PENDAHULUAN
1
yang cantik atau pun bentuk yang buruk. Membentuk kepribadian seorang anak bisa
dilakukan sejak anak usia dini karena pada usia tersebut anak mengalami masa
pertumbuhan dan perkembangan secara pesat dan untuk mengembangkannya orang tua
harus memberikan stimulasi. Anak yang diberikan stimulasi memiliki kecerdasan lebih
tinggi 10-20 poin di bandingkan anak tidak terstimulasi ( Widodo, 2019, hlm. 10).
Dalam membentuk kepribadian dan karakter disiplin pada anak dapat distimulasi
dengan membuat aturan-aturan sederhana baik di rumah atau pun disekolah.
Dalam menstimulasi pertumbuhan, perkembangan, dan kepribadian anak dapat
dilakukan di lembaga PAUD, Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS
Pendidikan anak usia dini adalah “ upaya pembinaan ditujukan untuk anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya”. (Sujiono, 2013, hlm. 6).
Tetapi tetapi, pendidik pertama anak dan orang yang berinteraksi pertama kali dengan
anak di rumah adalah orang tua sehingga tugas utama untuk menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan anak adalah orang tua terutama dalam membentuk kepribadian dan
karakter anak. Dalam buku pendidikan karakter anak usia dini karakter ketaatan dan
karakter keramahan merupakan karakter yang tepat di terapkan pada anak usia dini.
(Charano, 2017, hlm. 40) Karakter ketaatan sama dengan disiplin karena pengertian
disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku (Susanto, 2017, hlm. 24).
Kita lihat dalam konteks islam, Dalam Al-quran Allah SWT memerintahkan
manusia untuk disiplin dengan menaati aturan yang telah ditetapkan Allah :
“ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan uril
amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka,
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rosul ( Sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu
dan lebih baik akibatnya”. (QS. An-Nisa : 59).
Maka dari itu, penting sekali kedisiplinan tertanam dalam setiap individu, dan
agar kedisiplinan tertanam dengan baik dapat dilakukan melalui proses pembiasaan hal
tersebut, sejalan dengan pendapat Rahman yaitu mengembangkan karakter disiplin
dilakukan melalui proses pembiasaan (Rahman , 2017, hlm. 78). Selain dengan
membiasakan anak untuk disiplin sehari-hari, orang tua juga harus konsisten dalam
2
menerapkannya, penuh kasih sayang, bisa menjadi teladan yang baik dan orang tua
mengetahui tahap perkembangan anak karena perlu kita ketahui tidak sedikit orang tua
tidak paham dengan tahap perkembangan anak sehingga anak di tuntut untuk
melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak wajar diusianya. Dalam menerapkan disiplin
orang tua harus bisa memberikan dosis yang tepat dan membedakan dalam
mendisiplinkan anak remaja dengan anak usia dini.
Setelah orang tua atau keluarga dirumah menerapkan disiplin pada anak-
anaknya alangkah baiknya orang tua melakukan evaluasi hasil kedisiplinan anak-anak
mereka. Orang tua murid TK AL-ABROR menerapkan disiplin pada anaknya dan
belum menilai kedisiplinan anak tersebut. kedisiplinan pada anak bermanfaat sebagai
bahan evaluasi orang tua untuk meningkatkan kedisplinan pada anaknya atau untuk
mengevaluasi pola asuh yang digunakan untuk mendisiplinkan anaknya, tetapi bukan
berarti hasil dari penilaian kedisiplinan anak digunakan sebagai ajang untuk
menyalahkan diri sendiri (orang tua) karena merasa gagal untuk mendisiplinkan anak
dan ajang untuk menuntut agar memiliki disiplin yang sempurna di usia yang sangat
kecil.
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan disiplin yaitu hubungan antara pola
interaksi orang tua-anak dengan kedisiplinan anak di sekolah dan hasilnya terdapat
hubungan yang signifikan antara interaksi orang tua dengan kedisiplinan anak. Barbara
dan Bjorklund (1990, hlm.1) bahwa disiplin yang paling efektif dipandang sebagai hasil
interaksi antara orang tua dan anak seraya waktu berlalu dan dikarenakan orang tua
murid TK AL-ABROR belum menilai kedisiplinan anaknya di rumah secara ideal
selaras dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui, menganalisis, dan
mendeskripsikan tingkat kedisiplinan anak usia 5-6 tahun di rumah. maka dari itu, judul
penelitian ini adalah “ Analisis Tingkat Kedisiplinan Anak Usia 5-6 Tahun”.
3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah “bagaimana tingkat kedisiplinan anak
usia 5-6 tahun di rumah?”
4
1.5.1 BAB I Pendahuluan
Bab ini merupakan bagian pembuka dari penulisan penelitian. Bab pendahuluan
berisi tentang latar belakang masalah terkait kedisiplinan anak usia dini, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian umum dan tujuan khusus penelitian, manfaat
penelitian baik secara teoritis maupun praktis, dan struktur organisasi skripsi
(sistematika penulisan).
1.5.2 BAB II Kajian Pustaka
Bab ini merupakan hasil kajian dari teori yang relevan dengan penelitian yang
akan diteliti. Teori yang dikaji dalam penelitian ini adalah pendidikan anak usia dini,
posisi keluarga dalam menerapkan kedisiplinan pada anak, kedisiplinan/disiplin anak
usia dini, unsur-unsur disiplin anak usia dini, jenis-jenis disiplin anak usia dini, faktor
yang mempengaruhi kedisiplinan, aspek/indikator kedisiplinan anak usia 5-6 tahun.
1.5.3 BAB III Metode Penelitian
Metode penelitian terdiri dari desain penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan metode deskriptif analitis. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 20
anak usia 5-6 tahun. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa TK Al-Abror
Kecamatan Mangkubumi dan sampelnya adalah siswa TK Al-abror yang berusia 5-6
tahun dan teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling (sampling
purvosive). Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner/angket kepada orang
tua murid terkait kedisiplinan anak di rumah, Instrumen yang digunakan di validasi ahli,
uji validitas dan reliabilitas menggunakan Spss.16. Prosedur penelitian dan analisis data.
1.5.4 BAB IV Temuan Penelitian dan Pembahasan
Bab ini adalah bagian yang memaparkan hasil temuan dari penelitian dan
memberikan pembahasan dari hasil analisis data. Temuan penelitian bisa dikatakan
sebagai pemaparan proses dan hasil temuan data berdasarkan teknik pada bab tiga yaitu
metode penelitian dan pembahasan adalah memaparkan secara deskripsi hasil dari
penelitian
5
dari hasil penelitian. Hasil penelitian ini juga bisa menjadi bahan informasi sehingga
dapat direkomendasikan untuk dibaca oleh bagi orang tua, guru, pemerintah ataupun
peneliti selanjutnya.