NAMA KELOMPOK :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang saling berhubungan,
sangat khusus, dan kompleks. Sistem saraf ini mengoordinasikan, mengatur, dan
mengendalikan interaksi antara seorang individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem
tubuh yang penting ini juga mengatur aktivitas sebagin besar sistem tubuh lainnya. Tubuh
mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan hubungan saraf
diantara berbagai sistem (Price dan Wilson, 2005).
Fenomena mengenai kesadaran, daya pikir, daya ingat, bahasa, sensasi, dan gerakan
semuanya berasal dari sistem ini. Oleh karena itu, kemampuan untuk memahami, belajar,
dan berespon terhadap rangsangan merupakan hasil dari integrasi fungsi sistem saraf, yang
memuncak dalam kepribadian dan perilaku seseorang (Price dan Wilson, 2005).
1.2 Rumusan masalah
Bagaimana anatomi dan fisiologi, kimia , fisika an biokimia sistem persarafan an
integument ?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui anatomi dan fisiologi,
kimia , fisika an biokimia sistem persarafan an integument.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Susunan Sistem Saraf
2.1.1 Neuron (sel saraf)
Neuron atau sel saraf yaitu merupakan sel yang terpanjang yang dimilki oleh
tubuh manusia dan bertugas untuk menerima dan menghantarkan impuls ke tempat
yang dituju.Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsangan atau tanggapan.
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit
dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson
berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya
sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.
Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan
lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada
akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi
mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak
terbungkus mielin disebut nodus Ranvier , yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls.
Nodus Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus
selubung mielin. Nodus Ranvier memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus
Ranvier ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Selubung mielinberfungsi sebagai
pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini tidak membungkus
secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier.
Selubung Mielin adalah lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada
banyak neuron. Sel Schwann mengsuplai mielin untuk neuron periferal, dimana
oligodendrosit mengsuplai ke sistem saraf pusat. Mielin merupakan karakteristik
dari vertebrata (gnathostome), tetapi juga diangkat oleh evolusi pararel beberapa
invertebrata.
1) Macam-macam sel neuron
a.Berdasarkan fungsinya/jenisnya
1. Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (SSP).
2. Saraf motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
dari SSP ke efektor.
3. Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang menghubungkan antara neuorn
sensorik satu dengan neuron motorik yang lain. Berdasarkan tempatnya
dibedakan menjadi neuron ajustor yang berfungsi untuk menghubungkan neuron
sensorik dengan neuron motorik di dalam Sistem Saraf Pusat (SSP). Selain itu
ada juga neuron konektor yang secara umum menghubungkan antara satu sel
neuron dengan sel neuron yang lain.
b.Berdasarkan strukturnya
1. Neuron unipolar (neuron berkutub satu) yaitu neuron yang memiliki satu buah
axon yang bercabang.
2. Neuron bipolar (neuron berkutub dua) yaitu neuron yang memiliki satu axon
dan satu dendrite.
3. Neuron multipolar (neuron berkutub banyak) yaitu neuron yang memiliki satu
axon dan sejumlah dendrite.
2) Komunikasi antar sel
Komunikasi antar sel saraf adalah melalui penghantaran impuls. Hubungan
penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yg lain disebut Sinapsis. Biasanya
terjadi di ujung percabangan axon dengan ujung dendrite neuron yang lain. Celah
antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis. Di dalam
celah sinapsis inilah terjadi loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion, baik ion
positif dan ion negatif. Di dalam celah sinapsis ini juga terjadi pergantian antara
impuls yang satu dengan yang lain, sehingga diperlukan enzim kolinetarase untuk
menetralkan asetilkolin pembawa impuls yang ada. Dalam celah sinapsis juga
terdapat penyampaian impuls dengan bantuan zat kimia berupa asetilkolin yang
berperan sebagai pengirim (neurotransmitter/neurohumor).
Muatan listrik yang terjadi dalam satu axon akan memiliki muatan listrik yang
berbeda antara lapisan luar dan lapisan dalam axon.
a) Polarisasi yaitu keadaan istirahat pada sel neuron yang memperlihatkan
muatan listrik positif dibagian luar dan muatan listrik negative di bagian
dalam. Keadaan ini merupakan keadaan sel neuron yang tidak menerima
impuls/tidak adanya implus yang masuk.
b) Depolarisasi yaitu keadaan bekerjanya sel neuron yang memperlihatkan
muatan listrik positif di bagian dalam dan muatan listrik negative di bagian
luar. Keadaan ini merupakan keadaan sel neuron yang mendapatkan impuls
atau menerima implus.
2.1.2 Neuroglia
Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi neuroglia
diantaranya adalah memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia
diantaranya adalah astrosit, oligodendrogli, mikroglia, dan sel schwan.
a. Mikroglia adalah tipe dari sel glial yang merupakan sel imun pada sistem saraf
pusat. Mikroglia, sel glial terkecil dapat juga beraksi sebagai fagosit,
membersihkan debris sistem saraf pusat. Kebanyakan merupakan sebagai
representatif sistem imun otak dan medula spinalis.Mikroglia adalah sepupu dekat
sel fagosit lainnya, termasuk makrofaga dan sel dendritik. Mikroglia memainkan
beberapa peran penting dalam melindungi sistem saraf.
b.Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai “sel pemberi makan“ bagi neuron yang ada
di dekatnya.
Astrosit dibedakan atas:
1. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di
substansia putih.
2. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam
substansi kelabu.
Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan
berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki ‘perivaskular’ atau ‘foot processes’.
c. Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin dalam
SSP.Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak yang mengelilingi serabut-
serabut akson sehingga terbentuk selubung mielin. Dibanding astrosit,
oligodendrosit mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.
d.Sel Schwann sebagai neuron unipolar, sebagaimana oligodendrosit, membentuk
mielin dan neurolemma pada SST. Neurolema adalah membran sitoplasma halus
yang dibentuk oleh sel–sel Schwann yang membungkus serabut akson neuron
dalam SST, baik yang bermielin maupun tidak bermielin. Neurolema merupakan
struktur penyokong dan pelindung bagi serabut akson.
Neuroglia secara struktur menyerupai neuron, tetapi neuroglia tidak dapat
menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang merupakan bagian yang paling
berkembang pada neuron.
Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia tidak pernah kehilangan kemampuan
untuk melakukan pembelahan. Kemampuan ini tidak dipunyai oleh neuron,
khususnya neuron dalam SSP. Karena alasan inilah kebanyakan tumor–tumor otak
adalah Gliomas atau tumor yang berasal dari sel–sel glia.
2.2 Jenis Sistem Saraf
2.2.1 SSP (Sistem Saraf Pusat)
1.Otak
Diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges
terdiri dari 3 lapisan :
a. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan
bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak.
Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula
spinalis.
b. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari
lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut
dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan
serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla
spinalis dari guncangan.
c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan
melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah.
Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
Otak dibagi menjadi beberapa bagian :
a) Cerebrum/Otak besar
Cerebrum merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita
yaitu 7/8 dari otak. Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan
kiri yang berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian
otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian
kiri. Cerebrum terdiri dari koreteks serebri, basal ganglia dan rheniensefalon.
1) korteks serebri
Korteks serebri adalah lapisan permukaan hemisfer yang yang disusun oleh
subtansia grisea.Hemisfer otak dibagi dalam beberapa lobus atau daerah
sesuai dengan tulang kranium. Lapisan korteks mempunyai 4 macam lobus
yaitu :
• Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.
• Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
• Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
• Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori,
kemauan, nalar, sikap.
Fungsi korteks serebri :
korteks muncul primer (area 4,6,8)
- mengontrol gerakan volunter otot dan tulang pada sisi tubuh
kontralateral
- lesi area 4 akan mengakibatkan paralisis kontralateral dari kumpulan
otot yang disarafi
- area 6 dan 8 pada perangsangan akan timbul gerakan mata dan kepala
Koteks sensorik primer (3,4,5)
- Penerima sensasi umum
- Menerima serabut saraf
- Terdapat homunkulus sensorik
Korteks visual (penglihatan) area 17
-terletak dilobus oksipital pada fisura kalkarina
- lesi iritatif menimbulkan halusinasi visual
- lesi destruktif menimbulkan gangguan lapangan pandang
- menerima impuls dari radio-optika
Korteks auditorik (pendengaran) primer area 41
-terletak pada transvers temporal girus di dasar visura lateralis serebri
- menerima impuls dari radiasioauditorik yang berasal dari korpus
genikulatum medialis
Area penghidu (area reaptif olfaktorius)
-terletak di daerah yang berdekatan dengan girus parahipotalamus lobus
temporalis
- kerusakan jalur olfaktorius menyebabkan anosmia
- lesi iritasi menimbulkan halusinasi olfaktorius
Area asosiasi
- korteks yang mempunyai hubungan dengan area sensorik maupun
motorik
Kata integumen ini berasal dari bahasa Latin"integumentum", yang berarti "penutup". Sistem
integumen atau biasa disebut kulit adalah system organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya dan merupakan organ yang paling luas, dimana
orang dewasa luasnya mencapai lebih dari 19.000 cm.
Sistem integumen meliputi kulit dan derivatnya. Kulit yang sebenarnya adalah lapisan penutup yang
umumnya terdiri atas dua lapisan utama yang letaknya disebelah luar jaringan ikat, kendur. Sedangkan derivat
integumen meliputi struktu-struktur tertentu yang secara ontogeni berasal dari salah satu dari kedua lapisan
utama pada kulit yang sesungguhnya yaitu epidermis dan dermis. Stuktur-struktur tersebut mencakup kulit,
rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).
Fungsi Integumen
Integumen dan derivate mempunyai fungsi yang sangat luas di dalam tubuh meliputi :
1. Pelindung atau proteksi terhadap mikroorganisme, penarikan, atau kehilangan cairan dan zat
iritan kimia maupun mekanik.
2. Eksterosepsi atau penerimaan stimuli dari lingkungan luar, misalnya rasa sakit,gatal, panas,
dingin.
3. Ekskresi atau pembuangan sisa metabolisme melalui kelenjar, misalnya kelenjarkeringat pada
mamalia.
4. Thermoregulasi atau mengatur panas tubuh pada hewan hewan endoterm danhomoiterm
(mamalia dan aves) dibantu oleh adanya rambut dan bulu.
5. Homeostatis atau mengatur kadar garam dan cairan tubuh (osmoregulasi).
6. Tempat menyimpan cadangan makanan seperti lemak di bawah kulit.
7. Tempat sintesis vitamin D.
b. Dermis
Dermis tersusun atas jaringan ikat, terdiri dari dua daerah utama, yaitu daerah papilar
dan daerah retikular. Seperti pada epidermis, ketebalannya tidak merata,misalnya
dermis pada telapak tangan dan telapak kaki lebih tebal daripada di bagian kulit yang
lain.
1) Lapisan papilar
Merupakan lapisan dermal paling atas, sangat tidak rata, bagian bawah
papila ini nampak bergelombang. Proyeksi seperti kerucut yang menjorok
ke arah epidermis yang disebut papila dermal. Proyeksi tersebut
diproyeksikan pada cap jari yang merupakan pola unik yang tidak berubah
selama hidup. Jaringan kapiler yang banyak pada lapisan papilar
menyediakan nutrien untuk lapisan epidermal dan memungkinkan panas
merambat ke permukaan kulit. Reseptor sentuhan juga terdapat dalam
lapisan dermal.
2) Lapisan reticular
Merupakan lapisan kulit paling dalam, mengandung banyak arteri dan
vena,kelenjar keringat dan sebaseus, serta reseptor tekanan. Baik lapisan
papilla rmaupun lapisan retikuler banyak mengandung serabut kolagen dan
serabutelastin. Adanya serabut elastis tersebut menyebabkan kuilt orang
muda lebihelastis, sedangkan kulit orang tua menjadi keriput karena serabut
elastis dan lapisan lemak subkutan menjadi sangat berkurang.Pada seluruh
dermis juga mengandung fibroblas, sel-sel adiposa, berbagai jenis makrofag
yang sangat penting bagi pertahanan tubuh dan berbagai jenis selyang lain.
Dermis juga memiliki banyak pembuluh darah, yang memungkinkan
berperan melakukan regulasi suhu tubuh. Bila suhu tubuh meningkat,
arterioldilatasi, dan kapiler-kapiler dermis menjadi terisi dengan darah yang
panas.Dengan demikan memungkinkan panas dipancarkan dari permukaan
kulit keudara. Bila suhu lingkungan dingin, maka panas tubuh harus
disimpan, untuk itukapiler dermal berkontriksi sehingga darah tidak banyak
menuju permukaan kulit,dengan demikian sedikit panas tubuh dipancarkan
keluar tubuh.Dermis juga kaya akan pembuluh limfa dan serabut-serabut
saraf. Banyak ujung saraf berakhir pada dermis berubah menjadi reseptor
khusus, sehingga mampu mendeteksi perubahan perubahan yang terjadi di
lingkungan yang kemudian disampakan ke otak.
2. Derivat Kulit
Rambut, kuku, dan kelenjar kulit merupakan derivat dari epidermis meskipun berada dalam
dermis, mereka berasal dari stratum germinativum yang tumbuh ke arah bawah ke bagian
yang lebih dalam dari kulit.
a. Kelenjar kulit
Kelenjar kulit dibedakan menjadi dua macam yaitu kelenjar sebasea
(kelenjarminyak) dan kelenjar keringat.
1) Kelenjar minyak
Terdapat hampir di semua permukaan kulit kecuali di daerah-daerah
yangtidak berambut seperti telapak tangan dan telapak kaki. Saluran kelenjar
minyak biasanya bermuara pada bagian atas folikel rambut, tetapi pada
beberapa terbuka langsung ke permukaan kulit, seperti pada glans penis,
glans klitoris, dan bibir. Sekresi kelenjar minyak disebut sebum, merupakan
campuran dari zat-zat berminyak dan pecahan-pecahan sel. Sebum
berfungsi sebagai pelumas yang memelihara kulit tetap halus, serta rambut
tetap kuat. Kelenjar minyak menjadi sangat aktif selama pubertas sehingga
kulit cenderung berminyak selama periodeini. Sering sebum mengumpul
pada suatu tempat, mengering, dan kadang mengandung bakteri,
membentuk gangguan kulit yang disebut “blackheads”. Kadang-kadang
kelenjar minyak mengalami infeksi aktif membentuk “ jerawat”
2) Kelenjar keringat
Merupakan kelenjar eksokrin yang ekskresinya dikeluarkan melalui pori-
pori yang tersebar luas di seluruh permukaan kulit. Kelenjar keringat
dibedakanmenjadi dua macam berdasarkan sekresinya, yaitu: kelenjar
ekrin dan kelenjar apokrin, kelenjar ekrin tersebar di seluruh permukaan
tubuh memproduksikeringat jernih yang terutama mengandung air, NaCl,
dan urea, sedangkan kelenjar apokrin dijumpai pada ketiak dan daerah
genital. Di samping mensekresikan air, NaCl, dan urea, kelenjar ini juga
mensekresikan zat dari bahandasar protein bersusu yang merupakan
medium ideal untuk mikroorganisme yang berada dalam kulit.Kelenjar
keringat berada di bawah pengendalian sistem saraf, merupakan bagian
penting dari alat regulasi suhu tubuh. Bila suhu lingkungan cukup panas,
makakelenjar keringat akan mensekresikan keringat ke permukaan tubuh
untuk kemudian diuapkan airnya. Penguapan ini menggunakan panas
tubuh, sehingga penguapan keringat berlaku sebagai sistem keadaan darurat
untuk membebaskan panas apabila sistem pendingin kapiler tidak bekerja
dengan baik untuk memelihara homeostatis.
Kedua jenis kelenjar ini tersusun atas sel mioepitel (dari bahasa
Latin:myo=otot), sel epitel khusus yang terletak antara sel kelenjar dan
lamina basalis dibawahnya. Kontraksi sel mioepitel memeras kelenjar dan
melepaskan sekret yangs udah menumpuk. Aktivitas sekretorik sel kelenjar
dan kontraksi sel mioepitel dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan
hormon yang beredar dalam tubuh.
b. Rambut
Rambut dijumpai di seluruh permukaan tubuh kecuali pada permukaan
tangan,permukaan kaki, dan bibir. Rambut dibungkus oleh folikel rambut, yaitu
suatu invaginasi epidermis yang terjadi selama periode pertumbuhan dengan suatu
pelebaran ujung yang dinamakan bulbus rambut. Bagian rambut yang berada
didalam folikel rambut disebut akar rambut. Rambut dibentuk oleh mitosis sel-
selepithelial germinal yang mengalami deferensiasi menjadi sel-sel yang
membentuk medula rambut, korteks rambut, dan kutikula rambut. Sel-sel yang lebih
tua didesak menjauh dari daerah pertumbuhan ini, mereka mati dan mengalami
keratinisasi,membentuk bagian membesar dari pangkal rambut.
Suatu rambut terdiri dari tiga lapis, bagian pusat disebut medula, yang
dikelilingi pertama-tama oleh korteks pelindung dan kemudian oleh kutikula.
Lukapada kutikula menyebabkan ujung rambut terbelah. Folikel rambut dipisahkan
daridermis oleh membran hialin non seluler yang disebut membran glasi, yang
merupakan penebalan dari membrane basalis. Warna rambut ditentukan oleh
jumlahpigmen dalam korteks rambut. Bila struktur rambut diamati dengan cermat,
akan nampak umumnya tertanam miring pada kulit. Di bagian dalam dermis terdapat
pita kecil dari otot polos yang disebut pili arektor, menghubungkan salah satu sisi
folikel rambut ke lapisan papilla dermis. Bila otot ini berkontraksi pada saat dingin
atau takut, maka batang rambut akan ditarik ke atas ke posisi yang lebih vertikal.
Fenomena ini pada manusia sering disebut “tegak bulu roma”. Aktivitas otot
pili arektor juga memberikan tekanan kepada kelenjar minyak di sekitar folikel,
menyebabkan sejumlah kecil sebum dibebaskan.
3. Kuku
Kuku merupakan derivat epidermis yang berupa lempeng-lempeng zat tanduk terdapat pada
permukaan dorsal ujung jari tangan dan jari kaki. Kuku terdiri dari bagian akar dan bagian
badan. Dilihat dari atas, pada bagian proksimal badan kuku terdapat bagian putih berbentuk
bulan sabit yang disebut lunula. Warna putih lunula disebabkan epitel yang lebih tebal dari
epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya sehingga transmisi warna
pembuluh darah kurang dipancarkan.Seperti halnya rambut, kuku tersusun atas zat-zat mati,
yaitu lapisan kompak dari epitel yang mengalami pertandukan. Kuku tumbuh ke arah distal,
meluncur diatas kulit dasar kuku yang dikenal sebagai hiponikium, yang melanjutkan diri
ke epidermis yang meliputi permukaan ventral jari-jari. Perluasan epidermis berzat tanduk
pada ujung proksimal lipatan kuku adalah eponikium atau kutikula. Kuku hampir tidak
berwarna tetapi nampak kemerahan karena warna darahyang berada di dalam kapiler di
bawah kuku.
