DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
1. ANDRE TETTY
2. ANCELINA TALLAUT
3. APRILIA PICAULIMA
4. ANTHONETA SIWALETTE
5. AMANDUS NGAMEL
Puji Syukur Kami Panjatkan Atas Hadirat Tuhan Yang Maha Esa Yang Telah Melimpah, Sehingga Kami
Dapat Menyelesaikan Maklah Ini Tepat Waktu.
Kami telah berusaha dengan segenap kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga makalah
ini dapat diselesaikan. Akan tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca, agar di lain kesempatan kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan yang
ada.
Akhirnya, semoga dengan membaca makalah ini, sedikit banyaknya akan menambah pengetahuan kita.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca Makalah ini hingga
akhir
KELOMPOK 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu
sistem organ terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam
antara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem
organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka
diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem
endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya
dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur
dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf
2. Untuk mengetahui fungsi dari sistem saraf
3. Apa yang dimaksud dengan sistem kardioviskuler
4. Untuk mengetahui fungsi dari sistem kardioviskuler
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTIM SARAF .
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan
dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh
yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya,
karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system
tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam
system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi
dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon
terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang
Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta
Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan
terintegrasi satu sama lainnya sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.
Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem saraf
Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh
alat indera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Dengan
adanya alat-alat ini, maka kita akan dengan mudah mengetahui adanya
Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerja
serasi sesuai dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf, semua organ
tubuh akan bekerja dengan kecepatan dan ritme kerja yang akurat.
Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap perubahan atau
pengendali atau pengatur kerja seluruh alat tubuh, maka jaringan saraf terdapat
2.3.1 Neuron
Adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma.
• Satu nukleus tunggal, nucleolus yang menonjol dan organel lain seperti
kompleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol
b) Dendrit
c) Akson
Suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian
ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau
menjadi :
organ indera atau suatu organ internal ke SSP (Sistem Saraf Pusat).
efektor /otot
• Neuron unipolar hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi satu
cabang sentral yang berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang perifer yang
• Neuron bipolar mempunya dua serabut, satu dendrite dan satu akson. Jenis ini
banyak dijumpai pada epithel olfaktorius dalam retina mata dan dalam telinga
dalam.
• Neuron multipolar mempunyai banyak dendrite dan satu akson. Jenis neuron
ini merupakan yang paling sering dijumpai pada sistem saraf sentral (sel saraf motoris pada cornu
anterior dan lateralis medulla spinalis, sel-sel ganglion
otonom).
• Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang
sekitar sepuluh banding satu. Ada empat sel neuroglia yang berhasil
diindentifikasi yaitu :
panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel
atau “kaki vascular”. Berfungsi sebagai “sel pemberi makan” bagi neuron
yang halus. Bagian ini juga membentuk dinding perintang antara aliran
prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek. Merupakan sel glia yang
bertanggung jawab menghasilkan myelin dalam susunan saraf pusat. Sel ini
memiliki peran fagositik. Sel jenis ini ditemukan di seluruh sistem saraf pusat dan dianggap berperan
penting dalam proses melawan infeksi.
ventrikel sistem saraf pusat. Sel-sel inilah yang merupakan epithel dari Plexus
• Neuroglia (berasal dari nerve glue) mengandung berbagai macam sel yang
sekitar sepuluh banding satu. Ada empat sel neuroglia yang berhasil
diindentifikasi yaitu :
panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel
atau “kaki vascular”. Berfungsi sebagai “sel pemberi makan” bagi neuron
yang halus. Bagian ini juga membentuk dinding perintang antara aliran
prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek. Merupakan sel glia yang
bertanggung jawab menghasilkan myelin dalam susunan saraf pusat. Sel ini mempunyai lapisan dengan
subtansi lemak mengelilingi penonjolan atau
memiliki peran fagositik. Sel jenis ini ditemukan di seluruh sistem saraf pusat
ventrikel sistem saraf pusat. Sel-sel inilah yang merupakan epithel dari Plexus
akson. Selubung myelin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf dan terdapat celahselah yang tidak
memiliki myelin, dinamakan nodus ranvier. Myelin ini berfungsi
dalam mempercepat penjalaran impuls dari transmisi di sepanjang serabut yang tak
bermyelin karena impuls berjalan dengan cara “meloncat” dari nodus ke nodus lain di
sepanjang selubung myelin. Cara transmisi seperti ini dinamakan konduksi saltatorik.
Tanpa selubung mielin, impuls akan bergerak seperti gelombang. Namun, impuls
akan bergerak melompat ketika melewati selubung mielin dengan kecepatan 120
Hal terpenting dalam peran myelin pada proses transmisi di serabut saraf dapat
terlihat dengan mengamati hal yang terjadi jika tidak lagi terdapat myelin disana.
