Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SITOHISTOTEKNOLOGI

JARINGAN SARAF

Dosen pembimbing : Fardiah Tilawati Sitanggang,SKM,M,biomed

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
1. Rendy Pramudita R.D PO71340210001
2. Gita Paradise PO71340210008
3. Citra PO71340210010
4. Hilalia PO713402100
5. Maria Gultom PO71340210018

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


PROGAM STUDI D-III TEKNLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Jaringan saraf”.
Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami dalam proses pengerjaannya, tapi kami
berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................
1.1. Latar Belakang...................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................
1.3. Tujuan Masalah.................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................
 2.1. Pengertian Jaringan Saraf..........................................................
 2.2. Fungsi Jaringan Saraf.................................................................
 2.3. Jenis Jenis Jaringan saraf...........................................................
 2.4 Struktur Sel Saraf ( Neuron )......................................................
 2.5 Kelainan Sistem Saraf..................................................................
 2.6 Cara Menjaga Kesehatan Jaringan Saraf..................................
BAB III PENUTUP...................................................................................
 3.1 Kesimpulan....................................................................................
 3.2 Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi
yangsama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai
denganfungsinya. Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket
yangmelapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu
anyamanserat. Sesungguhnya istilah Jaringan (tissue) berasal dari bahasa Latin yang
berarti“tenunan”. Kita dapat mengelompokkan jaringan ke dalam empat kategori
utamayaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot.
Keempatmacam jaringan tersebutditemukan pada semua hewan (Campbell, 2002)
.Jaringan saraf adalah jaringan yang merasakan adanya rangsangan
danmenghantarkan sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lainnya.
Unitf u n g s i o n a l j a r i n g a n s a r a f a d a l a h n e u r o n , a t a u s e l s a r a f y a n g
s e c a r a u n i k dikhususkan untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls
saraf. Neuronterdiri atas sebuah badan sel dan dua atau lebih penjuluran,
atau proses yangdisebut dendrit dan akson. Dendrit berfungsi menerima sinyal dan
menyampaikanke badan sel. Akson berfungsi menghantarkan impuls dari
badan sel ke neuronlain atau menyampaikan respon ke organ efektor
(Campbell,2004).
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitasartinya mempunyai kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap
perubahanlingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk
membawa impuls-impuls saraf. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel
saraf yang mempuyaibentuk yang bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf
pusat dan sistem saraftepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan
kerja seperti mata rantai(berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah
satu atau sekelompok selsaraf dan sel yang lainnya berfungsi mengenali
rangsangan tertentu yang berasaldari luar dan dari dalam tubuh. Efektor adalah
sel atau organ yang menghasilkantanggapan terhadap rangsangan, contohnya otot
dan kelenjar (Cormack, 1994).

1
Kepekaan atau iritabilitas tubuh atau kemampuan untuk
m e r e s p o n s rangsangan bergantung pada penghantaran impuls saraf oleh
serabut sel saraf (neuron). Serabut saraf pembawa impuls ke otak dan
sumsum tulang belakangmerupakan bagian dari sistem aferen, sedangkan yang
membawa impuls dari otakdan sumsum tulang belakang adalah bagian dari
sistem eferen. Serabut saraf diluar otak dan sumsum tulang belakang,
menyusun saraf tubuh yang dikenal sebagai sistem saraf perifer atau sistem
saraf tepi (Stockley, 2005).
Sistem-saraf pusat adalah pusat dari seluruh pengendalian tubuh.
Padasistem saraf pusat terjadi koordinasi semua peristiwa mekanis dan kimiawi
denganbekerja sama dengan hormon. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsumtulang belakang. Berjuta-juta saraf di tubuh membawa pesan atau
impuls sarafmenuju dan dari daerah pusat ini. Sistem saraf pusat terdiri dari
otak, sumsumtulang belakang, dan neuroglia atau glia (Stockley, 2005).

1.2 Rumusan Masalah


a. Ada berapa jenis-jenis sistem saraf?
b. Apa struktur Sel Saraf?
c. Bagaimana cara menjaga kesehatan Jaringan Saraf?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui jenis-jenis sistem saraf
b. Untuk mengetahui struktur sel saraf
c. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan jaringan saraf?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaringan Saraf


Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
( rangsangan ) dan terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf mengirimkan impuls
dari panca indera ke saraf pusat ( otak atau sumsum tulang belakang ) dan dari saraf pusat
ke organ lainnya. Itulah alasan mengapa kita bisa merasakan sakit, mencicipi rasa
masakan, menghirup wangi bunga, melihat pemandangan, dll.
Salah satu ciri makhuk hidup adalah peka terhadap rangsang. Makhluk hidup
dapat menerima, mengolah, dan juga meneruskan rangsangan adalah karena adanya
jaringan saraf. Sistem saraf mengatur dan mengontrol fungsi tubuh dan aktivitas serta
terdiri dari dua bagian yaitu sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang, dan percabangan saraf perifer dari sistem saraf tepi (SST). Jaringan saraf
terdiri dari berbagai jenis sel-sel saraf, yang semuanya memiliki sebuah akson. Akson
adalah bagian sel yang panjang seperti batang yang mengirimkan sinyal potensial aksi ke
sel berikutnya. Kumpulan akson membentuk saraf di sistem saraf tepi (SST) dan di
Central Nervous System (CNS).
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron adalah perantara
komunikasi antara otak dan tubuh, yang mana berfungsi menerima dan mengirimkan
impuls, berupa arus listrik untuk diteruskan ke saraf sensorik. Setelah itu, sinyal pesan
tersebut akan dibawa ke otak untuk diproses dan diartikan.Rangsangan adalah stimulus
yang mengakibatkan perubahan dalam tubuh atau bagiannya. Kecepatan lintasan serabut
mengirimkan pesan dari satu tempat ketempat lain berkisar 300 kilometer perjam.
Sedangkan neuroglia adalah sel pendukung bagi neuron, yang juga dikenal sebagai sel-
sel glial atau lebih sering hanya sebagai glia (dari bahasa Yunani, yang berarti lem). Sel
neuroglia melindungi, memelihara neuron, memberikan nutrien bagi neuron dan
membantu penghantaran impuls saraf. Neurohumor adalah ujung serabut saraf pelepas
zat kimia, yang bila salah satu sel mengeluarkan sinyal sel saraf yang lain sekitar 25000
akan siap beraksi.

Contoh Jaringan Saraf Sel – Sel dari Jaringan Saraf

3
2.2 Fungsi Jaringan Saraf
Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau pengatur kerja
dan pusat pengendali tanggapan.

 Saraf sebagai Alat Komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh/Fungsi Proses
Sensoris, hal ini dilakukan oleh alat indra yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah,
dan kulit. Karena ada indra maka dengan mudah kita dapat mengetahui perubahan
yang terjadi di luar tubuh kita. Contoh : melihat, menyentuh, mendengar, mencicipi,
dan merasakan.
 Saraf sebagai Pengendali atau Pengatur kerja organ tubuh/Fungsi Motorik sehingga
dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsi masing-masing. Contoh : gerakan, seperti
keseimbangan dan koordinasi.
 Saraf sebagai Pusat Pengendali Tanggapan atau Reaksi Tubuh/Fungsi Kognitif
terhadap perubahan keadaan di sekitarnya, karena saraf sebagai pengendali kerja alat
tubuh maka jaringan saraf terdapat pada seluruh alat tubuh. Contoh : pikiran, ingatan,
pembelajaran, dan perasaan.

Selain dari tiga fungsi utama, sistem saraf juga berfungsi sebagai :

 Fungsi sistem kardiovaskular dan pernapasan, termasuk ritme jantung dan frekuensi
napas.
 Respon terhadap situasi mendesak, stres, dan nyeri/sakit.
 Fungsi pencernaan: menjalankan proses pencernaan, termasuk merasakan lapar, haus,
dan kapan kita kenyang.
 Proses tubuh lainnya, seperti pubertas dan produksi hormon dalam sistem endokrin.

2.3 Jenis-Jenis Sistem Saraf

4
Ada dua jenis sistem saraf berdasarkan cara kerjanya yaitu sistem saraf sadar dan
sistem saraf tidak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar sendiri terbagi atas saraf
pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi atau saraf parifer. Sistem saraf
tak sadar terdiri atas saraf simpatik dan parasimpatik.

1. Sistem Saraf Sadar


Sistem saraf sadar merupakan sistem saraf yang mengatur koordinasi gerak secara
sadar melalui saraf pusat atau otak.  Gerakan saraf sadar dihasilkan oleh stimulasi
seperti sentuhan, suhu, getaran, hingga rasa sakit. Saat kita bisa langsung menyadari
dan bergerak jika merasakan sentuhan atau getaran melalui jari atau kulit.

Sistem saraf sadar sendiri terbagi atas saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
dan saraf tepi atau saraf perifer.

A. Saraf Pusat
- Otak manusia ada dua yaitu otak kanan dan kiri yang merupakan pusat
koordinasi tubuh utama terletak dalam rongga kepala yang dilindungi oleh
tulang tempurung kepala, dan dilapisi tiga membran yang disebut meinges
(Durameter/ lapisan luar, Arachnoid/lapisan tengah, plameter/lapisan dalam).
- Sumsum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata yang
memiliki sejumlah saraf yang saling berpasangan. Terdiri dari material
berwarna abu – abu dibagian tengah serta mengandung serabut motorik dan
sensorik. Berbagai gerakan ditubuh seperti gerakan tangan, kaki, lengan, dan
badan diatur oleh sistem motorik. Sedangkan girus prasental berfungsi untuk
mengatur pada bagian kepala dan mata. Tonus otot adalah kondisi ketegangan
otot karena melakukan kegiatan. Fungsi medula spinalis adalah mengadakan
komunikasi anatara semua bagian tubuh dengan otak, rangsangan koordinasi
dari otot dan sendi pada otak, dan sebagai pusat gerak refleks.

5
B. Sistem Saraf Perifer
Merupakan penghubung antara indra (penerima rangsang) dengan saraf pusat dan
penghubung antara saraf pusat dengan organ tubuh (otot dan kelenjar). Terdiri dari
12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
Fungsi saraf perifer yaitu mengirimkan informasi dari dan ke otak serta sumsum
tulang belakang. Saraf perifer memungkinkan Anda untuk bereaksi terhadap
rangsangan dari lingkungan sekitar. Fungsi saraf tepi adalah untuk mengatur
sensasi, pergerakan, dan juga koordinasi motorik. Jaringan saraf tepi menyebar
dari saraf pusat ke area terluar tubuh, seperti kulit, untuk menjadi jalur penerimaan
dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak.

Sistem Saraf Perifer

2. Sistem Saraf Tidak Sadar (Sistem Saraf Otonom)


Merupakan penghubung antara pusat saraf dengan otot jantung, pembuluh darah, usus
dan kelenjar. Dibedakan menjadi dua, yaitu: Sistem Simpatik dan Parasimpatik
dengan fungsi sebagai berikut:

No Saraf Parasimpatik Saraf Simpatik


1 Menghambat denyut jantung Memacu denyut jantung
2 Melebarkan arteri Menyempitkan arteri
3 Menyempitkan bronkiolus Melebarkan bronkiolus
4 Menyempitkan iris/pupil Melebarkan iris / pupil
5 Mempercepat gerakan otot perut Memperlambat gerakan otot perut
6 Mengurangi sekresi keringat Meningkatkan sekresi keringat
7 Relaksasi kantong kencing atau otot Kontraksi kantong kencing / otot anus
anus
8 Merangsang Kelenjar air mata Menghambat kelenjar air mata
9 Merangsang aliran saliva 6 Menghambat aliran saliva
2.4 Struktur Sel Saraf ( Neuron )
Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus ( rangsang ).
Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem saraf. Neuron adalah komponen utama
jaringan saraf pada semua hewan kecuali spons dan placozoa. Tumbuhan dan jamur tidak
memiliki sel saraf.
Neuron biasanya dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan fungsinya. Neuron
sensorik merespons rangsangan seperti sentuhan, suara, atau cahaya yang mempengaruhi
sel-sel organ sensorik, dan mereka mengirim sinyal ke sumsum tulang belakang atau otak.
Neuron motorik menerima sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang untuk
mengontrol segala sesuatu mulai dari kontraksi otot hingga sekresi kelenjar. Interneuron
menghubungkan neuron ke neuron lain dalam wilayah otak atau sumsum tulang belakang
yang sama. Ketika beberapa neuron terhubung bersama, mereka membentuk apa yang
disebut sirkuit saraf.
Dalam neuron terdapat sitoplasma yang mengandung ribosom, badan golgi, retikulum
endoplasma, dan mithokondria.

Neuron terdiri dari :


a. Badan Sel
Mengandung inti sel yang besar didalamnya terdapat RNA(Asam Ribo Nukleat) dan
sitoplasma, ini sering disebut dengan neuroplasma. Dalam badan sel terdapat juga
terdapat inti sel, mitokondria, aparat golgi, lisosom, dan badan niesel.

b. Dendrit
Merupakan kumpulan dari serabut sitoplasma. Serabut sarafnya tidak panjang dan
bercabang seperti pohon, berfungsi menerima rangsang yang datang dari ujung akson dari
neuron lain lalu meneruskannya ke badan sel.
c. Akson ( neurit)
Merupakan serabut sitoplasma tunggal. Serabut sitoplasma tunggal memiliki serabut
yang panjang dan tidak bercabang, yang berfungsi membawa rangsangan yang berasal
dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut – serabut saraf. Akson di bungkus oleh
selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung meielin terdiri atas membran sel
yang meluas dari sel schwan. Daerah akson yang tidak diselubungi oleh mielin
dinamakan Nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat jalannya
impuls dan berperan penting pada perbanyakan impuls saraf. Titik temu antara terminal
akson yang satu dengan akson yang lain dinamakan Sinapsis, yang berfungsi untuk
meneruskan rangsangan ke sel saraf lainnya. Pada sinapsis mengeluarkan bahan kimia
yang disebut neurotransmiter, yang berguna untuk meneruskan rangsang.

7
2.5 Kelainan Sistem Saraf
Ada beberapa kelainan pada sistem saraf, yaitu :
• Polio, disebabkan karena infeksi virus pada sumsum tulang belakang. Biasa
menyerang pada anak balita, penderita setelah dewasa akan mempunyai ukuran kaki
yang berbeda disebabkan mengecilnya otot (atropi). Pencegahan dengan imunisasi
polio.
• Epilepsi, serangan mendadak berupa sentakan otot yang hebat sehingga menimbulkan
kejang - kejang dan mulut berbusa. Dapat menyerang orang yang menderita tumor
otak, cedera otak, infeksi otak, dan cacat otak bawaan.
• Meningitis, Radang pada bagian selaput otak yang disebabkan bakteri / virus.
• Neuritis, Gangguan pada saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan, kerancunan,
dan tekanan.
• Gegar Otak, disebabkan benturan pada kepala.
• Hydrocephalus, kelainan atau penyakit akibt pembesaran kepala karena peninbunan
secara aktif cairan otak didla bilik otak.. Penyebabnya bisa karena kelainan struktur
otak bawaan, infeksi selaput otak, tumor, dan trauma.

2.6 Cara Menjaga Kesehatan Jaringan Saraf


Karena fungsi saraf yang sangat kompleks dan penting, kita harus menjaga
kesehatannya. Kepala Neurologi di Changi General Hospital (CGH), Dr Koh Yeow Hoay
mengatakan bahwa kerusakan sistem saraf sering disebabkan oleh diabetes tipe 2
(diabetes melitus) yang tidak terkontrol dengan baik dan penyakit ginjal kronis. Mengutip
HealthXchange.

Untuk menjaga kesehatan fungsi saraf, kita bisa melakukan beberapa langkah berikut :
1. Menerapkan pola makan yang sehat.
Pola makan seimbang membantu mendukung sistem saraf yang sehat. Pilihan yang
baik adalah jenis makanan Mediterania, yang terdiri dari: Biji-bijian Sayuran Kacang-
kacangan Buah-buahan Ikan Kita perlu memperhatikan dipenuhinya vitamin B12 agar
saraf berfungsi dengan baik.

8
Contoh makanan yang kaya vitamin B12:
• Telur Daging merah tanpa lemak Sereal sarapan yang diperkaya vitamin B12.
• Produk susu (misalnya susu, keju, yogurt).
• Ikan dan kerang-kerangan (misalnya salmon, tuna, kerang).
2. Kontrol asupan alkohol dan berhenti merokok.
Kelebihan alkohol dan kebiasaan merokok dapat merusak saraf dan banyak bagian
tubuh lainnya.
3. Berolahraga secara teratur.
Olahraga mendorong regenerasi saraf. Jika memungkinkan, usahakan untuk
melakukan aktivitas fisik selama 150 menit dalam seminggu. Jika olahraga aktif tidak
memungkinkan, kamu bisa melakukan aktivitas sederhana agar anggota badan tetap
bergerak. Misalnya, kamu bisa naik-turun tangga, berkebun, atau aktivitas rumahan
lainnya. Tetap bergerak aktif dapat meningkatkan kekuatan otot dan mencegah
pengecilan otot pada anggota tubuh.
4. Jika penderita diabetes, kendalikan diabetes.
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol akan merusak saraf dan dapat menyebabkan
ulkus kaki yang lama untuk sembuh. Jika tidak terdeteksi dan diobati sejak dini, ulkus
kaki dapat terinfeksi hingga memerlukan amputasi (pada kasus yang parah). Orang
dengan diabetes harus merawat kaki mereka secara khusus, mewaspadai setiap lepuh,
ulkus atau luka, dan segera melakukan tindakan perawatan.
5. Periksa obat.
Beberapa obat dapat menyebabkan gengguan atau penyakit saraf (neuropati), seperti
obat kejang tertentu dan obat kemoterapi. Sehingga, penting untuk memeriksa obat
dengan bertanya ke dokter.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
( rangsangan ) dan terdiri dari sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf mengirimkan impuls dari
panca indera ke saraf pusat ( otak atau sumsum tulang belakang ) dan dari saraf pusat ke
organ lainnya. Itulah alasan mengapa kita bisa merasakan sakit, mencicipi rasa masakan,
menghirup wangi bunga, melihat pemandangan, dll. Saraf sebagai sistem koordinasi atau
pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat
komunikasi, pengendali atau pengatur kerja dan pusat pengendali tanggapan. Ada dua jenis
sistem saraf berdasarkan cara kerjanya yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar

9
(sistem saraf otonom). Struktur sel saraf ( Neuron ) biasanya dikelompokkan menjadi 3 jenis
berdasarkan fungsinya yaitu badan sel, dendrit dan akson.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki. Baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar kami bisa
membuat makalah lebih baik lagi dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagia kita semua
dan menjadi wawasan kita di dalam memahami tentang jaringan saraf.

DAFTAR PUSTAKA

Walgito.(2010).Psikologi Umum Suatu Pengantar.Yogyakarta:ANDI


Zaipudin & Wilarso.(2006).LKS Aksi Sains Biologi kelas 8.Klaten:Sinar Abadi

10

Anda mungkin juga menyukai