Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI DAN PENDEKATAN KONSELING ISLAM


Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Bimbingan Konseling Islam
Dosen Pengampu: K. BagusAmirulloh, S.HI., M.Sy

Oleh:
La Coy

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN
SUMENEP MADURA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembang zaman banyak menimbulkan perubahan dan kemajuan dalam berbagai


segi kehidupan dalam masyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak
menimbulkan perubahan-perubahan di dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek social,
politik ,ekonomi, dan industri bahkan dalam aspek kehidupan relegius. Perkembangan dalam
berbagai bidang,misalnya lapangan kerja,hubungan social , tenaga ahli ,bahkan meningkatnya
penganguran merupakan beberapa di antara masalah-masalah yang kerap kali terjadi sebagai
akibat perubahan dan kemajuan tersebut. Di samping itu, pertambahannya penduduk juga
merupakan penyebab terjadi masalah yang di hadapi.

Permasalahan- permasalahan tersebut di atas pada gilirannya mendorong para ahli


psikologi untuk berupaya mencari solusi dan mencari penyelesaian permasalahan manusia dan
menolong mereka dalam menghadapi berbagai masalah-masalah yang mereka hadapi.
Konseling dalam makna “help relationship” adalah suatu relasi yang terjadi di antara dua
pihak, Dimana salah satu pihak mempunyai kehendak untuk meningkatkan
pertumbuhan,perkembangan dan di pihak lain berfungsi menangani permasalahan kehidupan
sendiri.

Konseling islami sebagai suatu pendekatan yang secara langsung menyentuh


kehidupan psikis manusia. Justru itu konseling islami sebagai upaya rekonstruksi dan
aktualisasi kembali konsep diri manusia dengan pendekatan islami merupakan wujud proses
aktualisasi konseling islam. Hal ini di maksudkan bahwa kehadiran islam sebagai alternative
pada zaman modrenisasi ini dapat tampil sebagai tumpuan kebutuhan terutama bagi umat
islam. Jadi di dalam makalah ini juga akan menjelaskan tentang penyelesaian berbagai
masalah dengan metode pendekatan dalam konseling islami.
B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Konseling Umum ?

2. Apakah Pengertian Konseling Islami ?

3. Bagaimanakah Ciri-ciri Konseling Umum ?

4. Bagaimanakah Ciri-ciri Konseling Islami ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Konseling Secara Umum

Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu “consilium” yang
berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”.
Mencermati dinamika konseling dewasa ini, definisi konseling dapat dikelompokkan
menjadi dua,yaitu definisi konvensional dan definisi modern.Definisi konseling konvensionl
lebih bercirikan bahwa pelayanan konseling tidak menggunakan teknologi informatika,
sedangkan definisi konseling modern bercirikan suatu pelayanan konseling menggunakan
teknologi informatika.

1. Konseling Konvensional

Secara konvensional,konseling didefinisikan sebagai pelayanan profesional(profesional


service) yang diberikan oleh konselor kepada konseli secara tatap muka (face to face), agar
konseli dapat mengembangkan perilakunya ke arah lebih maju (progressive). Pelayanan
konseling berfungsi (curative) dalam arti penyembuhan. Dalam hal ini konseli adalah
individu yang mengalami masalah, dan setelah memperoleh pelayanan konseling ia
diharapkan secara bertahap dapat memahami masalahnya dan memecahkan masalahnya.

Berikut ini disajikan definisi konseling menurut para ahli yang dikelompokkan sebagai
definisi konvensional:

a) Mortensen dan Schmuller (1964), menyatakan counseling is the heart of


the guidance program. Konseling adalah jantungnya program bimbingan.
b) Ruth Strang yang dikutip Surya dan Natawidjaja (1986), menyatakan guidance is
breader, counseling is a most important tool of guidance. Bimbingan lebih luas
daripada konseling dan konseling merupakan alat penting dari pelayanan bimbingan,
dengan kata lain konseling sebagai tekniknya bimbingan.

Konseling adalah bantuan pribadi secara tatap muka antara dua orang, yaitu seorang yang
disebut konselor yang berkompeten dalam bidang konseling membantu seorang yang
disebut konseli yang berlangsung dalam situasi belajar, agar konseli dapat memperoleh
pemahaman baik tentang dirinya dan pemahaman tentang situasi sekarang dan akan
datang.

Bila kita simak empat definisi konseling di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:

a) Konseling sebagai jantungnya program bimbingan. Dalam program bimbingan, konseling


dipandang sebagai layanan bimbingan yang terpenting atau intinya program bimbingan.
b) Bimbingan lebih luas daripada konseling. Bimbingan mencakup banyak pelayanan yang di
dalamnya terdapat pelayanan konseling, konseling dipandang sebagai salah satu teknik
bimbingan.
c) Konseling merupakan bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli secara langsung
(direct contacts), tidak bisa diberikan secara tidak langsung melalui perantara (media) seperti
media cetak dan media elektronik. Sebagai contoh media cetak adalah surat kabar, majalah,
buku; dan contoh media elektronik adalah internet, radio, televisi, dan telekonferensi.
d) Konseling sebagai bantuan pribadi secara tatap muka (face to face) yang diberikan oleh
seorang konselor profesional yang berkompeten dalam bidang konseling kepada seorang
konseli yang memiliki masalah agar konseli dapat memecahkan masalahnya.

