Oleh:
La Coy
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu “consilium” yang
berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”.
Mencermati dinamika konseling dewasa ini, definisi konseling dapat dikelompokkan
menjadi dua,yaitu definisi konvensional dan definisi modern.Definisi konseling konvensionl
lebih bercirikan bahwa pelayanan konseling tidak menggunakan teknologi informatika,
sedangkan definisi konseling modern bercirikan suatu pelayanan konseling menggunakan
teknologi informatika.
1. Konseling Konvensional
Berikut ini disajikan definisi konseling menurut para ahli yang dikelompokkan sebagai
definisi konvensional:
Konseling adalah bantuan pribadi secara tatap muka antara dua orang, yaitu seorang yang
disebut konselor yang berkompeten dalam bidang konseling membantu seorang yang
disebut konseli yang berlangsung dalam situasi belajar, agar konseli dapat memperoleh
pemahaman baik tentang dirinya dan pemahaman tentang situasi sekarang dan akan
datang.
Bila kita simak empat definisi konseling di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
2. Konseling Modern
Definisi konseling modern merupakan hasil perkembangan dalam abad teknologi, sehingga
proses konseling dipengaruhioleh kemajuan teknologi khususnya teknologi informatika.
Konseling adalah profesi bantuan (helping profession) yang diberikan oleh konselor kepada
konseli atau kelompok konseli, di mana konselor dapat menggunakan teknologi sebagai
media, untuk memfasilitasi proses perkembangan konseli atau kelompok konseli sesuai
dengan kekuatan, kemampuan potensial dan aktual serta peluang-peluang yang dimiliki dan
membantu mereka dalam mengatasi segala permasalahan dalam perkembangan dirinya.
Konseling tidak hanya diberikan secara tatap muka untuk menjalankan fungsi
penyembuhan (curative), artinya bisa tidak secara tatap muka karena menggunakan
teknologi informatika seperti internet, sehingga konseling bisa diberikan konselor kepada
konseli secara berjauhan
tanpa membatasi lokasi dan waktu untuk menjalankan berbagai fungsi pelayanan konseling
di antaranya penyembuhan.
Menurut buku Dasar Standarisasi Profesi Konseling, penulis merangkum batasan konseling
sebagai berikut:
d. Konseling adalah suatu profesi yang terbuka dan berkembang selaras dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) serta tuntutan lingkungan
akademis dan profesional sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi
dunia pendidikan nasional dan kehidupan masyarakat.
Konseling adalah suatu layanan professional yang di sediakan oleh konselor berwenang.
Konseling juga suatu proses yang terjadi atas dasar hubungan konselor dan konseli,konseling
juga berurusan1 dengan ketarampilan pembuatan keputusan dalam memecahkan masalah.2
2 Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental(Bandung : Citapustaka Media Perintis,2011),hlm. 21
Anwar Sutoyo juga menyebutkan bahwa layanan bimbingan dan konseling islami adalah
“Upaya membantu individu belajar mengembangkan fitrah dan kembali kepada fitrah
dengan cara memberdayakan (empowering) iman, akal, dan kemauan yang dikaruniakan
oleh Allah kepadanya untuk mempelajari tuntunan Allah dan Rasulnya, agar fitrah yang ada
pada individu berkembang dengan benar dan kokoh sesuai dengan tuntunan Allah SWT”.
Konseling islami sebagai suatu pendekatan yang secara langsung menyentuh kehidupan
psikis manusia bukan lah hal yang baru,tetapi sudah ada sejak pertama kali Nabi Muhammad
SAW mengemban tugas kerasulannnya. Pada masa itu telah di temukan bahwa layanan
bimibingan dalam bentuk konseling merupakan kegiatan yang menonjol dan dominan.
Praktik –praktik nabi dalam menyelesaikan problema yang di hadapi para sahabat, misalnya
dapat di catat dalam suatu interaksi yang berlangsung antara konselor dan konseli,baik secara
kelompok maupun individual. Dengan demikian islam ketika itu di rasakan benar-benar
dikatakan sebagai kebutuhan hidup, dan peran nabi sebagai rujukan penyelesaian masalah
merupakan kunci keberhasialan aktualisasi ajaran islam, sehingga asas-asas yang di lakukan
nabi dalam melakukan pendekatan-pendekatan terhadap masalah yang di hadapi sangat
menentukan keberhasilan Nabi dalam membumikan ajaran islam.3
3 Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental (Bandung : Citapustaka Media Perintis,2011),hlm. 4.
Dengan demikian,bimbingan dibidang agama islam merupakan kegiatan dari dakwah
islamiyah,karena dakwah yang terarah ialah memberikan bimbingan kepada umat islam
untuk betul-betul mencapai dan melaksanakan keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat.
Jadi, karakteristik manusia yang menjadi tujuan bimbingan islami adalah manusia
yang mempunyai hubungan baik dengan AllahSWT sebagai hubungan vertical(hablum
minallah). Dan hubungan baik dengan manusia dan lingkungan sebagai
hubungan horizontal(hablum minannas).
Konseling merupakan pelayanan profesional yang memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda
dengan pelayanan bimbingan yang lain:
Konseling sebagai hubungan pribadi merupakan proses pertalian timbal balik antara seorang
konselor, yaitu individu yang memberikan pelayanan konseling dengan seorang konseli atau
kelompok konseli yaitu individu yang memproleh pelayanan konseling.
Kualitas proses hubungan pribadi ini sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek,yaitu:
a. Berparadigma pada wahyu dan keteladanan para Nabi, Rasul dan para ahli warisnya
b. Hukum konselor memberikan konseling kepada klien dan klien meminta bimbingan
kepada konselor adalah wajib dan sesuatu keharusan dan bahkan merupakan ibadah
c. Sistem konseling islam di mulai dari pengarahan kepada kesadaran nurani dan
membaca ayat – ayat al-qur’an, setelah itu baru melakukan proses terapi dengan
membersihkan dan mensucikan sebab – sebab terjadinya penyimpangan – penyimpangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syaiful Akhyar Lubis,Konseling Islam dan Kesehatan Mental (Bandung : Citapustaka Media
Perintis,2011),hlm. 4.