Anda di halaman 1dari 2

Penerima imunisasi adalah seluruh murid kelas 1, 2, dan 5 SDN Ciriung IV, jenis imunisasi

yang diberikan adalah DT dan Td. Seluruh murid yang diberikan imunisasi dilakukan
penjaringan kesehatan sebelum dilakukan imunisasi. Semua murid yang menerima
imunisasi TD dan Td dalam keadaan sehat dan sudah mendapat izin dari orangtua wali
murid. Total sasaran SDN Ciriung IV 335 siswa, 110 siswa kelas 1, 110 siswa kelas 2, 115
siswa kelas 5.
Pemerintah menyelenggarakan imunisasi BIAS karena merasa imunisasi waktu bayi belum
cukup untuk melindungi penyakit PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi)
bagi usia anak sekolah. Hal ini didasarkan adanya penurunan terhadap kekebalan yang
diperoleh saat imunisasi ketika bayi.

Penyelenggaraan program BIAS berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor


1059/Menkes/SK/IX/2004 dan mengacu pada himbauan UNICEF, WHO dan UNFPA tahun
1999 untuk mencapai target Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) pada tahun
2005 di negara berkembang (insiden dibawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu
tahun).

Kemudian, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indionesia Nomor 12 Tahun


2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi bahwa imunisasi sebagai salah satu
upaya mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh terus menerus, menyeluruh,
dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan
dan memutus mata rantai penularan.

Jenis Vaksin
1. Imunisasi Campak
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan RI, Presiden Joko Widodo mengingatkan
pentingnya pemberian imunisasi measles rubella (MR) guna menghindari anak dari risiko
cacat hingga kematian.

2. Imunisasi Difteri Tetanus (DT


Imunisasi difteri tetanus biasanya diberikan secara berulang pada anak sekolah kelas 1 SD.
Kemudian, imunisasi ini akan diberikan kembali ketika anak berusia 12 tahun.

Imunisasi ini penting diberikan guna menghindari penyakit infeksi bakteri yang menyerang
selaptu lendir pada hidung serta tenggorokkan.

3. Imunisasi Tetanus (TD)


Vaksin tetanus difteri merupakan vaksin lanjutan dan diberikan sebagai dosis keenam serta
ketujuh pada anak yang sebelumnya rutin menerima vaksin DPT atau DPT/Hib.
Pemberiannya dilakukan ketika anak berusia 10-12 tahun dan 18 tahun.

Penyakit tetanus ini disebabkan bakteri Clostridium tetani yang banyak terdapat di tanah,
lumpur, kotoran hewan dan manusia. Baketri tersebut dapat dengan mudahnya masuk
dalam tubuh anak melalui luka atau area terbuka pada kulit.

Waktu Pelaksanaan
BIAS sendiri biasanya dilaksanakan 2 kali setahun yaitu pada:

Bulan September untuk pemberian imunisasi campak pada anak kelas 1.


Bulan November untuk pemberian imunisasi DT pada anak kelas 1, Td pada anak kelas 2
dan 5.
Meski begitu, pelaksanaan kegiatan vaksin BIAS di berbagai sekolah ditentukan oleh pihak
sekolah.

Total murid yang dapat diberikan imunisasi: 280 siswa (94 siswa kelas 1, 89 siswa kelas 2, 97 siswa
kelas 5)

1. Gambaran: Dilakukan di sekolah

2. Ruang yang besar dan aliran udara baik

3. Di atur kedatangan murid (drive thru)

4. Menjaga jarak 1-2 meter

5. Mengatur masuk dan keluar murid

6. Adanya faisilitas cuci tangan atau hand sanitizer

7. Memakai masker

8. Mengukur suhu badan, berat badan, tinggi badan

9. Melakukan skrining Kesehatan (mata, telinga, gigi, dan tonsil)

10. Setelah vaksinasi murid menunggu 30 menit dan pengantar mengawasi.

Alur Pemberian

Cuci tangan -> pengukuran suhu -> pendaftaran skrinning -> ruang tunggu -> pemberian immunisasi -
> ruang tunggu 30 menit -> pulang.

Kegiatan BIAS di SDN Ciriung IV dilaksanakan pada 1 November 2022 pukul 09.00 s.d. selesai

Anda mungkin juga menyukai