Anda di halaman 1dari 5

A.

Jurnal Penelitian Eksperimen

Penulis Jurnal Rahyana Hasibuan,Dadan Suryana


Judul Jurnal Pengaruh Metode Eksperimen Sains Terhadap
Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun
NamaJurnal,Volume, Jurnal Obsesi:Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,Volume
Nomor,(Bulan,Tahun) 6 Issue 3 (2022) Pages 1169-1179
Link Jurnal https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view...
Reviewer Nasrin
Latar Belakang Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat
unik (Martinis, 2012). Piaget menyatakan bahwa
perkembangan kognitif adalah proses interaksi yang
berlangsung antara anak dan juga pandangan perseptual
terhadap sebuah benda atau kejadian di suatu lingkungan
anak. Menurut teori Jean Piaget anak-anak usia dini
membangun pengetahuan mereka melalui eksplorasi aktif
pada anak terhadap lingkungannya (Suryana, 2013).
Metode Penelitian Jenis penelitian yang ditetapkan adalah penelitian
kuantitatif eksperimen dengan menggunakan clasical
experimental design, dengan acuan cluster sampel dengan
jenis total sampling.
Sampel Penelitian seluruh anak usia dini di TK Al Hikmah yang berjumlah
44 anak, dengan kelas kontrol berjumlah 22 anak, kelas
eksperimen berjumlah 22 anak dengan rentang usia 5-6
tahun. Dilakukan sebanyak enam kali pertemuan terdiri
dari satu kali pretest, empat kali treatment, satu kali
posttest. Pada pretest dan posttest kelas eksperimen
dilakukan oleh peneliti sementara pada kelas kontrol di
lakukan oleh guru yang diamati oleh peneliti.
Hasil Yang Diperoleh metode eksperimen sains dapat mempengaruhi
perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun. Dilihat pada
saat peneliti melakukan eksperimen atau percobaan
gelembung sabun warna dan botol berbunyi di kelas
eksperimen lebih baik daripada di kelas kontrol, jadi
dapat disimpilkan bahwa metode eksperimen sains
berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak usia
5-6 tahun di TK AL Hikmah kecamatan sosa kabupaten
padang lawas.
B. Jurnal Penelitian Non Eksperimen

Penulis Jurnal Nisha Pramawaty,Elis Hartati


Judul Jurnal Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Konsep Diri
Anak Usia Sekolah (10-12 Tahun)
NamaJurnal,Volume, Jurnal Nursing Studies, Volume1, Nomor 1 Tahun
Nomor,(Bulan,Tahun) 2012,Halaman 87-92
Link Jurnal https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnursing/article/
view/187
Reviewer Nasrin
Latar Belakang Pola asuh merupakan pola pengasuhan yang berlaku
dalam keluarga, interaksi antara orang tua dan anak
selama mengadakan kegiatan pengasuhan (Tarmudji,
2002). Kegiatan pengasuhan dilakukan dengan mendidik,
membimbing, memberi perlindungan, serta pengawasan
terhadap anak. Pengalaman dan pendapat individu
menjadikan perbedaan penerapan pola asuh orang tua
terhadap anak.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif non
experimental dengan studi korelasi.
Sampel Penelitian Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Total
responden adalah 149 orang dengan kriteria inklusi:
berusia 10-12 tahun pada saat penelitian dilakukan,
bersedia menjadi responden.
Hasil Yang Diperoleh Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan
jumlah anak dengan konsep diri positif dan negatif pada
pola asuh demokratis lebih banyak didapatkan konsep diri
positif yaitu 55 orang. Karakteristik perkembangan anak
usia 10-12 tahun meliputi perkembangan dalam kognitif,
moral, sosial, dan biologis (Wong, 2009). Perkembangan
dalam kognitif menjadikan anak usia ini memiliki
keinginan untuk didengarkan dan dipertimbangkan
pendapatnya, mencoba untuk tidak bergantung pada
orang tua (mandiri) dan hal tersebut memerlukan cara
pengasuhan yang tepat dari orang tua untuk mendukung
perkembangan yang terjadi. Pola asuh jenis demokratis
dianggap dapat mewakili pengasuhan orang tua yang
sesuai dengan perkembangan pada usia ini. Diana
Baumrind berkata bahwa demokratis menjadi pilihan
jenis pola asuh yang diusulkan dalam mengasuh anak
(Santrock,2002). Pola asuh otoriter menggunakan aturan
yang terlalu ketat sehingga dapat menyebabkan anak
menjadi kurang kreatif dan dapat berpengaruh pada
keaktifan anak dalam pergaulan. Akibat lain yang dapat
timbul, disebutkan dalam penelitian Kazemi et al (2011)
yang mengatakan bahwa orang tua yang berlaku
sewenang-wenang menyebabkan anak kurang memiliki
keterampilan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
C. Jurnal Penelitian Koresional

Penulis Jurnal Indra Sakti


Judul Jurnal Korelasi Pengetahuan Alat Praktikum Fisika Dengan
Kemampuan Psikomotorik Siswa Di Sma Negeri Q Kota
Bengkulu
NamaJurnal,Volume, Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011
Nomor,(Bulan,Tahun)
Link Jurnal http://repository.unib.ac.id/id/eprint/532

Riviewer Nasrin
Latar Belakang Kondisi belajar di SMA Negeri q Kota Bengkulu sudah
menerapkan kurikulum berbasis KTSP untuk kelas X dan
XI. Dalam KTSP diharapkan ada perubahan tradisi
belajar yaitu dengan melibatkan siswa dalam belajar dan
hasil belajar (ranah kognitif, afektif, dan psikomorik)
yang dicapai, diukur dengan berbagai cara seperti melalui
proses kerja, hasil karya, penampilan, rekaman dan lain-
lain. Selain itu penilaiannya menekankan pada proses dan
hasil belajar.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
korelasional. Penelitian korelasional merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variable.
Sampel Penelitian Kemampuan psikomotorik siswa kelas XI IPA SMAN q
Kota Bengkulu.
Hasil Yang Diperoleh Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara
pengetahuan alat praktikum fisika dengan kemampuan
psikomotorik siswa dalam bentuk persamaan regresi
sederhana Ŷ = 2,43 + 0,726X. Persamaan regresi ini
signifikan dan bentuk hubungannya adalah linear yang
mengandung arti bahwa setiap kenaikan 1 unit variable
pengetahuan alat praktikum fisika (X) akan menyebabkan
kenaikan 0,726 pada kemampuan psikomotorik siswa (Y)
pada arah yang sama dengan konstanta 2,43. Koefisien
korelasi sebesar 0,747 artinya terdapat hubungan positif
dan signifikan antara pengetahuan alat praktikum fisika
(X) dengan kemampuan psikomotorik siswa (Y).
Besarnya kontribusi atau sumbangan pengetahuan alat
praktikum fisika terhadap kemampuan psikomotorik
siswa adalah 0,558 yang artinya 55,80% kemampuan
psikomotorik siswa (Y) ditentukan oleh pengetahuan alat
praktikum fisika (X).

Anda mungkin juga menyukai