Agustus 2016
Abstract: The family is the first educational place for children. Positive and negative
education provided by the family will have an impact on FKLOGUHQ¶V GHYHORSPHQW 7KH DLPV RI
this study were to find out the children behaviors from divorced families in Ulim, the district
of Pidie Jaya. This study used descriptive qualitative method. The data collection was done
by observation and interviews. The behavior exhibited by children can be both physical
violence and verbal. The physical violence of children would be throwing and slamming
when their desires were not fulfilled. In other way, the verbal violence committed by children
were threatening his friend, speaking harshly, and mocking. The bad behaviors occur as a
result of lacking love from their parents. The parents expected can establish a better
communication with the children, give them perfect love, responsible, assisting children, and
give an explanation about what was happening inside the family and should not divorce so
that the children's development will not be hampered.
Abstrak: Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak. Baik dan buruk
pendidikan yang diberikan oleh keluarga akan berdampak kepada perkembangan anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku anak dari keluarga yang bercerai di
Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan
penelitian menunjukkan bahwa anak dari keluarga yang bercerai perkembangan perilakunya
cenderung kurang baik disebabkan oleh kurang mendapat kasih sayang dari kedua
orangtuanya. Perilaku yang ditunjukkan oleh anak, yaitu berupa kekerasan fisik dan verbal.
Kekerasan fisik yang dilakukan anak seperti melempar dan membanting ketika keinginan
tidak terpenuhi. Selain itu, kekerasan verbal yang dilakukan oleh anak seperti mengancam
temannya, berkata kasar, dan mengejek temannya. Perilaku tersebut dapat terjadi disebabkan
oleh orang tua yang kurang memberikan kasih terhadap anak-anaknya.
Keluarga merupakan unit terkecil yang kehidupan keluarga itu mengandung fungsi
terdiri dari ayah dan ibu, di samping itu untuk memenuhi dan menyalurkan
keluarga juga merupakan tempat kebutuhan emosional para anggotanya di
pendidikan pertama bagi anak, di samping juga memberikan kesempatan
mana baik dan buruk pendidikan yang pensosialisasian para anggotanya
diberikan oleh orang tua akan berpengaruh khususnya anak-DQDN´
kepada perkembangan anak Anak merupakan makhluk yang
selanjutnya, salah s atunya sangat mulia yang telah Allah ciptakan.
perkembangan yang harus Sehingga para orang tua harus
diperhatikan adalah perkembangan sosial memperlakukan anak -anaknya
emosional anak. Hal ini sesuai yang seistimewa mungkin. Tanpa
GLNDWDNDQ ROHK 6RHODHPDQ ³GDODP kekurangan apapun, termasuk dalam
47
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):46-51
Agustus 2016
48
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):46-51
Agustus 2016
49
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):46-51
Agustus 2016
50
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):46-51
Agustus 2016
terjalin komunikasi yang baik dengan anak yang kurang memberikan kasih sayang
dan tidak ada penjelasan kepada anak terhadap anak-anaknya.
tentang apa yang sedang terjadi di dalam
keluarga. Sehingga anak melihat Saran
kerusakan yang terjadi di lingkungan Saran yang disampaikan anatara lain; (1)
keluarganya yang memberi tekanan Diharapkan komunikasi dengan anak harus
tersendiri bagi anak, anak akan mengingat terjalin dengan baik walaupun keluarga
sampai ia dewasa tentang peristiwa buruk keluarga sudah tidak utuh lagi (2)
dalam keluarganya, sehingga mengganggu Diharapkan kebutuhan anak dapat
perilakunya yang digambarkan dalam terpenuhi dengan baik dari ayah dan ibu
bentuk perilaku-perilaku yang walaupunsudah berpisah (3) Dapat
cenderung kurang baik, seperti emosi dan memberi penjelasan kepada anak tentang
perilaku yang tidak terkontrol, tidak dapat apapun kondisi keluarga (4) Diharapkan
bersosialisasi dengan orang sekitar, bahkan bagi peneliti selanjutnya untuk mencari
menutup diri dari lingkungan sekitar dan teori dan metode yang lebih spesifik
menjadi pribadi yang pemalu. Anak-anak tentang perkembangan perilaku anak dari
sering marah-marah ketika keinginan tidak keluarga yang bercerai dan tentunya pada
terpenuhi, mengejek teman, berkata kasar, tempat yang berbeda.
melempar dan membanting barang. Hal
tersebut jelas bahwa sangat DAFTAR RUJUKAN
mengganggu perkembangan dan Dariyo, Agoes. 2008. Psikologi
pertumbuhan anak ke depannya. Perkembangan Dewasa Muda.
Jakarta : Grasindo
KESIMPULAN DAN SARAN Imam, Gunawan. 2013. Metode Penelitian
Kesimpulan Kualitatif Teori dan Praktik.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Jakarta: Bumi Aksara.
diambil kesimpulan bahwa anak yang Musbikin, Imam. 2008. Mengatasi Anak-
berasal dari keluarga yang bercerai di anak Bermasalah. Yogyakarta:
Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie Jaya, Mitra Pustaka.
perkembangan Perilaku anak cenderung Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian
kurang baik disebabkan oleh kurang Kualitatif. Bandung: PT Remaja
mendapat kasih sayang dari kedua orang Rosdakarya.
tuanya. Perilaku yang ditunjukkan oleh Soelaeman. 1994. Pendidikan dalam
anak, yaitu berupa kekerasan fisik dan Keluarga. Bandung: CV Alfabeta
verbal. Kekerasan fisik yang dilakukan Soefandi, Indra dan Ahmad Pramudya.
anak seperti melempar dan 2009. Strategi Mengembangkan
membanting ketika keinginan tidak Potensi Kecerdasan Anak. Jakarta:
terpenuhi. Selain itu, kekerasan verbal Bee Media Indonesia.
yang dilakukan oleh anak seperti Yusuf, Syamsu (2004) Psikologi
mengancam temannya, berkata kasar, dan Perkembangan Anak dan Remaja.
mengejek temannya. Perilaku tersebut Bandung: Remaja Rosda Karya.
dapat terjadi disebabkan oleh orang tua
51