Dosen pengampu:
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
Kelas D
FISIOTERAPI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………...………………1
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………2
A. Latar belakang……………………………………………………………………………3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..3
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………...….3
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………….4
A. Struktur Neuron…………………………………………………………………………..4
B. Metabolisme Neuron………………………………………………………….………….5
C. Sel Neuroglia……………………………………………………………………………..6
D. Serabut Saraf……………………………………………………………...………………7
A. Kesimpulan…………………………………………………………...…………………..9
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Latar belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ.Suatu sistem organ
terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat-alat tubuh.Dalam melaksanakan kegiatan
fisiologisnya,diperlukan adanya hubungan atau kerja sama antara alat-alat tubuh yang satu
dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu
berjalan dengan harmonis(serasi),maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur.
Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi.
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf,sistem dalam,dan sistem endokrin. Pengaruh
sistem saraf yakni dapat ambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang
merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf.
Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh,susunan saraf mempunyai
kemampuan menerima rangsangan dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke
pusat susunan saraf,dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang
tersebut.Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf (KusIrianto,2004).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel
saraf ini membentuk suatu sistem saraf.
3
Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf adalah Neuron atau Sel Saraf.
Unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan sitoplasma, yang bekerja dengan cara
menghasilkan potensial aksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke sel berikutnya.
a) NUCLEUS, merupakan inti dari soma sel yang mengandung kromosom. Kromosom terdiri
dari rantai DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Kromosom tidak langsung memiliki fungsi tertentu,
tetapi ia memiliki fungsi untuk meramu/membuat protein tertentu. Bagian dari kromosom
disebut gen yang terdiri dari protein tertentu yang berbeda pada masing-masing individu
b) SITOPLASMA, cairan bening (seperti jelly) pada bagian dalam neuron dan terdiri dari
beberapa organ, antara lain mitochondria,badan golgi dan REK,ribosom yang berperan dalam
sintesis protein.
d) MEMBRAN SEL, menyelubungi neuron. Terdiri dari dua lapis molekul lemak
(lipid),membran semipermeable (bisa menyeleksi substansi yang boleh keluar masuk).
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh sebagai jaringan komunikasi yang terintegrasi.
Secara anatomis, susunan saraf dibagi dalam susunan saraf pusat (SSP), yang terdiri atas otak
dan medula spinalis; dan susunan saraf tepi, yang terdiri atas serabut saraf dan kumpulan kecil
sel-sel saraf yang disebut ganglia saraf. Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas dua jenis sel:
4
sel saraf atau neuron, yang umumnya memiliki banyak cabang panjang; dan beberapa jenis sel
glia, yang memiliki cabang-cabang pendek, menyangga dan melindungi neuron, dan ikut serta
dalam aktivasi saraf, nutrisi saraf, dan proses pertahanan susunan saraf.
Dendrit, yaitu penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan sebagai penerima
sinyal/impuls.
Badan sel, yaitu bagian utama neuron yang memiliki inti sel.
Akson (neurit), yaitu penjuluran badan sel yang berfungsi mengirimkan sinyal/impuls.
Setelah mempelajari struktur neuron, Anda lebih memahami bahwa jaringan saraf
merupakan jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf ke pusat saraf maupun ke
efektor
B. Metabolisme Neuron
Neuron adalah unit kerja dasar otak, sel khusus yang dirancang untuk mengirimkan informasi ke
sel-sel saraf, otot, atau sel kelenjar lainnya. Otak manusia bisa menjadi sedemikian rupa karena
sifat struktural dan fungsional neuron yang saling berhubungan.
Secara normal otak memerlukan glukosa untuk menghasilkan energi melalui proses glikolisis
dan siklus Krebs serta membutuhkan ± 4 x 1021 ATP per menit. Glukosa merupakan sumber
utama yang dibutuhkan sel otak disamping oksigen. Metabolisme glukosa terjadi terutama di
mitokondria yang akan menghasilkan senyawa fosfat berenergi tinggi seperti ATP 7. Maka
jaringan otak sangat rentan terhadap gangguan suplai glukosa dan oksigen. Kebutuhan akan
glukosa dan oksigen dihantarkan melalui aliran darah secara konstan.
Neuron-neuron otak mendapatkan seluruh sediaan energi dari metabolisme oksidatif glukosa.
Untuk melakukan fungsi-fungsinya otak memerlukan seperempat kebutuhan oksigen yang
digunakan oleh tubuh per menit. Neuron yang menggunakan energi yang besar ini dibangkitkan
dalam mitokondria, untuk dua kelompok fungsi :
5
1. Energi diperlukan untuk mempertahankan integritas sel membran dan konsentrasi ion intra dan
ekstra seluler, juga diperlukan untuk membuang produk toksik dari siklus biokimiawi molekuler.
2. Untuk melakukan peran serebral dalam sintesis, penyimpanan, transport dan pelepasan
neurotransmiter serta dalam mempertahankan respon elektrik.
C. Sel Neuroglia
Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus yang berfungsi memberi
nutrisi pada sel-sel saraf. Neuroglia terbagi menjadi beberapa, diantaranya adalah :astroglia,
oligodendroglia, mikroglia, ephendimal.
1. Astrocyte/Astroglia
jenis sel glia yang paling banyak terdapat dalam CNS, bentuknya seperti bintang.
Peran :
Memberikan dukungan secara fisik terhadap neuron (memperkuat rekatan glia pada
neuron)
Membersihkan substansi-substansi yang tidak berguna di dalam otak
Mengatur pencairan substansi kimia di sekeliling neuron.
Melindungi sinapse untuk meminimalkan penyebaran pengaruh substansi transmitter
yang dilepaskan oleh terminal buttons.
Melindungi komunikasi antara neuron yang satu dengan yang lain agar tetap bersifat
privat (tidak tercampur aduk).
2. Oligodendroglia
Fungsi Utama :
Mendukung axon dan memproduksi serat-serat myelin yang melindungi axon yang satu dari
axon yang lain (beberapa axon tidak dilindungi oleh myelin dan beberapa axon yang lain hanya
dilindungi oleh lapisan myelin yang tipis).
Fungsi Pendukung:
Membentuk beberapa segmen sekaligus dengan melilit axon dengan beberapakali lilitan myelin
sehingga membentuk gelondong.
3. Mikroglia
D. Serabut Saraf
Serabut saraf berfungsi mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, kesemutan,
mati rasa, atau sensasi terbakar. Adapun ujung syaraf terdiri dari sebagai berikut: Paccini, yaitu
ujung syaraf yang terletak di sekitar akar rambut dan memiliki kepekaan terhadap rangsangan
seperti tekanan.
Serabut saraf aferen merupakan serabut saraf yang mentransmisikan impuls dari reseptor
pada saraf tepi menuju ke saraf pusat. Sedangkan serabut saraf eferen merupakan serabut saraf
yang mentransmisikan impuls dari saraf pusat menuju ke saraf tepi.
Serabut saraf aferen diklasifikasikan menjadi serabut sarat tipe A, B dan C berdasarkan diameter
dan kecepatan konduksi impuls sarafnya. Kecepatan konduksi suatu impuls akan meningkat dan
berbanding lurus dengan peningkatan diameter saraf tersebut. Hal ini dikarenakan diameter
serabut saraf yang besar akan menurunkan resistensi longitudinal yang diakibatkan karena
adanya influks ion.
Serabut saraf dengan diameter terbesar dan kecepatan transmisi impuls tercepat diklasifikasikan
ke dalam serabut saraf tipe A. Serabut saraf tipe A ini dibagi lagi menjadi serabut α, β, ᵞ, dan ᵟ.
Serabut saraf tipe A-α1 menginervasi serabut otot sedangkan serabut saraf tipe A-α1b
menginervasi tendon Golgi pada organ.
7
Serabut saraf aferen tipe A-α memiliki peranan penting dalam pengaturan refleks serta tonus otot.
Semua jenis mekanoreseptor pada kulit seperti Korpus Meissner, reseptor rambut,Korpus Paccini)
mentransmisikan impuls saraf melalui serabut saraf tipe A- β.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang). Jutaan sel
saraf ini membentuk suatu sistem saraf.
2. Bagian-bagian neuron terbagi menjadi 3 yaitu Badan sel(nukleus, sitoplasma, neuro fibril,
membran sel), Dendrit dan Akson.
4. Sel Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus yang berfungsi memberi
nutrisi pada sel-sel saraf. Neuroglia terbagi menjadi 4 yaitu astroglia, oligodendroglia, mikroglia
dan ephendimal.
5. Pada serabut saraf,serabut saraf berfungsi mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri,
gatal, kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar.