DISUSUN OLEH :
NAMA : JEAN DHEA AMANDA
NIM : 213310010139
KELAS : REGULER 21 MALAM B
Evaluasi apakah penelitian itu cocok dilakukan dengan metode penelitian yang
dilakukan?
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Tentunya metode penelitian ini sangat cocok untuk penelitian ini.
Pendekatan kualitatif yang diambil adalah kualitatif dengan jenis studi kasus yaitu suatu model
penelitian kualitatif yang terperinci tentang individu atau unit sosial tertentu dalam kurun
waktu tertentu. Dengan menggunakan metode penelitian ini, peneliti dapat menguak makna
dibalik permasalahan atau suatu fenomena yang diteliti dengan kondisi sesuai fakta yang
diambil dari subjek yang telah dipilih. Metode yang dipilih di penelitian ini juga membuat
peneliti memperhatikan kompleksitas fenomena sosial serta memungkinkan analisis kasus per
kasus sehingga lebih konstektual. Penelitian Kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan
studi kasus peneliti dapat mengungkap hal-hal spesifik, detail dan rinci dan bisa dijelaskan
dengan penelitian-penelitian lain. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu pasangan dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu pengambilan sampel
dimana peneliti telah menentukan kriteria untuk subjek penelitian. Adapun kriteria yang
ditentukan oleh peneliti adalah pasangan suami istri yang bercerai dan memiliki anak.
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah anak yang berada pada masa kanak-
kanak akhir berusia 10-12 tahun yang berjumlah 100 orang yang berada
di Pekanbaru.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar
pengaruh peran keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap
perkembangan kecerdasan moral anak. Hasil penelitian ini nantinya
bisa membuat para orangtua, terutama ayah dapat menyadari
pentingnya sosok ayah dalam pengasuhan anak sehingga dapat
memperbaiki dan mengembangkan peran ayah sejak anak usia dini agar
dapat mencegah perilaku-perilaku negatif atau menyimpang yang akhir-
akhir ini mulai marak terjadi pada generasi muda serta ayah tidak lagi
hanya sebagai sosok pencari nafkah dalam keluarga.
Hasil penelitian Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
perkembangan kecerdasan moral anak dengan peran keterlibatan ayah
dalam pengasuhan yang didasarkan pada nilai p = 0,000 (p < 0,05).
Selain itu, sumbangan pengaruh keterlibatan ayah terhadap
perkembangan kecerdasan moral anak sebesar 36 %. Hasil ini
diharapkan bahwa sosok ayah sebaiknya dapat berperan langsung
dalam pengasuhan anak-anak.
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
perkembangan kecerdasan moral anak dengan peran keterlibatan ayah
dalam pengasuhan.. Selain itu, dari hasil penelitian juga terlihat bahwa
subjek yang merasa bahwa peran keterlibatan ayah dalam pengasuhan
tergolong rendah yaitu sebanyak 62 %, sedangkan yang merasa peran
ayah dalam pengasuhan tinggi hanya sekitar 11 %. Saran dalam
penelitian ini adalah dapat menambah kelengkapan data dari pihak
sekolah sehingga data tidak hanya dari anak dan bisa di cross check.
Selain itu dengan hasil yang diperoleh diharapkan kepada para ayah
untuk dapat terlibat dalam pengasuhan, dapat memperhatikan
perkembangan serta menjadi sosok yang dapat dicontoh sehingga moral
anak dapat berkembang dengan baik.
Evaluasi apakah penelitian itu cocok dilakukan dengan metode penelitian yang
dilakukan?
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi untuk melihat hubungan antara peran keterlibatan
ayah dalam pengasuhan bagi perkembangan kecerdasan moral anak. Tentunya pemilihan
metode korelasi sangatlah cocok untuk penelitian ini karena penelitian dapat berjalan
sistematis, mampu memanfaatkan teori yang ada, ukuran penelitian yang besar sehingga
menjadi nilai tambah sendiri, serta penelitian menjadi lebih spesifik, jelas, dan rinci. Variabel
dalam penelitian ini yaitu variabel Y (tergantung) adalah kecerdasan moral dan variabel X
(variabel bebas) adalah keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Peneliti juga memilih subjek
dengan baik serta mencantumkan alasan mengapa peneliti memilih subjek tersebut. Subjek
dalam penelitian ini adalah anak yang berada pada masa kanak-kanak akhir berusia 10-12 tahun
yang berjumlah 100 orang yang berada di Pekanbaru. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh
Piaget, bahwa anak-anak yang berada pada usia 10 hingga 11 tahun telah memiliki suatu
kesadaran akan perasaan-perasaan orang lain dan dapat tersakiti ataupun merasa kecewa atas
apa yang dilakukan oleh individu tersebut. Namun ada saran agar penelitian ini menjadi lebih
baik yaitu peneliti dapat menambah kelengkapan data dari pihak sekolah sehingga data tidak
hanya dari anak dan bisa di cross check. Selain itu dengan hasil yang diperoleh diharapkan
kepada para ayah untuk dapat terlibat dalam pengasuhan, dapat memperhatikan perkembangan
serta menjadi sosok yang dapat dicontoh sehingga moral anak dapat berkembang dengan baik
Penelitian ini merupakan salah satu jurnal Psikologi yang tentunya sangat berkaitan dengan
latar belakang atau pengalaman penulis yaitu penulis menempuh pendidikan di Fakultas
Psikologi Universitas Abdurrab Pekanbaru. Penulis memilih metode yang tepat dan baik.
Penulis juga mengambil subjek yang tepat untuk penelitian ini yaitu anak-anak berusia 10-12
tahun yang berjumlah 100 orang yang berada di Pekanbaru. Penelitian ini membahas
pentingnya peran ayah dalam mengembangkan kecerdasan moral pada anak seiring dengan
kemampuan kognitifnya. Hal tersebut menyoroti meningkatnya kasus tindak kriminal dan
kenakalan yang dilakukan oleh anak-anak di Indonesia karena kurangnya penekanan pada
pendidikan karakter dengan alasan tidak adanya peran ayah dalam proses tumbuh kembang
anak. Peneliti berpendapat bahwa peran ayah sangat penting untuk membangun serta
mengembangkan landasan moral yang kuat pada anak-anak. Dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa ada hubungan antara perkembangan kecerdasan moral anak dengan peran
keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang didasarkan pada nilai p = 0,000 (p < 0,05). Selain
itu, sumbangan pengaruh keterlibatan ayah terhadap perkembangan kecerdasan moral anak
sebesar 36 %. Hasil ini diharapkan bahwa sosok ayah sebaiknya dapat berperan langsung dalam
pengasuhan anak-anak.
Karakteristik Dampak Negatif:
Penelitian ini menyajikan pandangan bias yang hanya berfokus pada aspek negatif pendidikan
anak dan kegagalan orang tua dalam memberikan pendidikan karakter. Hal ini dapat
menimbulkan rasa bersalah dan menyalahkan di antara orang tua yang tidak mampu membayar
les privat atau yang mungkin memiliki pandangan berbeda tentang pendidikan moral.
Penelitian itu mengkhawatirkan, dan statistik yang disajikan tentang meningkatnya aktivitas
kriminal dapat menyebabkan kepanikan dan kecemasan yang tidak semestinya di antara orang
tua dan masyarakat. Penelitian ini tidak mengeksplorasi akar penyebab kegagalan seorang ayah
dalam mengayomi anaknya serta akar penyebab kenakalan atau kegiatan kriminal yang
dilakukan oleh anak-anak, seperti kemiskinan, kurangnya akses pendidikan, atau paparan
kekerasan.
Karakteristik Dampak Positif: