Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH


(BIAS)

UPTD PUSKESMAS BATU PUTIH


TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BATU PUTIH
Kantor : Jln. Trans Sulawesi Kec. Batuputih Kode Pos 93555
Email : puskesmasbatuputih1989@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH (BIAS)

A. Pendahuluan
Upaya pembinaan anak sekolah dalam upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia dalam bidang kesehatan salah satunya yaitu melalui
usaha kesehatan anak sekolah ( UKS ). Usuaha Kesehatan Sekolah
dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar anak
sekolah melalui perilakau hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan
yang sehat serta meningkatka derajat kesehatan anak sekolah. Hal ini
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya.
Sebagai bagian dari UKS, pada 14 November 1997 kementerian
kesehatan, kementerian dalam negeri, kementerian agam dan kementerian
pendidikan dan kebudayaan telah mencanangkan imunisasi bagi anak sekolah
dasar atau sederajat. Pelaksanaan BIAS dari tahun 1997 sampai pada saat ini
mengalami perubahan, pada saat ini BIAS untuk kelas 1 mendapatkan
imunisasi campak dan DT, sedangkan kelas 2 dan 3 mendapatkan imunisasi
td.

B. Latar Belakang
Tetanus neonatorum, Difteri dan Campak masih merupakan masalah
kesehatan di Indonesia, sebagaimana data tahun 2006 menunjukkan bahwa
proporsi penyebab kematian bayi di Indonesia 28% karena tetanus
neonatorum, 30.000 anak setiap tahunnya meninggal karena campak serta
1401 kasus difetri tahun 2008-2011.
Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak
mendapatkan imunisais tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan case
fatality rate antara 30% sampai 90%. Kekebalan penyakit ini hanya diperoleh
melalui imunisasi tetanus minimal dua dosis. Perlindungan jangka panjang
diperoleh jika mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5 dosis (status T5).
Untuk mempercepat eliminasi tetanus neonatorum kurang dari 1/1000
kelahiran hidup ditingkat kabupaten/kota dalam 1 tahun sesuai ketentuan
WHO, diperlukan pencapaian status T5 bagi semua WUS. Pemberian
Imunisasi DT dan td pada anak sekolah dasar atau sederajat merupakan
rangkaian upaya mencapai status T5 bagi setiap individu.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus yang sangat
infeksius. Tanpa imunisasi, penyakit ini akan menyerang hampir setiap anak.
Komplikasi campak seperti radang paru (pneumonia), berak (diare), radang
telinga (otitis media), dan radang otak (ensefalitis) terutama pada anak
dengan gizi buruk dapat menkimbulkan cacat dan kematian. Indonesi
merupkan salah satu negara berpenduduk terbesar di Dunia dengan cakupan
imunisasi masih dibawah 80%, sehingga indonesia menjadi negara yang
sangat rawan terhadap penyakit campak, seperti yang ditunjukkan oleh data
tahun 2006 bahwa angka kesakitan campak sekitar 1 juta pertahun dengan
30.000 kematian. Kondisi ini menempatkan indonesi menjadi salah satu dari
47 negara prioritas di identifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk
melaksanakan akselerasi dan menjaga kesinambungan dari reduksi campak.
Pada tahun 2011-2013, Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan
kasu difeteri terbanyak di dunia. Berdasarkan data surveilens, pada tahun
2010 dan 2012 terjadi peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi
dibeberapa provinsi di indonesia yang perlu disikapi secara cepat dan tepat.
Untuk memutus rantai penularan penyakit difteri dilakukan upaya
pencegahan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan dilanjutkan imunisasi
pada anak sekolah dasar kelas 1, 2, dan 3. Pelaksanaan kegiatan BIAS
dilakukan secara aman melalui prosedur safe injection yang benar.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit
Campak, Difteri dan Tetanus termasu Tetanus neonatorum.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit Campak
seumur hidup.
b. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit Difetri
selama 10 tahun.
c. Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus
selama 25 tahun.
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan Pokok
Melakukan kegiatan BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah )
2. Rincian Kegiatan
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monitoring
d. Pencatatan dan pelaporan
E. Sasaran
Sasaran BIAS adalah Siswa sekolah dasar dan anak usia sekolah dasar kelas 1
sampai 3.

F. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Persiapan
1.a. Pendataan sasaran dan penjaringan status Imunisasi.
 Pendataan
Pada setiap awal tahun ajaran petugas puskesmas meminta data
jumlah anak sekolah tingkat dasar negeri dan swasta Kepada
pengawas UPTD paud dan DIKNAS tingkat kecamatan. Data anak
Kelas 1, 2, dan 3 diperlukan untuk menghitung keperluan logistik.
 Penjaringan Status Imunisasi
Penjaringan dilakukan terhadap semua anak kelas 1 agar setelah
tahun ajaran baru sekolah dimulai. Melalui surat pemberitahuan
edaran dari kepala sekolah, orang tua siswa kelas 1 diminta untuk
mengisi daftar riwayat imunisasi anak.
1.b. Koordinasi
Dilaksanakan suatu pertemuan koordinasi dan kesepakatan dalam
persiapan Kegiatan dalam pelaksanaan BIAS. Pertemuana koordinasi
dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan kesepakatan jadwal
pelaksanaan. Penyebaran informasi melalui sosialisasi atau edaran satu
bulan sebelum pelaksanaan BIAS.
1.c. Persiapan Logistik
 Vaksin
Jenis Vaksin yang perlu dipersiapkan adalah Vaksin Campak, DT/Td,
dan Vaksin TT/Td, distri busi dan penggunaannya diatur oleh
puskesmas.
 Alat Suntik
Alat Suntik yang diperlukan adalah ADS 0,5 ml dan pengoplos
vaksin Campak adalah ADS 5 ml.
 Safety Box
Adalah kotak tempat pembuangan limbah medis tajam dengan tujuan
untuk keamanan bagi petugas.
 Kartu TT/Td seumur hidup
Kartu TT/Td seumur hidup adalah untuk merekam status imunisasi
DPT/HB, DT/Td dan TT/Td, dipakai untuk membantu petugas dalam
menentukan apakah pemegang kartu memerlukan suntikan dan kapan
suntikan tersebut dapat diberikan. Setiap siswa mendapat kartu
TT/Td.

2. Pelaksanaan
a. Jadwal Pelaksanaa
Melakukan sosialisasi jadwal pelaksanaan yang telah dikoordinasikan
dan disepakati bersama dengan UPTD PAUD dan DIKNAS serta
sekolah dasar terkait pada tim pelaksana BIAS. Pelaksanaan BIAS
dilaksanakan oleh TIM BIAS ( Jurim, Bidan dan Perawat ).

b. Menyipakan Vaksin dan Logistiknya


Menyiapkan vaksin dan logistiknya sesuai jumlah sasaran. Untuk
menjaga vaksin agar tetap paten, Vaksin yang belum dipakai harus
disimpan dalam lemari es di puskesmas atau puskesmas pembantu
dengan suhu antara 2’–8’
Untuk membawa vaksin dan pelarut harus memakai vaccine carier
yang berisi 4 buah cool pack / kotak dingin cair.
c. Penyuntikan
 Pastikan bahwa vaksin masih dalam kondisi yang baik ( belum
kadaluarsa, VVM A atau B )
 Untuk memperlancara penyuntikan serta membantu petugas,
sebaiknya anak memegang kartu TT/Td masing-masing dan duduk
menurut nomor urut dalam register imunisasi, anak dipanggil satu
persatu untuk dilayani
 Pemberian imunisasi dilakukan pada anak bila ada tanda (√) pada
buku register.
 Tempat penyuntikan adalah lengan atas, sdikit dibawah insertio
M.deltoit.
 Bersihkan tempat penyuntikan terlebih dahulu cukup dengan kapas
dan air matang.
 Dosis yang diperlukan untuk Vaksin, DT/Td, maupun TT/Td
adalah 0,5 ml.
 Vaksin disuntikkan secara intramuskular untuk vaksin DT/Td,
TT/Td dan secara Subkutan untuk Vaksin Campak setelah terlebih
dahulu dilakukan aspirasi untuk memastikan gelembung udara
tidak masuk kepembuluh darah.
 Untuk mencegah terjadinya abses dingin, vaksin dalam vial yang
belum dibuka agar dihangatkan dengan cara menggenggamnya
dan dikocok kuat agar merata.
 Buang jarum dan semprtit kedalam kotak pembuangan ( safety
Box).
 Sisa vaksin yang telah dibuka tidak dapat disimpan lagi, sedang
sisa vaksin dari lapangan dalam botol yang belum dibuka masih
dapat disimpan kembali dalam lemari es untuk segera dipakai pada
pelayanan berikutnya.

3. Monitoring
Kelanjutan kegiatan BIAS yaitu dengan sweeping/pelcakan bagi
murid yang belum mendapatkan imunisasi saat pelaksanaan dikarenakan
sakit, tidak masuk atau karena sebab lainnya.
Kegiatan lainnya adalah yaitu kerjasama dengan guru dan orang tua
murid untuk palporan KIPI/kejadian Ikutan Pasaca Imunisasi.

4. Pencatatan dan pelaporan


Tanggal pemberian vaksin harus dicatat pada kolom yang sesuai
diformat pencatatan register BIAS dan Kartu TT/Td. Pengisian kartu
dapat dilakukan setelah pelayanan selesai sesuai dengan yang tertulis di
Format pencatatan BIAS oleh petugas imunisasi sambil melakukan
pengecekan ulang sebelum pemberian paraf Kartu TT/Td yang telah
disimpan disekolah. Bila anak lulus sekolah dasar atau pindah sekolah,
Kartu TT/Td dikembalikan kepada anak tersebut dengan pesan agar dijaga
dengan baik dan diperlihatkan pada petugas kesehatan bila diperlukan.
Bagi anak wanita, kartu TT/Td penting untuk diperlihatkan kepada
petugas medis/paramedis dikemudian hari, untuk melengkapi status
TT/Td atau pada saat pemeriksaan kehamilan.

G. Jadwal Pelaksanaan
VAKSIN PEMBERIAN SASARAN WAKTU
Campak 1 kali Kelas 1 Oktober
DT 1 kali Kelas 1 Oktober
Td 1 kali Kelas 2 Oktober
Td 1 kali Kelas 5 Oktober

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah dilakukan
sweeping pada saasran meliputi sasaran yang mendapatkan imunisasi
dibanding jumlah sasaran. Pelaksanaan kegiatan dan hasilnya disampaikan
kepada sekolah dalam evaluasi BIAS dan disampaikan kepada
penanggungjawab UKM.
Pertemuan evaluasi kegiatan BIAS bertujuan untuk mengetahaui
kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan perencanaan, mengidentifikasi
permasalahan yang ada, hasil kegiatan atau cakupan untuk menentukan
rencana tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilakukan untuk perbaikan
kegiatan selanjutnya.
I. Pencacatan. Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan
Laporan Campaka Bias kelas 1 pada bulan oktober, Laporan Bias DT/Td
kelas 1 sampai kelas 3 pada bulan Oktober. Hasil dilaporkan di Puskesmas,
UPTD PAUD dan Diknas.

Batu Putih, 02 Februari 2023


Mengetahui
Kepala Puskesmas Batu Putih Programer Imunisasi

Faisal Sulaiman , SKM Hartono, S.Kep, Ns


Nip. 19771203 199803 1 003 Nip.19831207 201001 2025

Anda mungkin juga menyukai