Pada orang-orang dengan Multiple Sclerosis, lapisan myelin yang mengelilingi
akson. Selubung myelin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf dan terdapat celahselah yang tidak
memiliki myelin, dinamakan nodus ranvier. Myelin ini berfungsi
dalam mempercepat penjalaran impuls dari transmisi di sepanjang serabut yang tak
bermyelin karena impuls berjalan dengan cara “meloncat” dari nodus ke nodus lain di
sepanjang selubung myelin. Cara transmisi seperti ini dinamakan konduksi saltatorik.
Tanpa selubung mielin, impuls akan bergerak seperti gelombang. Namun, impuls
akan bergerak melompat ketika melewati selubung mielin dengan kecepatan 120
Hal terpenting dalam peran myelin pada proses transmisi di serabut saraf dapat
terlihat dengan mengamati hal yang terjadi jika tidak lagi terdapat myelin disana.
2.5 Neurotransmitter.
Merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam
gelembung sinaptik pada ujung akson, Zat kimia ini dilepaskan dari ujung akson
sel neuron, sehingga neuron menjadi lebih kurang dapat menyalurkan impuls.
2.6 Synaps
Synaps merupakan tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan neuron lain atau dengan organ-
organ efektor, dan merupakan satu-satunya tempat dimana
suatu impuls dapat lewat dari suatu neuron ke neuron lainnya atau efektor. Ruang
antara satu neuron dan neuron berikutnya dikenal dengan celah sinaptik (Synaptic
cleft). Neuron yang menghantarkan impuls saraf menuju sinaps disebut neuron
prasinaptik dan neuron yang membawa impuls dari sinaps disebut neuron
postsinaptik.
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
• Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk
ke mata.
2. Arus listrik local menyebar ke area membran yang berdekatan. Hal ini
3. Dengan cara ini, sinyal atau impuls saraf, ditransmisi dari satu sisi ke delam
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
• Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk
ke mata.
2. Arus listrik local menyebar ke area membran yang berdekatan. Hal ini
3. Dengan cara ini, sinyal atau impuls saraf, ditransmisi dari satu sisi ke delam
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada
tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi
penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang
tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Otak dan sumsum tulang belakang sama-sama dilindungi oleh suatu
meninges.
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan
duramater.
antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut Cairan Serebrospinal.
Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan
2.8.1 Otak
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total
otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan
otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di
Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf
kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak
manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak.
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total
otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan
otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di
Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke
atas (gunungan) dinamakan girus.
Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf
kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi
tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
a) Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
• Otak besar
Merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh
penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian
tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan
otak kiri dan otak kanan. Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh
yang berbeda.besar terdiri atas dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer
otak kanan. Otak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian
kiri, serta bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan
seni atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh bagian
kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir logika dan penguasaan bahasa a) Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus.
• Otak besar
Merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh
penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan bagian
tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan
otak kiri dan otak kanan. Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh
yang berbeda.besar terdiri atas dua belahan, yaitu hemisfer otak kiri dan hemisfer
otak kanan. Otak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian
kiri, serta bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan
seni atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi kerja organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif
pada saat Anda berpikir logika dan penguasaan bahasa atau komunikasi.
• Talamus
Mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar.
sentuhan dari tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar
sinyal lainnya. Setelah itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak
• Hipotalamus
Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa
haus, dan hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan
b) Otak tengah
sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturanrefleks pupil pada
mata. Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar
(cerebrum). Pada otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur
gerak bola mata. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang
mengontrol pergerakan lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan
mengalami penyakit parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak
menghasilkan neurotransmitter dopaminrefleks pupil pada mata. Otak tengah terletak di permukaan
bawah otak besar
(cerebrum). Pada otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur
gerak bola mata. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang
mengontrol pergerakan lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit
parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak
c) Otak belakang.
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan
pons varoli. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan
otot. Otak kecil akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak
keseimbangan posisi tubuh. Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh
yang diolah di bagian otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf
yang disebut pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan
antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan medula oblongata.
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Batas antara
medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena itu, medula
sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh
tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas
tulang belakang. Sumsum tulang belakang memandang dari pangkal leher, hingga ke
selangkangan. Bila sumsum tulang belakang ini mengalami cidera ditempat tertentu,
kelumpuhan di area bagian bawah tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki).
Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf
Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum
tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan
serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang.
pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung,
mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan
motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem
saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai berikut.
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika
Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini
mene-ruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari
sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12
pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar
dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal terlihat pada Gambar 8.8. Sarafsaraf spinal tersebut
terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. Dua belas
Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum
tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan
serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap
pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung,
mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan
motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi
menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai berikut.
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika
Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini
mene-ruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari
sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12
pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar
dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal terlihat pada Gambar 8.8. Sarafsaraf spinal tersebut
terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. Dua belas
a) Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf
sensori.
merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Agar lebih memahami
Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah
kehendak saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan
pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja saraf
otonom ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda
contoh yang telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil
mata, dan menghambat kerja saluran pencernaan.Sistem saraf otonom ini dibedakan menjadi dua.
• Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama
untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat
kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung,
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan
saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak
jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat a) Saraf olfaktori, saraf
optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf
sensori.
merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Agar lebih memahami
Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah
kehendak saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan
pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja saraf
otonom ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda
mata, dan menghambat kerja saluran pencernaan.Sistem saraf otonom ini dibedakan
menjadi dua.
• Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama
untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat
kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung,
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan
saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak
pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara
kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang normal.
a. Stroke
aliran darah di otak. Penyakit ini seringkali disebabkan oleh tekanan darah
otak. Gejala penyakit ini bervariasi bergantung pada hebatnya stoke dan
daerah otak yang terkena, misalnya pusing-pusing, sulit bicara, tidak melihat,
Penyakit ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan liar dari sel-sel saraf,
maupun jaringan penyokongnya. Adanya pertumbuhan tersebut 2.11 Kelainan pada Sistem Saraf
a. Stroke
aliran darah di otak. Penyakit ini seringkali disebabkan oleh tekanan darah
otak. Gejala penyakit ini bervariasi bergantung pada hebatnya stoke dan
daerah otak yang terkena, misalnya pusing-pusing, sulit bicara, tidak melihat,
b. Tumor Otak
Penyakit ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan liar dari sel-sel saraf,
c. Ayan (Epilepsi)
berbahaya, seperti tepian sungai, sumur, dan telaga. Bila berada di lokasi
tidak mampu mengendalikan gerakan tubuhnya. Belum ada sebab yang jelas
mengapa penyakit ini bis timbul, namun melihat gejala kejang tersebut,
diduga ada gangguan pada otak daerah motorik yang mengatur gerakan tubuh.
d. Multiple Sclerosis
e. Meningitis
B. SISTEM KARDIOVASKULAR.
Pengertian.
Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi
transportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini bertanggung jawab untuk mentransportasikan
darah, yang mengandung nutrisi, bahan sisa metabolisme, hormone, zat kekebalan tubuh,
dan zat lain ke seluruh tubuh. Sehingga, tiap bagian tubuh akan mendapatkan nutrisi dan
seluruh bagian tubuh, kecepatan metabolisme juga akan dapat diatur. Sistem ini juga
menjamin pasokan zat kekebalan tubuh yang berlimpah pada bagian tubuh yang terluka,
baik karena kecelakaan atau operasi, dengan bertujuan mencegah infeksi di daerah tersebut.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sistem kardiovaskuler memiliki fungsi utama untuk
berperan sebagai pompa dan pembuluh darah berperan sebagai salurannya atau pipanya.
Sistem ini bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah dan zat yang dikandungnya
Untuk menjaga agar darah tetap mencapai seluruh bagian tubuh secara terus-menerus maka
jantung sebagai pompa harus berdenyut secara terus menerus pula. Denyutan jantung diatur
oleh sistem saraf otonom (SSO) yang berada di luar kesadaran atau kendali kita sehingga
akan berada di dalam jantung dan pembuluh darah, tidak dialirkan ke luar pembuluh darah.
Berdasarkan arah aliran darah maka pembuluh darah dapat dikelompokkan menjadi dua.
Pertama adalah pembuluh darah yang meninggalkan jantung (arteri) dan pembuluh darah
pembuluh darah (arteri dan vena) dapat dikelompokkan menjadi pembuluh darah besar,
sedang, dan kecil. Contoh pembuluh arteri besar adalah aorta, a. iliaca commonis;
pembuluh arteri sedang adalah a. tibialis, a. radialis; sedangkan contoh vena besar adalah
v. cafa superior dan inferior. Diantara pembuluh darah arteri kecil (arteriole) dan vena
kecil (venule) akan terdapat saluran kecil yang disebut pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler
ini menghubungkan bagian pembuluh darah arteri dan vena. Pembuluh kapiler ini memiliki
Jantung
Jantung terletak di rongga dada (thorax), dan cenderung terletak di sisi kiri. Pada kelainan
dekstrokardia jantung justru terletak di sisi sebelah kanan. Jantung dikelilingi oleh
pembuluh darah besar dan organ paru, dan timus di bagian depannya.
Jantung terdiri dari empat ruang jantung yang dipisahkan oleh sekat-sekat jantung. Empat
1. Atrium kanan
2. Atrium kiri
3. Ventrikel kanan
4. Ventrikel kiri
Ruang jantung ini terbentuk karena adanya sekat interventrikuler dan sekat
atrioventrikuler. Pada sekat atrioventrikuler terdapat dua buah katup jantung, yaitu katup
trikuspidalis dan katup bicuspidalis. Disebut trikuspidalis karena terdiri dari tiga
lempengan katup, dan disebut bicuspidalis karena terdiri dari dua buah lempengan katup.
