DisusunMahasiswa:
MOJOKERTO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul "Fisiologi Sistem Persyarafan" atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada Pak Fajar purwanto, S.Kep Selaku Dosen Pengajar yang telah
memberikan, bimbingan, saran,dan ide dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan 1. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa:
Kami mempunyai copy dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpukan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain
kecuali yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorang pun yang
membuatkan makalah ini untuk kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia
mendapatkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................
Lembar pernyataan...................................................................................................
Daftar isi......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................................
3.2 SARAN..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian
tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima
rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf
pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang
dilakukan oleh system saraf dan alat indera. Sistem koordinasi merupakan suatu
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan
kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-
rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak
akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.
Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika tidak akan
hilang”. Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi karena
manusia terus belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani. Sebagai contoh,
tindakan membaca makalah ini sedikit banyak mengubah aktivitas saraf otak, karena
ada informasi yang diserap kedalam ingatan pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian sistem saraf ?
2. Bagaimana komponen sistem saraf ?
3. Bagimana penyusun sistem saraf ?
4. Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui fisiologi dari sistem saraf
2. Mengetahui komponen sistem saraf
3. Mengetahui penyusun sistem saraf
4. Mengetahui mekanisme penghantar impuls
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf
pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. SST utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan serat panjang yang
menghubungkan SSP ke setiap bagian dari tubuh. SST meliputi saraf motorik,
memediasi pergerakan pergerakan volunter (disadari), sistem saraf otonom,
meliputi sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis dan fungsi regulasi
(pengaturan) involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf enterik (pencernaan), sebuah
bagian yang semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya adalah untuk mengontrol
sistem pencernaan.
Sistem saraf
Adapun Fungsi Sistem Saraf yaitu:
a. Menerima banyak sekali sensasi dari pada dan luar tubuh.
b. Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau
merasakan dan memikirkannya.
c. Menyimpan memori dan melepaskannya jika diharapkan.
d. Mengekspresikan emosi
e. Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar
endokrin & organ lain.
f. Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari
atau menghadapi bahaya, & menaikkan aktivitas yang menyenangkan.
2.2 Komponen Sistem Saraf
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar.
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem
saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
2.4 Penyusun Sel Saraf
Jenis Neuron ada 3 yaitu : Sensorik ( Aferen ) , Motorik ( Eferen ), dan Interneuron.
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem
saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
Nah selain itu, pada bagian sistem saraf pusat ditemukan juga sebuah
penghubung dinamakan sebagai jembatan varol yang terbentuk dari serabut saraf
yang menjadi penghubung utama atara otak kecil bagian kiri dan juga otak kecil
bagian kanan. Selanjutnya juga menjadi penghubung antara bagian otak besar
dengan bagian sumsum tulang belakang. Jembatan varol mempunyai fungsi
utama dalam membantu menghantarkan rangsangan dari kedua bagian yang
bernama cereblum.
Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,
yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada
bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima
rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.
Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
No. Nama Saraf Jenis Saraf Dari Saraf Dari Saraf Motorik
Saraf Sensorik
I Olfaktori Sensori Selaput lendir Tidak ada
hidung
II Optik Sensori Retina mata Tidak ada
III Akulomotor Motor Otot peggerak bola Otot penggerak bola
mata mata, lensa mata, pupil
mata
IV Troklear/Patenik Motor Otot penggerak Otot lain penggerak bola
bola mata mata
Sistem otonom ternyata di pengaruhi oleh hipotalamus yang ada di dalam otak.
Hipotalamus di dalam otak dapat dirangsang dan dapat mempengaruhi dalam
gerakan otonom atau seperti dapat mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil
mata, menghambat sistem pencernaan, dan lain-lain. Sistem saraf otonom merupakan
gabungan dari saraf motorik dan juga saraf sensorik.
Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung,
pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh.
Saraf otonom memiliki macam dan sifatnya masing-masing dan di perlukan oleh
setiap makhluk hidup seperti manusia. Macam-macam dan fungsi saraf otonom akan
di jelaskan sebagai berikut :
Fungsi dari sistem saraf simpatik ini pada umumnya adalah untuk dapat
memacu kerja organ tubuh, tetapi ada pula beberapa yang dapat menghambat
kerja dari organ tubuh tersebut.
Fungsi Saraf Simpatik:
Fungsi saraf ini berlawanan dengan saraf simpatik karena ketika saraf
simpatik memperceat kerja organ tubuh tetapi saraf parasimpatik ini
memperlambat kerja organ tubuh. Dan hal yang di hasilkan dari fungsi keduanya
yang saling berlawanan maka organ yang ada di dalam tubuh menjadi normal dan
seimbang.
Hantaran impuls pada gerak biasa dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsang. Impuls tersebut kemudian dihantarkan menuju neuron sensorik untuk
kemudian diolah di otak. Respons dari otak kemudian oleh saraf motorik
dihantarkan ke efektor sehingga terjadilah gerakan. Urutan perjalanan impuls
pada gerak biasa secara skematis sebagai berikut.
2. Gerak Refleks
Merupakan gerak yag tidak disengaja atau tidak disadari. Penjalaran
impuls pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak
melalui otak, tetapi melalui sumsum tulang belakang. Contohnya terangkatnya
kaki saat meginjak paku, meutupnya kelopak mata saat beda asing masuk ke
mata, dan gerakan tangan saat memegang benda panas.
Hantaran impuls pada gerak refleks mirip seperti pada gerak biasa.
Bedanya impuls pada gerak refleks tidak melalui pegolahan oleh pusat saraf.
Neuron di otak hanya berperan sebagai konektor saja. Urutan perjalanan impuls
pada gerak refleks secara skematis sebagai berikut.