2. Impetigo
Adalah suatu infeksi permukaan atas kulit, disebabkan oleh stafilokoki atau streptokoki, dan
ditandai oleh binntil-bintil terisolasi yang mengeras kemudian pecah.Terjadi biasanya di
sekitar mulut, hidung, dan tangan. Peradangan terisolasi pada lapisan papila kulit, melibatkan
jaringan kapiler dan stratum korneum. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, dan
dapat epidemik serius pada taman kanak-kanak.
3. Dermatitis
Adalah suatu peradangan kulit, ada beberapa jenis dengan penyebab yangberbeda-beda,
antara lain:
a. Dermatitis kronik, sering terjadi pada tangan atau kaki, dan terjadi karena
iritasiyang terus menerus. Ditandai oleh penebalan kulit, peradangan, dan
pengelupasan. Kadang-kadang disebabkan oleh pencucian tangan yang berlebihan
atau oleh sisa sabun atau deterjen yang berada di bawah cincin. Kadang-kadang
disebabkan oleh infeksi jamur.
b. Dermatitis kontak, adalah jenis peradangan kulit yang disebabkan oleh zat
kimiayang bersinggungan dengan kulit. Misalnya zat kimia yang keras, deterjen,
atausabun yang mengiritasi secara langsung. Dapat pula oleh suatu zat yang
menyebabkan reaksi alergi yang baru muncul setelah 5 – 6 hari setelah kontak.
Penyebab utama dermatitis kontak adalah racun sejenis tumbuhan menjalar, bahan
kimia pada sepatu dan baju, rantai arloji dari logam, salep antibiotik, dan bahan
kosmetik.
c. Eksem, merupakan peradangan yang ditandai oleh melepuhnya kulit, kemerah-
merahan, keluar cairan dari peradangan ini, kerak, keropeng, rasa gatal, dankadang-
kadang mongering. Umumnya eksem terdapat pada tempat lekukan kulit,misalnya
bagian belakang lutut, dan ujung dari siku. Terdapat beberapa macameksem, salah
satu jenis yang umum dermatitis atopik, yaitu peradangan kulit yangdisertai rasa gatal
disebabkan oleh alergi.
d. Dermatitis eksfoliatif, merupakan jenis dermatitis yang ditandai dengan adanya
pengelupasan kulit di seluruh tubuh disertai dengan rontoknya rambut. Seluruh
e. permukaan kulit berwarna merah, berkerak, dan menebal. Pada banyak kasustidak
diketahui penyebabnya, tetapi kadang-kadang terjadi mengikuti suatu efek samping
dari obat.
f. Dermatitis seboreik, merupakan jenis dermatitis yang ditandai oleh
pengerakandan peradangan kulit kepala dan kadang-kadang kulit muka dan bagian
tubuhyang lain. Pada umumnya penyebabnya adalah ketombe.
g. Onikomikosis, merupakan peradangan kuku yang disebabkan oleh infeksi
jamur.Onikomikosis umumnya terdapat pada orang yang memiliki daya tahan
rendahterhadap infeksi,misalnya penderita diabetes atau pasien yang menggunakan
kortikosteroid atau obat hormonal yang lain. Onikomikosis disebabkan oleh
sejumlah jamur dan sering dihubungkan dengan paronis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf manusia merupakan jalinan jaringan saraf yang mengoordinasikan,
mengatur, dan mengendalikan interaksi antara seorang individu dengan lingkungan
sekitarnya. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan
konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi,
diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama: input sensorik, antivitas integratif, dan
output motorik. Unit fungsional sistem saraf adalah neuron. Secara umum, setiap neuron
terdiri dari: badan sel, dendrite, dan akson. Sistem saraf dibagi menjadi: sistem saraf pusat
dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Sistem
saraf perifer terdiri dari saraf cranial yang berasal dari otak dan saraf spinal yang berasal
dari medulla spinalis.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA