Hematemesis
Muntah darah adalah kondisi ketika terdapat darah di dalam muntah. Muntah itu sendiri adalah
keluarnya isi perut. Ketika seseorang muntah darah, maka muntahnya dapat terdiri dari isi perut
dan darah, atau bisa juga hanya terdiri dari darah.
Muntah darah atau hematemesis tidak sama dengan batuk berdarah. Muntah darah adalah
keluarnya darah dari lambung, sedangkan batuk darah adalah keluarnya darah dari paru-paru
atau saluran napas bawah. Oleh karena itu, batuk darah akibat TBC tidak dapat disebut sebagai
muntah darah.
Melena adalah tinja yang berwarna hitam atau gelap akibat perdarahan di saluran pencernaan
bagian atas. Melena merupakan salah satu tanda dari kondisi medis yang perlu segera ditangani.
Melena terjadi akibat perdarahan pada salah satu organ di saluran pencernaan atas, yaitu
kerongkongan, lambung, dan usus dua belas jari (duodenum). Pada sebagian besar kasus,
penyebab perdarahan di bagian tersebut adalah tukak lambung, perdarahan pada varises di
kerongkongan (esofagus), dan tumor di esofagus.
Penyebab Melena
Darah pada tinja bisa berwarna merah, seperti warna normal pada darah. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh perdarahan di usus besar. Darah pada tinja berwarna merah karena jarak antara
usus besar dan anus yang dekat.
Sedangkan pada melena, darah di tinja berwarna hitam. Hal ini karena darah telah bercampur
dengan enzim dan asam lambung di saluran pencernaan.
Melena bisa menjadi salah satu tanda dari kondisi medis tertentu, antara lain:
1. Tukak lambung atau ulkus duodenum
Tukak lambung adalah luka yang terbentuk di dinding lambung. Sedangkan ulkus duodenum
adalah luka yang muncul di usus dua belas jari. Luka di kedua organ tersebut dapat
menyebabkan melena bila mengalami perdarahan.
Tukak lambung dan ulkus duodenum merupakan penyebab paling sering dari melena.
2. Sindrom Mallory-Weiss
Sindrom Mallory-Weiss adalah kondisi yang ditandai dengan robeknya lapisan dalam di
kerongkongan yang berbatasan dengan lambung. Melena terjadi jika robekan ini berdarah.
3. Pecah varises esofagus
Varises esofagus adalah pembesaran pembuluh darah vena di bagian esofagus pada penderita
sirosis. Varises esofagus ini dapat pecah sehingga berdarah dan menyebabkan melena.
4. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan di kerongkongan yang dapat dialami oleh penderita penyakit asam
lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Kondisi ini dapat menyebabkan
perdarahan yang salah satunya ditandai dengan melena.
5. Tumor
Melena juga merupakan salah satu gejala dari tumor jinak atau tumor ganas yang tumbuh di
kerongkongan atau lambung.
Selain beberapa kondisi medis di atas, seseorang berisiko terserang melena bila mengonsumsi
obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dalam jangka panjang, atau
menjalani radioterapi.
Gejala Melena
Gejala utama melena adalah darah pada tinja yang menyebabkan tinja berwarna seperti aspal dan
berbau busuk. Melena juga dapat disertai gejala lain, seperti:
Nyeri perut
Pusing
Mual
Kulit pucat
Muntah darah (hematemesis)
Diagnosis Melena
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan riwayat medis, serta obat-obatan yang
terakhir dikonsumsi pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter akan
merekomendasikan pemeriksaan lanjutan, seperti:
Tes tinja, untuk memastikan keberadaan darah di tinja
Tes darah, untuk memeriksa kadar oksigen, zat besi, dan fungsi pembekuan darah
Endoskopi, untuk melihat kondisi saluran pencernaan bagian atas
Foto Rontgen atau CT scan, untuk mencari sumber perdarahan pada saluran pencernaan
atas
Penanganan Melena
Metode penanganan melena akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Jika
perdarahan cukup banyak dan terjadi dengan cepat, dokter akan terlebih dahulu menstabilkan
kondisi pasien dengan memberikan infus dan transfusi darah.
Bila kondisi pasien telah kembali stabil, dokter akan melakukan penanganan lebih lanjut, antara
lain:
1. Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat penghambat pompa proton, seperti esomeprazole atau
pantoprazole, untuk mengurangi produksi asam lambung. Dengan demikian, perdarahan akibat
tukak lambung dapat dihentikan.
2. Endoskopi
Prosedur endoskopi dapat dilakukan untuk mengatasi melena yang disebabkan oleh pecahnya
varises esofagus.
3. Embolisasi
Embolisasi dilakukan dengan menyuntikkan zat khusus untuk menutup pembuluh darah yang
bocor atau pecah.
4. Operasi
Operasi dilakukan pada kasus melena yang tidak ditemukan sumber perdarahannya atau bila
penanganan lain tidak berhasil mengatasi perdarahan. Operasi bertujuan untuk memperbaiki
dinding lambung atau usus dua belas jari yang robek, agar perdarahan berhenti. Operasi juga
dapat dilakukan untuk mengangkat tumor yang menyebabkan perdarahan.
Komplikasi Melena
Melena dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani. Beberapa komplikasi
tersebut adalah:
Anemia, jika melena berlangsung dalam waktu yang lama
Syok, jika penyebab perdarahan tidak segera diatasi dan bertambah parah
Pencegahan Melena
Melena dapat dicegah dengan menghindari berbagai penyebab perdarahan saluran cerna.
Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah perdarahan tersebut adalah:
Berhenti merokok
Minum air putih yang cukup
Memeriksakan diri ke dokter jika menderita tukak lambung atau GERD, agar
mendapatkan penanganan dengan tepat
Menghindari konsumsi OAINS atau aspirin tanpa resep dari dokter, terutama dalam
jangka panjang
Menghindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein secara berlebihan
Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
Referensi
o Du, B. et al. (2019). Treatment of Severe Upper Gastrointestinal Bleeding Caused by Mallory-Weiss
Syndrome After Primary Coronary Intervention for Acute Inferior Wall Myocardial Infraction: A Case
Report. World Journal of Clinical Cases, 7(24), pp. 4407-13.
o Saleem, S. & Thomas, A. (2018). Management of Upper Gastrointestinal Bleeding by an Internist. Cureus,
10(6), pp. 1-8.
o Cancer Research UK (2019). Pancreatic Cancer. Symptoms of Advanced Cancer.
o National Health Service (2019). Health A to Z. Vomiting Blood (Haematemesis).
o National Institute of Health (2018). Medline. Vomiting Blood.
o Cleveland Clinic (2018). Symptoms. Vomiting Blood: Care and Treatment.
o Mayo Clinic (2020). Disease & Conditions. Vomitting Blood.
o Mayo Clinic (2019). Disease & Conditions. Anemia.
o Kahn, A. Healthline (2019). Why am I Vomitting Blood?
o Shannon, J. Healthline (2018). Stomach Ulcers ang What You Can Do About Them.
o Upchurch, B. Medscape (2019). Upper Gastrointestinal Bleeding (UGIB).
o Rull, G. Patient (2018). Vomiting Blood.
o WebMD (2020). Hemoptysis (Coughing Up Blood).
o WebMD (2020). Hypovolemic Shock.
o Yano, Y., et al. (2020). Hematemesis due to Double Sources: A Case Report of Epistaxis Following Gastric
Ulcer. Acute Medicine & Surgery, 7(1), pp. e451.
o Medicover Hospitals (2021). Melaena.
o Gotter, A. Healthline (2018). What’s the Difference Between Hematochezia and Melena?
o Tresca, A. Verywell Health (2021). What Are the Causes of Black Stool?
o Wint, C. Healthline (2019). Everything You Need to Know About Gastrointestinal Bleeding.