Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh micobacterium yang
bernama tuberculosis. Tuberculosis biasanya menyerang paru-paru. Yang kemudian
dapat menyerang ke seluruh bagian tubuh dengan cara menginfeksi. Infeksi biasanya
terjadi pada 2-10 minggu setelah terpapar bakteri tuberculosis (Puspasari Scholastic,
Fina 2017).
Berdasarkan data yang didapatkan penyakit tuberculosis masih merupakan
masalah kesehatan yang membebani Negara berkembang. Menurut WHO tahun 2015,
secara global terdapat 9,6 juta kasus TB setiap tahunnya, dan tingkat kematian
mencapai1,5 juta kasus pertahun, dan sebagian diantaranya adalah anak usia<15 tahun
(WHO, 2015: kartasassmita, 2009).
Indonesia merupakan negara yang mempunyai beban TB terbesar ke-2 di
dunia setelah India , dan termasuk dalam high burden countries dengan total biaya
yang digunakan untuk penanganan TB sebanyak USS 177 juta. Di Indonesia sendiri
biaya yang pengobatan pasien TB mencapai Rp. 1.843.117 dengan sebagian besar
dihabiskan pada biaya obat. Hasil survey prevalensi TB nasional (STPN) 2013-2014
menunjukkan bahwa beban TB Indonesia diperkirakan oleh WHO yaitu sebesar
272/100.000, ternyata jauh lebih besar yaitu didapati angka prevalensi TB sebesar
647/100.000 atau berarti bahwa 0,65% populasi Indonesia menderita TB, hal ini
setara dengan 1.600.000 kasus TB, dan setiap tahun terjadi 1.000.000 kasus baru
(399/100.000). Penemuan kasus TB sebesar 330.729 pada tahun 2015. Akan tetapi
diperkirakan 669.271 kasus TB pertahun yang belum ditemukan, angka penemuan
kasus TB (case detection rate) ini hanya sebesar 33,07%, ini menyebabkan adanya
kesenjangan yang besar dan harus segera ditangani (kemenkes RI, 2014).
Selama sebulan terkhir ditemukan 300 kasus TB di Kalimantan utara dengan
temuan 130 diantaranya anak-anak ini disebabkan oleh kurangnya tenaga medis serta
minimnya fasilitas kesehatan yang menjadi fakor terjadinya kasus ini dan
kemungkinan besar jumlah ini akan semakin bertambah karena anak anak tidak
mungkin terkena TB kalau tidak tertular dari orang tuanya maka dari itu orang tua
anak anak itu disarankan untuk memeriksakan dirinya karena percuma bila si anak
sembuh dari TB sedangkan orang tuanya masih terkena.
Pemerintah terus berupaya melakukan penyelesaian maslah TB di Indonesia
melalui intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi maupum inovasi program-program
penanggulangan TB nasional (P2-TB). Penanggulangan TB harus dilakukan dengan
perencanaan yang baik dan dilakukan secara lintas sectoral (kemenkes RI, 2011).
Oleh karenanya dukungan dan komitmen berbagai sector serta pemangku kebijakan
yang terlibat sangat diharapkan . kementrian kesehatan RI telah mengambil langkah
besar dengan menyusun rencana aksi nasional penanggulangan TB tahun 2016-2019,
sebagai dasar dan langkah konkrit dan berdaya guna dalam penanggulangan TB
secara komprehensif diseluruh Indonesia (kemenkes RI 2017).
Perawat berperan untuk menemukan dan melakukan perawatan pada pasien
yang mengalami penyakit Tubercolosis dengan tepat, benar, dan actual untuk
mengurangi gejala yang dialami pasien. Perawat juga berperan untuk mencegah
terjadinya penyebaran penyakit dengan melakukan edukasi.

B. Rumusan Masalah.
Dari permasalahan yang telah saya uraikan dilatar belakang maka dalam
penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan tentang faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan anak-anak rentan terkena TB Paru dan Bagaimana Penanganan rumah
sakit terhadap penyakit TB Paru yang sudah banyak dikalangan masyarakat ?

C. Tujuan.
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak rentan TB Paru
dan Bagaimana Penanganannya.

2. Tujuan Khusus :
a) Mendeskripisikan kontak TB langsung.
b) Mendeskripsikan perilaku pencegahan penularan TB Paru.
c) Mendeskripsikan Kejadian TB Paru pada anak.
d) Mengetahui tindakan keperawatan pada penderita TB Paru.
e) Mengetahui evaluasi tindakan keperawatan pada penderita TB Paru.

Anda mungkin juga menyukai