Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FISIOLOGI SISTEM PERSYARAFAN

DisusunMahasiswa:

1. Bella Feby Dwi Nur Ika Sari (0118008)


2. Laila Mudrika (0118022)
3. Sonia Sholehah (0118040)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang
berjudul "Fisiologi Sistem Persyarafan" atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada Pak Fajar purwanto, S.Kep Selaku Dosen Pengajar yang telah
memberikan, bimbingan, saran,dan ide dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan 1. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Mojokerto, 06 Oktober 2018

Penyusun,
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa:
Kami mempunyai copy dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpukan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain
kecuali yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorang pun yang
membuatkan makalah ini untuk kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia
mendapatkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Mojokerto, 06 Oktober 2018

Nama NIM TTD Mahasiswa

Bella feby dwi nur ika sari 0118008 1.

Lailatul mudrika 0118022 2.

Sonia soleha 0118040 3.

DAFTAR ISI
Kata pengantar..........................................................................................................

Lembar pernyataan...................................................................................................

Daftar isi......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah...........................................................................................


1.2 Rumusan masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Saraf..........................................................................................

2.2 Komponen Sistem Saraf.............................................................................................

2.3 Susunan Sistem Saraf...........................................................................................

2.4 Penyusun Sel Saraf ......................................................................................

2.5 Klasifikasi Sistem Saraf ...............................................................................................

2.6 Pengertian Saraf Otonom ......................................................................................

2.7 Impuls Saraf ....................................................................................................

2.8 Mekaisme Penghantaran


Impuls ........................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................
3.2 SARAN..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian
tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima
rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf
pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang
dilakukan oleh system saraf dan alat indera. Sistem koordinasi merupakan suatu
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan
kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-
rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak
akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.

Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses “pakailah, jika tidak akan
hilang”. Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi karena
manusia terus belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani. Sebagai contoh,
tindakan membaca makalah ini sedikit banyak mengubah aktivitas saraf otak, karena
ada informasi yang diserap kedalam ingatan pembaca.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian sistem saraf ?
2. Bagaimana komponen sistem saraf ?
3. Bagimana penyusun sistem saraf ?
4. Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui fisiologi dari sistem saraf
2. Mengetahui komponen sistem saraf
3. Mengetahui penyusun sistem saraf
4. Mengetahui mekanisme penghantar impuls
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa


penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah
untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf
ialah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Sistem
saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel
saraf (neuron) yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan
ingatan. Satuan kerja utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel
glia.

Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf
pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang. SST utamanya terdiri dari saraf, yang merupakan serat panjang yang
menghubungkan SSP ke setiap bagian dari tubuh. SST meliputi saraf motorik,
memediasi pergerakan pergerakan volunter (disadari), sistem saraf otonom,
meliputi sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis dan fungsi regulasi
(pengaturan) involunter (tanpa disadari) dan sistem saraf enterik (pencernaan), sebuah
bagian yang semi-bebas dari sistem saraf yang fungsinya adalah untuk mengontrol
sistem pencernaan.

 Sistem saraf
Adapun Fungsi Sistem Saraf yaitu:
a. Menerima banyak sekali sensasi dari pada dan luar tubuh.
b. Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau
merasakan dan memikirkannya.
c. Menyimpan memori dan melepaskannya jika diharapkan.
d. Mengekspresikan emosi
e. Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar
endokrin & organ lain.
f. Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari
atau menghadapi bahaya, & menaikkan aktivitas yang menyenangkan.
2.2 Komponen Sistem Saraf

Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat


terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, yaitu:

 Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

 Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.

 Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar.

2.3 Susunan Sistem Saraf

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem
saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
2.4 Penyusun Sel Saraf

Sistem saraf tersusun dari berjuta-juta sel saraf yang mempunyai


bentuk bervariasi. Dalam tubuh, sel-sel saraf saling berhubungan untuk
memindahkan impuls listrik dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.
Seluruh sel-sel saraf saling bekerja sama dalam pengaturan kerja alat tubuh.

NAMA BAGIAN FUNGSI


Inti Sel ( Nukleus ) Pengatur seluruh kegiatan sel.
Dendrit Penghubung impuls rangsang dari reseptor ke badan
sel.
Badan Sel Penerima impuls rangsang dari dendrit dan
melanjutkannya ke akson.
Akson ( Neurit ) Menghubungkan impuls rangsang ke sel saraf
berikutya atau efektor (organ yang disarafi ).
Selubung Mielin Pelindung akson ( Neurit ) dari kerusakan.
Sel Schwann Membentuk jaringan yang membantu menyediakan
makanan dan membatu regenerasi neurit ( Akson ).
Nodus Ranvier Mempercepat tranmisi impuls rangsang.

Sinapsis Penghubung antara ujung akson suatu sel saraf dengan


dendrit suatu sel saraf lain.

NEURON DAN JENISNYA

Jenis Neuron ada 3 yaitu : Sensorik ( Aferen ) , Motorik ( Eferen ), dan Interneuron.

 Interneuron / Neuron penyambung : Neurn yang berada di dalam CNS-


Menggerakkan isyarat antar neuron.
 Neuron Aferen : Neuron sensorik, megirim impuls dari sistem perifer ke
dalam CNS.
 Neuron Eferen : Neuron motorik, sel saraf yang membawa sinyal dari
CNS ke sel-sel dalam sistem perifer ( otot, kelenjar ).
- Output : dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan kelenjar.

Neuron juga ada 3 macam yaitu : unipolar, bipolar , dan multipolar.

1. Neuron Unipolar : Mempunyai 1 kaki pada soma, berkembang menjadi


bipolar dengan 2 kaki.
2. Neuron Bipolar : Mempunyai 2 kaki (ada di retina, mukosa penciumann,
telinga dalam dan alat pengecap).
3. Neuron Multipolar : Mempunyai 1 kaki panjang dan banyak kaki
pendek. Somanya terdapat dibagian tengah zat abu-abu sistem saraf
tulang belakang.

 Sel saraf sensorik


Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke
sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf
asosiasi (intermediet).
 Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari sistem saraf
pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh
terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat.
Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi,
sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
 Sel saraf intermediet/Sel saraf konektor
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat
ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel
saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf
lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet
menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam
satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf
berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

2.5 Klasifikasi Sistem Saraf

Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem
saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

1. Sistem saraf pusat


Sistem saraf pusat mempunyai fungsi utama dalam memegang semua
kendali dan juga pengaturan terhadap keseluruhan kerja dari bagian jaringan
saraf sampai ke bagian sel saraf. Sistem saraf pusat meliputi bagian atas otak
besar, bagian otak kecil, bagian sumsum lanjutan, dan juga bagian sumsum
tulang belakang. Bagian Otak bisa ditemukan di bagian dalam tulang
tengkorak, sedangkan bagian sumsum tulang belakang bisa ditemukan di
dalam bagian ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta
otak antara lain, yaitu:

 Bagian materi kelabu (sering disebut dengan substansi grissea) yang


proses pembentukannya dari bagian badan sel.
 Bagian materi putih (sering disebut dengan substansi alba) yang proses
pembentukannya dari bagian serabut saraf.
 Jaringan ikat (sering disebut dengan sel-sel neuroglia) yang bisa
ditemukan di bagian dalam sistem saraf pusat lebih detailnya terletak di
antara bagian dari sel-sel saraf yang ada.

Nah selain itu, pada bagian sistem saraf pusat ditemukan juga sebuah
penghubung dinamakan sebagai jembatan varol yang terbentuk dari serabut saraf
yang menjadi penghubung utama atara otak kecil bagian kiri dan juga otak kecil
bagian kanan. Selanjutnya juga menjadi penghubung antara bagian otak besar
dengan bagian sumsum tulang belakang. Jembatan varol mempunyai fungsi
utama dalam membantu menghantarkan rangsangan dari kedua bagian yang
bernama cereblum.

 Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental,
yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau
sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada
bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima
rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.
 Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.

