Penyusun :
Pratiwi Dwi Rivai
Pembimbing:
dr. Yulia Rachmawati MP, Sp. Rad(K)
● Di Amerika Serikat, 15 dari setiap 100 rawat inap untuk nyeri perut disebabkan oleh
obstruksi usus halus (SBO), dengan 300.000 rawat inap setiap tahun.
● Satu studi dari Kanada melaporkan frekuensi SBO yang lebih tinggi setelah operasi
kolorektal, diikuti oleh operasi ginekologi, perbaikan hernia, dan usus buntu.
● Obstruksi usus kecil (SBO) menyumbang 80% dari semua obstruksi usus mekanis,
20% sisanya disebabkan oleh obstruksi usus besar
ETIOLOGI
● Letak lesi penyebab obstruksi terbagi menjadi :
1. Intraluminal benda asing, batu empedu, meconium
2. Intramural tumor, striktur pascainflamasi seperti penyakit
Crohn, divertikel
3. Ekstrinsik adhesi satu sama lain, hernia, karsinoma,
metastasis
KLASIFIKASI
● Menurut stadiumnya :
1) Obstruksi sebagian (partial obstruction) : obstruksi terjadi sebagian sehingga
makanan masih bisa sedikit lewat, dapat flatus dan defekasi sedikit.
2) Obstruksi sederhana (simple obstruction) : obstruksi / sumbatan yang tidak disertai
terjepitnya pembuluh darah (tidak disertai gangguan aliran darah)
3) Obstruksi strangulasi (strangulated obstruction) : obstruksi disertai dengan
terjepitnya pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir dengan
nekrosis atau gangren
PATOFISIOLOGI
● Pada obstruksi usus, terjadi pengumpulan gas di bagian proksimal dari
obstruksi.
● Usus halus akan berusaha melakukan kompensasi dengan meningkatkan
motilitasnya sehingga terjadi nyeri kolik dan diare (bila obstruksi tidak total).
● Gas yang menumpuk menyebabkan distensi usus halus dan akhirnya
menurunkan motilitas, terjadi stasis bakteri dan infeksi lokal yang kemudian
menyebar ke kelenjar getah bening regional.
● Pada tahap strangulasi, distensi usus akan menekan lapisan usus yang berisi
pembuluh darah sehingga dapat terjadi iskemia dan nekrosis usus.
Obstruksi dapat terjadi parsial (gas dan cairan masih dapat lewat sedikit), komplet,
dan closed-loop (bagian segmen usus mengalami obstruksi di bagian proksimal
maupun distal seperti pada volvulus).
DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisik
● Distensi abdomen
● Demam dan takikardi temuan terlambat dan mungkin terkait
dengan strangulasi
● Palpasi abdomen : Nyeri tekan saat palpasi (lokasi nyeri tekan
1. Anamnesis tidak selalu berkorelasi dengan lokasi obstruksi)
● Nyeri kolik abdomen ● Perkusi Abdomen :
● Mual
a. Timpani bowel loops terisi oleh udara
● Muntah
● Konstipasi atau tidak b. Dullness bowel loops terisi oleh cairan
adanya flatus ● Auskultasi abdomen :
● Dengan diagnosis dan pengobatan obstruksi yang tepat, prognosis pada obstruksi
usus halus (SBO) adalah baik.
● Obstruksi lengkap yang berhasil diobati secara nonoperatif memiliki insiden
kekambuhan yang lebih tinggi daripada yang diobati dengan pembedahan.
● Beberapa faktor yang terkait dengan kematian dan komplikasi pasca operasi
termasuk usia, komorbiditas, dan keterlambatan pengobatan