2. Konseling Modern

Definisi konseling modern merupakan hasil perkembangan dalam abad teknologi, sehingga
proses konseling dipengaruhioleh kemajuan teknologi khususnya teknologi informatika.
Konseling adalah profesi bantuan (helping profession) yang diberikan oleh konselor kepada
konseli atau kelompok konseli, di mana konselor dapat menggunakan teknologi sebagai
media, untuk memfasilitasi proses perkembangan konseli atau kelompok konseli sesuai
dengan kekuatan, kemampuan potensial dan aktual serta peluang-peluang yang dimiliki dan
membantu mereka dalam mengatasi segala permasalahan dalam perkembangan dirinya.

Konseling tidak hanya diberikan secara tatap muka untuk menjalankan fungsi
penyembuhan (curative), artinya bisa tidak secara tatap muka karena menggunakan
teknologi informatika seperti internet, sehingga konseling bisa diberikan konselor kepada
konseli secara berjauhan
tanpa membatasi lokasi dan waktu untuk menjalankan berbagai fungsi pelayanan konseling
di antaranya penyembuhan.

Menurut buku Dasar Standarisasi Profesi Konseling, penulis merangkum batasan konseling
sebagai berikut:

a. Konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya.


Pelayanan konseling dikemas dengan acuan dasar ilmu pendidikan dan psikologi yang
diwarnai budaya yaitu individu yang mendapatkan pelayanan konseling.

b. Konseling adalah pelayanan bantuan dengan menggunakan kerangka berpikir dan


bertindak yang bernuansa kemanusiaan dan keindividuan, sehingga tidak lagi hanya
dipelajari sebagai seperangkat teknik, melaikan pengembangan konseling diorientasikan
pada kondisi masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society) yang
menempatkan kemanusiaan dan belajar berlangsung sepanjang hayat.

c. .Konseling adalah pelayana bantuan yang berorientasi dari kondisi supply-side ke


demand-side yang menuntut upaya proaktif konselor dalam melayani konseli dengan
menggunakan berbagai sumber dan teknologi informasi untuk memperkaya peran
profesional, mengembangkan manajemen informasi dan jaringan kerja, serta memanfaatkan
berbagai jalur dan setting layana baik formal maupun nonformal.

d. Konseling adalah suatu profesi yang terbuka dan berkembang selaras dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) serta tuntutan lingkungan
akademis dan profesional sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi
dunia pendidikan nasional dan kehidupan masyarakat.

B. Pengertian Konseling Islami

Konseling adalah suatu layanan professional yang di sediakan oleh konselor berwenang.
Konseling juga suatu proses yang terjadi atas dasar hubungan konselor dan konseli,konseling
juga berurusan1 dengan ketarampilan pembuatan keputusan dalam memecahkan masalah.2

1 Anwar Sutoyo,Konseling Islami(Bandng: Pustaka Setia ,2007),hlm .24

2 Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental(Bandung : Citapustaka Media Perintis,2011),hlm. 21
Anwar Sutoyo juga menyebutkan bahwa layanan bimbingan dan konseling islami adalah
“Upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah dan kembali kepada fitrah
dengan cara memberdayakan (empowering) iman, akal, dan kemauan yang dikaruniakan
oleh Allah kepadanya untuk mempelajari tuntunan Allah dan Rasulnya, agar fitrah yang ada
pada individu berkembang dengan benar dan kokoh sesuai dengan tuntunan Allah SWT”.

Berdasarkan dari pengertian diatasdapat ditarik pengertian bahwa bimbingan dan


konseling Islam adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada individu yang mengalami
kesulitan rohaniah baik mental dan spiritual agar yang bersangkutan mampu mengatasinya
dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan
ketakwaan kepada Allah SWT, atau dengan kata lain bimbingan dan konseling Islam
ditujukan kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik kesuliatan lahiriah maupun
batiniah yang menyangkut kehidupannya di masa kini dan masa datang agar tercapai
kemampuan untuk memahami dirinya, kemampuan untuk mengarahkan dan merealisasikan
dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya dengan tetap berpegang pada nilai-nilai
Islam.

Konseling islami sebagai suatu pendekatan yang secara langsung menyentuh kehidupan
psikis manusia bukan lah hal yang baru,tetapi sudah ada sejak pertama kali Nabi Muhammad
SAW mengemban tugas kerasulannnya. Pada masa itu telah di temukan bahwa layanan
bimibingan dalam bentuk konseling merupakan kegiatan yang menonjol dan dominan.
Praktik –praktik nabi dalam menyelesaikan problema yang di hadapi para sahabat, misalnya
dapat di catat dalam suatu interaksi yang berlangsung antara konselor dan konseli,baik secara
kelompok maupun individual. Dengan demikian islam ketika itu di rasakan benar-benar
dikatakan sebagai kebutuhan hidup, dan peran nabi sebagai rujukan penyelesaian masalah
merupakan kunci keberhasialan aktualisasi ajaran islam, sehingga asas-asas yang di lakukan
nabi dalam melakukan pendekatan-pendekatan terhadap masalah yang di hadapi sangat
menentukan keberhasilan Nabi dalam membumikan ajaran islam.3

3 Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental (Bandung : Citapustaka Media Perintis,2011),hlm. 4.
Dengan demikian,bimbingan dibidang agama islam merupakan kegiatan dari dakwah
islamiyah,karena dakwah yang terarah ialah memberikan bimbingan kepada umat islam
untuk betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat.

Pembimbingan adalah tindakan pimpinan yang dapat menjamin terlaksananya tugas-


tugas dakwah sesuai dengan rencana,kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan lain yang telah
digariskan. Sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran dakwah dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya.

Jadi, karakteristik manusia yang menjadi tujuan bimbingan islami adalah manusia
yang mempunyai hubungan baik dengan AllahSWT sebagai hubungan vertical(hablum
minallah). Dan hubungan baik dengan manusia dan lingkungan sebagai
hubungan horizontal(hablum minannas).

C. Ciri-Ciri Bimbingan Konseling Secara Umum

Konseling merupakan pelayanan profesional yang memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda
dengan pelayanan bimbingan yang lain:

a. Konseling sebagai profesi bantuan (Helping Profession)

Sebagai profesi bantuan,konseling merupakan pelayanan masyarakat(public


service) yang diberikan konselor profesional yang karena kepribadiannya,pengetahuan dan
keterampilannya serta pengalamannya dalam bidang konseling,ia mengabdikan diri untuk
peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan dengan cara memfasilitasi perkembangan
individu dan kelompok individu,agar individu tersebutdapat mengembangkan dirinya
sebagai warga masyarakat yang memiliki motivasi.

Pelayanan konseling senantiasa dikembangkan oleh organisasi profesi selaras dengan


perkembangan ilmu pengetahuan,tekhnologi dan seni(IPTEKS)dari aspek metode atau
teknik,kualitas layanan,norma, dan etik. Pengembangan ini didasarkan pada keyakinan
bahwa kekuatan dan eksistensi suatu profesi muncul dari kepercayaan masyarakat.
Kepercayaan publik akan menentukan defenisi profesi dan memungkinkan anggota profesi
berfungsi dalam cara profesional. Dengan demikian, konseling sebagai profesi bantuan
diberikan kepada masyarakat luas dengan mendasarkan pada kode etik profesi konseling,
yaitu norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap konselor dalam menjalankan tugas
profesi dan dalam kehidupan dan masyarakat.

b. Konseling sebagai hubungan pribadi (Relationship Counseling)

Konseling sebagai hubungan pribadi merupakan proses pertalian timbal balik antara seorang
konselor, yaitu individu yang memberikan pelayanan konseling dengan seorang konseli atau
kelompok konseli yaitu individu yang memproleh pelayanan konseling.

Kualitas proses hubungan pribadi ini sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek,yaitu:

a) Kualitas pribadi konselor sepertiketulusan,kejujuran,kehangatan,penuh


penerimaan,keselarasan pikiran,perasaan dan perbuatannya sehingga ia bisa dengan akurat
berempati dengan konselinya.

b) Kredibilitas konselor,konselor yang karismatik biasanya sangat dipercaya konseli.

c) Pendidikan dan pengalaman konselor,konselor yang memiliki pendidikan tinggi serta


pengalaman yang luas akan mengembangkan kepercayaan yang tinggi pada konseli terhadap
pelayanan konseling.

D. Ciri – Ciri Konseling Islam

a. Berparadigma pada wahyu dan keteladanan para Nabi, Rasul dan para ahli warisnya

b. Hukum konselor memberikan konseling kepada klien dan klien meminta bimbingan
kepada konselor adalah wajib dan sesuatu keharusan dan bahkan merupakan ibadah

c. Sistem konseling islam di mulai dari pengarahan kepada kesadaran nurani dan
membaca ayat – ayat al-qur’an, setelah itu baru melakukan proses terapi dengan
membersihkan dan mensucikan sebab – sebab terjadinya penyimpangan – penyimpangan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konseling islami sebagai suatu pendekatan yang secara langsung menyentuh


kehidupan psikis manusia. Justru itu konseling islami sebagai upaya rekonstruksi dan
aktualisasi kembali konsep diri manusia dengan pendekatan islami merupakan wujud proses
aktualisasi konseling islam. Hal ini di maksudkan bahwa kehadiran islam sebagai alternative
pada zaman modrenisasi ini dapat tampil sebagai tumpuan kebutuhan terutama bagi umat
islam. Jadi di dalam makalah ini juga akan menjelaskan tentang penyelesaian berbagai
masalah dengan metode pendekatan dalam konseling islami
DAFTAR PUSTAKA

Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental(Bandung : Citapustaka Media


Perintis,2011),hlm. 21

Anwar Sutoyo,Konseling Islami(Bandng: Pustaka Setia ,2007),hlm .24

Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental (Bandung : Citapustaka Media
Perintis,2011),hlm. 4.

Anda mungkin juga menyukai