Gerak refleks dibedakan menjadi dua, yaitu refleks otak dan refleks
sumsum tulang belakang (refleks spinal). Di sebut refleks otak jika saraf
penghubung terletak di otak dan disebut refleks sumsum tulang belakang jika
saraf penghubung terletak di sumsum tulang belakang.
Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran, yaitu energi
yang tersimpan untuk bekerja megirim impuls. Energi potensial membran tersebut
dihasilkan oleh perbedaan komposisi ion antara cairan intraseluler dan
ekstraseluler. Didalam sel, kation (ion positif) utama adalah K+ , sedangkan Na+
konsentrasinya rendah. Diluar sel, kation utama adalah Na+ , sedagkan K+
konsentrasinya jauh lebih rendah. Energi potensial membran tersebut dipertahankan
dengan cara memompa K+ kedalam sel dan Na+ ke luar sel, sehingga konsentrasi
K+ di dalam sel tetap tinggi dan Na+ tetap rendah.
Penghantaran impuls dalam neuron terjadi secara konduksi yang melibatkan
peran pompa ion Na+ dan K+ sebagai berikut :
1. Tahap istirahat (polarisasi)
Neuron tidak menghantarkan impuls. Saluran ion Na+ dan K+ tertutup.
Keadaan di bagian luar membrane bermuatan positif (+), sedangkan di bagian
permukaan dalam mebran bermuatan negatif ( ̶ ).
2. Tahap depolarisasi
Jika neuron diberikan rangsangan, saluran Na+ akan terbuka dan ion
Na+ masuk ke dalam sel. Hal tersebut menyebabkan perubahan muatan listrik
(penurunan gradient listrik), yaitu di bagian luar membrane menjadi bermuatan
negatif ( ̶ )dan di bagian dalam membrane menjadi bermuatan positif (+).
Depolarisasi selanjutnya akan terjadi jika saluran tambahan Na+ terbuka ,
sedangkan saluran K+ tetap tertutup. Hal tersebut menyebabkan keadaan di
bagian dalam membrane menjadi lebih positif.
3. Tahap polarisasi
Saluran Na+ tertutup dan tidak aktif, sedangkan saluran K+ terbuk
sehingga ion K+ keluar dan menyebabkan bagian dalam mebran menjadi
bermuatan negatif. Jika saluran K+ tertutup relative lambat dan menyebabkan
keadaan dalam membrane menjadi bermuatan lebih negative, akan kembali ke
tahap istirahat.
Penghantaran impuls dengan cara ini terjadi karena adanya perbedaan muatan
listrik antara bagian luar dan bagian dalam membrane serabut saraf. Ketika istirahat,
bagian luar membrane serabut saraf bermuatan listrik positif. Sementara itu bagian
dalam membrane serabut saraf bermuatan listrik Ketika menerima rangsang berupa
impuls, permukaan luar membrane serabut saraf bermuatan negative dan permukaan
dalamnya bermuatan positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
Selanjutnya akan terjadi aliran listrik dari daerah bermuatan listrik negatif ke
daerah bermuatan listrik positif. Impuls kemudian diteruskan ke neuron dan akhirya
menuju ke sumsum tulang belakang dan otak. Pesan kemudian diolah oleh otak dan
sumsum tulang belakang sehingga timbul tanggapan atau respons. Respons diubah
mejadi impuls dan diteruskan ke neuron motorik hingga ke efektor.
A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi
sebagai media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai
pengendali berbagai sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormon.
Penyusun sistem saraf yaitu terdiri dari dua yaitu berdasarkan bentuknya serta
berdasarkan struktur dan fungsinya, berdasarkan bentuknya penyusun sistem saraf
terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson,sedangkan berdasarkan struktur dan
fungsinya penyusun sistem saraf terdiri dari sel saraf sensorik,sel saraf motorik,dan
sel saraf intermediet (asosiasi). Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi,
diantaranya yaitu sebagai berikut: menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar
tubuh,bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau
merasakan dan memikirkannya,menyimpan memori dan melepaskannya bila
dibutuhkan,mengekspresikan emosi,mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf
lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain, serta mengontrol tubuh
denganmempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan
meningkatkan aktivitas yang menyenangkan. Susunan sistem saraf manusia
tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem
saraf somatis dan sistem saraf otonom. Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf ,
yaitu impuls dihantarkan melalui sel saraf dan impuls dihantarkan lewat sinaps.
Adapun penyakit dan kelainan pada sistem saraf yaitu stroke, poliomielitis,
migrain, parlinso, transeksi, neurasthoni, neuritis, amnesia, cutter dan lain-lain.
B. Saran
Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya
tersilap dari yang telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam kegiatan
menyusun makalah ini. Untuk itu, penulis harapkan dari pembaca, mohon kritik
dan sarannya guna perbaikan penyusunan selengkapnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-saraf-manusia-pengertian-bagian-dan-fungsinya-
secara-lengkap/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf
https://systembiosaraf.wordpress.com/2010/04/11/susunan-sistem-saraf/
http://danypangestu.blogspot.com/2014/02/sistem-saraf-otonom.html
https://www.sepengetahuan.co.id/2016/08/pengertian-macam-serta-fungsi-saraf-otonom-
lengkap.html
https://mochiigan.wordpress.com/2017/05/13/impuls-saraf-gerak-sadar-dan-refleks-
mekanisme-penghantaran-impuls/
http://www.elufa6.com/mekanisme-gerak-sadar-dan-gerak-refleks-dan-contohnya.html
https://fembrisma.wordpress.com/science/sistem-koordinasi-manusia/sistem-saraf-pada-
manusia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakang