OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan kesehatan dan
kesempatan sehingga makalah Psikologi tentang proses motorik ini dapat kami selesaikan.
Makalah psikologi ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen yang bersangkutan.
Dalam makalah ini disajikan informasi mengenai hasil rangkuman materi yang saya lakukan
mengenai proses sensor motorik.
Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu , kritik dan saran selalu penulis harapkan agar menjadi pedoman di masa yang akan
datang. Akhir kata kami ucapkan banyak Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..……………………………………………………….................................
DAFTAR ISI………………..………………………………………………………............................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….....................
3.2 Saran………………………………………………………………………………................................
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
• Mekanoreseptor
Kelompok reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan tekanan,
memonitor tegangan pada pembuluh darah, mendeteksi rasa raba
atau sentuhan. Letaknya di kulit, otot rangka, persenan dan organ
visceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner (untuk rasa raba
ringan), corpus Merkel dan badan Paccini (untuk sentuhan kasar
dan tekanan).
• Thermoreseptor
Reseptor sensoris untuk mendeteksi perubahan suhu.
Contohnya : bulbus Krause (untuk suhu dingin), dan akhiran
Ruffini (untuk suhu panas).
• Nociseptor
Reseptor sensorik untuk mendeteksi rasa nyeri dan merespon
tekaan yang dihasilkan oleh adanya kerusakan jaringan akibat
trauma fisik maupun kimia. Contoh reseptornya berupa akhiran
saraf bebas (untuk rasa nyeri) dan corpusculum Golgi (untuk
tekanan).
• Chemoreseptor
• Photoreseptor
Seluruh rangsangan diterima oleh tubuh melalui reseptor, kemudian dikirim ke saraf
tepi, menuju saraf tulang belakang, dan terakhir ke otak. Tubuh memiliki banyak
reseptor dan masing-masing memiliki tugas dan fungsinya sendiri. Berikut ini adalah
beberapa tipe reseptor pada sistem somatosensorik:
1. Nyeri
Nociseptor atau yang biasa disebut dengan reseptor nyeri adalah reseptor yang
bertugas untuk menyalurkan sinyal nyeri dari tubuh agar bisa sampai ke otak. Fungsi
saraf sensorik ini sangat penting untuk melindungi diri kita.
Contohnya, saat Anda berjalan dan tidak sengaja menginjak serpihan kaca,
Nociseptor akan mengirimkan sinyal bahwa kaki Anda sedang terluka. Otak yang
menerima sinyal ini akan segera memerintahkan kaki Anda untuk mengangkat dan
menghindari sumber nyeri sehingga kerusakan yang terjadi tidak lebih besar.
2. Suhu
Reseptor ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan suhu lingkungan pada kulit.
Fungsi saraf sensorik ini penting karena tubuh kita perlu menyesuaikan suhu dengan
suhu lingkungan untuk bisa berfungsi dengan baik.
3. Sentuhan
Reseptor sentuhan terdiri dari macam-macam jenis dan banyak ditemukan di kulit.
Mereka semua berperan dalam menjalankan fungsi saraf sensorik untuk merasakan
sentuhan, getaran, tekanan, dan tekstur suatu benda.
4. Propriosepsi
Reseptor-reseptor sentuhan juga membuat kita jadi sadar mengenai keberadaan diri
kita dalam suatu ruangan. Fungsi saraf sensorik ini dinamakan propriosepsi. Dengan
fungsi ini, Anda otomatis bisa merasakan keberadaan semua anggota tubuh Anda,
sekaligus menstabilkan posisi mereka sesuai dengan keadaan lingkungan Anda
berada.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji menyarankan
kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang konsep dasar dari makalah
ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah memberi manfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465
EGCMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta: 2004.
Hal 21-26.C.
Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7.Pearson International Edition. New
york. Page 496-513
Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology. Edisi 7. Pearson International Edition. Page 491-
519