Atrium kanan dan kiri memiliki ukuran yang sama, demikian juga ventrikel kanan dan kiri.
Atrium dibatasi oleh otot jantung dan sekat yang tipis, sedangkan bagian ventrikel dibatasi
Empat ruang jantung ini dilapisi oleh lapisan endotel, endocardium, myocardium, dan dua
lapisan pericardium (bagian dalam = bagian visceral dan bagian luar = bagian parietal).
terdiri dari jaringan ikat fibrosa yang dilapisi endotel pada kedua sisi.
Darah mengalir di dalam jantung ke satu arah, dari sisi kanan ke sisi kiri. Hal ini
dimungkinkan karena adanya katup-katup jantung yang akan mencegah aliran darah balik.
Katup-katup ini hanya mengijinkan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan;
Darah di dalam jantung mengalir dalam satu arah. Dari atrium kanan darah akan mengalir
ke ventrikel kanan, darah ini mengandung oksigen yang rendah, dan banyak mengandung
CO2. Kemudian darah dialirkan ke paru melalui arteri pulmonalis, untuk mendapatkan Oksigen
(oksigenasi). Dari paru-paru darah kembali ke atrium kiri jantung melalui vena
pulmonalis, darah ini kaya akan oksigen karena telah mengalami oksigenasi di paru. Dari atrium kiri
dialirkan ke ventrikel kiri, selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.
Denyut Jantung
Jantung memiliki system yang memungkinkan mereka untuk berdenyut sendiri. System ini
disebut sistem penghantar yang terdiri dari simpul sinoatrial (SA node), lintasan antar
simpul di atrium, simpul atrioventrikuler (AV node) dan berkas His (bundle of His) dan
cabangnya serta serabut Purkinje. Nodus SA letaknya pada muara dari vena cava inferior
dan nodus AV letaknya pada bagian posterior kanan septum antar atrium. Serabut antar
simpul atrium terdiri dari tiga berkas, yaitu bagian anterior (berkas Bachman), bagian
Secara histologis sistem penghantar ini merupakan modifikasi otot jantung, dimana serat
lintangnya lebih sedikit dan batas selnya tidak tegas. Simpul SA dna AV mengandung sel
Pada keadaan normal, SA node merupakan pencetus denyut jantung. Kecepatan cetusan
lintasan antar simpul atrium menuju simpul AV, kemudian dari simpul ini menuju ke
berkas His. Akhirnya akan mencapai otot jantung melalui cabang berkas His dan serabut
Purkinje.
Depolarisasi dimulai dari nodus SA dan disebarkan secara radial ke seluruh atrium yang
kemudian seluruh impuls tersebut bertemu dengan nodus AV. Depolarisasi atrium
keseluruhan berlangsung selama 0,1 detik. Hantaran yang terjadi pada nodus AV lebih
lambat, sehingga terjadi perlambatan selama 0,1 detik sebelum impuls menyebar ke
menyebrangi bagian tengah septum. Setelah itu menyebar ke bagian bawah septum menuju
AV, berjalan terus dari bagian dalam jantung (endokardium) ke bagian luar (epikardium).
Bagian terakhir jantung yang mengalami depolarisasi adalah bagian posterobasal ventrikel
kiri. Pada jantung orang normal, tiap denyut berasal dari simpul SA sehingga irama
jantungnya disebut sebagai irama sinus. Pada keadaan istirahat, jantung berdenyut kirakira 70 kali per
menit. Frekuensi akan lebih lambat pada waktu tidur (bradikardia) dan
bertambah cepat (takikardia) selama olah raga, emosi, demam, dan sebab lainnya.
Siklus Jantung
Urutan proses depolarisasi seperti yang telah diuraikan di atas akan memicu gelombang
kontraksi yang menyebar ke seluruh bagian pada otot jantung. Kontraksi pada satu sel otot
jantung dimulai segera setelah depolarisasi dam berakhir kira-kira 50 milidetik setelah
repolarisasi lengkap. Kontraksi otot jantung terjadi dalam satu rangkaian tertentu, sesuai
dan aliran dalam ruang jantung. Rangkaian perubahan yang terjadi disebut juga sebagai
1. Akhir diastolik
Katup atrioventrikuler membuka dan katup pulmonal dan aorta menutup; darah
mengalir ke atrium dari sistem vena; darah mengalir secara pasif dari atrium ke
ventrikel; laju pengisian ventrikel menurun setelah ventrikel makin teregang.
2. Sistole atrium
Kontraksi atrium mendorong sejumlah kecil darah tambahan ke ventrikel. Sebagian
besar (70 %) pengisian darah ventrikel terjadi selama pengisian pasif sebelumnya.
Kontraksi atrium mengakibatkan muara vena cafa semakin mengecil.
3. Kontraksi isovolumetrik ventrikel
Kontraksi isovolumetrik (isovolumik dan isometric) mengakibatkan menutupnya
katup atrioventrikuler. Pada fase ini terjadi peningkatan tajam dari tekanan
intraventrikuler. Fase ini berlangsung kira-kira 0,05 detik, sampai tekanan dalam
ventrikel kiri dan kanan masing-masing melampaui tekanan dalam aorta (80
mmHg) dan arteri pulmonal (10 mmHg) dan katup aorta dan pulmonal membuka.
4. Ejeksi ventrikel
Dengan terbukanya katup aorta dan pulmonal, mulailan fase ejeksi ventrikel.
Puncak tekanan ventrikel kiri adalah sekitar 120 mmHg dan ventrikel kanan sekitar
25 mmHg.
5. Relaksasi isovolumetrik ventrikel
Setelah seluruh otot ventrikel berelaksasi yang diikuti penutupan katup aorta dan
pulmonal, tekanan ventrikel akan menurun dengan tajam. Periode ini berlangsung
selama 0,04 detik. Periode relaksasi isovolumetrik ini berakhir ketika tekanan
intraventrikuler turun di bawah tekanan atrium dan katup atrioventrikuler
membuka.
Bunyi Jantung,
Secara normal akan terdapat dua buah bunyi jantung pada tiap satu siklus jantung. Bunyi
jantung pertama dan kedua digambarkan sebagai bunyi “lubb” (bunyi pertama) dan “dup”
(bunyi kedua). Bunyi pertama memiliki sifat lebih rendah, lebih lembut, dan lebih panjang.
Bunyi pertama ditimbulkan oleh getaran yang terjadi akibat penutupan katup mitral dan
tricuspid pada permulaan systole ventrikel. Sedangkan bunyi kedua, sedikit lebih tinggi,
lebih tajam, dan lebih pendek. Bunyi ini ditimbulkan oleh getaran yang terjadi akibat
penutupan katup aorta dan pulmonal yang terjadi segera setelah akhir systole ventrikel.
Terdapat juga variasi bunyi jantung ketiga dan keempat, tetapi keduanya sulit untuk didengar. Bising
atau bruit adalah bunyi jantung abnormal yang terjadi akibat kelainan
pada sistem katup jantung. Berdasarkan waat terdengarnya dapat digolongkan bising
sistolik, yaitu yang terjadi pada saat sistolik; dan bising diastolik, yaitu yang terjadi pada
saat diastolik. Bising ini dapat dijadikan sebagai tanda dalam diagnosis kelainan katup
jantung.
Setiap kali jantung berdenyut akan dipompakan darah dari masing-masing ventrikel,
ventrikel kanan dan kiri. Jumlah darah yang dipompa keluar dari masing-masing ventrikel
per denyut disebut sebagai stroke volume. Pada keadaan istirahat stroke volume ini besarnya 80 ml.
Curah jantung adalah jumlah darah yang dipompakan oleh jantung per
satu satuan waktu, dalam hal ini per menit. Sehingga curah jantung adalah stroke volume
dikalikan frekuensi jantung per menit. Besarnya curah jantung pada keadaan istirahat
adalah 5,5 liter (80 ml x 69 denyut per menit). Terdapat hubungan antara curah jantung
istirahat dengan luas permukaan tubuh. Berbagai keadaan akan mempengaruhi curah
jantung, dapat meningkatkan atau menurunkannya. Keadaan dan pengaruhnya dapat dilihat
pada Tabel 1.
Curah Jantung
Tidur
Perubahan temperature
Tidak berubah
Makan (30 %)
Temperatur tinggi
mempengaruhi curah jantung. Frekuensi jantung diatur oleh persarafan otonom (simpatis
dan parasimpatis). Rangsangan oleh saraf simpatis akan meningkatkan frekuensi denyut
peningkatan stroke volume karena peningkatan kekuatan kontraksi otot jantung (efek
penurunan stroke volume akibat penurunan kekuatan kontraksi otot jantung (efek inotropik
negative)
Selain itu isi sekuncup juga akan tergantung pada panjang serabut miokardium (peregangan
otot jantung), dan tidak tergantung dari persarafan. Kekuatan kontraksi adalah sebanding
dengan panjang awal serabut otot jantung pada batas-batas tertentu (Hukum Starling =
Starling Law). Banyak factor yang dapat mengakibatkan terjadinya regangan, seperti daya
pompa otot rangka, tonus vena, tekanan intratorak, posisi tubuh, volume darah total, dan
pengisian ventrikel.
Sirkulasi Arteri
Denyut arteri
Darah yang didorong ke dalam aorta tidak hanya bergerak maju tetapi akan mengakibatkan
akan berjalan sepanjang arteri. Gelombang bertekanan yang meregangkan dinding arteri di
Kecepatan perjalanan gelombang ini tidak tergantung pada kecepatan aliran darah dan
memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan kecepatan aliran
darah. Kecepatannya kira-kira 4 m per detik di aorta, 8 m per detik pada arteri besar, dan
16 m per detik pada arteri kecil. Sehingga denyut yang teraba pada arteri radialis terjadi
Kekuatan denyut yang kita rasakan ditentukan oleh tekanan denyut dan memiliki sedikit
hubungan dengan tekanan rata-rata. Tekanan lemah dapat dijumpai pada keadaan syok,
dan tekanan kuat bila isi skuncup besar seperti pada keadaan berolah raga.
Tekanan dan kecepatan aliran darah arteri Takanan dan kecepatan darah di berbagai bagian sirkulasi
sistemik dapat dilihat pada
gambar 11. dapat dilihat bahwa tedapat perbedaan tekanan dan kecepatan aliran darah pada
tiap bagian pembuluh darah, baik pada sirkulasi arteri ataupun sirkulasi vena dan kapiler.
Kecepatan aliran darah berbeda-beda pada tiap fase, tinggi pada saat sistolik dan mencapai
kecepatan paling rendah pada saat diastolic. Peregangan dari dinding pembuluh darah
sewaktu sistolik akan membantu mempertahankan aliran darah tetap maju pada saat
diastolik. Kecepatan di bagian aorta tertinggi adalah 120 cm per detik hingga kecepatan
Tekanan pada aorta dan arteri besar lainnya meningkat pada saat sistolik hingga 120 mmHg
dan turun hingga 70 mmHg pada saat diastolic. Secara umum tekanan arteri akan ditulis
sebagai tekanan sistolik / tekanan diastolic, missal 120 / 70 mmHg. Tekanan nadi adalah selisih dari
tekanan sistolik dan tekanan diastolic, normal sekitar 50 mmHg. Tekanan ratarata adalah tekanan rata-
rata sepanjang siklus jantung, tekanan ini sedikit lebih rendah dari
Gravitasi akan memberikan pengaruh terhadap tekanan darah arteri, tekanan di atas jantung
akan menurun dan tekanan di setiap bagian di bawah jantung akan meningkat. Besar
pengaruh gravitasi ini adalah sebesar 0,77 mmHg per cm. Contohnya bila pada posisi
berdiri tekanan setinggi jantung adalah sebesar 100 mmHg, maka tekanan pada kepala (50
cm di atas jantung) adalah sebesar 62 mmHg. Sedangkan, pada bagian kaki 105 cm di
bawah jantung adalah 180 mmHg. Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena adalah
sama.
Tekanan darah dapat diukur secara langsung dengan menempatkan kanula (alat ukur)
langsung ke dalam arteri, dan dengan mempergunakan manometer air raksa dapat diketahui
Umumnya tekanan darah arteri (tekanan darah) pada manusia diukur secara rutin dengan
cara tidak langsung (auskultasi). Cara ini mempergunakan manset yang dihubungkan
dengan manometer air raksa (sfigmomanometer). Manset dililitkan di lengan bagian atas
Manset dengan cepat dikembangkan sampai tekanannya di atas tekanan sistolik arteri
brachialis yang diperiksa. Akibatnya arteri akan terbendung oleh tekanan manset, dan tidak ada suara
yang terdengar dengan stetoskop. Tekanan dalam manset kemudian diturunkan
perlahan-lahan, sehingga pada titik dimana tekanan sistolik dalam arteri tepat melebihi
tekanan manset akan terjadi semburan darah berjalan melalui daerah bendungan pada tiaptiap denyut
(Gambar 11). Akan terdengar bunyi ketukan di bawah manset, dan tekanan
manset di mana bunyi pertama kali terdengar adalah tekanan sistolik. Bila tekanan manset
diturunkan lebih lanjut, bunyi akan menjadi lebih keras, memudar dan kemudian
menghilang. Tekanan dimana bunyi ini menghilang adalah tekanan diastolic. Bunyi yang terdengar di
bawah manset disebut sebagai bunyi Korotkoff. Bunyi ini timbul
sebagai akibat dari aliran turbulen yang terjadi dalam arteria brachialis. Aliran turbulen
terjadi karena arteri menjadi sempit akibat tekanan manset pada lengan atas.
Manset harus terletak setinggi jantung sehingga diperoleh tekanan yang tidak dipengaruhi
oleh gravitasi. Pada keadaan gemuk hendaknya dipergunakan manset yang lebih lebar,
Tekanan darah arteri juga dapat dilakukan dengan cara palpasi. Pada cara ini tekanan darah
diperoleh dengan cara mengembangkan manset lengan dan kemudian membiarkan tekanan
manset menurun. Kemudian ditentukan tekanan pada saat denyut arteri radialis pertama
kali teraba. Karena kesulitan dalam menentukan denagn tepat kapan denyut pertama terasa,
tekanan darah yang diperoleh dengan cara ini bniasanya 2 – 5 mmHg lebih rendah daripada
Tekanan darah dalam arteri brachialis dewasa dalam keadaan istirahat pada posisi duduk
atau berbaring adalah kira-kira 120 / 70 mmHg. Tekanan arteri adalah hasil interaksi antara
curah jantung dan resistensi perifer (tahanan perifer). Sehingga, besarnya tekanan darah
tergantung oleh faktor-faktor yang mempengarui curah jantung dan atau tahanan perifer.
inotropik dan kronotropik positif. Sehingga, sulit untuk diperoleh tekanan darah
sesungguhnya pada individu yang dalam keadaan tegang atau emosi. Peningkatan
kekakuan arteri dengan akibat penurunan kemampuan regang arteri akan meningkatkan
tekanan darah seseorang. Hal ini sejalan dengan meningkatnya usia seseorang.
Sirkulasi Kapiler
Bunyi yang terdengar di bawah manset disebut sebagai bunyi Korotkoff. Bunyi ini timbul
sebagai akibat dari aliran turbulen yang terjadi dalam arteria brachialis. Aliran turbulen
terjadi karena arteri menjadi sempit akibat tekanan manset pada lengan atas.
Manset harus terletak setinggi jantung sehingga diperoleh tekanan yang tidak dipengaruhi
oleh gravitasi. Pada keadaan gemuk hendaknya dipergunakan manset yang lebih lebar,
Tekanan darah arteri juga dapat dilakukan dengan cara palpasi. Pada cara ini tekanan darah
diperoleh dengan cara mengembangkan manset lengan dan kemudian membiarkan tekanan
manset menurun. Kemudian ditentukan tekanan pada saat denyut arteri radialis pertama
kali teraba. Karena kesulitan dalam menentukan denagn tepat kapan denyut pertama terasa,
tekanan darah yang diperoleh dengan cara ini bniasanya 2 – 5 mmHg lebih rendah daripada
Tekanan darah dalam arteri brachialis dewasa dalam keadaan istirahat pada posisi duduk
atau berbaring adalah kira-kira 120 / 70 mmHg. Tekanan arteri adalah hasil interaksi antara
curah jantung dan resistensi perifer (tahanan perifer). Sehingga, besarnya tekanan darah
tergantung oleh faktor-faktor yang mempengarui curah jantung dan atau tahanan perifer.
inotropik dan kronotropik positif. Sehingga, sulit untuk diperoleh tekanan darah
sesungguhnya pada individu yang dalam keadaan tegang atau emosi. Peningkatan
kekakuan arteri dengan akibat penurunan kemampuan regang arteri akan meningkatkan
tekanan darah seseorang. Hal ini sejalan dengan meningkatnya usia seseorang.
Sirkulasi Kapiler
Jumlah darah yang terdapat pada system kapiler hanya 5 % dari keseluruhan jumlah darah.
Namun demikian, jumlah ini menjadi sangat penting karena bagian inilah yang mengalami
pertukaran dimana O2 dan zat makanan menembus dinding kapiler menuju interstisial dan
Tekanan dalam kapiler sangat bervariasi, pada kapiler kuku manusia tekanan arteriole
adalah 32 mmHg dan 15 mmHg pada ujung vena. Tekanan nadi kira-kira 5 mmHg.
Kecepatan darah pada kapiler adalah sangat rendah yaitu sekitar 0,07 cm per detik. Waktu
Sirkulasi Vena
Aliran darah melalui pembuluh darah vena terutama terjadi karena kerja jantung (pompa
jantung), walaupun terdapat pengaruh dari tekanan negatif intratorakal saat inspirasi
(pompa respirasi), dan adanya kontraksi otot rangka yang menekan vena (pompa otot).
Pompa respirasi
Waktu inspiasi tekanan intrapleura turun dari - 2,5 mmHg menjadi - 6 mmHg. Tekanan
negatif ini diteruskan ke vena besar sehingga tekanan vena besar bervariasi dari 6 mmHg
waktu ekspirasi menjadi 2 mmHg pada saat inspirasi tenang. Penurunan tekanan saat
Pergerakan diafragma juga membantu aliran darah vena kembali ke jantung. Tekanan
diafragma ke daerah abdominal, yang terjadi saat inspirasi, akan meningkatkan tekanan
abdomen yang akhirnya menekan darah di vena-vena abdomen ke arah jantung.
Pompa Jantung
Sisa-sisa tekanan darah arterial membantu “mendorong” darah ke arah jantung. Penurunan
tekanan atrium juga meningkatkan kemampuan jantung untuk menghisap darah masuk ke
Pompa otot
Pada daerah tungkai, vena dikelilingi oleh otot rangka. Kontraksi otot pada saat bekerja
akan “memeras” vena di daerah tungkai. Kontraksi ritmis otot tungkai pada orang berdiri
akan membantu mendorong darah ke arah jantung. Hal ini mencegah pengumpulan darah
Pada vena terdapat katup-katup yang berfungsi mencegah aliran balik darah akibat
gravitasi. Tekanan vena perifer dipengaruhi oleh gravitasi, dengan variasi + 0,77 mmHg
oleh sistem saraf. Sehingga, aktivitas jantung tetap sesuai dengan kebutuhan tubuh. Impuls
pengaturan dilepaskan oleh pusat pengatur di otak dan sumsum tulang belakang yang
disalurkan melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis dan parasimpatis
memiliki efek yang berlawanan satu sama lain. Nervus vagus adalah serabut saraf
Pusat tertinggi terletak di kortek cerebri sehingga faktor fisik dan emosi dapat
bagian posterior yang mengirim impuls ke pusat eksitasi di medulla oblongata dan
hipotalamus bagian medial yang mengirim impuls ke pusat inhibisi di medulla oblongata.
Pusat eksitasi meneruskan impulsnya ke saraf simpatis dan pusat inhibisi meneruskan
Parasimpatis
Impuls yang disalurkan oleh sistem parasimpatis cenderung untuk mengurangi aktivitas jantung :
menurunkan di denyut jantung, menurunkan kemampuan konduksi, menurunkan
kontraktilitas, dan menurunkan kepekaan otot jantung. Variasi tonus vagus merupakan
Simpatis
Refleks Jantung.
Terdapat dua buah refleks yang melibatkan jantung, yaitu refleks eksitasi dan refleks
inhibisi jantung. Refleks ini terdiri dari lima komponen yaitu : reseptor, serabut aferen
(yang membawa impuls ke pusat refleks), pusat refleks di medulla oblongata, serabut
eferen (yang membawa impuls dari pusat refleks ke jantung), dan organ efektor yaitu
jantung.
1. Refleks Eksitasi
Stimulus akan merangsang reseptor refleks ini, baroreseptor, yang terdapat di dekat
mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh serabut aferen, nervus vagus, ke pusat
2. Refleks Inhibisi
Stimulusnya adalah peningkatan tekanan arterial. Stimulasi lain seperti berasal dari
daerah abdomen dan stimulasi nyeri juga dapat menimbulkan refleks ini. Stimulus akan merangsang
reseptor refleks ini, baroreseptor, yang terdapat di arcus aorta dan sinus caroticus. Baroreseptor peka
terhadap perubahan tekanan. Baroreseptor
dan nervus vagus menuju ke pusat refleks otonom di medulla oblongata. Akibatnya
Impuls ini disalurkan melalui serabut eferen ke jantung dengan akibat terjadi
terjadi pengaturan distribusi darah sesuai kebutuhan tubuh dan juga untuk membantu
mengatur tekanan darah. Otot dalam arteriole dapat mengalami kontraksi untuk mengatur
impuls dari pusat vasomotor ini disalurkan melalui serabut simpatis (T1 – L2) dan
Berbeda dengan jantung, dimana faktor yang penting adalah sistem parasimpatis, faktor
penting dalam pengaturan pembuluh darah adalah sistem simpatis. Sistem simpatis akan
pada arteriole ini terjadi secara pasif akibat tekanan darah. Sedangkan pada arteriole otot
arteriole pada kelenjar ludah dan genital. Stimulasi parasimpatis pada kedua organ ini akan
mengakibatkan vasodilatasi. Terhadap sistem vena terjadi aktivitas kontrol yang sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan
dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiri
atas milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia). Berdasarkan fungsinya,
neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan konektor. Berdasarkan
bentuknya, neuron dapat dibagi menjadi neuron unipolar, bipolar dan multipolar.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan saraf tepi. Lapisan pada
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan
duramater.
antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal.
Fungsi dari cairan ini yakni memberikan dukungan mekanik pada otak dan bekerja
seperti jaket pelindung dari air. Cairan ini mengontrol eksitabilitas otak dengan
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada
tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi
penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.
Saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut
saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut
saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang
serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata,
* Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi
transportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini bertanggung jawab untuk mentransportasikan
darah, yang mengandung nutrisi, bahan sisa metabolisme, hormone, zat kekebalan tubuh,
dan zat lain ke seluruh tubuh. Sehingga, tiap bagian tubuh akan mendapatkan nutrisi dan
seluruh bagian tubuh, kecepatan metabolisme juga akan dapat diatur. Sistem ini juga
menjamin pasokan zat kekebalan tubuh yang berlimpah pada bagian tubuh yang terluka,
baik karena kecelakaan atau operasi, dengan bertujuan mencegah infeksi di daerah tersebut.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sistem kardiovaskuler memiliki fungsi utama untuk
Sistem kardiovaskuler terdiri atas organ jantung dan pembuluh darah. Fungsi sistem ini
dapat dianalogikan dengan sistem pengairan di rumah tangga, dimana organ jantung
berperan sebagai pompa dan pembuluh darah berperan sebagai salurannya atau pipanya.
Sistem ini bertanggung jawab untuk entransportasikan darah dan zat yang dikandungnya
http://nissanew.blogspot.com/p/blog-page.
http://kaiean.blogspot.com/2013/05/makalah-sistem-kardiovaskuler-jantung.