Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian
alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
EMBRIOGENESIS SISTEM SARAF (MIKRO).
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: teman
teman sekalian yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar mkalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Banda Aceh 9 januari 2015


Penyusun

KELOMPOK 1

1|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


DAFTAR ISI
KATA PENGATAR .................................................................. 1
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................. 3
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................. 5
BAB 3 PENUTUP .................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 27

2|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh
bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah
rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk
menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat
indera. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja
untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya
untuk menaggapi rangsangan.Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima
melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan
rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Bagaimana kita bisa
merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika tangan tersulut
api?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya? mungkin
jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas
tentang sistem saraf.

B. Rumusan masalah
Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu, mengenai system
saraf atau apa sajakah system saraf itu?

3|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu, untuk mengetahui
apa saja itu mengenai sistem saraf dan bagian-bagiannya.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Kita dapat mengetahui apa saja itu mengenai system saraf.


2. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang membutuhkannya.

4|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Sistem

Saraf (Neuromuskular) Sistem saraf berasal dari namanya dari saraf,


yang mana merupakan bundel silinder serat yang keluar dari otak dan central
cord, dan cabang berulang-ulang untuk menginervasi setiap bagian tubuh.
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua
kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerak kan tangan,
mengunyah makanan dan lainnya. Sistem saraf juga adalah bagian dari
tubuh yang berfungsi melakukan pengaturan kegiatan tubuh dengan cara
mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf dan tanggapan atau
reaksi dalam bentuk pulsa elektrik. Sistem ini juga disebut sebagai sistem
saraf atau sistem pengatur tubuh. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel
saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem
koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk
dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk
hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan- perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam. Sistem saraf adalah sistem yang mengatur
dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan,
menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem ini juga
disebut sebagai sistem saraf atau sistem pengatur tubuh. Sistem Saraf
tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk
suatu berkas (faskulum). Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).

5|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang
atau tanggapan.

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, yaitu:

Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera. Penghantar impuls, dilakukan
oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada
serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf
disebut neuron. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia
adalah otot dan kelenjar.

Sel Saraf

Sistem saraf memiliki 2 kategori atau jenis sel yaitu neuron dan sel glia.

1. Neuron Penelitian terhadap struktur sel saraf pertama kali dilakukan


oleh Golgi (ingat bagian sel yang bemama Badan Golgi), seorang dokter ltalia di
tahun 1870. Dengan penemuan ini, maka manusia dapat melakukan penelitian-
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan sistem saraf. Diantaranya Parker
(1919; dalam Pinel, 1993)yang meneliti evolusi sistem saraf pada mahluk hidup.
Pada awalnya, sistem saraf pada mahluk hidup (contohnya: sea anemones),
hantaran impuls hanya dilakukan oleh neuron tunggal langsung ke otot. Jadi
apabila ada rangsang pada kulit/otot, maka oleh neuron tunggal langsung dikirim
ke pusat susunan saraf, sebaliknya, impuls dari pusat susunan saraf langsung
dikirim ke otot oleh neuron tunggal tersebut. Sel saraf didefinisikan oleh

6|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


keberadaan sebuah jenis sel khusus neuron (kadang-kadang disebut "neurone"
atau "sel saraf").

Neuron dapat dibedakan dari sel lain dalam sejumlah cara, tapi sifat yang
paling mendasar adalah bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan sel lain
melalui sinaps, yaitu pertautan membrane ke membran yang mengandung mesin
molekular dan mengizinkan transmisi sinyal cepat, baik elektrik maupun kimiawi.
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan
inti sel

. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson
berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf yang lain atau ke
jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek. Setiap
neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut
saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut
mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson.

Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang
berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan
memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus
Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls. Bahkan dalam sistem
saraf spesies tunggal seperti manusia, terdapat beratus-ratus jenis neuron yang
berbeda, dengan bentuk, morfologi, dan fungsi yang beragam. Ragam tersebut
meliputi neuron sensoris yang mentransmutasikan stimuli fisik seperti cahaya dan
suara menjadi sinyal saraf, dan neuron motorik yang mentransmutasikan sinyal
saraf menjadi aktivasi otot atau kelenjar; namun dalam kebanyakan spesies
kebanyakan neuron menerima seluruh masukan mereka dari neuron lain dan

7|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


mengirim keluaran mereka pada neuron lain. Neuron bergabung membentuk suatu
jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).

Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel
saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson.

Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom,
badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum
endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

b. Dendrit Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang.
Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-
benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis
selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk
mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-
selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit.

Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari
kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini
disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya,

8|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


sel saraf dapat dibagi menjadi 3macam, yaitu:

sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

Sel saraf sensori Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang
(medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf
asosiasi (intermediet).

Sel saraf motor Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem
saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap
rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat
pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat
sangat panjang.

Sel saraf intermediet Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi.
Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan
sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya
yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari
reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut saraf,
akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf.
Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.

Bagian-bagian neuron dapat dibedakan atas:

a. Dendrit, dendrit berasal dari kata Yunani (dendron =pohon, sarna seperti
bentuk dendrit). Dendrit merupakan lanjutan dari soma sel yang menerima
sebagian besar kontak sinapsis dari neuron-neuron yang lain. Kontak antar neuron
ditransmisikan melalui sinapsis.

9|FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


b. Nukleus, inti dari soma sel yang mengandung kromosom. Kromosom
terdiri dari rantai DNA (deoxyribo nucleic acid). Kromosom tidak langsung
memiliki fungsi tertentu, tetapi ia memiliki fungsi untuk meramu/membuat protein
tertentu. Bagian dari kromosom disebut gen yang terdiri dari protein tertentu yang
berbeda pada masing-masing individu.

c. Membran Sel, membran semipermeable (bisa menyeleksi substansi yang


boleh keluar masuk) yang menyelubungi neuron. Terdiri dari dua lapis molekul
lemak (lipid)

d. Sitoplasma, cairan bening (seperti jelly) pada bagian dalam neuron dan
terdiri dari beberapa organ, antara lain mitochondria yang mengolah substansi
makanan, seperti glukosa yang akhirnya digunakan sebagai tenaga bagi sel e. Soma
sel (cell body), bagian neuron yang mengandung nukleus (inti sel) dan dapat
diibaratkan sebagai mesin yang bertanggungjawab atas kehidupan sel f. Axon
Hillock, bagian berbentuk kerucut pada pertemuan axon dan soma sel g. Axon,
benang neurit sebagai penghantar impuls yang diselubungi myelin. Axon
membawa informasi dari soma sel ke terminal buttons h. Myelin, lapisan berlemak
yang menyelubungi akson i. Nodes of Ranvier, (baca: rahn vee yay) bagian axon
yang tidak diselubungi myelin j. Terminal Buttons, bagian akhirdari axon yang
berbentuk sebagai kancing yang berfungsi melepaskan neurotransmitter (dengan
substansi transmitter yang berupa substansi kimiawi ke sinapsis.

Substansi kimiawi ini mempengaruhisel penerima,sehingga sel penerima


akan menentukan apakah pes an akan diteruskan ke axon atau tidak k. Synaptic
Vesicles (Pembuluh Sinapsis), bagian dari molekul neurotransmitter yang
berbentuk kantong-kantong kedl; umumnya bersatu di button dekat dengan
membran presmapsls Synapses (sinapsis), jarak terdekat antara neuron yang satu

10 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
dengan yang lain dimana sinyal-sinyal kimiawi ditransmisikan. Sinapsis adalah
bagian yang menyambungkan terminal button (sebagai sensor) dari sel pengirim ke
bagian soma atau membran dendrit sel penerima. Sinapsis dalam dendrit berupa
bulatan kedl (buds) yang disebut dengan dendritic spines. Sinapsis antara terminal
button dengan soma hanya berjalan satu arah, yaitu terminal button mengirimkan
pesan ke dalam sel dan tidak menerima pes an lanjutan dari sel. Pesan disampaikan
ke neuron lain melalui axon. m. Axodendritic Synapses, sinapsis antara axon dan
dendrit n. Axosomatic Synapses, sinapsis antara axon dan soma sel.

Salah satu cara yangpaling mudah untuk mengklasifikasikan neuron adalah


berdasarkan jumlah proses yang melibatkan soma sel saraf (inti sel sarat).

Macam-macam klasifikasi itu adalah:

a. Unipolar (pseudounipolar), proses pada soma sel dilakukan oleh satu


dendrit dan satu neurit (axon) yang pangkalnya bersatu sehingga seolah-olah hanya
ada 1 lanjutan/ sambungan yang pada ujungnya bercabang dua

b. Bipolar, proses pada soma selyangmelibatkan satudendrit dan satu neurit


yang masing-masing berproses pada kedua ujung soma sel

c. Multipolar, proses pada soma sel yang melibatkan satu neurit dan banyak
dendrit (seperti anatomi neuron pada umumnya)

Multipolar Interneuron, soma sel pada interneuron yang prosesnya


melibatkan banyak dendrit. Neuron dapat pula digolongkan berdasarkan peran
fungsionalnya. Neuron motoris (eferen) mengendalikan organ efektor seperti seret
otot dan kelenjar eksokrin dan endokrin. Neuron sensoris (aferen) terlibat daam
penerimaan stimulus sensoris dari lingkungan dan dari dalam tubuh. Interneuron

11 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
mengadakan hubungan sesame neuron, membentuk rantai atau sirkuit fungsional
kompleks (seperti pada retina). Dalam susunan saraf pusat, badan sel-sel saraf
hanya terdapat dalam substansi kelabu. Substansi putih mengandung juluran-
juluran neuron tanpa perikarion. Dalam susunan saraf tepi ditemukan perikarion
dalam ganglion dan dalam beberapa daerah sensoris (misalnya mukosa olfaktoris).

2. Sel Glia Sel glia (berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lem")
adalah sel non- neuron yang menyediakan dukungan dan nutrisi, mempertahankan
homeostasis, membentuk mielin, dan berpartisipasi dalam transmisi sinyal dalam
sistem saraf. Dalam otak manusia, diperkirakan bahwa jumlah total glia kasarnya
hampir setara dengan jumlah neuron, walaupun perbandingannya bervariasi dalam
daerah otak yang berbeda. Di antara fungsi paling penting dari sel glia adalah
untuk mendukung neuron dan menahan mereka di tempatnya; untuk menyediakan
nutrisi ke neuron; untuk insulasi neuron secara elektrik; untuk menghancurkan
patogen dan menghilangkan neuron mati; dan untuk menyediakan petunjuk
pengarahan akson dari neuron ke sasarannya. Sebuah jenis sel glia penting
(oligodendrosit dalam susunan saraf pusat, dan sel schwann dalam sistem saraf
tepi) menggenerasikan lapisan sebuah substansi lemak yang disebut mielin yang
membungkus akson dan menyediakan insulasi elektrik yang mengijinkan mereka
untuk mentransmisikan potensial aksi lebih cepat dan lebih efisien

. Macam-macam neuroglia di antaranya adalah astrosit, oligodendrosit,


mikroglia, dan makroglia.

3. Fungsi Sistem Saraf

12 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
Fungsi kewaspadaan Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera terdapat saraf
sensorik yg berfungsi khusus sebagai penginput data.

Fungsi integrasi Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan


luar, interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan mengintegrasikan dengan
informasi yang telah ada untuk menentukan jenis respon yang akan diberikan

Fungsi koordinasi Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi


untuk mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2, menghasilkan gerak
dan sekresi terorganisasi.

Impuls Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor
dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Impuls dapat
dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan sinapsis.
Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.

1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf Penghantaran impuls baik yang


berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi
karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub
negatif terdapat di bagian dalam sel.saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan
(stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial
listrik sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang
serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi
antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada
atau tidaknya selubung mielin. Bila impuls telah lewat maka untuk sementara

13 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial
kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali
diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik. Energi yang digunakan berasal dari
hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf. Stimulasi
yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan
impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas
ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang
kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu
tertentu daripada impuls yang lemah.

2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis Titik temu antara terminal akson


salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson
membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis
terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut
vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-
sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis
disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula
bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu
zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-
sinapsis.

Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat


di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta
serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah
sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis.
Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf
berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan

14 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post- sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara saraf motor
dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan
membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot.
Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.

Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.

a. Perubahan dari dingin menjadi panas.

b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.

c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung. d. Suatu benda yang
menarik perhatian.

e. Suara bising.

f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan


menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor

. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk


menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara
sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf
sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan
oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.

15 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
a. Gerak sadar Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi
karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan
melalui jalan yang panjang.

b. Gerak refleks Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan sangat
singkat dan tidak melewati otak.

Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:

a. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu

b. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang
masuk ke mata.

c. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.

d. Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.

e. Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi D.

Susunan Sistem Saraf Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum
tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan
sistem saraf otonom. mempunyai 3 materi esensial yaitu:

Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu Serabut saraf yang
membentuk bagian materi putih Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang
terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat Pada otak, materi kelabu
terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah.

16 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

1. Sistem Saraf Pusat Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh


sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan
yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan
melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan
sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Kedua organ
tersebut dilindungi juga oleh selaput yang terdiri dari jaringan ikat meninges.
Sistem Saraf Pusat terbagi atas 2 yaitu :

a. Otak Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh
bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan
yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh
banyak saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan,
ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut
saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Bagian-bagian
dari otak adalah :

1. Otak Depan

Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon


berkembang menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi
thalamus, hipotalamus. Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga
tengkorak, dan terdiri dari dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan
belahan kanan. Belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan
kanan mengatur tubuh bagian kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan

17 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
luar (korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf
yaitu dendrit dan neurit. Otak besar merupakan saraf pusat yang utama. Setiap
aktivitas akan dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis
(daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis
(daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa.
Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa
yang dilihat. Daerah ubun- ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk
merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara
juga sebagai pusat pendengaran. Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan
semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi),
ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber
dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada
juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna
kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon
rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan
sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat
kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah
bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan
merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas)
dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang. Thalamus terdiri dari
sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai tempat penerimaan untuk sementara
sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata
dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks. Hypothalamus berfungsi
untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur kepentingan biologis
lainnya.

18 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
2. Otak Tengah

Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar
endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat
pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah. Otak
tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil.

3.Otak Belakang

Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu : Jembatan Varol (pons
Varolli) Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus
kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.

a.Otak kecil (serebelum),

Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang. Otak kecil berperan
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan
rangka. Sumsum lanjutan (medula oblongata). Sumsum lanjutan membentuk
bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur refleks fisiologis,
misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat
pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip. Ketiga bagian
otak belakang ini membentuk batang otak.

b. Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang,yaitu


lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang punggung tepatnya
sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis vertebrae). Sumsum tulang

19 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls sensorik dari
kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di
dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal. 2.
Sistem Saraf Tepi Sistem Saraf tepi terbagi atas 2 bagian juga yaitu :

a) 12 serabut saraf otak ( saraf kranial).

b) 31 pasang serabut saraf sum - sum tulang belakang. Sistem Saraf Tepi (Sistem
saraf Perifer) adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf
menuju ke dan dari sistem saraf pusat.

Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Sistem Saraf Sadar Sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan
secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Contohnya yaitu gerak
jalan. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu : Sistem
saraf kepala (kranial). Sistem saraf tulang belakang (spinal).

b. Sistem Saraf Tak Sadar

Sistem saraf yang gerakannya tanpa koordinasi dengan saraf pusat. Contohnya
yaitu gerak refleks. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima
rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa
diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke
efektor.

Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu:

a.Saraf Simpatik

20 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang yang
menempel pada sumsum tulang belakang. Saraf simpatik mempercepat denyut
jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil
diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan
mengembangkan kantung kemih.

b.Saraf Parasimpatik Saraf

parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang


tersebar di seluruh tubuh. Saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung,
mempercepat proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter
pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan
kantung kemih. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama
tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
Definisi Neurulasi Pembentukan yang mengiringi pembentukan gastrula ialah
neurulasi atau tubulasi (pembumbungan). Neurulasi berasal dari kata neuro yang
berarti saraf. Neurulasi ektoderm, sehingga disebut ektoderm neural. Sebagai
induktor pada proses neurulasi adalah mesoderm notochord yang terletak di bawah
ektoderm neural. Neurulasi dapat juga diartikan dengan proses awal pembentukan
sistem saraf yang melibatkan perubahan sel-sel ektoderm bakal neural, dimulai
dengan pembentukan keping neural (neural plate), lipatan neural (neural folds)
serta penutupan lipatan ini untuk membentuk neural tube, yang terbenam dalam
dinding tubuh dan berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis dan berakhir
dengan terbentuknya bumbung neural.

Proses Neurulasi Proses neurulasi merupakan suatu proses yang kompleks


sehingga apabila mengalami kelainan biasanya disebabkan oleh multifaktor. Proses
neurulasi diawali dengan adanya induksi yaitu bakal notocorda, sebagai inductor,

21 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
terhadap ectoderm yang terletak tepat di atasnya yaitu ectoderm neural, yang
berperan sebagai jaringan. induksi memperlihatkan adanya hierarki. Induksi paling
awal oleh induksi dan disebut sebagai induksi primer, induksi berikutnya ( induksi-
induksi sekunder ) didahului oleh induksi sebelumnya. Tanpa adanya induksi
neural, innduksi-induksi selanjutnya, terutama yang terjadi pada tahap
organogenesis, tidak dapat berlangsung dan embrio tidak akan berkembang lanjut
secara sempurna. Kebanyakan proses induksi bersifat instruktif dan sisanya
bersifat permisif. Misalnya, induksi matriks ekstraselular fibronektin terhadap pial
neural untuk berdifferensiasi membelah bermigrasi lewat matriks, adalah induksi
permisif. Pada induksi instruktif inductor melakukan aksi (instruksi) terhadap
jaringan kompeten untuk berubah atau berdifferensiasi. Pada induksi permisif,
inductor tidak melakukan suatu terhadap sel yang mengalami differensiasi,
melainkan hanya menyediakan saja, misalnya jalur untuk bermigrasi.

Setelah mengalami induksi primer, selanjutnya ectoderm neural akan


memperlihatkan perubahan, antara lain sel-selnya meninggi menjadi silindris dan
berbeda dari sel-sel ectoderm bakal epidermis yang berbentuk kubus. Perubahan
sel-sel melibatkan pemanjangan mikrotobul yaitu salah satu komponen sitoskelet.
Meningginya sel-sel keping neural menyebabkan keping neural menjadi sedikit
terangkat dari ectoderm di sampingnya. Sebagai respon terhadap induksi, sel-sel
keping neural mensintesis RNA baru dan terdeterminasi untuk berdifferensiasi
menjadi bakal sistem saraf pusat. Kedua bagian tepi keping neural melipat
menjadi lipatan neural, mengapit keping yang melekuk yaitu lekuk neural. Kedua
lipatan neural akan bertemu berfusi di bagian mediodorsal embrio sehingga
terbentuk bumbung neural seperti tampak pada tahap-tahap pembentukan
bumbung neural.

22 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
Gambar 1. Neurulasi

Dan puncak( aspeks) sel. Konstriksi tersebut mengakibatkan sel-sel alas menjadi
baji (wedge saped) yang disebut median binge (MH) atau engsel. sehingga
terjadi pelekukan di bagian atas tersebut. Pada sisi dorsolateral terdapat
dorsolateral hinge (DLH) atau engsel dorsolateral juga menyebabkan pelekukan
dan membantu bersatunya kedua lipatan hingga terbentuk bumbung neural.
Rongga didalam bumbung neural dinamakan neural atau neurosoel. Saluran ini
untuk sementara berhubungan denga melalui satu saluran pendek yang yang
disebut kanalis neurenterikus paling jelas ditemuakan pada amfioksus. Saluran ini
kemudian akan menutup rongga saluran neural danrongga arkenteron terpisah satu
sama lain.

23 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
Neuralasi terbagi menjadi dua jenis beradasarkan bagaimana neural tube terbentuk:
1. Neurulasi primer, dimana neural tube terbentuk akibat adanya proses
pelekukan atau invaginasi dari lapisan ectoderm neural yang diinisiasi oleh
nothocord. Cara ini paling umum ditemukan diantara berbagai kelompok
hewan, yaitu amfibia, reptilia, aves dan mamalia termasuk manusia.
2. Neurulasi sekunder, Proses neurulasi ini terjadi dengan ditandainya
pembentukan neural tube tanpa adanya pelipatan ectoderm neural,
melainkan pemisahan ectoderm neural dari lapisan ectoderm epidermis, baru
kemudian membentuk neural tube. misalnya pada pisces. Selain pada hewan
yang khusus, kedua neurulasi ini dapat juga ditemui dalam satu embrio.
Neurulasi primer berlangsung di bagian anterior (kepala dan tubuh)
sedangkan neurulasi sekunder terdapat di bagian posterior tubuh dan ekor.

Gambar 2. Neural Tube

24 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
Berdasarkan perkembangangannya, proses Neurulasi dibagi menjadi beberapa
tahapan:

Gambar 3. Proses perkembangan neurulasi

25 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi pengaturan tubuh)


berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan
impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit
terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
Berdasarkan peranannya, sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2,
yaitu, sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar
berfungsi, mengatur semua aktivitas tubuh yang kita sadari.
sedangkan, sistem saraf tak sadar berfungsi, mengatur semua
aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari. B. Saran Untuk dapat
memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-
materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain)
kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan
kehidupan kita sehari- hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan
selalu diingat.

26 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006. Knowledge Antomi. Progam animasi anatomi Pratiwi,


DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk
Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM Bobak, Irene M.
2003. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_faal/bab3_konduksi_n
eural _dan_transmisi_sinapsis.pdf
http://www.sith.itb.ac.id/profile/pakAR/Kuliah%206%20-
%20sistem%20saraf.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_faal/bab2_sistem_sara
f.pdf http://id.shvoong.com/tags/impuls-pada-sinaps
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/neurosains/mekanisme-
impuls- saraf/ http://amintabin.blogspot.com/2010/03/sistem-saraf-pada-
invertebrata.html http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf
http://www.slideshare.net/irwanto/sistem-sara1-f-presentation
http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-syaraf/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat
http://www.slideshare.net/basil_miaw/power-point-anatomi-fisiologi-sistem-
saraf www.google.com

27 | F A K U L T A S K E D O K T E R A N A B U L Y A T A M A

Anda mungkin juga menyukai