Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM PERSARAFAN

Dosen Pengampu :

Dr. Citra Trisna, MARS

Ns. Budi Siswanto, S.Kep, M.Sc

Drh. Aminah, M.Si

Disusun Oleh:

Dina Khalifah Safitri (P27903121112)

Ita Urohmah (P27903121120)

Selvy Wida Maulina (P27903121139)

Tri Khoirunnisa (P27903121143)

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang
membahas tentang “Sistem Persarafan”, meskipun bentuknya sangat jauh dari kata
sempurna, selanjutnya shalawat serta salam kami kirimkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah ini, kami memberikan sejumlah materi yang terkait
dengan materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat
dipahami oleh pembaca.
Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen yang
membimbing mata kuliah Anatomi Fisiologi, atas bimbingannya pada semester ini
meskipun baru memasuki awal perkuliahan. Kami juga mengharapkan agar
makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila pembaca melakukan hal yang
berkaitan dengan makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari dosen pembimbing maupun pembaca.

Serang, 16 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Definisi Sistem Saraf ...................................................................................... 3
B. Penyusun Sel Sistem Saraf ........................................................................... 3
C. Fungsi Sistem Saraf ..................................................................................... 6
D. Klasifikasi Sistem Saraf ............................................................................... 6
E. Mekanisme Penghantar Impuls .................................................................... 8
F. Penyakit atau Gangguan Yang Terjadi Pada Sistem Saraf .......................... 9
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem saraf merupakan hal terpenting bagi tubuh manusia, sistem
saraf adalah sistem organ yang dapat meregulasi dan mengatur sistem-sistem
organ tubuh yang lain. Sistem tersebut juga bertanggung jawab atas
pengetahuan dan daya ingat yang dimiliki manusia. Pengaruh sistem saraf
yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan
yang merangsangnya (Irianto, 2004).
Sistem saraf merupakan struktur pusat pengaturan yang tersusun oleh
milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan
(Carlsson dkk, 2000).
Angka kematian akibat penyakit saraf menurut World Federation of
Neurology (WFN) baru-baru ini yang telah berkolaborasi dalam survei
internasional mengenai gangguan neurologi yang melibatkan 109 negara dan
mencakup lebih dari 90% dari populasi dunia. Terdapat setidaknya 9 penyakit
dengan epidemiologi tersering hampir di seluruh negara tanpa mengenal faktor
kekuatan ekonomi tiap negara. Adapun penyakit dengan etiologi tersering
yakni demensia, epilepsi, nyeri kepala, multiple sklerosis, nyeri yang
berhubungan dengan gangguan neurologi, parkinson’s disease, stroke, cedera
kepala dan neuroinfeksi.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh
bagian tubuh, serta memberikan respon terhadap rangsangan tersebut.
pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah
rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk
menanggapi rangsangan yang datang yang dilakukan oleh sistem saraf dan alat
indera.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud definisi sistem saraf ?
2. Apa saja penyusun sel sistem saraf ?
3. Apa saja fungsi dari sistem saraf ?
4. Bagaimanakah klasifikasi sistem saraf manusia ?
5. Mengetahui mekanisme penghantar impuls ?
6. Mengetahui gangguan pada sistem saraf ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud definisi sistem saraf.
2. Untuk mengetahui penyusun sel sistem saraf.
3. Untuk mengetahui fungsi sistem persarafan.
4. Untuk mengetahui Klasifikasi sistem saraf.
5. Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls.
6. Untuk mengetahui gangguan pada sistem saraf.
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya tentang persarafan, fungsinya serta bagian-bagiannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Saraf


Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan
mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda
untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti berjalan, berbicara, menelan,
bernapas, serta semua aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan
mengingat. Ini juga membantu Anda mengontrol bagaimana tubuh bereaksi
dalam keadaan darurat.
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistem saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang
kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik
yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang), karena sistem saraf
terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).
B. Penyusun Sel Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Berikut
adalah susunan sel sistem saraf, antara lain :
1. Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu
sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel saraf, merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,

3
sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan
kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit, adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson disebut neurit, Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh
beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut
dibungkus oleh sel-selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang
dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan
neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi
akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan
mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat
jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3
macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet
(asosiasi).
• Sel Saraf Sensori
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi
(intermediet).
• Sel Saraf Motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap
rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya
sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan
aksonnya dapat sangat panjang.
• Sel Saraf Intermediet

4
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan
di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor
dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada
di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari
reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam
satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf
berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh
rangsangan adalah sebagai berikut: perubahan dari dingin menjadi panas,
Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekana, Berbagai
macam aroma yang tercium oleh hidung, Suatu benda yang menarik
perhatian, Suara bising, Rasa (asam, manis, asin dan pahit pada makanan).
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan
tersebut adalah sebagai berikut.
A. Gerak Sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
yang panjang.
B. Gerak Refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat
singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak refleks adalah Terangkatnya
kaki jika terinjak sesuatu, Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika
ada benda asing yang masuk ke mata, Menutup hidung pada waktu mencium
bau yang sangat busuk, Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba
terjatuh, Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.

5
C. Fungsi Sistem Saraf
Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi yaitu :
a. Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh
b. Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau
merasakan dan memikirkannya
c. Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan
d. Mengekspresikan emosi
e. Mengirim pesan untuk bagian sistem saraf lain, untuk otot kelenjar
endokrin dan organ lain.
f. Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan menghindari atau
menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
D. Klasifikasi Sistem Saraf
Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan
sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
1. Sistem Saraf Pusat
sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis), keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan
fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka.
a. Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian
kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai
permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga
dapat ditempati oleh banyak saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan,
pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian
dalam berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna
kelabu berisi banyak badan sel saraf, Otak terdiri dari 3 bagian yaitu :
• Otak Depan (Prosencephalon)

6
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.
Telencephalon berkembang menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon
berkembang menjadi talamus, hipotalamus.
• Otak Tengah (Mesencephalon)
Otak tengah terletak depan otak kecil dan jembatan varol. Di Depan otak
tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-
kelenjar endokrin. Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak
tengah.
• Otak Belakang (Rhombencephalon)
Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.
Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli.
Sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.
b. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar
berwarna putih. Sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan
berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada
bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan
sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensorik dari reseptor diantar
masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor
keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor.
Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor)
yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan
menghantarkannya kesaraf motorik.
2. Sistem Saraf Tepi
Secara garis besar, fungsi saraf tepi adalah menghubungkan respon sistem
saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh Anda. Saraf ini
meluas dari saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan
pengiriman rangsangan dari dan ke otak.
Masing-masing susunan saraf tepi, yaitu somatik dan otonom, memiliki
fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari
bagian-bagian sistem saraf tepi:

7
a. Sistem Saraf Somatik
Sistem saraf somatik bekerja dengan mengontrol semua hal yang Anda
sadari dan secara sadar memengaruhi respon tubuh, seperti menggerakkan
lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Fungsi saraf ini menyampaikan
informasi sensorik dari kulit, organ indera, atau otot ke sistem saraf pusat.
Selain itu, saraf somatik juga membawa respons keluar dari otak untuk
menghasilkan respon berupa gerakan.
b. Sistem Saraf Otonom
Sebaliknya, sistem saraf otonom mengontrol aktivitas yang Anda lakukan
secara tak sadar atau tanpa perlu memikirkannya. Sistem ini terus menerus
aktif untuk mengatur berbagai aktivitas, seperti bernapas,detak jantung dan
proses metabolisme tubuh. Ada dua bagian dari saraf ini:
• Sistem Simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada
ancaman pada diri Anda. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk
mengeluarkan energi dan menghadapi potensi ancaman di lingkungan.
Misalnya, ketika Anda sedang cemas atau takut, saraf simpatik akan
memicu respons dengan mempercepat detak jantung, meningkatkan laju
pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot, mengaktifkan kelenjar
produksi keringat, dan melebarkan pupil mata. Ini dapat membuat tubuh
merespons dengan cepat dalam situasi gawat darurat.
• Sistem Parasimpatik
Sistem ini gunanya menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang
mengancam diri Anda. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan
memperlambat detak jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi
aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini memungkinkan kita
untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal.
E. Mekanisme Penghantar Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.

8
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. gerakan
tersebut yaitu :
a. Gerak Sadar
Gerak sadar adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensorik, dibawa ke otak, kemudian
hasil olahan otak, berupa tangkapan, dibawa oleh saraf motorik sebagai
perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
b. Gerak Refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. gerak
reflek berjalan dengan sangat cepet dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dan otak. impuls melalui
jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor menerima
rangsangan , kemudian diteruskan oleh saraf sensorik ke pusat saraf,
diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motorik untuk disampaikan ke efektor,
yaitu otot atau kelenjar. jalan pintas ini disebut lengkung refleks. contoh
gerak reflek misalnya berkedip, bersin dan batuk.
F. Penyakit atau Gangguan Yang Terjadi Pada Sistem Saraf
Ada beberapa gangguan atau penyakit yang mungkin terjadi hingga
mengganggu fungsi vital dari sistem saraf pada manusia. Berikut adalah
macam-macam penyakit saraf tersebut:
1. Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang menyerang sel-sel otak dan
neurotransmitter (bahan kimia yang membawa pesan di antara sel-sel
otak). Penyakit ini memengaruhi fungsi otak, memengaruhi ingatan
Anda, dan cara Anda berperilaku.
2. Parkinson

9
Penyakit Parkinson adalah gangguan yang terjadi ketika sel-sel saraf
tidak menghasilkan cukup dopamin, yaitu bahan kimia yang sangat
penting untuk kelancaran kontrol otot dan gerakan.
3. Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang memengaruhi saraf pusat.
Kondisi ini ditandai dengan adanya kerusakan pada selubung pelindung
(mielin) yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang
belakang.
4. Bell’s Palsy
Bell’s palsy adalah kondisi lemah atau lumpuh tiba-tiba pada satu sisi
wajah. Ini disebabkan karena adanya saraf di wajah Anda yang
meradang. Biasanya kondisi ini hanya sementara dan bisa pulih dalam
jangka waktu tertentu.
5. Epilepsi
Epilepsi adalah kondisi yang ditandai dengan kejang yang berulang atau
kambuhan. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya gangguan aktivitas
listrik di otak.
6. Meningitis
Meningitis merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan
selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges)
mengalami radang. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus atau
bakteri.
7. Ensefalitis
Ensefalitis merupakan penyakit infeksi yang ditandai dengan munculnya
peradangan pada jaringan otak. Sama seperti meningitis, penyakit ini
juga disebabkan oleh infeksi virus.
8. Tumor Otak
Tumor otak adalah gumpalan sel abnormal yang tumbuh di otak.
Gumpalan ini bisa jinak, tetapi bisa juga ganas atau kanker otak. Kondisi
ini bisa merusak otak Anda dan tidak dapat menjalankan fungsi
normalnya.

10
9. Cedera Otak dan Tulang Belakang
cedera otak adalah cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang
secara fisik, emosional, dan sikap. Ada dua bentuk cedera yang mungkin
terjadi, yaitu cedera traumatik dan nontraumatik. Adapun stroke
merupakan salah satu bentuk cedera nontraumatik yang mungkin terjadi.
Serupa dengan cedera otak, cedera tulang belakang adalah kerusakan
pada sumsum tulang belakang hingga menyebabkan hilangnya fungsi,
perasaan, dan mobilitas tubuh. Cedera ini paling sering disebabkan oleh
trauma.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan atau tanggapan. sistem
saraf dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf
perifer terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
B. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami
materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (Buku, internet, dan lain-lain)
kita harus dapat mengaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita
sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan selalu diingat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, John.2003. Fisiologi Dan Anatomi Modern Untuk Perawat. Buku


Kedokteran EGC : Jakarta
Adi, Setiyo N. 2021. Buku Ajar Anatomi Dan Fisiologi Sistem Tubuh Bagi
Mahasiswa Keperawatan Medikal Bedah. Probolinggo: Universitas Nurul
Jadid.
Hallosehat. 2017, Sistem Saraf Manusia. Diakses Pada 16 September 2021, Dari
Https://Hellosehat.Com/Saraf/Sistem-Saraf-Manusia/?Amp=1
Ruangguru. 2018. Mengenal Sistem Saraf Manusia. Diakses Pada 16 September
2021, Dari Https://Www.Ruangguru.Com/Blog/Biologi-Kelas-11-
Mengenal-Sistem-Saraf-Manusia

Anda mungkin juga menyukai