Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nissa

No.Bp : 19101157510107

Kelas : Psikologi C

Mata Kuliah : Psikologi Inteligensi

RESUME JURNAL

Jurnal I

1. Judul Jurnal
INTELIGENSI DAN KESIAPAN ANAK MASUK SEKOLAH DASAR
Volume : Vol 1, No 1 (2019)
Tahun Jurnal : 2019
Penulis : Lely Ika Mariyati
2. Latar Belakang
Terkait kesiapan anak masuk sekolah dasar, dua hal penting yang saling
memiliki keterkaitan dalam persiapan pendidikan anak di sekolah dasar, yakni
kematangan masuk sekolah (school maturity) dan kesiapan masuk sekolah
(school readiness). Kematangan meliputi pertumbuhan fisik sedangkan
kesiapan terkait kualitas/keterampilan individu yang disebabkan oleh
kematangan dan proses belajar.
Subyek penelitian ini adalah calon siswa sekolah dasar dan Madrasah
ibtidaiyah baik negeri maupun swasta di Jawa Timur dengan jumlah 295
calon siswa dengan teknik purposive sampling.
3. Tujuan
penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan menggambarkan hasil
hubungan antara variabel kesiapan masuk SD dengan Inteligensi anak.
4. Metodologi
Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif,
artinya dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesa dan
menggambarkan adanya hubungan antara inteligensi dengan kesiapan anak
masuk sekolah dasar. Penelitian kuantitatif diskriptif bermaksud untuk
memberikan hasil uji kebenaran sebuah teori atas karakter suatu veriabel
tersebut.
Hipotesa penelitian ini yaitu adanya hubungan antara usia dengan kesiapan
anak masuk Sekolah Dasar, adanya hubungan antara
inteligensi dengan kesiapan anak masuk Sekolah Dasar, serta tidak ada
hubungan antara jenis kelamin dengan kesiapan anak masuk Sekolah Dasar.
5. Hasil
hasil data nampak adanya peningkatan skor presentasi perbandingan
antara subyek yang memiliki kesiapan dengan yang belum memiliki kesiapan
berdasarkan skor IQ (persentil CPM). Artinya semakin tinggi skor IQ
(persentil CPM) semakin tinggi pula presentase kesiapannya. Atau sebaliknya
semakin rendah skor IQ (presentil CPM) semakin rendah presentase ke tidak
siapan siswa.
faktor inteligensi dalam kesiapan anak masuk sekolah dasar dapat dijelaskan
bahwa anak-anak yang memiliki inteligensi tinggi cenderung memiliki
perilaku inteligensi dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan sebuah
masalah.
6. Kesimpulan
Ada hubungan antara Inteligensi dengan kesiapan masuk sekolah dasar, Tes
Inteligensi dapat dipakai sebagai salah satu dasar asesmen penerimaan siswa
baru pada pendidikan formal Sekolah Dasar baik oleh para praktisi psikologi
maupun pengelola lembaga pendidikan Sekolah Dasar. Dan sebagai bahan
edukasi orangtua tentang kesiapan masuk sekolah dasar dalam mendampingi
buah hatinya ketika akan memasuki sekolah dasar.
7. Kelebihan penelitian
- Penjelasan hasil tes yang digunakan cukup jelas
8. Kekurangan penelitian
- Tidak begitu spesifik dalam penelitian sendiri lebih banyak ke hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang membahas hal yang sama.
Sumber : http://www.journal.uml.ac.id/TIT/article/view/67

Jurnal II

1. Judul Jurnal
KESIAPAN ANAK MASUK SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI
TINGKAT INTELIGENSI DAN JENIS KELAMIN
Volume : Vol 23, No. 1, April 2019
Tahun Jurnal : 2019
Penulis : Andia Kusuma Damayanti, Rachmawati
2. Latar belakang
pentingnya “kesiapan sekolah” sebagai dasar kemampuan untuk mengikuti
berbagai tuntutan kegiatan sekolah dan kurikulum sekolah dasar, maka telah
berkembang suatu instrumen untuk mengukur kesiapan sekolah yang diukur
melalui kematangan anak pada berbagai aspek perkembangan,mulai dari
kesiapan dari tingkat inteligensi sampai jenis kelamin
3. Tujuan
mengetahui perbedaan kesiapan anak masuk sekolah dasar ditinjau dari
tingkat inteligensi dan jenis kelamin. Dengan menguji hipotesa perbedaan
kesiapan anak masuk sekolah dasar ditinjau dari tingkat inteligensi dan jenis
kelamin.Subjek penelitian siswa TK Al– Jabbar dan TKIT Robbani di Malang
sejumlah 76 dengan metode purposive random sampling. Kesiapan bersekolah
menggunakan Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (NST), tingkat
inteligensi dengan tes kecerdasan yaitu WISC (Wechler Intelegence Scale for
Children) serta Jenis Kelamin diambil dari data siswa.
4. Metodologi
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode purposive random sampling yaitu sampel diambil dari subjek yang
sudah memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat populasi seperti murid murni bukan
dari murid pindahan dari sekolah lain yang sudah diketahui sebelumnya.
Serta kelas mereka masing-masing.
5. Hasil dan Kesimpulan
ada perbedaan rata-rata kesiapan anak masuk sekolah dasar ditinjau dari
tingkat kecerdasan dan jenis kelamin. dapat disimpulkan bahwa tingkat
kecerdasan dan jenis kelamin saling berinteraksi dalam membentuk kesiapan
anak masuk sekolah dasar.
6. Kelebihan jurnal
- sangat detail dalam penelitian tes inteligensi serta penelitian terhadap
pengaruh jenis kelamin dengan kesiapan masuk sekolah dasar pada anak
TK.
7. Kekurangan jurnal
-
Sumber :
http://psikovidya.wisnuwardhana.ac.id/index.php/psikovidya/article/view/130

