Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

“Sistem Saraf Tepi “

Dosen Pengampu : Anggra Yudha Ramadianto Drg M.MKes

Disusun oleh Kelompok 2 :

1. Aqira Wella S. 18.001.109 9. Viky Aris L. 18.001.140

2. Alwani Hadzirah 18.001.116 10. Diki Aditiya P. 18.001.141

3. Selvi Setiawati 18.001.118 11. Dina Nurpadilah 18.001.143

4. Nanda Octaviany L. 18.001.123 12. Raisha Kirana P. 18.001.146

5. Christian Willyanto 18.001.124 13. Umar Adlan 18.001.149

6. Elis Siti Maryati 18.001.129 14. Vinka Alyasari 18.001.155

7. Milva Fitri B. S. 18.001.132 15. Alfi Riyadoh 18.001.161

8. Nadia Ananda 18.001.135 16.Citra Putri P. 18.001.176

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN


BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkah dan
nikmatnya sehingga makalah tentang “Sistem Saraf Tepi ” dapat terselesaikan
dengan baik semua ini semata-mata adalah kehendak Allah SWT.

Tujuan penyusunan makalah ini adalah semata-mata sebagai pemenuhan


tugas yang diberikan oleh dosen.

Kami menyampaikan banyak terimakasih atas bimbingan dan semua


bantuan yang telah diberikan kepada kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami berharap melalui makalah ini dapat membantu balai kesehatan


dengan baik. Kami juga berharap apabila ada kesalahan dalam penyusunan
makalah ini pembaca dapat memberikan saran atau kritik demi pembangunan
karakter pendidikan yang lebih baik.

Bandung, 08 Desember 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem saraf manusia terbagi dua, yaitu susunan saraf pusat dan
susunan saraf tepi. Pada susunan saraf tepi terbagi lagi menjadi dua, yaitu
saraf somatik (saraf sadar) dan saraf otonom (saraf tak sadar). Saraf sadar ini
terbagi menjadi dua, yaitu saraf kranial dan spinal. Saraf tak sadar terbagi
menjadi dua pula, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki fungsi
masing-masing dalam sistem saraf tepi pada manusia. Untuk lebih memahami
pembagian-pembagian dari saraf tepi dan mengetahui fungsi-fungsi dari
pembagian tersebut, maka makalah ini disusun dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan pembaca tentang saraf tepi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari sistem saraf tepi?
2. Apakah bagian-bagian dari sistem saraf tepi?
3. Apakah fungsi dari saraf tepi?
4. Bagaimana mekanisme system saraf tepi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem saraf tepi
2. Untuk mengetahui bagian-bagian saraf tepi
3. Untuk mengetahui fungsi saraf tepi
4. Untuk mengetahui mekanisme saraf tepi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf

Sistem Saraf ialah suatu sistem koordinasi (Pengaturan Tubuh) yang


berupa penghantaran impuls saraf ke suatu susunan saraf pusat, pemrosesan
impuls saraf dan perintah untuk memberi suatu tanggapan rangsangan. Suatu
unit terkecil dari pelaksanaan kerja sistem saraf ialah sel saraf ataupun
neuron. Suatu sistem saraf sangatlah berperan dalam suatu iritabilitas tubuh.
Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan
menghadapai suatu perubahan-perubahan yang terjadi di lingkunganya karena
iritabilitas ialah kemampuan menanggapi rangsangan.
1. Sistem Saraf Tepi

Saraf tepi atau sistem saraf perifer adalah sistem saraf yang membawa
informasi atau sinyal menuju sistem saraf pusat (otak dan medula spenalis) dan
membawa informasi atau sinyal keluar dari sistem saraf pusat menuju organ
target. Sistem Saraf Tepi terbagi menjadi Sistem Saraf Afferen (Sensory
Division) bagian dari sistem saraf yang didalam sarafnya terdiri dari sel-sel
yang membawa informasi ke sel saraf sensorik yang berfungsi merasakan
rangsang atau stimulus dan Sistem Saraf Efferen (Motoric Division) Sel saraf
motorik atau meuronmotor adalah sel Saraf yang berfungsi menerima impuls
berupa perintah dari sistem saraf pusat Menuju kejaringan otot, sel target dan
kelenjar untuk melakukan respon atau menggerakan. Kedua Sistem Saraf ini
terletak diluar Otak dan sumsum tulang belakang. Dari Sistem Saraf Efferen
dapat membuat Sel, otot atau organ bergerak dengan dua cara yakni disadari
dan tidak disadari dan pembagian ini disebut Sistem Saraf Somatik dan Sistem
Saraf Otonom.

a. Sistem Saraf Somatik

Sistem Saraf Somatik adalah bagian dari sistem saraf untuk merasakan
rangsangan eksternal. Sistem saraf somatik bertanggung jawab untuk semua
kontraksi otot secara sadar Sistem saraf somatik adalah bagian dari sistem saraf
yang bertanggung jawab untuk gerakan tubuh secara sadar dan untuk
merasakan rangsangan eksternal. Semua panca indera dikendalikan oleh sistem
ini. Sistem saraf somatik adalah sub-bagian dari sistem saraf perifer.

Sistem saraf memiliki dua komponen utama: sistem saraf pusat, yang
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan sistem saraf perifer, yang
terdiri dari semua jaringan saraf lain di tubuh. Sistem saraf perifer pada
gilirannya terdiri dari sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem
saraf somatik bertanggung jawab untuk semua kontraksi otot secara sadar dan
pengolahan informasi sensorik, sedangkan bagian lain dari sistem saraf perifer
mengontrol proses tubuh yang tak sadar.
Sistem saraf somatik menginervasi semua organ sensorik, termasuk mata,
telinga, lidah, dan kulit, serta semua otot rangka, dan otot-otot yang melekat
pada tulang dan digunakan untuk gerakan sadar. Dalam gerakan, Sistem saraf
somatik membawa impuls dari otak ke otot yang akan dipindahkan, sedangkan
kapasitas sensorik, Sistem saraf somatik membawa impuls dari organ sensorik
ke otak. Oleh karena itu ada dua bagian, atau anggota badan, dari sistem saraf
somatik yaitu, aferen dan eferen. Aferen, atau sensorik, neuron yang membawa
impuls dari organ indra ke dalam sistem saraf pusat, sedangkan eferen, atau
motorik, neuron yang membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot.

Neuron dalam bekerja langsung dari otak atau sumsum tulang belakang
ke otot atau rasa organ. Sel tubuh terletak di sistem saraf pusat, dan akson,
sepanjang impuls elektrokimia melakukan perjalanan ke atau dari badan sel,
berakhir di otot, kulit, atau organ akal.

Tidak ada sel perantara atau sinapsis, menunjukkan di mana satu neuron
berkomunikasi dengan yang lain di seluruh gap kecil. Sistem saraf otonom
berbeda secara struktural dari sistem saraf somatik yakni ada dua neuron yang
menghubungkan sistem saraf pusat ke organ target, bukan hanya satu.
Sementara sebagian besar gerakan otot yang dikendalikan oleh Sistem saraf
somatik bersifat sadar, beberapa tidak. Gerakan-gerakan tidak sadar dari otot
rangka dikenal sebagai busur refleks. Dalam busur refleks, otot bergerak dalam
menanggapi rangsangan tanpa kontrol sadar atau kegiatan di otak. Gerakan-
gerakan ini terjadi ketika jalur aferen dan eferen yang terlibat hanya pergi
sepanjang sumsum tulang belakang, tanpa bepergian jauh ke dalam sistem
saraf pusat. Contoh dari busur refleks yang menarik tangan kembali setelah
menyentuh sesuatu yang panas.

b. Sistem Saraf Otonom

Saraf-saraf yang memiliki tugas mengatur kerja organ tubuh dengan


tanpa disadari disebut susunan saraf tak sadar atau susunan saraf otonom.
Sistem saraf otonom secara struktural berhubungan dengan sistem saraf pusat.
Susunan saraf tak sadar terdiri dari dua bagian, yaitu susunan saraf simpatik
(yang muncul dalam daerah dada atau thoraks) dan susunan saraf parasimpatik
(yang muncul dalam daerah-daerah kranial dan sakral).

Secara fungsional, reaksi susunan saraf parasimpatik itu antagonis


(berlawanan) dengan reaksi susunan saraf simpatik sehingga menhasilkan suatu
sistem pengaruran yang baik. Contoh yang dapat diberikan yaitu fungsi dari
saraf simpatik bekerja mempercepat denyut jantung sedangkan sistem
parasimpatik bekerja sebaliknya, yaitu memperlambat denyut jantung. Contoh
lain dari sistem saraf otonom yaitu proses gerak yang terjadi pada salura
pencernaan dan juga proses sekresi keringat.

b.1. Saraf Simpatik

Sistem saraf simpatik berupa sel-sel saraf yang terdapat di sepanjang


tulang belakang sebelah depan yang dimulai dari ruas-ruas tulang leher
hingga tulang ekor. Sistem saraf simpatik mempunyai simpul saraf atau
ganglion di sepanjang tulang belakang sebelah depan, mulai ruas leher
terbawah sampai dengan tulang ekor. Sistem saraf simpatik tersusun atas
25 pasang simpul saraf. Tiap simpul saraf saling berhubungan, sehingga
menjadi dua deretan yaitu deretan kiri dan kanan. Tiap simpul
dihubungkan oleh sumsum tulang belakang. Dari tiap simpul terdapat saraf
yang menuju ginjal, paru-paru, jantung dan organ-organ lainnya. Dari
setiap simpul saraf keluar serabut-serabut saraf yang menuju organ-organ
tubuh seperti menuju jantung dan pembuluh darah.

Fungsi/kerja sistem saraf simpatik :

1. Mempercepat denyut jantung


2. Meningkatkan tekanan darah
3. Menurunkan sekresi ludah dan gerak alat pencernaan
4. Meningkatkan sekresi adrenalin
5. Menghambat sekresi empedu
6. Melebarkan pupil
7. Memperbesar bronkus
8. Menghambat pembentukan urine
9. Mengerutkan kulit rambut
10. Memperlebar pembuluh darah
11. Menghambat kontraksi pada kandung kemih
12. Mengaktivasi kelenjar keringat sehingga mengeluarkan keringat
13. Menghambat mekanisme gerak peristaltik usus
14. Melebarkan pupil dan melemaskan lensa mata sehingga cahaya akan
lebih banyak masuk
15. Meningkatkan aliran darah dengan meningkatkan denyut jantung
16. Mempertahankan dan meningkatkan aliran darah ke otot rangka dan
jantung
17. Melebarkan ruang alveolus paru-paru, sehingga volume udara/oksigen
yang bertukar lebih besar

b.2. Saraf Parasimpatik

Sistem saraf parasimpatik merupakan jaringan yang berhubungan


dengan simpul saraf yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf
parasimpatik berupa jaring-jaring yang saling berhubungan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Serabut saraf pada sistem saraf
parasimpatik menuju ke alat-alat tubuh yang bekerja di bawah pengaruh
sistem saraf simpatik.

Fungsi/kerja sistem saraf parasimpatik :

1. Memperlambat denyut jantung


2. Menurunkan tekanan darah
3. Meningkatkan sekresi ludah dan gerak alat pencernaan
4. Menurunkan sekresi adrenalin
5. Memacu sekresi empedu
6. Mengecilkan pupil
7. Memperkecil bronkus paru-paru saat tubuh dalam keadaan istirahat
8. Merangsang pembentukan urine
9. Mengembangkan kulit rambut
10. Mempersempit pembuluh darah
11. Mempercepat kontraksi pada kandung kemih
12. Mempercepat prduksi air liur
13. Mendukung sintesis glikogen (hormone pemecah glukosa otot)
14. Merangsang aktivitas kelenjar kelamin
15. Mempercepat gerakan peristaltik usus
16. Memperlebar diameter pembuluh darah dan meningkatkan aliran
darah ke sistem pencernaan, sehingga mendukung kerja usus dalam
mencerna makanan
17. Membatasi aliran darah ke otot rangka dan paru-paru

Perbedaan Sistem Saraf Simpatik Dengan Sistem Saraf Parasimpatik :

1. Sistem Saraf Simpatik

Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang,


sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek. Serabut praganglion
saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pascaganglionnya
berukuran panjang. Saraf simpatik keluar dari bagian bawah otak

2. Sistem Saraf Parasimpatik

Memiliki urat praganglion yang panjang karena ganglion


menempel pada organ yang dibantu. Sistem saraf parasimpatik terdiri
dari keseluruhan nervus vagus bersama cabang-cabangnya ditambah
dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung. Dan
memiliki serabut pascaganglion yang pendek. Ganglia neuron
parasimpatik terletak di dekat atau di dalam organ target. Saraf
parasimpatik keluar dari bagian tengah dan bawah sumsum tulang
belakang.
Cara Kerja Saraf Simpatik Dan Saraf Parasimpatik :

1. Saraf Simpatik

Sistem saraf Simpatik merangsang kerja organ dalam saraf


simpatik terdapat dua jenis neuron (sel saraf) yang terlibat dalam
menyalurkan sinyal (impuls) dari sistem saraf simpatis, yaitu sel
saraf post-ganglionic dan sel saraf pre-ganglionic. Sistem kerjanya
adalah neuron (sel saraf) pre-ganglionik akan melepaskan senyawa
kimia berupa asetilkolin ke dalam neuron post-ganglionik. Setelah
neuron post-ganglionik terangsang, maka ia akan melepaskan
norepinephrine yang akan mengaktifkan reseptor (penerima sinyal)
di organ yang dituju.

2. Saraf Parasimpatik

Sistem saraf parasimpatik menghambat kerja organ dan cara


kerja saraf parasimpatik sebenarnya hampir sama dengan saraf
simpatis, tetapi yang menjadi perbedaan adalah sinyal yang
dikeluarkan oleh neuron post-ganglionik adalah bersifat kolinergik
(norepinephrine), bukan bersifat adrenergic (epinephrine). Jadi,
sifat kolinergik inilah yang membuat kerja parasimpatik terbalik
dengan simpatik. Oleh karena sinyal yang dikeluarkan berbeda,
maka mekanisme yang dilakukan oleh sistem saraf parasimpatik
sering juga disebut dengan rest and digest. Hal ini karena
pengaturan tubuh oleh saraf parasimpatik berhubungan dengan
pengaturan saat tubuh sedang dalam kondisi istirahat dan
membantu dalam mengendalikan proses pencernaan dan juga
proses eksresi.

Jalur Saraf Simpatik Dan Saraf Parasimpatik :

Jalur saraf otonom (simpatik dan parasimpatik) melibatkan dua


sel saraf yaitu satu sel terletak di batang otak, sedangkan yang satunya
lagi terletak di sumsum tulang belakang. Sel saraf ini dihubungkan
dengan sel saraf yang lain yang terletak di gugusan sel saraf (ganglion
otonom) melalui serabut saraf. Serabut saraf dari ganglion inilah yang
terhubung ke organ-organ di dalam tubuh. Sebagian besar ganglion
pada saraf simpatis berada di sumsum tulang belakang pada kedua
sisinya. Saraf simpatik disebut juga dengan sistem torakolumbar,
Karena saraf nya yang keluar dari sumsum tulang belakang setentang
dengan ruas tulang dada (thoraks) dan pinggang (lumbal). Sistem saraf
simpatik memiliki 25 ganglion atau simpul saraf yang terdapt di
sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf parasimpatik
berpangkal pada sumsum tulang lanjutan (medula oblongata) dan dari
tulang sacrum, sehingga saraf parasimpatik disebut juga dengan
sistem kraniosakral. Ganglion untuk saraf parasimpatik terletak di
dekat organ yang dipersarafinya.

c. Klasisifikasi Sistem Saraf Tepi Berdasarkan Tempat Keluar


1. Saraf Kranial

Saraf kranial adalah 12 pasang saraf pada manusia yang


mencuat dari otak , berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari
sumsum tulang belakang. terdapat 12 pasang saraf kranial yang
dinyatakan dengan nama atau dengan angka romawi. Saraf-saraf
tersebut adalah olfaktorius (I), Optikus (II), Okulomotorius (III),
Troklearis (IV), Trigeminus (V), Abdusens (VI), Fasialis (VII),
Vestibula koklearis (VIII), Glossofaringeus (IX), Vagus (X), Asesorius
(XI), Hipoglosus (XII). Saraf kranial merupakan bagian dari system
saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf
I, II, VIII) 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4
pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini
diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang, Saraf kranial
sendiri merupakan bagian dari sistem saraf tepi namun berlokasi di
dekat sistem saraf pusat yakni kranium/tengkorak. Sehingga seringkali
mereka disalah klasifikasikan.Saraf-saraf ini terhubung utamanya
dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti mata,
hidung, telinga, mulut dan lidah. pasangan I dan II mencuat dari otak
besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.

Saraf-saraf kranial

Nomor Nama Jenis Fungsi


I Olfaktorius Sensori Menerima rangsang dari hidung dan
menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai sensasi bau
II Optikus Sensori Menerima rangsang dari mata dan
menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai persepsi visual
III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot
mata
IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata
V Trigeminus Gabungan Sensori: Menerima rangsangan dari
wajah untuk diproses di otak sebagai
sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang
VI Abdusen Motorik Abduksi mata
VII Fasialis Gabungan Sensorik: Menerima rangsang dari
bagian anterior lidah untuk diproses di
otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah
untuk menciptakan ekspresi wajah
VIII Vestibulokoklearis Sensori Sensori sistem vestibular:
Mengendalikan keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang
untuk diproses di otak sebagai suara
IX Glosofaringeal Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari
bagian posterior lidah untuk diproses
di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ
dalam
X Vagus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari
organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ
dalam
XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

1. SARAF OLFAKTORIUS (N.I)

Sistem olfaktorius merupakan satu-satunya system sensorik yang


impuls nya mencapai koteks tanpa di salurkan di thalamus. Bau-
bauan yang dapat merangsang timbulnya nafsu makan dan induksi
salivasi serta bau busuk yang dapat menimbulkan rasa mual dan
muntah menunjukkan bahwa system ini ada kaitannya dengan
emosi. Serabut utama yang menghubungkan system penciuman
dengan area otonom adalah medial forebrain bundle dan stria
medularis thalamus. Emosi yang menyertai rangsangan olfaktorius
mungkin berkaitan ke serat yang berhubungan dengan talamus,
hipotalamus dengan system limbic
2. SARAF OPTIKUS (N.II)

Saraf optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina.


Serabut-serabut saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat
arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnnya
pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum. Orientasi
spasial serabut-serabut dari bagian fundus masih utuh sehingga
serabut-serabut dari bagian bawah retina ditemukan pada bagian
inferior kiasma optikum dan sebaliknya.

Serabut-serabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasal


retina) menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan
visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya
yang berasal dari kiasma optikum berakhir di kolikus superior,
dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf okulomotorius.
Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan
penglihatan dan berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus
genikulatum lateralis.

Dari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewati


bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks visual
lobus oksipital. Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut
memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah
melalui lobus temporal. Akibat dari dekusasio serabut-serabut
tersebut pada kiasma optikum serabut-serabut yang berasal dari
lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipitaliskanan dan
sebaliknya.

3. SARAF OKULOMOTORIUS (N. III)

Nukleus saraf okulomotorius terletak sebagian di depan substansia


grisea periakuaduktual (nukleus motorik) dan sebagian lagi di
dalam substansia gresia (nukleus otonom). Nukleus motoric
bertanggung jawab unutk persarafan otot-otot rektus medialis,
superior, dan inferior, otot oblikus inferior dan otot levator
palpebra superior. Nukleus otonom atau nucleus Edinger-westhpal
yang bermielin sangat sedikit mempersarafi oto-otot mata inferior
yaitu spingter pupil dan otot siliaris.

4. SARAF TROKLEARIS (N. IV)

Nukleus saraf troklearis terletak setinggi kolikuli inferior di depan


substansia grisea periakuaduktal dan berada di bawah nucleus
okulomotorius. Saraf ini merupakan satu-satunya saraf kranialis
yang keluar dari sisi dorsal batang otak. Saraf troklearis
mempersarafi otot oblikus superior untuk menggerakkan mata
bawah, kedalam dan abduksi dalam derajat kecil.

5. SARAF TRIGEAMINUS (N. V)

Saraf trigeamus bersifat gabungan terdiri dari serabut-serabut motoric


dan serabu-serabur sensorik. Serabut motoric mempersarafi otot
masseter dan otot temporalis. Serabut-serabut sensorik saraf
trigeminus dibagi menjadi tiga cabang utama yaitu saraf
optalmikus, maksilaris, dan mandibularis. Daerah sensorik nya
mencakup daerah kulit, dahi, wajah, mukosa mulut, hidung, sinus.
Gigi maksilar dan mandibular, dura dalam fosa kranii anterior dan
tengah bagian anterior telinga luar dan kanalis audiotorius serta
bagian membrane timpani.

6. SARAF ABDUSENS (N. VI)

Nukleus saraf abdusens terletak pada masing-masing sisi pons bagian


bawah dekat medulla oblongata dan terletak dibawah ventrikel ke
empat saraf abdusens mempersarafi otot rektus lateralis.
7. SARAF FASIALIS (N. VII)

Saraf fasialis mempunyai fungsi motoric dan fungsi sensorik fungsi


motorik berasal dari nucleus motoric yang terletak pada bagian
ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medulla
oblongata. Fungsi sensorik berasal dari nucleus sensorik yang
muncul bersama nucleus motorik dan saraf vestibulukoklearis yang
berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus interna.

Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot ekspresi wajah terdiri


dari otot orbicularis okuli, otot buksinatos, otot oksipital, otot
frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastrikus posterior
serta otot platisma. Serabut sensorik menghantarkan persepsi
pengecapan bagian anterior lidah.

8. SARAF VESTIBULOKOKLEARIS (N.VIII)

Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-


serabut aferen yang mengurusi pendengaran dan vestibuler yang
mengandung serabut-serabut aferen yang mengurusi
keseimbangan.

Serabut-serabut ini untuk pendengaran berasal dari organ corti dan


berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi
bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus
superior lonus temporalis.

Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis


semisirkularis dan bergabung dengan serabut-serabut audiotorik di
dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini kemudian memasuki
pons, serabut vestibutor berjalan menyebar melewati batang dan
serebelum
9. SARAF GLOSOFARINGEUS (N. IX)

Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan


asesorius pada waktu meninggalkan cranium melalui foramen
tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu
ganglion intrakranialis superior ekstrakranialis inferior. Setelah
melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan
vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan
otot stiglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi
mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.

10. SARAF VAGUS (N. X)

Saraf Vagus juga mempunyai dua ganglion yaitu ganglion superior


atau jugulare dan ganglion inferior atau nodosum, keduanya
terletak pada daerah foramen ugularis, saraf vagus mempersarafi
semua visera toraks dan abdomen dan menghantarkan impuls dari
dinding usus, jantung dan paru-paru.

11. SARAF ASESORIUS (N. XI)

Saraf asesorius mempunyain radiks spinalis dan kranialis, Radiks


kranial adalah akson dari neuron dalam nucleus ambigus yang
terletak dekar neuron dari saraf vagus. Saraf aksesoris adalah saraf
motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus berfungsi
memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar scapula
bila lengan diangkat ke atas.

12. SARAF HIPOGLOSUS (N.XII)

Nukleua saraf hipoglosus terletak pada medulla oblongata pada setiap


sisi garis tengah dan depan ventrikel ke empat dimana semua
menghasilkan trigonum hipoglosus. Saraf hipoglosus merupakan
saraf motoric untuk lidah dan mempersarafi otot lidah yaitu
stiloglosus, hipoglosus dan genioglosus
1.1. Fungsi Saraf Kranial

Saraf Kranial, merupakan saraf yang secara letak berada di


dekat otak dan terbagi menjadi 12 pasang saraf. Ke-12 saraf
tersebut melewati tulang kranium sehingga saraf-saraf ini lazim
disebut saraf kranial. Nama dari saraf-saraf tersebut berasal dari
urutan letak mereka mulai dari atas ke bawah. Fungsi utama dari
saraf-saraf ini adalah mengatur segala fungsi organ-organ yang
berada di daerah kepala mulai dari kesadaran, fungsi
berkomunikasi, fungsi mengunyah, hingga fungsi menelan. Saraf
kranial memiliki 3 macam fungsi yakni motorik, sensoris, dan
otonom dan berbeda pada masing-masing saraf. Saraf Spinal

Saraf Spinal adalah sistem saraf yang keluar dari susmsum tulang
belakang yang merukan bagian dari sistem saraf pusat di tubuh manusia.
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang (8 nervi
cervicales/leher, 12 nervi thoracici/punggung, 5 nervi lumbales/pinggang,
5 nervi sacrales/pinggul dan 1 nervus coccygeus/ekor) yang terdapat di
dalam tulang belakang. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron
sensorik dan motorik. Semua saraf sensorik masuk ke dalam sumsum
tulang belakang melalui akar dorsal dan semua dendritnya berasal dari
reseptor sedangkan semua saraf motorik keluar dari sumsum tulang
belakang melalui akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.
Fungsinya adalah mempersarafi otot leher dan bahu, kulit, dada, abdomen
(perut, paha, genetalia luar, panggul, bokong dan kaki).

Berikut 31 pasang saraf spinal dan fungsinya:

1. Cranial 8 pasang
2. Thorakal 12 pasang
3. Lumbar 5 pasang
4. Sacral 5 pasang
5. Cocygis 1 pasang
No Nama Saraf Fungsi
1 Hiplogossus Sebagai saraf di lidah dan sekitarnya
2 Occipitalis minor Bagian otak belakang
3 Thoracicus Sebagai saraf di otot serratus anterior
Sebagai saraf di otot lengan bawah, otot
triceps brachii, otot anconeus, otot
4 Radialis brachioradialis, otot ekstensor lengan bawah
dan kulit bagian posterior lengan atas &
lengan bawah
Sebagai saraf di otot subclavius dan otot
5 Thoracicus longus
serratus anterior
Sebagai saraf di otot deltoideus, otot trapezius
6 Thoracodorsalis
dan otot latissimus dorsi
7 Axillaris Sebagai saraf di collum chirurgicum humeri
8 Subciavius Sebagai saraf di otot subclavius
Sebagai saraf di otot rhomboideus major dan
9 Supcapulari
rhomboideus minor dan otot levator scapulae
Sebagai saraf di otot supraspinatus dan
10 Supracaplaris
infraspinatus
11 Phrenicus Sebagai saraf di diafragma
12 Intercostalis Sebagai pengatur pada proses pernapasan
13 Intercostobrachialis Sebagai saraf di kalenjar getah bening
cutaneus brachii
14 Sebagai saraf di kulit sisi medial lengan atas
medialis
Sutaneus antebrachii
15 Sebagai saraf di kulit sisi media lengan bawah
medialis
Sebagai saraf di otot fleksor lengan bawah,
16 Ulnaris otot-otot kecil pada tangan dan kulit tangan di
sebelah medial
Memberikan cabang C5, C6, C7 untuk nervus
17 Medianus
medianus
Sebagai saraf di otot coracobrachialis, otot
18 Musculocutaneus
brachialis dan otot biceps brachii
19 Dorsalis scapulae Sebagai saraf di otot rhomboideus
20 Transversus colli
21 Nuricularis
22 Subcostalis Sebagai saraf di sistem kerja ginjal
23 Iliochypogastricus Sebagai saraf di medulla spinalis
Sebagai saraf di sistem genetal atau kelamin
24 Iliongnalis
pada manusia
25 Genitofemularis
Cutaneus Femoris Sebagai saraf di tungkai atas, bagian lateral
26
Lateralis tungkai bawah dan bagian lateral kaki.
27 Femoralis Sebagai saraf di daerah otot paha
28 Gluteus Superior Terletak di L4,L5 dan paha
29 Ischiadicus Sebagai saraf di pangkal paha
Cutaneus Femoris
30 Sebagai saraf di lengan bawah
Inferior
Sebagai saraf di otot levator ani dan otot
31 Pudendus
perineum
Adapun otot–otot representative dan segmen–segmen spinal yang bersangkutan
serta persarafannya yakni:

1. Otot bisep lengan C5 – C6


2. Otot trisep C6 – C8
3. Otot brakial C6 – C7
4. Otot intrinsic tangan C8 – T1
5. Susunan otot dada T1 – T8
6. Otot abdomen T6 – T12
7. Otot quadrisep paha L2 – L4
8. Otot gastrok nemius reflek untuk ektensi kaki L5 – S2

d. Mekanisme Sistem Saraf Tepi


Saraf Tepi memiliki dua macam saraf yakni sensorik dan motorik.
Sensorik yang menghantarkan ras adan motorik yang menggerakan,
namun yang menggerakan bukanlah saraf namun otot.
System saraf tepi terbagi menjadi 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang. Saraf tepi berfungsi sebagai penyampai
informasi ke dan dari pusat pengatur.Berdasarkan impuls saraf yang
dibawa saraf tepi dibedakan menjadi dua macam antara lain sebagai
berikut : 1. Sistem saraf aferen Yaitu system yang berfungsi membawa
impuls saraf dari ireseptor ke susunan saraf pusat. 2. System saraf eferen
Yaitu system yang berfungsi membawa impuls saraf dari saraf pusat ke
efektor.
Mekanisme SST :
Organ reseptor menerima rangsangan kemudian di terima oleh dendrit dan
di teruskan ke akson, dari akson berjalan ke daerah spinalis, spinalis akan
melepaskan suatu senyawa yang akan di terima oleh sel saraf lainnya
kemudian ada impuls saraf untuk merasakan(sensorik) ada neuron untuk
menghubungkan(neuron konektor) dan akhirnya ke otak, kemudian balik
lagi dengan arah yang berbalik melalui sel saraf dan menuju ke organ
target, ketika organ bergerak di namakan motorik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem saraf ialah adalah sistem organ pada manusia yang terdiri atas
serabut saraf yang tersusun atas sel – Sel saraf yang saling berhubungan
dan esensial untuk persepsi sensoris indrawi, aktivitas motorik volunteer
dan involunter organ atau jaringan tubuh , dan homeostasis berbagai
proses fisiologis tubuh Satuan kinerja utama dalam Sistem saraf
merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari
jutaan sel saraf (NEURON) yang saling terhubungan dan vital untuk
perkembangan bahasa , pikiran dan ingatan Sistem saraf berfungsi paling
sederhan dan bagian besar merupakan sebagai untuk mengirim sinyal Dari
satu sel ke sel yang lain ,atau dari satu bagian ke bagian yang lainnya
maka dari itu system saraf sangat penting dan fungsional dalam bagian
bagian yg menyimpulkan bahwa system saraf paling sederhana yaitu salah
satu mengerjakan motorik manusia dan input ,output suatu gerakan
,ingatan dan banyak hal tentang saraf yang terbilang dalam suatu tubuh
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Judha Mohmad dan Rizky Erwanto dan Listyana Natalia Retnaningsih. 2012.
Anatomi dan fisiologi rangkuman sedehana belajar anatomi fisiologi untuk
mahasiswa kesehatan dan perawat. Yogyakarta: Gosyen publishing

Kirnantoro dan Maryana. Anatomi Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Trawoto dan Ratna Aryani dan Wartonah. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk
Keperawatan. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media.

https://hisham.id/2014/12/pengertian-sistem-saraf-somatik.html

Anda mungkin juga menyukai