Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PROSES SENSORIK PADA TUBUH MANUSIA

Anggota Kelompok :

1. Bella Febrilia (0120005)


2. Nanda Ummul Rahmah (0120025)
3. Dyvia Mareta Dewi (0120044)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Proses Sensorik Pada
Manusia.” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu. Dian Fitra
Arismawati , S.ST., M. Kes . Pada mata kuliah Psikologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang ulasan buku bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bu. Dian Fitra Arismawati , S.ST., M. Kes yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
1.1 LatarBelakang.................................................................................................................. 3
1.2...........................................................................................................................................Rumus
anMasalah........................................................................................................................ 3
1.3...........................................................................................................................................Tujuan
.......................................................................................................................................... 3
1.4...........................................................................................................................................Manfa
at....................................................................................................................................... 3
BABII : TINJAUAN TEORI.............................................................................................. 4
BAB III : PEMBAHASAN.................................................................................................. 5
3.1...........................................................................................................................................Penger
tian Proses Sensorik......................................................................................................... 5
3.2...........................................................................................................................................Faktor
yang MempengaruhiPerkembanganSensorik................................................................... 7
3.3 Hubungan Proses SensorikdenganPerilakuManusia........................................................ 7
BAB IV : PENUTUP............................................................................................................9
4.1...........................................................................................................................................Kesim
pulan................................................................................................................................. 9
4.2...........................................................................................................................................Saran
.......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... x

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang
tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi
badan, warna kulit warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan
sebagainya.
Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga
mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan
atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman dan
Reseptor sensoris motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi
tentang kondisi didalam dan Biopsikologi merupakan pendekatan diluar tubuh kepada susunan
saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas
temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi.Indera peraba di kulit memiliki
reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.
1.2. RumusanMasalah
1.Apakah yang dimaksuddengan proses sensorik?
2. Apasajafaktor yang mempengaruhiperkembangansensorik?
3. Bagaimana proses sensorisdalamtubuhmanusia?
4. Bagaimanahubungan proses sensorikdenganperilakumanusia?

1.3. Tujuan
1. Mendeskripsikanpengertian proses sensorik
2. Mengidentifikasifaktor yang mempengaruhiperkembangansensorik
3. Menjelaskan proses sensorisdalamtubuhmanusia
4. Menjelaskanhubungan proses sensorisdenganperilakumanusia

1.4. Manfaat
1. Bagi penulisan, tulisan ini dapat menambah wawasan penulis mengenai proses sensoris
motoris dalam tubuh, fungsi sistem sensoris tubuh, factor yang mempengaruhi sistem sensoris
motoris, hubungan sistem sensoris motoris, dan gangguan dari proses sensoris motoris.
2. Bagi pembaca, tulisan ini dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai proses
sensoris motoris dalam tubuh, fungsi sistem sensoris tubuh, factor yang mempengaruhi sistem
sensoris motoris, hubungan sistem sensoris motoris, dan gangguan dari proses sensoris motoris.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

Pengertian sensorik yaitu kecakapan atau kemampuan sensorik merupakan


suatu keterampilan yang berhubungan dengan fungsi pada semua indra di dalam
tubuh.
Sementara sel saraf sensorik sendiri ialah sebuah sel saraf yang berguna
untuk menerima rangsangan dari reseptor atau penerima rangsangan yakni
pancaindra. Sedangkan sel saraf motorik merupakan sel saraf yang memiliki fungsi
untuk menghantar rangsangan ke efektor seperti kelenjar dan otot, rangsangan ini
bersumber sumsum tulang belakang dan otak.
Dan sel saraf sensorik ini masuk dalam sistem saraf tepi.Pada sistem saraf
pusat ini berada di dalam sumsum tulang belakang dan otak, keberadaan sistem
saraf tepi ini sendiri ada di luar lokasi itu.
Sensorik atau reseptor yaitu suatu organ atau sel yang berguna untuk
menerima stimulus atau rangsang. Dengan menggunakan alat ini sistem saraf
mengenali perubahan dari beragam bentuk energi, baik itu pada lingkungan sekitar
di dalam ataupun luar. Tiap sensoris mampu deteksi mentranduksi dan stimulus
serta fisik ke saraf.

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertiandan Proses Sensoris
Proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau mengorganisasikan input sensorik
yang diterima. Secara umum proses sensorik juga dapat diartikan sebagai proses masuknya
rangsangan melalui alat indera ke otak (serebral),kemudian kembali melalui saraf motoris dan
berakhir dengan perbuatan.
Proses sensoris diawali dengan pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda di sekitar
dengan menggunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan atau respon, memiliki
perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan
menghasilkan kesadaran serta pikiran.Respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setelah
stimulus tidak ada.
Proses awal dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan proses akhirdisebut
persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar
pengalaman yang lalu. Pengamatan akan terjadi jika ada perhatian terhadap rangsangan dan ada
stimulus yang mengenai alat indera. Kemudian, saraf sensoris meneruskan rangsangan ke otak
dan individu menyadari adanya rangsangan. Jadi, pengamatan melalui tiga proses, yaitu fisik
(stimulus mengenai indera), fisiologis (stimulus diteruskan oleh saraf sensoris ke otak), dan
psikologis (interpretasi terhadap stimulus yang diterima otak)
Persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari sebelumnya, sehingga individu
belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan mengenai hal-hal yang dihayati. Apabila
pengalaman tersebut telah disadari, maka individu sudah mampu membedakan dan melakukan
pemisah anantara subjek dengan objek, yang disebut apersepsi. Dalam pengamatan, yang
diutamakan adalah kualitas objek bukan kuantitas objek.Secara psikologi, perbedaan benda yang
diamati bersifat kualitatif, dengan tidak mengabaikan proses fisiologi dan secara psikologi sikap
seseorang.
Berdasarkan hal tersebut, tahapan proses sensorik diawali dengan penerimaan input
(registration), yaitu individu menyadari adanya input. Proses selanjutnya adalah orientasi
(orientation), yaitu tahapan individu untuk memperhatikan input yang masuk. Tahap berikutnya,
kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation). Selanjutnya, tahaporganisasi
(organization) yaitu tahapan otak untuk memutuskan apakah memperhatikan atau mengabaikan
input ini. Tahap terakhir adalah eksekusi (execution), yaitu tindakan nyata yang dilakukan
terhadap input sensorik tadi (Williamson dan Anzalone, 1996).
3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses PerkembanganSensorik
Proses sensoris akan berlangsung dengan baik atau tidak tergantung dari faktor-
faktorberikut ini.
1. Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan memengaruhi kesempurnaan
proses sensoris.
2. Perhatian yang tertuju pada objeknya memudahkan persepsi, dan jika perhatian
kurang, maka akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensoris tidak
sempurna.

5
3. Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses
sensoris.
4. Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.Selain itu terdapat faktor-
faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sensorik sebagai berikut.

a. Usia
Contohnya pada bayi belum mampu membedakan stimulus sensorik, jalan
sarafnya yang masih belum sempurna. Indera pengelihatan berubah selama usia
dewasa sehingga membutuhkan penggunaan kacamata baca (umumnya terjadi
dari usia 40 sampai 50).
Pada indera pendengaran di mulai pada usia 30an, akan mulai terasa
penurunan kualitas ketajaman dalam mendengar. Seperti kejelasan dalam
berbicara, mengetahui perbedaan pola tinggi suara, dan ke dalam presepsi, sampai
penurunan ambang pendengaran. Pada anak-anak, pengaruh dongeng pada
psikologi anak bisa mempengaruhi daya imajinasinya dan juga bisa membuat
anak menjadi mudah terlelap.
Pada lansia mendengar suatu suara rendah dapat dengan baik bisa
dipahami, tetapi terasa sulit apabila mendengar percakapan yang terlalu cepat dan
berisik.
Lansia juga akan mengalami penurunan dalam pengelihatannya,
peningkatan daya sensitivitas cahaya yang menyilaukan, mengalami kerusakan
pengelihatan di malam hari, sampai penurunan daya diskriminasi terhadap warna.
Resiko lansia juga memiliki kesulitan dalam membedakan huruf konsonan
seperti f, s, ch. Pita suara bicara bergetar, juga terdapat perpanjangan presepsi dan
reaksi berbicara yang agak lambat bahkan kaku.
b. Medikasi
Contoh jenis antibiotika merupakan ototoksi yang secara permanen dapat
merusak saraf  optik. Jenis obat-obatan seperti analgesic narkotik, sedetif, dan
antidepresen dapat mengubah presepsi dan stimulus pada organ tubuh manusia,
yang tentu berdampak kepada kesehatan jangka panjang. Inilah beberapa tahap
perkembangan manusia dalam ilmu psikologi dan kesehatan yang saling
berkaitan.
c. Lingkungan
Contoh rangsangan dalam suatu lingkungan yang berlebihan adalah seperti
suara bising, lingkungan padat, dan sebagainya. Hal ini bisa ditandai dengan rasa
kebingungan disorientasi, ketidakmampuan dalam membuat keputusan, panik,

6
gelisah akibat beban sensor yang berlebihan dalam menerima lingkungan
tersebut. Kualitas lingkungan yang sangat buruk dapat menyebabkan berbagai
dampak psikis seperti penerangan yang buruk, lorong yang sempit, latar belekang
yang bersik, suara gaduh, lingkungan kotor dan penyakit menular yang dapat
memperburuk daya sensorik. Anda juga bisa mempelajari beberapa contoh
memori jangka panjang dalam daya ingat seseorang.
d. Mood
Mood juga memiliki bagian dari proses sensorik dalam psikologi. Penting
bagi seseorang memiliki rasa mood atau rasa nyaman dalam meningkatkan
kualitas daya sensorik. Karena rasa nyeri dan kelelahan dapat mengubah cara
seseorang berpikir juga bereaksi terhadap suatu rangsangan.
e. Riwayat Penyakit
Satu riwayat penyakit juga sangat berkaitan pada tingkat rangsangan
motorik seseorang. Contoh penyakit seperti vaskuler perifer dapat berakibat pada
penurunan sensasi ekstrimitas dan kerusakan kognisi. Diabetes juga bisa
berdampak pada penurunan penglihatan, kebutaan dan neuropati perifer. Penyakit
stroke menimbulkan mati rasa pada indera bicara, beberapa kerusakan neurologi
dan dapat merusak fungsi motorik dan emosi. Berikut ragam bentuk-bentuk
memori dalam psikologi juga fungsinya.
f. Intubasi Endotrakea
Terjadinya peristiwa kehilangan kemampuan bicara sementara pada
seseorang akibat pemasangan selang endotrakea. Selang tersebut dipasang melalui
mulut atau hidung ke dalam trakea, hal ini bisa berdampak kepada sistem sensorik
terganggu selama proses terjadi.

3.3. Hubungan Proses Sensoris dan Perilaku Manusia


Proses sensoris menyebabkan manusia dapat mengenal alam di luar dirinya, yang berguna
untuk mengembangkan dirinya sebagai makhluk sosial. Akibat dari proses sensorik manusia
dapat berperilaku dalam bentuk berikut ini.
1. Fantasi, yaitu suatu daya untuk menciptakan sesuatu yang baru. Menurut
kejadiannya ada fantasi yang dipimpin oleh akal dan kemauan (disebut fantasi
aktif) dan ada pula fantasi yang tidak disadari (fantasi pasif). Dengan fantasi,
manusia dapat menciptakan sesuatu yang baru, bersimpati kepada sesama
manusia meskipun jauh, mengikuti perjalanan sejarah (walau sudah lampau), dan
menghilangkan perasaan duka ke dunia indah.

7
2. Berpikir, yaitu gejala jiwa yang dapat menghubungkan pengetahuan yang dimilki
manusia. Berpikir merupakan proses “tanya jawab” antara pengetahuan yang
dimiliki dengan apa yang baru, dengan menggunakan akal. Hubungan dapat
terjadi sebagai sebab-akibat, hubungan tempat, hubungan perbandingan, dan
hubungan waktu.
3. Perasaan, yaitu pernyataan jiwa yang dapat mempertimbangkan dan mengukur
sesuatu menurut rasa senang atau tidak senang, sedih-gembira, dan sebagainya.
Berdasarkan perasaan, manusia dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu
golongan eukolia (orang yang selalu merasa gembira atau optimis) dan golongan
diskolia (orang yang selalu merasa tidak senang, murung, dan pesimis.

8
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
Proses sensoris adalah proses masuknya rangsangan melalui alat indra ke otak kemudian
kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan. Proses sensoris juga
disebut pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar dengan menggunakan
alat indra. Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau rangsangan mengenai indera dan
menghasilkan kesadaran dan pikiran. Organ tubuh yang penting dalam tubuh manusia
pada umumnya memiliki berbagai jenis indra yaitu; visual, auditorius, penciuman,
pengecapan, dan sentuhan (indra kulit). Fungsi sensoris tubuh adalah menyeleksi seluruh
stimulus yang masuk ke dalam tubuh manusia. Fungsi sensoris tubuh ada 2 sifat umum
semua modalitas sensorik yaitu: modalitas sensorik pada tingkat psikologis dan pada
tingkat biologis. Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik
secara fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan.
Proses sensoris akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi factor kesadaran indra,
perhatian,rangsangan, serta saraf dan fusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.

4.2. Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji
menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang
konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah memberi
manfaat untuk kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Psikologi-Keperawatan-
Komprehensif.pdf
https://pdfcoffee.com/qdownload/makalah-proses-sensorik-motorik-pdf-free.html
https://www.stella-maris.sch.id/blog/pengertian-sensorik/#:~:text=Pengertian%20sensorik
%20yaitu%20kecakapan%20atau,penerima%20rangsangan%20yakni%20panca%20indra.

Anda mungkin juga menyukai