Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Jenis dan fungsi sensorik


Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : ILMU BIOMEDIK DASAR
Dosen pengajar: IWAN HAMZAH S. Kep, Ns, M.Kes.

OLEH :

NAMA : Putri Rahmatia Waunira. S


NIM : PO7120120024

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN PALU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan sehingga makalah Psikologi tentang proses motorik  ini dapat kami selesaikan.

Makalah psikologi ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen yang bersangkutan.
Dalam makalah ini disajikan informasi mengenai hasil rangkuman materi yang saya lakukan
mengenai proses sensor motorik.

Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu , kritik dan saran selalu penulis harapkan agar menjadi pedoman di masa yang akan
datang. Akhir kata kami ucapkan banyak Terima kasih.

Palu, 23 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..……………………………………………………….................................

DAFTAR ISI………………..………………………………………………………............................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang………………………………………………………………………......................

1.2 Rumusan masalah………………………………………………………………….......................

1.3 Tujuan penulisan ……………………………………………………………………………...............

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Letak sensorik……………………………..............................


2.2 Jenis stimulus
sensorik……………………………………………………………..............
2.3 Fungsi saraf sensorik............................................

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….....................

3.2 Saran………………………………………………………………………………................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sensorik / Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima
rangsang atau stimulus. Dengan alat ini sistem saraf mendeteksi
perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam dan luar.
Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi
stimulus dan mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal (impuls)
saraf.
Saraf merupakan serat-serat yang menghubungkan organ-organ
tubuh dengan sistem saraf pusat yakni otak dan sumsum tulang
belakang dan antar bagian sistem saraf dengan yang lainnya. Saraf
membawa impuls dari dan ke otak atau pusat saraf.

Neuron kadang disebut sebagai sel-sel daraf, walaupun istilah ini


sebenarnya kurang tepat karena banyak sekali neuron yang tidak
membentuk saraf. Saraf ialah bagian dari sistem saraf periferal,
saraf aferen membawa sinyal sensorik ke sistem saraf pusat,
sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari sistem saraf pusat ke
otot-otot dan kelenjar-kelenjar. Sinyal tersebut seringkali disebut
dengan impuls saraf atau disebut dengan potensial akson.

1.2 Rumusan masalah

 Sebutkan jenis-jenis sensorik


 Jelaskan fungsi sensorik

1.3 Tujuan penulis


1. Untuk menyelesaikan tugas
2. Untuk mengetahui fungsi sensorik
3. Untuk mengetahui jenis-jenis sensorik
BAB II
PEMBAHASAN BAB III

2.1 Letak Sensorik/Reseptor


1. Exteroseptor : perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti
sensasi nyeri, suhu, dan raba
2. Proprioseptor : perasaan tubuh dalam, seperti pada otot,
sendi, dan tendo.
3. Interoseptor : perasaan tubuh pada alat-alat viscera o alat-alat
dalam, seperti jantung, lambung, usus, dll.

2.2 Tipe atau Jenis Stimulus, Sensorik/Reseptor

• Mekanoreseptor
Kelompok reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan tekanan,
memonitor tegangan pada pembuluh darah, mendeteksi rasa raba
atau sentuhan. Letaknya di kulit, otot rangka, persenan dan organ
visceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner (untuk rasa raba
ringan), corpus Merkel dan badan Paccini (untuk sentuhan kasar
dan tekanan).
• Thermoreseptor
Reseptor sensoris untuk mendeteksi perubahan suhu.
Contohnya : bulbus Krause (untuk suhu dingin), dan akhiran
Ruffini (untuk suhu panas).

• Nociseptor
Reseptor sensorik untuk mendeteksi rasa nyeri dan merespon
tekaan yang dihasilkan oleh adanya kerusakan jaringan akibat
trauma fisik maupun kimia. Contoh reseptornya berupa akhiran
saraf bebas (untuk rasa nyeri) dan corpusculum Golgi (untuk
tekanan).

• Chemoreseptor

Reseptor sensorik untuk mendeteksi rangsang kimiawi,


seperti : bau-bauan yang diterima sel reseptor olfaktorius dalam
hidung, rasa makanan yang diterima oleh sel reseptor pengecap di
lidah, reseptor kimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi
oksigen, osmoreseptor untuk mendeteksi perubahan osmolalitas
cairan darah, glucoreseptor di hipotalamus mendeteksi perubahan
kadar gula darah.

• Photoreseptor

Reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan cahaya, dan


dilakukan oleh sel photoreceptor (batang dan kerucut) di retina
mata.

2.3 Fungsi Saraf Sensorik


Fungsi saraf sensorik secara umum adalah membuat kita bisa melihat,
mendengar, mengenal bau, dan yang tak kalah penting, merasakan sesuatu secara
fisik. Fungsi merasakan ini tergolong dalam sistem somatosensorik.

Saraf sensorik mempunyai fungsi untuk membawa sinyal dari


organ yang merespon sebuah rangsangan ke sumsum tulang
belakang dan otak. Yang informasi yang bergerak dari satu titik ke
titik yang lain disampaikan melalui sistem saraf pusat.

Fungsi Saraf Sensorik pada Sistem Somatosensorik

Seluruh rangsangan diterima oleh tubuh melalui reseptor, kemudian dikirim ke saraf
tepi, menuju saraf tulang belakang, dan terakhir ke otak. Tubuh memiliki banyak
reseptor dan masing-masing memiliki tugas dan fungsinya sendiri. Berikut ini adalah
beberapa tipe reseptor pada sistem somatosensorik:
1. Nyeri

Nociseptor atau yang biasa disebut dengan reseptor nyeri adalah reseptor yang
bertugas untuk menyalurkan sinyal nyeri dari tubuh agar bisa sampai ke otak. Fungsi
saraf sensorik ini sangat penting untuk melindungi diri kita.

Contohnya, saat Anda berjalan dan tidak sengaja menginjak serpihan kaca,
Nociseptor akan mengirimkan sinyal bahwa kaki Anda sedang terluka. Otak yang
menerima sinyal ini akan segera memerintahkan kaki Anda untuk mengangkat dan
menghindari sumber nyeri sehingga kerusakan yang terjadi tidak lebih besar.

2. Suhu

Reseptor ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu lingkungan pada kulit.
Fungsi saraf sensorik ini penting karena tubuh kita perlu menyesuaikan suhu dengan
suhu lingkungan untuk bisa berfungsi dengan baik.

3. Sentuhan

Reseptor sentuhan terdiri dari macam-macam jenis dan banyak ditemukan di kulit.
Mereka semua berperan dalam menjalankan fungsi saraf sensorik untuk merasakan
sentuhan, getaran, tekanan, dan tekstur suatu benda.

4. Propriosepsi

Reseptor-reseptor sentuhan juga membuat kita jadi sadar mengenai keberadaan diri
kita dalam suatu ruangan. Fungsi saraf sensorik ini dinamakan propriosepsi. Dengan
fungsi ini, Anda otomatis bisa merasakan keberadaan semua anggota tubuh Anda,
sekaligus menstabilkan posisi mereka sesuai dengan keadaan lingkungan Anda
berada.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sensorik / Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima


rangsang atau stimulus. Saraf merupakan serat-serat yang
menghubungkan organ-organ tubuh dengan sistem saraf pusat
yakni otak dan sumsum tulang belakang dan antar bagian sistem
saraf dengan yang lainnya. Saraf membawa impuls dari dan ke otak
atau pusat saraf. Fungsi saraf sensorik secara umum adalah membuat kita
bisa melihat, mendengar, mengenal bau, dan yang tak kalah penting,
merasakan sesuatu secara fisik. Fungsi merasakan ini tergolong dalam sistem
somatosensorik.

Saraf sensorik mempunyai fungsi untuk membawa sinyal dari


organ yang merespon sebuah rangsangan ke sumsum tulang
belakang dan otak.

3.2  SARAN

Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji menyarankan
kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang konsep dasar dari makalah
ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah memberi manfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465

Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44

EGCMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta: 2004.
Hal 21-26.C.

Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7.Pearson International Edition. New
york. Page 496-513

Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology. Edisi 7. Pearson International Edition. Page 491-
519

Anda mungkin juga menyukai