DIBAGI ATAS
7/4/2017
A. PEMERIKSAAN TANPA KONTRAS
(BNO = Bladder Neer Oversich)
Batas :
Bawah = Symphysis Ossis Pubis
Atas = Vert. Thoracal 10 11
Lateral = Dinding abdomen
Posisi supine, sinar vertikal
Film berada di dorsal
Foto Antero Posterior
Dalam expirasi, tahan nafas
A. PEMERIKSAAN TANPA KONTRAS
Persiapan Foto :
Harus tajam
Tidak ada artefact
Tidak ada bayangan Faeces / udara usus
Pasien :
Cuci perut (lavement, minum obat pencahar)
Diet serat / makanan keras
Puasa
Interpretasi BNO
Fat spaces/fat lines : radiolusen
Kelainan-kelainan patologis
7/4/2017
Kondisi Patologis Yang Dapat
Dijumpai
1. KALSIFIKASI.
2. ASITES.
3. PNEUMOPERITONEUM.
4. LOCALIZED GAS COLLECTIONS.
5. INFLAMASI.
6. ILEUS
7. TRAUMA
7/4/2017
KALSIFIKASI
Batu empedu BSK
Lesi benigna : myoma, kista ginjal, kista dermoid
Lesi maligna : hepatoma, tumor-tumor lain
Inflamasi : pankreas, echinococcosis.
Vaskuler : phleboliths, arteriosclerosis, aneurysm
7/4/2017
ASITES
Minimal : Obliterasi fat planes VU-rectum.
Crescentic density dlm r pelvis.
Lebih banyak : Bowel loops berjauhan
Obliterasi fat space paracolica.
> 1 liter : Udara usus terkumpul di sentral
Perirenal fat & psoas line
obliterasi.
7/4/2017
PNEUMOPERITONEUM
Dx : BNO sinar horisontal
Foto tegak : subfrenik.
Foto LLD : sisi kanan.
Supine : sekitar Gall Blader - lig falciformis
Penyebab :
perforasi.
post operasi, dialisis, HSG,
laparoskopi, tindakan intervensi.
7/4/2017
LOCALIZED GAS COLLECTIONS
GAS CONTAINING ABSCESS.
NECROSIS OF THE BOWEL PNEUMATOSIS
GAS DLM SISTEM PORTA NEC
7/4/2017
INFLAMASI
Localized sentinel loop (secondary paralysis)
Generalized ileus paralitikus.
Obliterasi fat planes krn edema
Pd kholesistitis sering ada batu empedu
Pd apendisitis : apendikolith
7/4/2017
ILEUS
Paralitik = adinamik.
pelebaran tak menyolok
fluid level panjang.
Obstruktivus = dinamik
- letak tinggi : dilatasi usus halus
colon tak melebar
- letak rendah : colon & usus halus
lebar
7/4/2017
ILEUS OBSTRUKTIVUS
Intususepsi :
soft tissue mass
ileocaecal invaginasi kadang masih
tampak normal pada BNO
Gall stone ileus :
fistula GB-bowel
btu menyumbat sistema bowel
ileus
pneumobilia
volvulus
7/4/2017
VOLVULUS
Small bowel :
Dilatasi lumen bowel spiral
nebula
Large bowel :
Sigmoid : marked distention
Caecum : air-fluid level in
the pelvis.
7/4/2017
TRAUMA
TRAUMA TUMPUL
Pembesaran / pembengkakan organ padat
Terdapat asites, darah, cairan bilous dan oedema
TRAUMA TAJAM
Kerusakan parenchym organ padat
Perforasi
7/4/2017
Hepatomegali
Aneurisma
Psoas Abscess
App
Calcifikasi Aorta & pancreas
Calcifikasi post trauma
Calc. lymph & abscess
Vas deferens v. Seminalis
Dermoid cyst
Cyst splenic calcification
hernia
hernia
Gas in
stomach
Gas in a few
loops of
small bowel
Gas in
rectum or
sigmoid
A few
air/fluid
levels in
small bowel
Erect Abdomen
Large vs. Small Bowel
l Large Bowel
n Peripheral
n Haustral markings don't
extend from wall to wall
l Small Bowel
n Central
n Valvulae extend across lumen
n Maximum diameter of 2"
B. PEMERIKSAAN DENGAN KONTRAS
KONTRA INDIKASI :
Perforasi dari saluran cerna, ulkus yang mengalami perforasi
Alergi bahan kontras media
Obstruksi total dari saluran cerna bagian atas.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI KONVENSINAL
G.I TRACK dengan KONTRAS
TEHNIK PEMERIKSAAN `
Setelahnya kontras diminumkan untuk memeriksan gaster pada keadaan full filling
pada posisi terlentang tegak dan telungkup tegak. Dan setelahnya dilakukan foto
fluorografi pada duodenum saat bulbus terbuka, dan terisi, pada posisi oblik, serta
saat sudah terisinya pars desendens dan asendens duodenum, pada posisi AP,
dengan diperhatikan pada daerah ampula Vateri.
INDIKASI
Varises oesophagus
Achalasia oesophagus
Strictura oesophagus
Atresia oesophagus
Oesophagitis
Tumor oesophagus
Fistula oesophagus
Diverticulum oesophagus
Spasme oesophagus
KELAINAN ESOFAGUS
AKALASIA PRIMER
Disfungsi dari LES/ neurogenik
Etiologi belum jelas
Histologis lesi nucleus vagal dorsal, trunkus vagalis, dan ganglia
myenterikus pada esofagus.
Sel berkurang (tidak sampai aganglionik)
Disfagia
AKALASIA SEKUNDER
Akibat sekunder penyakit lain
Infiltrasi neoplasma,
Peptic/fungal stricture, scleroderma, Chagas disease,
Post vagotomy effec
ESOFAGUS
A. PEMERIKSAAN DENGAN B. PEMERIKSAAN DENGAN
KONTRAS TUNGGAL ( SINGLE KONTRAS GANDA ( DOUBLE
CONTRAST ). CONTRAST ).
Penderita varices esofagus. Penderita dengan ulkus
Penderita dengan tumor pada Penderita dengan tumor kecil.
lumen esofagus.
Penderita achalasia esofagus.
Penderita dengan esofagitis
kronis yang menjadi fibrosis &
striktur.
Penderita dengan herniasi
hiatus.
Penderita retropharingeal abcess
Penderita divertikula.
Penderita webs (lipatan mukosa
semisirkular)
Gambaran Oesophagogram Normal
A.VARICES ESOPHAGUS
Etiologi : a). Obstruksi vena portal.
b). Trombosis Vena Splenicus.
Dihub dengan peningkatan tekanan Vena portal,
dan paling sering berasal dari penyakit sirosis
hepatis.
Sering disertai hematemesis.
Peningkatan vena portal ini direfleksikan dalam
bentuk formasi varices esophagus.
Gambaran secara Ro :
1. Varices terlihat kecil. Translusen bentuk rounded, defek
irreguler seperti gambaran cacing pada dinding esophagus
bagian bawah,sehingga mengganggu rugae esofagus yang
paralel.( Cobble stone app )
Esofagitis HIV/CMV
ESOFAGITIS TUBERKULOSA
Nodulmediastinum
erosi, kompresi esofagus
Gambaran radiologis
penyempitan, ulkus
fistula yang dalam
ESOFAGITIS FOKAL YANG DIPICU OBAT
(ASPIRIN) penebalan lipatan
dan ulkus subtle
pada mid-esofagus
ESOFAGITIS KOROSIF Nekrosis mukosa
akibat alkali kuat
(NaOH) striktur
panjang
ESOFAGITIS RADIASI
20 Gy esofagitis transien
disertai odinofagi dan
disfagia.(weeks)
>45Gy esofagitis
obliterans , striktur, ulkus
dalam
Terbatas pada area radiasi
Papiloma skuamosa pada GEJ
kecil 0,5 1,5 cm,
hiperplastik epitel
skuamosa dengan inti
fibrosa.
Lesi tunggal, sesil dan
memiliki tepi lobulated
yang halus.
POLIP INFLAMASI ESOFAGOGASTRIK
Refluks gastroesofaeal
persisten polip pada
lipatan tepi atas kurvatura
minor.
Khas tepi bawahnya
bergabung dengan lipatan
gaster
LEIOMIOMA Tumor otot polos yang
dikapsulasi oleh
submukosa
2/3 distal esofagus
Px barium massa intra
lumen.
penyempitan lumen
pada tumor yang besar
KARSINOMA ESOFAGUS
Plak denganDINI
ulkus
pada sentralnya (+
3,5cm)
polip sesil kecil dengan
kontur halus atau
lobulasi,
lesi depresi yang
menyebabkan
iregularitas lokal,
nodul, atau ulkus pada
mukosa
Karsinoma esofagus tahap lanjut
lesi infiltrasi, polipoid,
ulseratif, nodul atau
varikoid
lesi campuran.
(ulkus, nodul)
Karsinoma infiltratif
penyempitan
irreguler dan
konstriksi lumen
yang berhubungan
dengan mukosa
noduler atau ulseratif
dengan batas tegas.
ADENOKARSINOMA
Gambarannya mirip
dengan karsinoma
skuamosa
Predileksi esofagus distal
Barretts esofagus
(sel epitel kolumner)
METASTASIS
Penyebaran langsung dari neoplasma sekitarnya
Gambaran radiologisnya tidak spesifik, dapat
menyerupai gambaran karsinoma gastroesofagus
Penyebaran langsung
dari karsnoma tyroid
,massa intraluminer
pada esofagus atas
Pemeriksaan gaster dengan kontras BaSO4 dalam air 1:3 yang
dilarutkan sampai homogen, kadang dilarutan dengan minuman sprite
agar dapat sedikit ada kontras negatif udara dan rasa agak manis
sehingga pasien menjadi lebih enak dalam meminumnya, atau untuk
kontras negatif diberikan tablet evervesen yang diperlukan agar gaster
sedikit mengembang sehingga mukosa gaster dapat terlihat lebih baik
dan jelas alur2-nya. Mula-mula diberikan larutan kontras kira2 15cc
atau 2-3 sendok makan ditelan secara pelan2, kemudian pasien
diminta berputar, miring kanan, telungkup, miring kiri dan kembali ke
posisi terlentang atau supine. Kemudian dilakukan tindakan
fluoroskopi radiografi pada gaster posisi terlentang (supine), dan
telungkup (prone). Kemudian dilakukan spotted film pada daerah
fundus, corpus dan anthrum pyloricum serta duodenum. Setelah itu
diambil fluororadiografi pada pengisian penuh 200-300cc, pada posisi
tegak atau semi tegak posisi oblik kanan dan kiri untuk melihat
pengisian anthrum, bulbus duodeni dan duodenumnya,
. Gb.2 Oesophagus abnormal
Gb.1 Oesophagus normal
Gb.4 Radiograf mukosa gaster, dan duodenum
Gb.3 Anatomi mukosa gaster
Pemeriksaan duodenum merupakan lanjutan dari
pemeriksaan gaster, yang pada mulanya diambil
fluororadiografi bulbus duodenum dan selanjutnya
duodenum secara keseluruhan serta diperhatikan
jelasnya C-loop duodenum (gb.4), sehingga dapat
didiagnosis adanya kelainan2 pada gaster dan
duodenum secara akurat pada radiograf yang pas atau
tepat
Abnormalitas pada gaster dan duodenum:
Congenital Abnormality: diaphragmatica hernia,
sliding hernia, dextrogastrica, pylorospasme
Gastritis
Gastric Ulcer, mostly in the minor curvature, anthrum
pyloricum, corpus, fundus, cardia. Benign ulcer and
malignant ulcer.
Tumor. Usually malignant adeno carcinoma,
leiomiosarcoma
Gb. 5 Tipe star formation pada ulcus gaster
GIST ARISING FROM THE STOMACH IN A 66-YEAR-OLD WOMAN WITH
LEFT-SIDED UPPER ABDOMINAL PAIN. Chest radiograph shows elevation of the left
hemidiaphragm & a mass of soft-tissue opacity that displaces an irregular gas collection
away from the diaphragm.
Levy AD, Remotti HE, Thompson WM. Gastrointestinal stromal tumors : radiologic features with pathologic correlation.
RadioGraphics 2003; 23:283304.
AP VIEW shows a smoothly circumscribed mass in the body of the stomach viewed en face.
OBLIQUE VIEW of the stomach shows a smoothly marginated, mural-based mass that
forms obtuse angles with the gastric wall.
Levy AD, Remotti HE, Thompson WM. Gastrointestinal stromal tumors : radiologic features with pathologic correlation.
RadioGraphics 2003; 23:283304.
LIMFOMA GASTER
Limfoma kelompok keganasan yang berasal dari
sistem limfatik
Pada Gaster : limfoma non-Hodgkin yang berasal
dari sel B (terbanyak)
50 % dari keseluruhan limfoma GI tract
Keganasan ke 2 terbanyak setelah adenokarsinoma
Laki-laki (lebih sering)
Usia : 55 60 tahun
LIMFOMA GASTER
Limfoma 2 kategori mayor :
- Limfoma Hodgkin : Reed-Stenberg cell (sel
yang besar dan maligna)
- Limfoma non-Hodgkin (LNH)
Limfoma gaster : LNH dari sel B >> berasal dari
jaringan MALT ( mucosa-associated lymphoid tissue)
sering pada gastritis kronis ec. infeksi H. pylorii.
LIMFOMA GASTER
25 % dari limfoma ekstra nodal
1 - 7 % malignansi gaster
limfoma gaster primer : >> 50 % kelainan
terlokalisasi pada gaster dan nnll regional
lilfoma gaster sekunder limfoma generalisata yang
melibatkan gaster
sering disertai limfoma duodenal penyebaran
transpilorik dari gaster
PATOLOGI LIMFOMA GASTER
The National Cancer Institute LNH
berdasarkan prognosisnya :
low grade, intermediate grade, dan high grade.
Advanced lesion high-grade lymphoma dari
sel besar dan tipe imunoblastik.
PATOLOGI...
secara normal tidak terdapat kumpulan jaringan
limfoid pada gaster
gastritis kronis ec infeksi H.pylorii penambahan
folikel folikel limfoid berkumpul pada lamina
propria (MALT) limfoma sel B
limfoma MALT low-grade cagA (cytotoxin-
associated antigen) strain tertentu dari H.pylorii
PATOLOGI ...
DEFINISI :
Pemeriksaan LGI adalah pemeriksan radiologis
dengan menggunakan kontras media untuk
memfisualisasikan saluran pencernakan bagian
bawah. Baik secara dinamik dengan fluoroskopi dan
radiography
BATASAN :
Adalah pemeriksaan radiologi dengan meggunakan kontras
media positif dan negatif untuk menilai abnormalitas dari
pergerakan , lumen dan mukosa akibat kelainan kelainan
pathologis yang ada.
Kontras media yang digunakan adalah barium sulfat, udara di
hasilkan dengan evervescent dan dapat pula menggunakan
kontras Yodium yang larut dalam air dalam keadaan tertentu
dengan acara di masukkan lewat anus (perrektal) dengan
menggunakan tube .
Foto radiography diambil mulai dari anorektal sampai dengan
iliocecal, dan diusahakan terlihat refluk kontras kedalam
cecoilial.
Posisi dilakukan dengan tepat sehingga kelainan yang ada dapat
divisualisasikan dengan jelas.
INDIKASI
Dicurigai kelainan dari tractus Gstro intestinal bagian bawah,
termasuk didalamnya:
Kelainan motilitas
Kelainan pada mukosa ( ulkus, divertikel, inflamasi )
Keganasan
Degeneratif
Kelainan kongenetal
Kelainan obstruktif
KONTRA INDIKASI :
Perforasi dari saluran cerna, ulkus, divertikel yang mengalami perforasi
Alergi bahan kontras media
Obstruksi total dari saluran cerna bagian bawah, merupakan kontra
indikasi relatif.
PROSEDUR
Anamnese penderita adanya obstruksi atau kecurigaan perforasi dari
saluren cerna
Puasa selama 6 jam dan dilakukan lavement sebelum pemeriksaan.
Persiapan kontras barium sulfat yang digunakan bila tidak dicurigai
perforasi dari saluran cerna dilakukan pengenceran BaSO4 dalam air 1
4 sampai jumlah 1000-1500cc.
Bila dicurigai perforasi atau fistel maka dilakukan penggunaan kontras
yang larut dalam air dengan perbandingan 30 % dengan aquadest
atau larutal NaCi fisiologis.
Persiapan alat yang digunakan menggunakan X ray unit fluoro
radiography dengan menggunakan TV monitor dengan KV dan Mas
bergantung ketebalan penderita, alat minimal mempunyai
kemampuan 100 ma, 125 KVA
Penderita di tidurkan supine dipasang rektal kateter.
Kontras dimasukkan per-rektal pelan-pelan dengan irigator
lavement bertahap, untuk pengisian anorektalsigmoid,
sigmoidodesendens dan fleksura koli sinistra dan trasversum
asendens sampai refluk cecoilial. Masing2 tahap dilakukan foto
fluororadiografi. Bisa juga dilakukan dengan efervescent ( EZ
Paque ). Setelahnya dilakukan evacuasi dan kemudian
dimasukkan kontras negatif udara, yang selanjutnya dilakukan
foto fluororadiografi whole abdomen.
Posisi penderita dengan setengah telungkup
Kontras perjalanan diikuti dengan fluroscopy, dilakukan
pembuatan foto dari anorektal yang penuh dan dilakukan foto
fluorografi mukosa pada posisi terlentang, telungkup dan spot
foto pada daerah yang ada kelainan atau yang dicurigai ada
kelainan.
Evaluasi dan pemberian ekspertise radiograph
Dilakukan observasi secara holistik seksama pada radiograph
LGI mulai dari ileocecal sampai pada anorektal, tentang keadaan
alur mukosa dan dinding rektum, colon sigmoid, desendens,
transversum, asendens, sampai ileocecal, juga pada daeraj
flesura coli dilakukan observasi yang teliti..
Bila diketemukan kelainan ataupun lesi, disebutkan macam,
jenis, ukuran, letak dan reaksi jaringan sekitarnya. Serta ada
tidaknya pemnyempitan lumen dan sejauh mana penyemitannya
parsial ringan, sedang, berat, total.
Dilakukan pengambilan resume untuk menuliskan dan
menetapkan ekspertise radiologis yang akan diberikan kepada
pasien atau dokter yang meminta pemeriksaan.
Gb.1 Anatomi ileocecal
Abnormalitas pada LGI:
Colitis: colitis chronica, colitis corosiva, colitis
ulcerativa.
Appendisitis: Inflamation in the appendix. Special
examination for appendix: appendicogram.
Megacolon usually as a congenital anomaly. Aquisita
anomaly usually as an obstruction by faecalith mass.
Tumor. Benign Tumor: polyp and diverticulum.
Malignant Tumor: adenocarsinoma, 3 type namely
fungoid, annulair and polypoid.
KOLITIS
Etiologi :
- Infeksi
- Pasokan darah kurang
- Reaksi autoimun
PATOFISIOLOGI
Stadium awal :
Lesi awal di mukosa, pembentukan abses pada
kriptus.
AKUT KRONIK
-Spasme dan iritabilitas - Pemendekan kolon
- Granularitas mukosa - Lead pipe colon
- titik-titik pada mukosa - Polip filiform (paska polip
- Collar button ulcer inflamasi)
-Thumbprinting - Backwash ileitis
- Haustra menebal atau - Pelebaran ruang presakral
hilang
-Pseudopolyps
Akut
Gram negatif
Gejala: pireksia
artralgia
malaise
sakit kepala
nyeri abdomen kuadran kanan bawah
Gambaran radiologi:
Hilangnya haustra pankolitis
Collar button ulcer
Thumbprinting
Ulserasi superfisial
Granularitas mukosa
Ulserasi apthosa (masih mungkin)
Tampak gambaran ileum distal yang lurus dan kaku dengan penebalan dan
edema dari lipatan mukosa dan ketidakteraturan lumen. Banyak ulserasi yang
terlihat dari kedua sisi ileum yang menghasilkan kontur kasar dan berduri.
Ada beberapa gambaran radiolusen pada ileum dan sepanjang konturnya
yang mungkin merupakan plak Peyeri yang membesar. Sekum dan kolon
ascendens tidak terisi penuh (diambil dari
http://www.isradiology.org/tropical_deseases/tmcr/chapter15/radiological3.ht
m ).
a) Perhatikan bahwa dalam dua film tersebut tampak wilayah ileosekal, pada pemeriksaan enema
barium awal ada kontur yang irreguler pada ileum distal dengan edema berupa gambaran berduri
dari lipatan mukosa serta tampak beberapa ulcerasi bergerigi. b) Dua film berikutnya diperoleh pada
enema barium 18 hari kemudian, setelah ditandai dengan perbaikan klinis sementara ketika di terapi
kloramfenikol. Ileum terminal terlihat membaik dan mendekati normal, walaupun masih ada sisa
minimal edema pada lipatan mukosa. Ada sedikit penebalan dan kekakuan ileum dibandingkan
dengan studi sebelumnya dan tidak ada ulserasi yang tampak (diambil dari
http://www.isradiology.org/tropical_deseases/tmcr/chapter15/radiological3.htm
Shigellosis
Gram negatif
Gambaran radiologi:
Ulserasi yang dalam
Collar button
Ulserasi apthosa (mungkin)
a) Menyerupai kolitis ulseratif. Pemeriksaan enema barium kontras tunggal
pada pasien dengan kolitis Shigella. Gambar Paska evakuasi yang diperoleh
setelah pemeriksaan enema barium kontras tunggal. Menunjukkan ulserasi
mukosa luas akibat kolitis Shigella.
b) Kolitis shigella. Ulserasi pada kolon sigmoid yang terlihat pada pemeriksaan
enema barium kontras ganda. ( diambil dari:
http://picasaweb.google.com/RadiologyAlbum/GIBoardReview#54243874058919
51506 )
Campylobacteriosis
Gambaran radiologi:
Pankolitis Granularitas difus, haustra hilang (mirip
kolitis ulseratif)
Ulserasi apthosa (mirip Crohn)
Pemeriksaan enema barium kontras ganda menunjukkan mukosa
granular yang berhubungan dengan kolitis Campylobacter ( diambil dari
http:// emedicine.medscape.com/article/375166-media )
Yersinia enterokolitis
Gram negatif
- Gambaran radiologi:
- Thumbprinting
- Penyempitan dan spasme usus yang kena
a. anak laki-laki usia 11 tahun dengan diare feses berdarah. Pemeriksaan
enema barium memperlihatkan gambaran thumbprinting yang
mengarah ke edema submukosal yang melibatkan sekum (panah padat)
dan kolon transversum (panah terbuka). (diambil dari :
http://imaging.consult.com/topic/bacterial-Infections)
Tuberkulosis
Lokasi: ileosekal
Kolon ascendens sampai proksimal kolon
transversum
Gambaran radiologi:
Ulserasi
Penyempitan
Granulasi mukosa dengan nodularitas
Inflamasi polip
Stierlins sign ileosekal tak jelas
Fleischners sign ileosekal jelas
hipertrofi katup ileosekal
a) Ileosekal tuberkulosis. Gambar dari pemeriksaan enema barium kontras ganda
menunjukkan retraksi dari daerah ileosekal, bersama dengan katup ileosekal yang
tidak kompeten. b) Ileosekal tuberkulosis kronis. Para sekum dan kolon ascendens
yang tertarik ke arah kranial dan tampak fibrotik. scar (panah melengkung). Ileum
terminal pada pasien ini relatif patologis (panah lurus) dan mungkin tampak
nodular.
v = katup ileosekal ( Diambil dari
http://www.medcyclopaedia.com/library/radiology )
a) stierlins sign (early lesion )
b) Fleischner s sign ( late lesion) (diambil dari
http://procto.cafe24.com/folder1/smb.htm )
Actinomycosis
Gambaran radiologi:
massa pada kolon
Striktur dengan atau tanpa fistula
Actinomycosis panggul. Seorang perempuan 50 tahun memiliki sejarah 4 bulan
sembelit, kesehatan menurun, dan penurunan berat badan. a) Barium enema
beberapa tahun sebelumnya menunjukkan usus besar yang normal. b,c) diulangi
barium enema menunjukkan striktur panjang dan irreguler pada kolon
rectosigmoid dan kolon sigmoid yang berdekatan (panah). Biopsi menunjukkan
beberapa koloni israelii Actinomycetes. Tidak ada bukti keganasan. Setelah terapi
antibiotik, dilakukan enema barium 12 bulan kemudian dengan gambaran yang
sepenuhnya normal. (diambil dari
http://www.isradiology.org/tropical_deseases/tmcr/chapter15/radiological3.htm )
Gambaran dari enema barium kontras ganda yang menunjukkan
nodularitas mukosa (panah) dan penebalan lipatan yang irreguler di
ileum terminal ( diambil dari
http://imaging.consult.com/image/chapter/Gastrointestinal )
Infeksi viral
Kolitis Cytomegalovirus (CMV)
Gambaran radiologi:
Hiperplasia nodular limfoid difus awal
Ulserasi dangkal, batas tegas
Ulserasi dalam, penebalan dinding kolon
lanjut
Kolitis Citomegalovirus.
a) gambaran enema barium kontras ganda.
b) Pembesaran gambar yang memperlihatkan banyak ulserasi apthosa yang
mirip seperti pada awal penyakit Crohn
( diambil dari Pickhardt, perry j. Arluk, Glen M. Atlas of gastrointestinal
imaging : radiologic -endoscopic correlation2)
Infeksi parasit
Amebiasis
Trematoda
Gambaran radiologi:
Penyempitan kolon, hilangnya haustra, ulserasi
Polip inflamasi reaksi granulasi kerena penyimpanan
telur di dinding usus
S. mansoni
a) Polip mukosa multipel pada kolon descendens dan sigmoid. b)
Poliposis sigmoid berat yang bergabung membentuk massa. (Diambil
dari
http://www.medcyclopaedia.com/library/radiology/chapter27/27_3.aspx
)
Trichuriasis
Gejala: Pendarahan
Anemia
Diare
Gambaran radiologi:
Massa polipoid, inflamasi segmental
Jarang pankolitis
a) Endoskopi yang memperlihatkan mass jamur pada sekum
b) Gambaran pada sekum yang terlihat massa polipoid dengan batas
inferior yang halus dan aspek superior yang tidak tegas
(Diambil dari
http://www.ajronline.org/cgi/reprint/145/4/739.pdf)
KOLITIS NON INFEKSI
Typhlitis (Kolitis Neutropenik)
Gejala : demam
nyeri perut kanan bawah
diare
Gambaran Radiologi:
Penebalan dinding dan lipatan usus
Hilangnya secara total gambaran mukosa
ribbon bowel
Haustra hilang, spasme, ulserasi
a) Gambaran pemeriksaan kontras pada pasien dengan transplantasi
sumsum tulang yang memperlihatkan penebalan dan pendataran lipatan
(panah) pada beberapa loop dari ileum distal pada penyakit graft-versus-
host. b) Gambaran segmen panjang pada ileum yang menyempit dengan
gambaran toothpaste atau ribbonlike yang merupakan gambaran pada
GVHD ( diambil dari http://imaging.consult.com )
ISKEMIK
Kolitis Iskemik
Gambaran radiologi :
Thumbprinting , ulserasi, striktur
Kolitis kaustik akibat enema detergen
a) Penyempitan pada kolon transversum dan permukaan mukosa yang irreguler.
Mukosa rektal yang irreguler ringan.
b) Follow up 2 bulan kemudian. Scar pada kolon transversum. Stenosis dan
sakulasi irreguler pada tengah kolon transversum. kolon lainnya
normal.(diambil dari http://www.ajronline.org/cgi/reprint/134/2/397.pdf
Kolitis Radiasi
Gambaran radiologi:
Proktitis
Ulserasi
Striktur rektum
Fistula
BARIUM ENEMA KONTRAS GANDA
a) Radiasi menginduksi striktur rektosigmoid. Ada penyempitan segmen
panjang di rektosigmoid pada pemeriksaan barium enema. Tampak
pelebaran ruang presakral. b) Striktur akibat radiasi pada rektum yang
mengikuti pengobatan pada kanker prostat. Tampak polip kecil pada
sigmoid proksimal. (Diambil dari Federle. Diagnostic imaging abdomen.1st
ed, canada : amyrsis.2004)
Kolitis Pseudomembran
(kolitis antibiotik/kolitis clostridium difficile)
Lokasi:
seluruh kolon
rektum & kolon sigmoid
Morfologi :
Adhesi berupa plak yang berasal dari debris
nekrotik & mukus fibropurulen merusak
mukosa kolon, edema mukosa
Gambaran radiologi :
Filling defect Nodul bulat kecil, plak irreguler
Defek polipoid kasar, tepi kasar irreguler
Pankolitis
Comb sign