Jurnal III

1. Judul Jurnal
The Association Between Duration of Breastfeeding and Adult Intelligence
Volume : JAMA. 2002;287(18):2365-2371. doi:10.1001/jama.287.18.2365
Tahun Jurnal : 2002
Penulis : Erik Lykke Mortensen, PhD; Kim Fleischer Michaelsen, MD, ScD;
Stephanie A. Sanders, PhD; et al
2. Tujuan
mengetahui hubungan antara lama menyusui bayi dan kecerdasan pada masa
dewasa muda.
3. Latar belakang
Asosiasi positif Desain, Pengaturan, dan Peserta Kerangka studi kohort
kelahiran longitudinal prospektif antara menyusui dan disalurkan dalam
sampel 973 pria dan wanita dan sampel 2.200 pria, semuanya kognitif dan
intellectual development pada anak usia dini dan menengah. Namun, studi
korelasi antara kecerdasan masa kanak-kanak dan orang dewasa menunjukkan
bahwa kecerdasan cukup tidak stabil selama dekade pertama kehidupan,
terutama pada anak usia dini, akibatnya ada kemungkinan bahwa anak-anak
yang diberi ASI eksklusif atau sebagian besar dapat mengejar ketertinggalan
dan pada akhirnya mencapai tingkat kecerdasan yang sama dengan anak-anak
yang disusui.
Beberapa penelitian telah meneliti hubungan antara menyusui dan
perkembangan intelektual pada anak yang lebih tua dan remaja. Satu studi
mengamati skor yang secara signifikan lebih tinggi pada anak-anak yang
diberi ASI pada usia 15 tahun pada tes kemampuan nonverbal, matematika,
dan kemampuan membaca dan penelitian lain menunjukkan hubungan positif
antara menyusui dan pencapaian sekolah menengah atas pada usia 18 tahun
Studi terakhir juga menunjukkan hubungan dosis-respons yang jelas
dua belas durasi menyusui dan skor pada tes kecerdasan (pada usia 8 dan 9
tahun) dan pada tes membaca dan matematika standar (pada usia 8, 10, 12,
dan 13 tahun). Studi-studi ini — dan kebanyakan studi lain yang menilai
kemampuan kognitif di masa kanak-kanak — memasukkan sejumlah faktor
demografis, keluarga, dan perinatal sebagai kovariat. Terlepas dari kenyataan
bahwa pengendalian faktor-faktor ini umumnya mengakibatkan penurunan
efek, asosiasi positif dari payudarapemberian makan dengan berbagai ukuran
pengenalan hubungan antara fungsi menyusui tetap signifikan dan pemberian
makan serta kecerdasan pada orang dewasa, dengan demikian tampak kokoh.
4. Metodologi Penelitian
1. metode pemberian makan dinilai secara kasar dalam 3 kategori (ASI, susu
botol, dan pemberian makanan kombinasi, dengan 658 bayi yang disusui dan
hanya 53 bayi yang diberi susu botol)
2. informasi keluarga, termasuk data tentang kelas pekerjaan ayah,
dikumpulkan secara retrospektif dari peserta yang lahir antara 1920 dan 1930
(yaitu, 60-70 tahun kemudian)
3. tidak ada usia rata-rata atau variasi usia pada saat pengujian kecerdasan
yang dilaporkan, tetapi tampaknya sebagian besar peserta berusia 60-an atau
70-an. Ini berarti bahwa hasil tersebut mungkin dipengaruhi oleh perbedaan
individu dalam penurunan fungsi kognitif atau penyakit neurologis terkait
usia, 8 sehingga melemahkan kemungkinan hubungan antara menyusui dan
kecerdasan orang dewasa.
5. Hasil
menunjukkan hubungan antara kovariat dan kategori menyusui. Lama
menyusui berhubungan positif dengan umur ibu, status sosial, pendidikan,
berat badan lahir, kelahiran panjang,dan terkait negative dengan tidak
signifikan untuk setiap WAIS IQ dan dengan status lain lain dan konsumsi
rokok. Selain itu, asosiasi signifikan lebih lanjut dengan kucing menyusui
egori diamati dalam sampel BPP untuk usia kehamilan, berat badan lipatan
selama kehamilan, dan komplikasi kehamilan.
6. Kesimpulan
Independen dari berbagai faktor perancu yang mungkin, hubungan positif
yang signifikan antara durasi menyusui dan kecerdasan diamati dalam 2
sampel independen dewasa muda, dinilai dengan 2 tes kecerdasan yang
berbeda. Hasil ini menunjukkan bahwa menyusui mungkin memiliki efek
positif jangka panjang pada perkembangan kognitif dan intelektual. Nutrisi
dalam ASI, faktor perilaku, danfaktor yang terkait dengan pilihan metode
menyusui semuanya dapat berkontribusi pada asosiasi positif.
7. Kelebihan jurnal
- Jurnal ini menyajikan berbagai percobaan untuk mendapatkan informasi
detail terkait hubungan antara lama menyusui bayi dan kecerdasan pada
masa dewasa muda.
8. Kekurangan
- Alamat email jurnal salah tidak berdasarkan alamat asli jurnal tersebut.
Sumber : https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/19490

Anda mungkin juga menyukai