Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Asites

Asites merupakan suatu kondisi tidak normal di mana rongga perut (abdomen) terisi oleh
cairan yang berlebihan. Pada kondisi normal, seharusnya tidak ada cairan pada rongga perut
atau setidaknya berjumlah 20 mililiter atau kurang pada wanita. Saat jumlah cairan melebihi
25 mililiter, maka seseorang dapat dikatakan mengalami asites dan pengidap akan tampak
buncit dan bengkak pada wilayah perut. Kata asites sendiri berasal dari bahasa latin “Askos”
yang berarti kantong atau karung. Penyebab paling sering dari asites adalah sirosis hati.
Selain itu, asites juga dapat disebabkan oleh keganasan dan infeksi, seperti tuberkulosis,
pankreatitis, gagal jantung, gagal ginjal, ataupun penyumbatan pembuluh vena hati.

Gejala Asites

Apabila seseorang mengalami asites, maka ia akan merasakan hal-hal berikut ini:

 Membesarnya ukuran perut


 Meningkatnya berat badan
 Merasa tidak nyaman pada perut
 Sulit bernapas
 Sesak
 Mudah lelah
 Pusing
 Mual
 Muntah
 Tidak nafsu makan
 Demam
 Muntah darah
 Pembengkakan tungkai
 Penurunan kesadaran

Penyebab Asites
Penyebab asites dapat dibagi menjadi transudat, eksudat, dan penyebab lain. Penyebab
transudat, antara lain:

 Sirosis hati. Kondisi ini merupakan penyebab tersering dari asites


 Gagal jantung
 Sumbatan pembuluh darah vena hati
 Infeksi jantung (perikarditis infektif)
 Gizi buruk (kwashiorkor) pada anak-anak

Sedangkan penyebab eksudat, antara lain:

 Kanker
 Infeksi, seperti tuberkulosis atau peritonitis bakterial
 Pankreatitis
 Serositis
 Sindrom nefrotik
 Angioedema menurun
Penyebab lain dari asites, seperti:

o Penyakit sindrom Meigs


o Vaskulitis
o HIpotiroidisme
o Dialisis ginjal
o Tumor di rongga perut (peritoneum mesotelioma)
o Tuberkulosis abdominal
o Mastositosis

Faktor Risiko Asites

Sebagian besar kasus asites disebabkan karena penyakit hati (liver), sehingga hal-hal yang
dapat menjadi risiko timbulnya asites akibat penyakit hati, antara lain:

 Konsumsi alkohol jangka panjang


 Mengidap hepatitis kronik atau penyakit kuning
 Menggunakan obat-obatan melalui jarum suntik
 Berganti-ganti pasangan
 Memiliki tato
 Melakukan transfusi darah
 Melakukan hubungan homoseksual atau heteroseksual dengan laki-laki biseksual
 Obesitas
 Hiperkolesterolemia
 Diabetes melitus
 Mengidap karsinoma hepatoseluler

Diagnosis Asites

Pemeriksaan asites dilakukan oleh dokter berdasarkan keluhan, riwayat penyakit sebelumnya,
dan tanda-tanda yang diperoleh saat pemeriksaan fisik. Selanjutnya, perlu dilakukan beberapa
pemeriksaan penunjang untuk dapat mengonfirmasi diagnosis, seperti:

 Pemeriksaan darah lengkap


 Pemeriksaan profil metabolik, pemeriksaan enzim, dan pemeriksaan koagulasi
 Pemeriksaan parasintesis untuk dilakukan kultur mikrobiologi dan sitopatologi
 Pemeriksaan SAAG (serum ascites albumin gradient)

Nilai gradien tinggi atau lebih dari 1.1 gram/desiliter menandakan penyebab asites adalah
hipertensi portal. Sedangkan gradien rendah atau kurang dari 1.1 gram/desiliter,
menunjukkan bahwa penyebab asites adalah bukan dari hipertensi portal

 Pemeriksaan Ultrasonografi
 Pemeriksaan CT Scan perut
Pengobatan dan Efek Samping Asites
Terapi asites diberikan berdasarkan penyebabnya. Tujuan utama dari terapi, antara lain untuk
mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan mencegah agar tidak semakin berat. Beberapa
terapi untuk mengurangi gejala asites, seperti:

 Diet

Terapi diet yang dapat dilakukan, antara lain dengan pembatasan asupan garam untuk
membantu meningkatkan produksi urine dan mengurangi cairan di dalam rongga perut.

 Pemberian Obat Diuretik

Beberapa obat-obatan yang dapat diberikan, antara lain spironolakton atau furosemide.
Pemberian obat-obatan diuretik perlu dilakukan diuretik monitoring.

 Parasintesis

Terapi ini biasanya dilakukan pada asites yang cukup berat untuk dapat mengurangi tegangan
perut dengan lebih cepat. Selain untuk sebagai terapi dan pengobatan, parasintesis dapat pula
digunakan sebagai prosedur penunjang diagnosis.

 Pembedahan

Pada keadaan, seperti kerusakan hati dapat menjadi indikasi untuk dilakukannya operasi
pemasangan shunt atau transplantasi hati.

Pencegahan Asites

Asites dapat dicegah dengan mempertahankan pola hidup yang sehat, seperti:

 Mengonsumsi makanan yang sehat


 Olahraga yang teratur
 Istirahat yang cukup
 Hindari menggunakan jarum suntik yang tidak steril
 Menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan
 Tidak berganti-ganti pasangan
 Segera berobat jika merasa ada keluhan medis

Kapan Harus ke Dokter?

Jika ada keluarga atau kerabat mengalami keluhan yang mengarah pada asites, segera cari
pertolongan media. Kamu bisa memilih rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan di sini.
Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat sehingga pengobatan bisa lebih cepat
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai