Anda di halaman 1dari 5

NO JURNAL PENELITIAN KUALITATIF

.
1`. Identitas Jurnal Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 3 Nomor 4 Tahun
2021 Halm 2185 - 2191 EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN.
Judul Pengaruh Konseptual Achievement Emotion dan
Lingkungan Belajar Peserta Didik Terhadap
Achievement Goal.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh pemahaman
achievement emotion dan lingkungan belajar terhadap
achievement goal peserta didik pada SMK PGRI Padang.
Variable / Fokus Penelitian Pemahaman lingkungan belajar dan achievement emotion.
Responden : Jumlah siswa di SMK PGRI Padang adalah 374orang sampel
- Jumlah penelitian adalah kelas XI berjumlah 136 orang.
- Karakteristik Subjek kelas XI
Metode Pengumpulan Teknik pengumpulan data survey dengan menggunakan
Data kuesioner.
Hasil Penelitian Konseptual achievement emotion dan lingkungan belajar
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan (achievement goal)
siswa. Persepsi tentang achievement emotion dan lingkungan
belajar secara efektif dipengaruhi oleh 13,4%, sedangkan
86,6% faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang
dianggap prediktif/prediktor oleh siswa untuk mencapai tujuan
(achievement goal). Temuan ini mengungkapkan bahwa
pemahaman siswa terhadap achievement emotion dan
lingkungan belajar berdampak besar pada tujuan prestasi
(achievement goal) mereka, karena achievement goal adalah
faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada motivasi serta
keberhasilan siswa untuk belajar dan meraih prestasi,
penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi
tentang nilai tujuan prestasi.

2 Identitas Jurnal JP3SDM, Vol. 10. No. 2 (2021)


Judul Gambaran Kelekatan Anak dengan Orang Tua dari
Keluarga Commuter Marriage
Tujuan Penelitian Untuk memperoleh gambaran mengenai kelekatan antara
anak dan orang tuanya dan bagaimana dampak dari pola
keluarga commuter marriage terhadap perkembangan
anak tersebut.
Variable / Fokus Penelitian Kelekatan dan Keluarga Commuter Marriage
Responden : Satu anak berinisial L
Jumlah
Karakteristik Seorang anak yang yang berasal dari keluarga commuter
marriage, berusia 7 tahun. Dengan teknik pemilihan
partisipan menggunakan purposive samping.
Metode Pengumpulan Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan
Data metode wawancara mendalam, observasi, dan
pemeriksaan psikologis.
Hasil Penelitian Kelekatan responden dengan orang tuanya berbeda,
dimana ia lebih dekat dengan ibu dari pada ayahnya.
Sikap L menolak untuk dekat dan melakukan aktivitas
bersama ayahnya dikarenakan adanya rasa takut terhadap
figur ayahnya. Hal ini disebabkan oleh lingkungan
keluarga (orang tua) tidak memiliki hubungan yang
harmonis dimana terjadi pertengkaran di antara keduanya
di depan anak-anaknya. Dalam memaknai pertengkaran
yang terjadi, L masih kurang tepat dalam memahaminya
dikarenakan kemampuan pemahamannya yang masih
belum berkembang dengan baik. Kondisi ini
menyebabkan L tidak mau jauh dari ibunya. Selain itu,
responden juga memiliki kemampuan sosialisasi yang
kurang dibandingkan dengan anak seusianya karena
adanya larangan-larangan dari ayah dan pola asuh yang
cenderung otoriter.
Review Penelitian

3 Identitas Jurnal Jurnal Psikologi Udayana 2016, Vol. 3 No. 1, 86-94.


ISSN: 2354 5607.
Judul Gambaran Kebutuhan Psikologis pada Anak dengan
Gangguan Emosi dan Perilaku (Tinjauan Kualitatif
dengan Art Therapy sebagai Metode Penggalian Data)
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui kebutuhan psikologis pada anak
dengan gangguan emosi dan perilaku melalui wawancara
dan observasi dengan menggunakan metode art therapy.
Variable / Fokus Penelitian Gangguan emosi dan perilaku.
Responden :
Jumlah Satu anak berinisial LN
Karakteristik Adapun kriteria subjek yang diperlukan dalam penelitian
ini adalah :
1. Anak dengan gangguan emosi dan perilaku
2. Berusia 6 – 12 tahun
3. Tinggal bersama orang tua
4. Bersekolah di sekolah umum
Menggunakan teknik Purposive sampling. Dengan
menggunakan pertimbangan pribadi yang sesuai dengan
topik penelitian, peneliti memilih subjek sebagai unit
analisisnya.
Metode Pengumpulan Adapun metode pengumpulan datanya yaitu melalui
Data wawancara dan observasi. Peneliti melakukan wawancara
sebanyak 12 kali dan observasi terhadap subjek sebanyak
14 kali dalam rentang waktu tiga bulan. Sedangkan
wawancara dengan significant others, yaitu ibu subjek,
guru sekolah dan psikolog yang dilakukan sebanyak satu
kali.
Hasil Penelitian Ditemukan hasil bahwa terdapat 23 kategori yang
berhubungan dengan kebutuhan psikologis pada anak
dengan gangguan emosi dan perilaku. yang dapat
dikelompokan menjadi tiga pola. Pola-pola tersebut
adalah 1. faktor penyebab anak dengan gangguan emosi
dan perilaku; 2. karakteristik psikologis; dan 3. kebutuhan
psikologis pada anak dengan gangguan emosi dan
perilaku.
Review Penelitian

4 Identitas Jurnal Jurnal Empati, Agustus 2017 Volume 7 (Nomor 3),


Halaman 223 – 232.
Judul Pengalaman Pengasuhan Anak Down Syndrome (Studi
Kualitatif Fenomenologis Pada Ibu Yang Bekerja)
Tujuan Penelitian Untuk meneliti pengalaman pengasuhan anak down
syndrome oleh ibu yang bekerja.
Variable / Fokus Penelitian
Responden : 3 partisipan terdiri dari; Subjek T, Subjek E, dan Subjek N
Jumlah yang merupakan ibu bekerja yang memiliki anak down
syndrome.
Karakteristik Anak down syndrome nya pernah dan atau sedang
mengikuti terapi di YPAC Semarang.
Metode Pengumpulan Wawancara semi-terstruktur yang dilakukan secara
Data mendalam (in-depth interview).
Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa Ketiga subjek yang merupakan ibu
bekerja dapat membagi waktu antara mengurus pekerjaan
dengan mengurus rumah tangga dan mengasuh anak
terutama anaknya yang down syndrome dengan baik. Hal
itu bisa terjadi karena adanya faktor dukungan sosial dari
keluarga dan lingkungan sosial sekitar subjek. Dukungan
dari keluarga dan lingkungan berupa penerimaan terhadap
keadaan anak subjek yang mengalamidown syndrome,
membantu mengurus pengasuhan anak seperti pada subjek
T dan subjek N, dan dukungan emosi. Keterlibatan
extended family dari keluarga ibu dalam penelitian ini
sangat membantu subjek terutama subjek T dan subjek N
dalam menjalankan peran gandanya. Ketiga subjek tetap
dapat bekerja serta tetap mengasuh anak sepulang kerja
dan ketika di hari libur. Pengasuhan anak ketika bekerja
dibantu oleh pengasuh anak pada subjek T, oleh suami
pada subjek E, dan oleh suami dan nenek pada subjek N.
Setelah urusan pekerjaan beres dan sudah pulang kerja,
ketiga subjek dapat fokus ke urusan anak di rumah.
Review Penelitian

5 Identitas Jurnal Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Volume
1 Issue 1 (2017) Pages 32 – 41.
Judul Penanganan Kognitif Down Syndrome melalui Metode
Puzzle pada Anak Usia Dini.
Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan Penanganan Kognitif Anak Down
Syndrome Melalui Metode Puzzle.
Variable / Fokus Penelitian Kognitif, Down Syndrome, dan Puzzle.
Responden :
Jumlah -
Karakteristik -
Metode Pengumpulan Menggunakan kajian pustaka yaitu menghubungkan
Data penelitian dengan literatur yang ada dan mengisi celah
dalam penelitian sebelumnya.
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini
penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan kognitif
anak.
Review Penelitian

6 Identitas Jurnal Prosiding Seminar Nasional 2020 Fakultas Psikologi


Umby, Februari 2020.29
Judul Kedekatan Ayah - Anak Di Era Digital: Studi Kualitatif
Pada Emerging Adults
Tujuan Penelitian Untuk memahami kedekatan ayah dengan anak laki-laki
dan anak perempuan di era digital.
Variable / Fokus Penelitian Kedekatan dan Emerging Adults
Responden : 6 responden yaitu 3 laki-laki dan 3 perempuan dengan
Jumlah
Karakteristik - Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
- Rentang usia 20-24 tahun
- Sedang menempuh jenjang pendidikan S1,
- Memiliki kedekatan dengan ayah,
- Berdomisili di Kota Semarang
Metode Pengumpulan Data diperoleh melalui studi kualitatif fenomenologis,
Data dengan teknik purposive sampling.
Hasil Penelitian Hasilnya bahwa kedekatan ayah dengan anak perempuan
dan anak laki-laki karena sifat ayah yang baik hati dan
suka bercanda, cara pendekatan ke anak yang santai,
penuh perhatian, memberi kepercayaan pada anak, serta
pengorbanan yang besar. Kekhasan ditemukan dalam
kedekatan ayah dengan anak laki-laki yaitu adanya
kesamaan hobi dan jenis kelamin sehingga membuka
peluang untuk lebih sering menghabiskan waktu bersama
serta merasakan kedekatan layaknya dengan teman. Hal
yang menarik adalah, baik anak perempuan maupun anak
laki-laki menganggap bahwa komunikasi intensif yang
dibangun ayah saat bertemu langsung dan melalui media
komunikasi, membuat anak merasa dekat dengan ayah.
Ayah dianggap lebih banyak meluangkan waktu untuk
mengajak ngobrol dan berbagi tentang keseharian dan
masa depan. Pada proses komunikasi yang terjalin terselip
upaya seorang ayah dalam mendidik anaknya tentang nilai
dan arahan hidup.
Review Penelitian

Anda mungkin juga menyukai