemberian obat
perempuan 12-16 g/dl)
antiemetic
Clinis: tidak tampak kurus, terdapat
lipatan lemak, rambut tidak jarang dan
merah
Diet: klien menghabiskan porsi
makannya dan nafsu makan
bertambah
Hidrasi
Gangguan mobilitas fisik (00085) berhubungan dengan gangguan sensorik dan motorik
Domain 4: Activity/Rest
27
Class 2. Activity/Exercise
NOC NIC
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x24 jam, gangguan Kaji fungsi motorik secara berkala
mobilitas dapat diminimalkan dengan
Menjaga pergelangan kaki 90 derajat
kriteria Hasil :
dengan papan kaki. Gunakan trochanter
Mempertahankan posisi fungsi yang
rolls sepanjang paha saat di ranjang
dibuktikan dengan tidak adanya Ukur dan pantau tekanan darah pada fase
akut atau hingga stabil. Ubah posisi
kontraktur. Foodtrop
secara perlahan
Meningkatkan kekuatan tidak
Inspeksi kulit setiap hari. Kaji terhadap
terpengaruh/ kompenssi bagian tubuh area yang tertekan dan memberikan
Menunjukan teknik eprilaku perawatan kulit secara teliti
yang meingkinkan dimulainya Membantu mendorong pulmonary
kembali kegiatan Mobility hygiene seperti napas dalam, batuk,
(0208) suction
Keseimbangan terjaga Kaji dari kemerahan, bengkak/ketegangan
Koordinasi terjaga otot jaringan betis
Asuhan Keperawatan Pada Ny. Cika Saraumpet Dengan Diagnosa Medis Tumor Otak Di
Ruang Anggrek
A.Pengkajian
1.Identitas
a.Identitas Pasien
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Pekerjaan : PNS
Pendidikan Terakhir : S1
No.RM : 102709
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Pekerjaan : PNS
Pendidikan Terakhir : S2
2. Riwayat Kesehatan
14
a. Keluhan Utama
b. Keluhan Utama
Pada tgl 27 Oktober 2019 pukul 08:00 WIB pasien datang ke Rumah
Sakit diantar dengan suaminya, pasien mengeluh 3 bulan terakhir sering sakit
kepala, sakit kepala dirasa seperti dihantam oleh benda tumpul. Nyeri kepala
dirasakan diseluruh kepala dengan skala nyeri 5 dari 0-10. Nyeri dirasakan
setiap saat dan akan memburuk ketika bangun tidur ataupun membungkuk.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Suami
50 Thn
Anak
17 Thn
= Tinggal serumah
4. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
N : 60x/menit S : 37’C
BB : 50 kg TB :165 cm
5. Pemeriksaan Persistem
a. Sistem Integumen
Tidak ditemukannya luka ataupun memar pada kulit, turgor kulit sedang
dengan tekstur halus sedikit kering, peka terhadap sentuhan dan tidak
menampakan sianosis.
17
b. Sistem Neurologis
e. Sistem Gastrointestinal
Mulut bersih, tidak ada karies atau karang gigi, selera makan menurun karena
mual hingga muntah, reflek menelan baik, mukosa mulut berwarna merah
muda tidak ada lesi maupun radang. Abdomen berukuran datar simetris bising
usus 12x/ menit, tidak ada nyeri.
f. Sistem Muskuloskeletal
b. Hasil CT Scan pada tgl 27 Oktober 2019 menunjukan bahwa terdapat benjolan
berdiameter 2cm pada cerebellum pasien.
c. Hasil foto rontgen dada polos pada tgl 27 Oktober 2019 menunjukan bahwa
tidak ada tanda-tanda penyakit TBC pada pasien.
B.Analisa Data
18
R : 20x/menit
2 DS : Pasien Gangguan penglihatan Resiko jatuh
mengatakan (Kompresi saraf optic)
pandangannya sering
kabur
DO : Keseimbangan
pasien tampak
terganggu dengan
kekuatan otot
5 5
5 5
2019 informasi.
D.Asuhan Keperawatan
Tabel 3.4 Asuhan Keperawatan
No. DX Keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 Nyeri akut berhubungan Tujuan :
dengan peningkatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x
tekanan intra cranial. 24 jam nyeri dapat berkurang Kriteria Hasil :
1. Mampu mengontrol nyeri
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
manajemen nyeri
3. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
Rencana Tindakan : 27 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan nyeri
1.Monitor skala nyeri (09:00) diarea kepala seperti dihantam
benda tumpul. Skala nyeri 5 (0-
10)
O : Pasien tampak meringis
kesakitan dengan memegang
kepalanya
2.Ajarkan teknik relaksasi 27 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan nyerinya
(09:00) sedikit berkurang setelah
melakukan teknik relaksasi
Skala nyeri 4 (0-10)
21
N : 60x/menit R
: 15x/menit
2 Ketidakseimbangan Tujuan :
nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
kebutuhan tubuh 1x24 jam kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi
berhubungan dengan Kriteria Hasil :
mual muntah. 1. Adanya peningkatan berat badan sesuai
dengan tujuan
2. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
3. Menunjukan peningkatan fungsi pengecap
dari menelan
Rencana Tindakan : 27 Oktober 2019 S : Pasien mengatakan merasa
22
E.Catatan Perkembangan
Dinas Pagi Tanggal 27 Oktober 2019
No Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi Paraf
26
1 Nyeri akut berhubungan dengan 17:00 1. Memonitoring skala nyeri S : Pasien mengatakan
peningkatan tekanan intra cranial 2. Mengajarkan teknik relaksasi kepalanya masing sering sakit,
sakit dirasakan hilang timbul
3. Berkolaborasi dengan dokter
O : Wajah pasien tampak
dalam pemberian analgetik
menahan sakit
2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang 17:00 1. Memonitoring turgor kulit S : Pasien mengatakan sudah
dari kebutuhan tubuh berhubungan 2. Memberikan makanan sedikit mau makan meskipun sedikit
dengan mual muntah. namun sering O : pasien tampak lebih
bertenaga
3 Ansietas berhubungan dengan 17:00 1. Menjelaskan semua prosedur S : Pasien mengatakan masih
kurang informasi. dan apa yang dirasakan takut dengan penyakitnya
selama prosedur O : Pasien tampak sering
2. Mendengarkan dengan penuh bertanya
perhatian
4 Resiko jatuh berhubungan dengan 17:00 1. Mengajarkan pasien S : Pasien mengatakan masih
gangguan penglihatan (Kompresi bagaimana jatuh untuk sering pusing dan badannya
saraf optikus). meminimalkan cedera tidak seimbang
2. Mendorong pasien untuk O : Keseimbangan pasien
menggunakan tongkat atau terganggu
alat bantu jalan
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, di samping
tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak ini dapat berupa tumor yang sifatnya
primer ataupun yang merupakan metastasis dari tumor pada organ lainnya.
Permasalahan klinis pada tumor otak agak berbeda dengan tumor lain karena efek
yang ditimbulkannya, dan keterbatasan terapi yang dapat dilakukan. Kerusakan pada
jaringan otak secara langsung akan menyebabkan gangguan fungsional pada sistem saraf
pusat, berupa gangguan motorik, sensorik, panca indera, bahkan kemampuan kognitif.
Selain itu efek massa yang ditimbulkan tumor otak juga akan memberikan masalah serius
mengingat tumor berada dalam rongga tengkorak yang pada orang dewasa merupakan suatu
ruang tertutup dengan ukuran tetap (Wahjoepramono, 2006).
B.Saran
1. Mahasiswa
Untuk lebih rajin lagi mencari referensi mengenai materi terutama tumor
otak karena perkembangan ilmu pengetahuan terutama pengetahuan kesehatan itu
sangat pesat perkembangannya.
2. Pembaca
Untuk lebih mewaspadai perihal gejala-gejala tumor otak yang tidak bisa
disepelekan, dan lebih memperhatikan lingkungan sekitar apabila ada penderita
tumor otak yang tidak disadari sebelum terlambat.
DAFTAR PUSTAKA
Academia.edu. (2016, 21 Maret). Asuhan Keperawatan Klien dengan Tumor Otak . Diakses
https://www.academia.edu/27325844/Asuhan_Keperawatan_Klien_dengan_Tumor_O
tak_Gliosblastoma_Meningioma_dan_Cerebral_Metastase_
Academia.edu. A.Anatomi dan Fisiologi Otak. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2019,
darihttps://www.academia.edu/10041909/A._ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_OTAK
Amin Huda Nurarif, S., & Hardhi Kusuma, S. K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic Noc Edisi Revisi Jilid 3. Jogjakarta:
Percetakan Mediaction Publishing Jogjakarta.
Pack, P. E. (2010). In Anatomi dan Fisiologi (p. 122). Bandung: PT Intan Sejati.
Sari EDY, W. I. (2013). Karakteristik Klinik dan Histopologi Tumor Otak di Dua Rumah
Sakit di Kota Bandar Lampung , 48-56.
https://www.academia.edu/36553842/Konsep_Dasar_Asuhan_Keperawatan_Fungsi_
Tujuan_dan_Tahapan_Penting_dalam_ASKEP_Lengkap_Dengan_Contoh_Kasus
28
29