DI SUSUN OLEH :
SULAIMAN
8883230036
ILMU KEOLAHRAGAAN
DOSEN PENGAMPU :
Ayu Rahayu, Mpd., AIFO
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf adalah sistem organ yang tersusun atas sel-sel saraf (neuron) yang saling terhubung.
Sistem saraf berfungsi untuk menerima, memproses, dan merespons rangsangan dari lingkungan.
Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf tepi terdiri dari saraf kranial dan saraf spinal. Saraf kranial adalah saraf yang keluar
dari otak. Saraf spinal adalah saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi
berfungsi untuk menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ dan jaringan tubuh lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Memberikan informasi yang komprehensif tentang struktur dan fungsi otak besar.
2. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stroke.
3. Meneliti peran sistem saraf dalam penyakit Alzheimer.
4. Menganalisis pengaruh polusi terhadap sistem saraf.
BAB II
URAIAN MATERI
A. Sistem Saraf
Setiap fungsi tubuh manusia dikendalikan oleh sistemnya masing-masing. Melihat, mencium
bau, merasakan berbagai macam sensasi, hingga kerja organ tubuh yang tidak pernah kita sadari
semuanya diatur oleh sistem saraf. Mari ketahui saraf apa saja yang berperan dalam
kelangsungan hidup manusia. Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran
penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Beberapa fungsi sistem saraf yang sering
Manusia dengar adalah untuk berpikir, melihat, bergerak, hingga mengatur berbagai kerja organ
tubuh. Sistem saraf yang kompleks dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang,
sementara sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan otonom.
B. Fungsi Sistem Saraf Pada Manusia
Setelah mengetahui bagian umum dari sistem saraf, Manusia perlu mengenali fungsi sistem
saraf. Fungsi yang paling utama adalah untuk menerima, mengolah dan menyampaikan
rangsangan dari seluruh organ.
C. Sistem Saraf Tepi
Fungsi utama dari sistem saraf tepi adalah menerima rangsangan dan menghantarkan semua
respons yang sudah diolah oleh sistem saraf pusat. Sistem ini terdiri dari beberapa fungsi dan
bagian, yaitu:
1. Fungsi sensorik : Bagian ini berfungsi untuk menerima setiap rangsangan atau impuls, baik
yang dari luar maupun dalam tubuh. Rangsangan yang diterima bisa berupa cahaya, suhu, bau,
suara, sentuhan, tekanan.
2. Fungsi motorik : Bagian motorik berperan untuk memberikan tanggapan atau reaksi tubuh
terhadap rangsangan yang sudah diproses oleh sistem saraf pusat. Ketika terkena gangguan,
misalnya karena penyakit saraf motorik, maka tubuh tidak dapat bergerak dengan normal atau
bahkan tidak dapat bergerak sama sekali.
3. Fungsi somatik : Selain kedua fungsi tersebut, sistem saraf tepi juga mengelola respons semua
kegiatan yang tidak disadari, seperti respons flight-or-fight dan kebalikannya. Contohnya, ketika
mengalami ancaman, tubuh akan merespons keadaan tersebut dengan mempercepat denyut nadi,
meningkatkan frekuensi pernapasan, serta meningkatkan aliran darah. Setelah keadaan yang
dirasa mengancam sudah teratasi, tubuh akan mengembalikan respons ke kondisi normal.
D. Baian Saraf Otak Tepi
1. Saraf somatik adalah saraf yang mengontrol gerakan sadar, seperti gerakan otot, sensasi,
dan refleks. Saraf somatik dibagi menjadi dua, yaitu saraf motorik dan saraf sensorik.
Saraf motorik mengirimkan informasi dari otak ke otot untuk menggerakkannya.
Saraf sensorik mengirimkan informasi dari reseptor sensorik ke otak, seperti rasa
sakit, sentuhan, suhu, dan penglihatan.
2. Saraf otonom adalah saraf yang mengontrol gerakan tak sadar, seperti detak jantung,
pernapasan, dan pencernaan. Saraf otonom dibagi menjadi dua, yaitu saraf simpatis dan
saraf parasimpatis.
Saraf simpatis berfungsi untuk menanggapi situasi stres dan bahaya, seperti
meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Saraf parasimpatis berfungsi untuk mengembalikan tubuh ke keadaan istirahat, seperti
menurunkan detak jantung dan tekanan darah.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sistem saraf otak tepi adalah bagian dari sistem saraf yang terdiri dari saraf-saraf yang bercabang
keluar dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi berfungsi untuk mengirimkan
informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh organ tubuh.
Otak tepi terdiri dari dua jenis saraf, yaitu saraf somatik dan saraf otonom.
Saraf somatik adalah saraf yang mengontrol gerakan sadar, seperti gerakan otot, sensasi,
dan refleks.
Saraf otonom adalah saraf yang mengontrol gerakan tak sadar, seperti detak jantung,
pernapasan, dan pencernaan.
Otak tepi berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh. Kerusakan pada otak tepi dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kelumpuhan, kehilangan sensasi, dan
gangguan pencernaan.
Otak tepi adalah bagian dari sistem saraf yang terdiri dari saraf-saraf yang bercabang
keluar dari otak dan sumsum tulang belakang.
Otak tepi terdiri dari dua jenis saraf, yaitu saraf somatik dan saraf otonom.
Saraf somatik mengontrol gerakan sadar, seperti gerakan otot, sensasi, dan refleks.
Saraf otonom mengontrol gerakan tak sadar, seperti detak jantung, pernapasan, dan
pencernaan.
Otak tepi berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh.
Berikut adalah beberapa poin penting dari makalah sistem saraf otak tepi:
Saraf kranial adalah saraf yang keluar dari otak besar. Ada 12 pasang saraf kranial,
masing-masing dengan fungsinya sendiri.
Saraf spinal adalah saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Ada 31 pasang saraf
spinal, masing-masing dengan fungsinya sendiri.
Ganglion saraf adalah kumpulan sel saraf yang terletak di sepanjang saraf tepi.
Ujung saraf adalah bagian dari saraf yang terletak di ujung reseptor sensorik.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih baik tentang sistem saraf otak tepi dan
fungsinya.
DAFTAR PUSTAKA
handayani, s. (2021). anatomi dan fisiologi tubuh manusia. bandung: media sains indonesia.