 Batang otak (Brainstem)


merupakan struktur yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang
belakang. Batang otak terletak di bawah cerebrum dan di depan cerebellum.
Fungsi utama dari batang otak adalah memastikan fungsi dasar penting
kehidupan seperti detak jantung, tekanan darah dan pernapasan. Batang otak
juga memainkan peran dalam gairah dan kesadaran.
 Sumsum tulang belakang 
adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf
pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi
utama sumsum tulang belakang adalah transmisi pemasukan rangsangan
antara periferi dan otak. Fungsi lain sumsum tulang belakang adalah mengontrol
gerakan refleks, termasuk gerakan reflek pada mata, hidung, dan lain-lain.

2. Sistem saraf tepi


Saraf tepi adalah sel-sel saraf yang terletak di luar pusat saraf. Saraf tepi
terdapat di seluruh tubuh, baik otot, kelenjar, tulang, bahkan sel-sel tubuh. Saraf
tepi adalah perluasan atau percabangan dari otak dan sumsum tulang belakang.
Saraf tepi merupakan alat penyampai rangsang tubuh ke pusat saraf untuk
direspons. Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar (saraf kranial) dan
sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom).
1. Sistem Saraf Sadar (Saraf Kranial)
Sistem saraf sadar adalah saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan
secara sadar, di bawah kendali kesadaran kita, contohnya tangan kita sadar
bergerak untuk mengambil gelas.
Sistem saraf sadar (kraniospinal) meliputi sistem saraf kepala (kranial)
dan sistem saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf kepala disusun oleh
12 pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf kepala terutama berhubungan
dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala.Dua belas saraf tersebut
meliputi :
1. Tiga pasang saraf sensori, yaitu nomor I, II, dan VIII
2. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf
III, IV, VI, XI, dan XII
3. Empat pasang saraf gabungan sensori
dan motor, yaitu saraf nomor V, VII, IX, dan X

No. Nama Saraf Jenis Saraf Dari Saraf Dari Saraf Motorik
Saraf Sensorik
I Olfaktori Sensori Selaput lendir Tidak ada
hidung
II Optik Sensori Retina mata Tidak ada
III Akulomotor Motor Otot peggerak bola Otot penggerak bola
mata mata, lensa mata, pupil
mata
IV Troklear/Patenik Motor Otot penggerak Otot lain penggerak bola
bola mata mata

V Trigeminal Gabungan Gigi dan kulit Otot pengumyah


muka
VI Abdusen Motor Otot penggerak Otot lain penggerak bola
bola mata mata

VII Fasial Gabungan Lidah bagian ujung Otot muka, kelenjar


ludah
VIII Auditori Sensori Koklea dan saluran Tidak ada
(Vestibulokoklear) setengah lingkaran

IX Glossofaringeal Gabungan Lidah bagian Kelenjar ludah , otot


belakang tonil penelan di faring.

X Vagus Gabungan Laring,Paru- Saraf simpatik ke


paru,Jantung,Lamb laring,esofagus,paru-
ung, Pankreas,Hati paru,jatung,lambung,dan
pankreas.

XI Spinal (aksesori) Motor Otot dibelikat, Otot laring, faring, dan


laring, faring, dan langit-langit halus.
langit-langit halus
XII Hipoglosal Motor Otot lidah Otot lidah.

2. Sistem Saraf Otonom (Sistem Saraf Tak Sadar)


Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari
otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-
masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat
saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat
saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh
dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom
bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf
otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.

2.6 Pengertian Saraf Otonom


Pengertian saraf otonom atau tak sadar adalah saraf yang dapat melakukan
perintah atau berkerja tanpa kita sadari dan bergerak secara otomatis yang tidah di
kehendaki saraf pusat terlebih dahulu. Saraf ini dapat berkerja tanpa harus di atur
terlebih dahulu. Contoh dari saraf ini adalah denyut jantung, perubahan pada pupil
mata, mengeluarkan keringat, gerak alat pencernaan, dan lain-lain. Sistem saraf ini
terdiri dari 12 pasang saraf otak yaitu kranial dan terdiri dari 31 pasang saraf sumsum
tulang belakang atau spinal.

Sistem otonom ternyata di pengaruhi oleh hipotalamus yang ada di dalam otak.
Hipotalamus di dalam otak dapat dirangsang dan dapat mempengaruhi dalam
gerakan otonom atau seperti dapat mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil
mata, menghambat sistem pencernaan, dan lain-lain. Sistem saraf otonom merupakan
gabungan dari saraf motorik dan juga saraf sensorik.

Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung,
pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh.

Macam Dan Fungsi Saraf Otonom

Saraf otonom memiliki macam dan sifatnya masing-masing dan di perlukan oleh
setiap makhluk hidup seperti manusia. Macam-macam dan fungsi saraf otonom akan
di jelaskan sebagai berikut :

1. Sistem Saraf Simpatik


Sistem syaraf ini berada di depan tulang rusuk bagian tulangbelakang yang
memiliki pangkal pada sumsum tulang belakang atau medula spinalis yang
berada di bagian dada dan pinggang. Saraf tersebut di sebut juga dengan saraf
torakolumbar, karena saraf preganglion keluar yang berasal dari tulang
belakang toraks dari ke 1 sampai ke 12. Pada sistem saraf simpatik memiliki
25 pasang ganglio atau yang merupakan simpul di sumsum tulang belakang.

Fungsi dari sistem saraf simpatik ini pada umumnya adalah untuk dapat
memacu kerja organ tubuh, tetapi ada pula beberapa yang dapat menghambat
kerja dari organ tubuh tersebut.
Fungsi Saraf Simpatik:

1. Memperbesar pupil mata


2. Memperbesar bronkus
3. Memperbesar pupil mata
4. Menghambat ereksi
5. Menghambat sekresi empedu
6. Mempercepat detak jantung
7. Mempelambat kerja pencernaan
8. Menurunkan tekanan darah
9. Meningkatkan sekresi adrenalin
10. Menghambat kontraksi kantung seni

2. Sistem Saraf Parasimpatik


Sistem saraf parasimpatik adalah suatu saraf yang memiliki pangkal di
sumsum tulang belakang lanjutan atau medula oblongata. Sistem ini di sebut
sebagai sistem saraf kranosakral di karenakan saraf preganglion keluar dari
otak dan dari sakral. Saraf parasimpatik ini terdiri dari jaring-jaring yang
memiliki keterhubungan dengan ganglion yang telah tersebar ke seluruh
tubuh.

Fungsi saraf ini berlawanan dengan saraf simpatik karena ketika saraf
simpatik memperceat kerja organ tubuh tetapi saraf parasimpatik ini
memperlambat kerja organ tubuh. Dan hal yang di hasilkan dari fungsi keduanya
yang saling berlawanan maka organ yang ada di dalam tubuh menjadi normal dan
seimbang.

Fungsi Saraf Parasimpatik

1. Mengecilkan pupil mata


2. Merangsang eraksi
3. Memperkecil bronkus
4. Meningkatkan tekanan darah
5. Menghambat sekresi adrenalin
6. Menghambat detak jantung
7. Meningkatkan sekresi empedu
8. Menghambat organ pencernan
9. Mempercepat kontraksi kantung seni

2.7 Impuls Saraf


Impuls saraf adalah ragsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik
yang menjadi serabut saraf. Contoh impuls yaitu : perubahan suhu, tekana, bau ,
suara , benda yang menarik perhatian, dan berbagai rasa (asin,manis,asam,dan
pahit).
Tubuh kita dapat melakukan geraka karena adanya hantaran impuls oleh sel-sel
saraf. Impuls yang diterima oleh reseptor da disampaikan ke efektor akan
meyebabkan terjadinya gerakan. Gerak dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
gerak sadar (gerak biasa) dan gerak refleks.

1. Gerak sadar (gerak biasa)


Merupakan gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Contohnya
gerakan memegang buku saat ingin belajar, atau mengambil pensil saat ingin
menulis. Penjalaran impuls pada gerak sadar relative lama, melewati jalur pajang
melalui otak.
Berikut Skema perjalanan pulsa elektrik pada gerak biasa.

Hantaran impuls pada gerak biasa dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsang. Impuls tersebut kemudian dihantarkan menuju neuron sensorik untuk
kemudian diolah di otak. Respons dari otak kemudian oleh saraf motorik
dihantarkan ke efektor sehingga terjadilah gerakan. Urutan perjalanan impuls
pada gerak biasa secara skematis sebagai berikut.

2. Gerak Refleks
Merupakan gerak yag tidak disengaja atau tidak disadari. Penjalaran
impuls pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak
melalui otak, tetapi melalui sumsum tulang belakang. Contohnya terangkatnya
kaki saat meginjak paku, meutupnya kelopak mata saat beda asing masuk ke
mata, dan gerakan tangan saat memegang benda panas.
Hantaran impuls pada gerak refleks mirip seperti pada gerak biasa.
Bedanya impuls pada gerak refleks tidak melalui pegolahan oleh pusat saraf.
Neuron di otak hanya berperan sebagai konektor saja. Urutan perjalanan impuls
pada gerak refleks secara skematis sebagai berikut.

Gerak refleks dibedakan menjadi dua, yaitu refleks otak dan refleks
sumsum tulang belakang (refleks spinal). Di sebut refleks otak jika saraf
penghubung terletak di otak dan disebut refleks sumsum tulang belakang jika
saraf penghubung terletak di sumsum tulang belakang.

Refleks yang mengakibatkan kontraksi otot rangka disebut sebagai refleks


somatik. Refleks yang menyebabkan kontraksi otot polos, otot jantung, atau
sekresi kelenjar disebut refleks viseral (otonomik).

2.8 Mekanisme Penghantaran Impuls


Impuls yang diterima oleh reseptor selanjutnya akan dihatarkan oleh dendrit
meuju ke badan sel saraf dan akson. Dari akson impuls dihantarkan ke dendrit
neuron lainnya. Seluruh impuls saraf yang diterima memiliki betuk yang sama,
tetapi respons terhadap impuls tersebut berbeda-beda. Hal ini terjadi karena
reseptor dan efektorya berbeda-beda.

Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran, yaitu energi
yang tersimpan untuk bekerja megirim impuls. Energi potensial membran tersebut
dihasilkan oleh perbedaan komposisi ion antara cairan intraseluler dan
ekstraseluler. Didalam sel, kation (ion positif) utama adalah K+ , sedangkan Na+
konsentrasinya rendah. Diluar sel, kation utama adalah Na+ , sedagkan K+
konsentrasinya jauh lebih rendah. Energi potensial membran tersebut dipertahankan
dengan cara memompa K+ kedalam sel dan Na+ ke luar sel, sehingga konsentrasi
K+ di dalam sel tetap tinggi dan Na+ tetap rendah.
Penghantaran impuls dalam neuron terjadi secara konduksi yang melibatkan
peran pompa ion Na+ dan K+ sebagai berikut :
1. Tahap istirahat (polarisasi)
Neuron tidak menghantarkan impuls. Saluran ion Na+ dan K+ tertutup.
Keadaan di bagian luar membrane bermuatan positif (+), sedangkan di bagian
permukaan dalam mebran bermuatan negatif (  ̶  ).
2. Tahap depolarisasi
Jika neuron diberikan rangsangan, saluran Na+ akan terbuka dan ion
Na+ masuk ke dalam sel. Hal tersebut menyebabkan perubahan muatan listrik
(penurunan gradient listrik), yaitu di bagian luar membrane menjadi bermuatan
negatif (  ̶  )dan di bagian dalam membrane menjadi bermuatan positif (+).
Depolarisasi selanjutnya akan terjadi jika saluran tambahan Na+ terbuka ,
sedangkan saluran K+ tetap tertutup. Hal tersebut menyebabkan keadaan di
bagian dalam membrane menjadi lebih positif.

3. Tahap polarisasi
Saluran Na+ tertutup dan tidak aktif, sedangkan saluran K+ terbuk
sehingga ion K+ keluar dan menyebabkan bagian dalam mebran menjadi
bermuatan negatif. Jika saluran K+ tertutup relative lambat dan menyebabkan
keadaan dalam membrane menjadi bermuatan lebih negative, akan kembali ke
tahap istirahat.

Prinsip Penghantaran impuls


Ada dua prinsip peghantaran impuls yaitu : melalui neuron dan melalui sinaps.

1. Penghantaran impuls melalui neuron

Penghantaran impuls dengan cara ini terjadi karena adanya perbedaan muatan
listrik antara bagian luar dan bagian dalam membrane serabut saraf. Ketika istirahat,
bagian luar membrane serabut saraf bermuatan listrik positif. Sementara itu bagian
dalam membrane serabut saraf bermuatan listrik Ketika menerima rangsang berupa
impuls, permukaan luar membrane serabut saraf bermuatan negative dan permukaan
dalamnya bermuatan positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.

Selanjutnya akan terjadi aliran listrik dari daerah bermuatan listrik negatif ke
daerah bermuatan listrik positif. Impuls kemudian diteruskan ke neuron dan akhirya
menuju ke sumsum tulang belakang dan otak. Pesan kemudian diolah oleh otak dan
sumsum tulang belakang sehingga timbul tanggapan atau respons. Respons diubah
mejadi impuls dan diteruskan ke neuron motorik hingga ke efektor.

2. Penghantaran impuls melalui sinapsis


Jika impuls telah sampai di membrane prasinapsis, vesikel-vesikel akan menuju
membrane prasinapsis karena pengaruh Ca2+ yang masuk ke bonggol sinapsis.
Selanjutnya, vesikel-besikel tersebut akan melepaskan zat neurotransmitter. Zat ini
berfungsi menghantarkan impuls ke jung dedrit neuron berikutnya. Ada beberapa
macam neurotransmitter, yaitu asetilkolin (terdapat pada sinapsis seluruh tubuh),
noradrenalin (yang terdapat pada saraf simpatetik), dan serotonin (yang terdapat pada
saraf pusat dan otak). Neurotransmiter menerima impuls dan akan berdifui melewati
celah sinapsis. Selanjutnya, neurotransmitter akan berikatan dengan protein khusus atau
reseptor yang berada di membrane pasca sinapsis. Ikatan antara neurotransmitter dengan
reseptor ini mengakibatkan impuls dapat diteruskan ke saraf lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi
sebagai media komunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai
pengendali berbagai sistem organ lain serta dapat pula memproduksi hormon.
Penyusun sistem saraf yaitu terdiri dari dua yaitu berdasarkan bentuknya serta
berdasarkan struktur dan fungsinya, berdasarkan bentuknya penyusun sistem saraf
terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson,sedangkan berdasarkan struktur dan
fungsinya penyusun sistem saraf terdiri dari sel saraf sensorik,sel saraf motorik,dan
sel saraf intermediet (asosiasi). Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi,
diantaranya yaitu sebagai berikut: menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar
tubuh,bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau
merasakan dan memikirkannya,menyimpan memori dan melepaskannya bila
dibutuhkan,mengekspresikan emosi,mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf
lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain, serta mengontrol tubuh
denganmempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan
meningkatkan aktivitas yang menyenangkan. Susunan sistem saraf manusia
tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas
otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem
saraf somatis dan sistem saraf otonom. Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf ,
yaitu impuls dihantarkan melalui sel saraf dan impuls dihantarkan lewat sinaps.
Adapun penyakit dan kelainan pada sistem saraf yaitu stroke, poliomielitis,
migrain, parlinso, transeksi, neurasthoni, neuritis, amnesia, cutter dan lain-lain.

B. Saran
Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya
tersilap dari yang telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam kegiatan
menyusun makalah ini. Untuk itu, penulis harapkan dari pembaca, mohon kritik
dan sarannya guna perbaikan penyusunan selengkapnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-saraf-manusia-pengertian-bagian-dan-fungsinya-
secara-lengkap/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf

https://systembiosaraf.wordpress.com/2010/04/11/susunan-sistem-saraf/

http://danypangestu.blogspot.com/2014/02/sistem-saraf-otonom.html

https://www.sepengetahuan.co.id/2016/08/pengertian-macam-serta-fungsi-saraf-otonom-
lengkap.html

https://mochiigan.wordpress.com/2017/05/13/impuls-saraf-gerak-sadar-dan-refleks-
mekanisme-penghantaran-impuls/

http://www.elufa6.com/mekanisme-gerak-sadar-dan-gerak-refleks-dan-contohnya.html

https://fembrisma.wordpress.com/science/sistem-koordinasi-manusia/sistem-saraf-pada-
manusia/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sumsum_tulang_belakang

Anda mungkin juga menyukai