1. Aldi Januardi
2. Alviansyah M.
3. Amirrudin
4. Desliana R.W
5. Evi Herliana
6. Hirmadania
7. Natasya Ayu V
8. Putri
9. Sahrul
10. Seril Febiola C.M
11. Trisa Oktavia
TARAKAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Anatomi dan Fisiologi Sistem Sensorik” dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun
berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari Dosen
pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang anatomi dan fisiologi sistem sensorik.
Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena
keterbatasan kami yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami
dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini
bermanfaat bagi pembaca maupun kami.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
D. Manfaat Makalah......................................................................................5
B. Organ-Organ Sensorik..............................................................................6
A. Kesimpulan .......................................................................................23
B. Saran..................................................................................................23
A. Latar Belakang
Sistem sensoris merupakan salah satu sistem yang penting bagi
manusia, karena dengan sistem ini kita dapat merasakan hal-hal yang ada
di dunia ini. Misalkan saat kita makan, kita dapat merasakan apakah
makanan itu asin atau manis. Hidup tidak akan menjadi sepi karena kita
dapat mendengar alunan nada atau musik. Atau saat kita mulai tumbuh dan
hormon-hormon pertumbuhan mulai berfungsi, kita dapat merasakan yang
namanya falling in love. Semua rangsangan itu dapat kita rasakan melalui
bermacam-macam reseptor yang ada di dalam tubuh kita, lalu dari reseptor
akan dikirim ke central nervous system (saraf pusat) kita sebagai sinyal
ataupun informasi. Proses pengiriman sinyal inilah yang termasuk ke
dalam Sistem Sensoris . http. Seril Febiola, 2018 diakses 23 Oktober
2018.
Sistem sensoris sendiri adalah gabungan dari sistem nervous (saraf)
dan sistem pengindraan pada manusia. Dimana diawali dengan adanya
sensasi yang dapat dideteksi oleh organ-organ lalu berkembang menjadi
persepsi yang diproses di saraf pusat (encephalon dan medulla spinalis).
http. Seril Febiola, 2018 diakses 23 Oktober 2018.
Makalah ini disusun agar kita mengetahui tentang sistem sensoris
di dalam tubuh kita serta bagaimana fisiologis ataupun cara kerja dari
sistem tersebut. Dengan mengetahui jalannya sistem sensoris, diharapkan
mampu menambah wawasan, mempersiapkan ilmu-ilmu dasar mengenai
anatomi dan fisiologi sistem sensoris, dapat mengidentifikasi secara
akurat, meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam menentukan asuhan
keperawatan. http. Seril Febiola, 2018 diakses 23 Oktober 2018.
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan-
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep anatomi dan fisiologi sistem sensorik ?
2. Apa saja organ-organ sensorik ?
3. Apa saja fungsi dari organ-organ sensorik ?
4. Bagaimana mekanisme dari organ-organ sensorik ?
C. Tujuan Makalah
Dari rumusan-rumusan masalah di atas, maka kita memiliki tujuan yang
akan dicapai setelah menyusun makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep anatomi dan fisiologi
sistem sensorik.
2. Untuk mengetahui apa saja organ-organ sensorik.
3. Untuk Mengetahui fungsi dari organ – organ sensorik.
4. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dari organ – organ sensorik.
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat umum dan khusus dalam pembuatan makalah :
1. Manfaat Umum :
Agar memperluas pengetahuan mahasiswa tentang anatomi dan
fisologi sistem sensoris dan juga untuk mendapatkan nilai kelompok
mata kuliah ilmu biomedik dasar.
2. Manfaat Khusus :
1) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami konsep anatomi dan
fisiologi sistem sensorik.
2) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami apa saja organ-organ
sensorik.
3) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi dari organ –
organ sensorik.
4) Agar mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana
mekanisme dari organ – organ sensorik.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Lapisan Koroid
Lapisan koroid berwarna coklat kehitaman dan merupakan lapisan
yang berpigmen mengandung banyak pertumbuhan darah untuk
memberi nutrisi dan oksigen pada retina . warna gelap pada koroit
berfungsi untuk mencegah refleksi atau pemantulan sinar.
Pada bagian depan koroid membentuk korpus silialis yang
berlanjut membentuk iris.
4. Iris
Iris merupakan perpanjangan dari korpus silialis ke anterior,
bersambung dengan permukaan lensa anterior. Iris tidak tembus
pandang dan berpigmen berfungsi mengendalikan banyaknya cahaya
yang masuk kedalam mata dengan cara merubah ukuran pupil. Ukuran
pupil dapat berubah karena mengandung serat-serat otot silkuler yang
mampu menciutkan pupil dan serta-serta radikal yang menyebabkan
kelebaran pupil.
5. Lensa
Lensa mempunyai struktur bikonvfeks, tidak mempunyai
pembuluh darah, transparan dan tidak berwarna. Kapsul lensa
merupakan membrane ke semifermiabel, tabelnya sekitar 4mm dan
diameternya 9mm. lensa berada dibelakang iris dan ditahan oleh
ligamentum yang disebut zonula. Adanya ikatan lensa dengan
ligamentum ini menyebabkan 2 rongga bola maka yaitu bagian depan
lensa dan bagian belakang lensa. Ruang bagian depan lensa berisi
cairan yang disebut aqueous humor , cairan ini diproduksi oleh korpus
silialis dan ruangan pada bagian belakang lensa berisi cairan vitreous
humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga alensa pada
tempatnya dan dalam bentuk yang sesuai serta memberikan makanan
pada korne dan lensa . lensa tersusun dari 65% air dan sekitar 35%
protein dan sedikit mineral, terutama kalium. Lensa berfokus untuk
menfokuskan cahaya yang masuk kedalam retina melalui mekanisme
akomudasi yaitu proses penyusuaian secara otomatis pada lensa untuk
memfokuskan objek secara jelas yang beragam.
6. Retina
Retina merupakan lapisan terdalam pada mata, melapisi lapisi 2/3
bola pada bagian belakang. Pada bagian depan berhubungan dengan
korpus silialis dioraserata. Retina meruapakan bagian mata yang
sangat peka terhadap cahaya. Pada bagian depan retina terdapat lapisan
berpigmen dan berhubungan dengan koroid dan pada bagian belakng
terdapat lapisan saraf dalam. Pada lapisan sel saraf dalam mengandung
reseptor, sel bifolar, sel ganglion, sel horizontar dan sel akmagrin.
Ada dua sel reseptor pada retina yaitu sel konus atau sel kerucut
dan sel rod atau sel batang. Sel kerucut berisi pigmen lembayung dan
sel batang berisi pigmen ungu.kedua pigmen tersebut akan terurai jika
terkena sianar terutama pada pigmen ungu yang terdapat pada sel
batang. Oleh karena itu pigmen pada sel batang berfungsi untuk situasi
yang kurang terang atau matahari sedangkan pada pigmen sel kerucut
berfungsi lebih pada suasana terang dan berperan dalam pengliatan
disiang hari .
Pigmen ungu yang ada pada sel batang disebut dengan rodoksin
yang merupakan senyawa protein dan vitamin A apabila terpapar sianr,
rodiksi akan terurai menjadi vitamin A pembentukan kembali pigmen
tersebut terjadi dalam keadaan kelap yang disebut adaptasi gelap
sedangkan pigmen lembayung dari sel kerucut merupakan senyawa
iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin dan oksin. Pada sel
kerucut terdapat 3 macam yaitu sel yang peka terhadap merah, hijau
dan biru sehingga sel kerucut dapat menagkap sprektum warna.
Kerusakan pada salah satu sel kerucut akan meyebabkan buta warna.
7. Saraf Optic
Saraf optic merupakan saraf yang memasuki sel tali dan kerucut
dalam retina, untuk menuju ke otak.
Fungsi utama mata adalah mengubah energy cahaya menjadi implus
saraf sehingga dapat diterjemahkan oleh otak menjadi gambar fisual.
Untuk menghasilkan gambar fisual yang tepat dan diinginkan
terjadilah proses yang sangat kompleks dimulai adanya gelombang
sinar atau cahaya yang masuk ke mata berkas cahaya yang masuk
kemata melalui konjungtiva, korne, okueus humor, lensa dan fitreurus
humor, diaman pada masing-masing tersebut berkas cahaya dibiaskan
(refraksi) sebelum akhirnyaa jatuh tepat di retina. Jumlah cahaya yang
masuk akan diatur oleh iris dengan jalan membesarka atau
mengkecilakan pupil pada iris terdapa 2 otot polos yang tersusun
silkuler dan radial yang mampu bergerak dan mengecil membentuk
pupil. Agar sianar objek , menghasilakan sinar yang jelas pada retina
harus dibiaskan (terjadi proses yang disebut pemfokusan).
Pemfokusan cahaya merupakan peran utama dari lensa. Lensa akan
mebiaskan cahaya dan membiaskannya. Kemampuan lensa untuk
menyusuaikan cahaya dekat atau jauh ketitik retina disebut okumudasi.
Berkas cahaya dari lensa kemudian difokuskan ke retina. Retina
merupakan bagian mata veterbrata yang peka terhadap cahaya dan
mampu mengubahnya menjadi implus saraf untuk dihantarkan keotak
melalui nervuesorticus (nervous cranial 2).
Pada retina terdapat lapisan saraf atau neuron yaitu neuron
fotoreseptor, neuran difolar dan neuron ganglion. Neuron merupakan
reseptor yang peka terhadap cahaya karena mengandung sel batang
(rods dan sel kerucut cones) sel batang mengandung sel redoksin yang
khusus untuk penglihatan hitam putih dalam cahaya redup sedangkan
sel kerucut berisikan pigmen lembayung yang merupakan senyawa
iodoksin yang peka terhapad warna merah, hijau dan biru sehingga
dapat mendapat sprektum berwana dalan cahaya tajam yang terang.
Cahaya yang diterima oleh neuron fotoreseptor akan diubah dalam
bayangan pertama kemudian akan diubah kembali jadi bayangan kedua
disel bifolar dan diselanjutnya menjadi bayangan ketiga disel ganglion
yang kemudian dibawa kekorteks penglihatan primer untuk dihasilkan
visual penglihatan.
1. Membran Timpani
Membran timpani atau sering di sebut sebagai gendang telinga
dengan bentuk menyerupai gendang, terletak tepat setelah
saluran auditori dan merupakan penerima rangsang fibrasi
pertama. Membran timpani berfungsi untuk meneruskan suara
meuju tulang-tulang pendengaran (osikula).
Cavum timpani terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Epitimpanum: merupakan cavum timpani bagian atas yang
berhubungan dengan antrum dengan aditus adantrum.
2. Mesotimpanum; merupakan cavum timpani bagian tengah
3. Hipotimpanum; merupakan cavum timpani bagian bawah
yang berhubungan dengan tuba eustachius
3. Saluran eustacius
Merupakan saluran di dalam rongga telinga tengah yang
menjorok menghubungkan telinga dengan faring saluran
eustacius akan tertutup jika dalam keadaan biasa dan akan
membuka ketika kita menelan, sehingga tekanan udara di
dalam telinga tengah dengan udara luar akan seimbang.
Dengan begitu, cedera atau ketulian akibat tidak seimbangnya
tekanan udara dapat dihindari.
Fisiologi dari telinga bagian tengh, membran timpani
berfungsi memfokuskan bunyi yang masuk dalam liang telinga
dan berfungsi sebagai amplifier. Tulang-tulang pendengaran
berfungsi dengan sistem daya pengungkit atau tuas untuk
meningkatkan amplifikasi dari bunyi suara yang menggetarkan
membran timpani.
Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.
Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki
struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan
bicara. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering
disebut lingual, dari bahasa Latin lingua atau glossal dari bahasa
Yunani.Lidah ini, dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup
pengecap (taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap
yang tersebar dipermukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup
pengecap tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-
tonjolan lidah yang disebut papilla.
Kuncup pengecap dapat membedakan empat cita rasa dasar, yaitu
manis, asam, asin, dan pahit. Rasa manis dan asin dideteksi pada ujung
lidah, rasa asam di tengah sisi-sisi lidah, dan rasa pahit di bagian belakang.
Kuncup pengecap di lidah dapat menerima rangsangan rasa suatu zat
dalam bentuk larutan. Oleh karena itu, makanan harus dikunyah dan
dibasahi dengan ludah terlebih dahulu agar dapat dinikmati rasanya.
Makanan yang sudah mengalami proses pencernaan di rongga mulut
menghasilkan bahan kimia yang larut dalam ludah. Bahan kimia tersebut
masuk ke dalam bentuk impuls saraf ke saraf gustatori, kemudian
meneruskannya ke otak.
4.Indra Pencium/Pembau(Hidung)
3.Indra Pengecap(Lidah)
1. Lidah Bagian Atas Atau Permukaan Superior
Adapun bagian atas anatomi lidah ini memiliki bentuk seperti
huruf V, dan huruf V pada lidah tersebut disebut dengan sulkus
terminal. Bagian ini akan membagi lidah denagn bagian
permukaan anterior dan juga permukaan posterior. Fungsi dari
lidah bagian atas ini adalah untuk mengecap rasa sebab permukaan
atas lidah akan bersentuhan langsung dengan makanan atau
minuman yang masuk kedalam mulut kita ya sobat.
2. Akar Lidah
Bukan hanya pohon, tetapi lidah juga punya akar ya sobat. Akar
lidah ini terletak diantara tulang hyolid dan juga dibagian bawah
rahang lidah. Punggung pada bagian akar memiliki posisi duduk di
bagian ofofaring. Adapun akar ldiah ini berfungsi sebagai
Penggerak lidah, sebab lidah tersebut tidak memiliki akar. Jika
tidak ada akar lidah ini, maka lidah tidak akan bisa bergerak secara
bebas.
3. Tubuh lidah
Bagian terbesar dari lidah adalah tubuh lidah. Di dalam tubuh lidah
ini terdapat permukaan kasar yang disebut dengan nama papilla
lingual. Papilla lingual ini memiliki fungsi sebagai pembantu
pengidentifikasia rasa yang berbeda dari setiap makanan yang kita
masukkan kedalam mulut.
4. Tonsil Atau Amandel
Bagian yang berikutnya adalah tonsil atau pun amandel. Ada pun
fungsi dari tonsil ini adalah sebagai benteng pertama dalam
pertahanan tubuh manusia, sehingga amandel tersebut
berhubungan langsung dengan sistem imun ( kekebalan tubuh )
padamanusia.
4. Indra Pencium(Hidung)
1. Rongga Hidung
Pada rongga hidung ini, terdapat selaput lendir dan rambut tipis (
bulu hidung ) atau yang sering disebut dengan silla. Rongga hidung
tersebut bekerja dengan bantuan tulang hidung dan juga tengkorak.
Ada pun fungsi dari rongga hidung tersebut adalah untuk
menyebarkan udara terutama oksigen dari bagian luar tubuh
tenggorokan menuju jaringan bagian bagian paru paru yang
merupakan bagian akhir dari proses.
2. Indra Pendengar(Telinga)
1. Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar
menggetarkan gendang telinga.
2. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang pendengaran ke
jendela oval.
3. Getaran struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan
limfa yang ada di dalam saluran vestibulum.
4. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissner dan
menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah.
5. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah
menggerakkan membran basiler yang dengan sendirinya akan
menggetarkan cairan dalam saluran timpani.
6. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela
bundar.
7. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-
selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan
ke bawah.
8. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membrantektorial, terjadilah
rangsangan (impuls).
Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel
sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang
akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf
pendengaran.
3. Indra Pencium
1. Rangsang (bau) masuk ke dalam lubang hidung melakui udara
yang awalnya disaring oleh bulu-bulu hidung terlebih dahulu.
Udara yang mengandung kotoran akan dibersihkan sementara
kotoran menempel di hidung dan mengendap menjadi kotoran
hidung.
2. Udara yang mengandung rangsabgan bau ini masuk ke dalam
epitelium olfaktori
3. Rangsangan bau menggetarkan Mukosa olfaktori yang berbentuj
seperti cairan atau mukus, dan kemudian menggetarkan Saraf
olfaktori.
4. Rangsangan yang menggetar tadi disampaikan ke Talamus dan lalu
menuju Hipotalamus yang ada di otak.
Otak daerah olfaktori Hipotalamus Talamus (korteks serebrum)
akan menangkap bau lalu menerjemahkannya berdasarkan memori
atau menghadirkan memori baru dalam otak untuk digunakan
ketika suatu saat nanti mencium bau yang sama.
4. Indra Pengecap(Lidah)
Makanan/Larutan zatberasa → Papila lidah → Saraf
gustatori → Medula oblongata → Talamus → Pusat rasa pada
korteks serebrum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang anatomi dan fisiologi sistem sensoris
tersebut , di ketahui dalam sistem sensoris di bahas tentang panca indra
atau lima indra di mana di jelaskan bagaimana mekanisme kerja panca
indra tersebut dan bagian-bagian organ yang bersangkutaan, sistem
sensoris meliputi: Sistem indra penglihatan (mata),Sistem indra pendengar
(telinga),Sistem indra pembau (hidung), Sistem indra pengecap (lidah)
Sistem indra peraba (kulit).
Dalam sistem sensoris ini Indera Pendengar (Telinga) merupakan
alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian,
yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
Indra penglihatan (mata) yaitu organ sensorik kompleks yang
mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk trandsuksi. Mata
terdiri dari beberapa komponen utama, sebagai berikut. Aqeuos humor,
korpus siliais, bintik buta, fovea, iris, kornea, koroid, lensa, ligamentum
suspensorium, makula lutea, neuron bipolar ,otot siliaris, pupil, retina,
saraf optikus, sel batang, sel ganglion, sel kerucut, sklera, vitreus humor.
Indera Peraba (Kulit) merupakan indra peraba, sebab memiliki
ujung-ujung saraf sensori sebagai reseptor khusus untuk sentuhan,
tekanan, temperature (panas dan dingin), serta rasa sakit.
Indera Pengecap (Lidah) merupakan organ yang tersusun atas otot.
Prmukaan lidah banyak tonjolan kecil yang disebut papilla lidah, memberi
kesan lidah terkesan kasar. Pada papilla lidah terdapat indra pengecap.
Indera Pembau (Hidung); aktifnya indra pembau di rangsang oleh
gas yang terhirup oleh hidung. Indra pembau tersebut sangat peka dan
kepekaannya mudah hilang jika di hadapkan pada bau yang sama dalam
jangka waktu yang lama.
B. Saran
Adapun saran kami kepada pembaca agar pembaca dapat
mengetahui bahwa Anatomi Fisiologi Sensori (Anatomi Fisiologi Sistem
Pengelihatan dan Pendengaran) sangat penting bagi kehidupan kita,
dengan adanya panca indra kita dimudahkan dalam menjalankan aktifitas
kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami
harapkan dengan adanya makalah ini, dapat menjadi wacana yang
membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat
maupun tersurat.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, dkk. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit
Erlangga. http. Seril Febiola, 2018 diakses 23 Oktober 2018.