Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA

DENGAN KEMAMPUAN LITERASI PADA ANAK PRASEKOLAH DI


BREBES
PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:
ROFIDAH QAULAN TSAQILA
NIM. P27229019148

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA JURUSAN TERAPI
WICARA
PRODI TERAPI WICARA DAN BAHASA PROGRAM SARJANA
TERAPAN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang sangat
perlu dijaga tidak hanya keselamatan dan Kesehatan secara jasmani,
tetapi secara rohani juga. Setiap orang tua mempunyai tanggung jawab
untuk mengasuh dan mendidik anak, agar anak tumbuh dengan baik
dan juga sehat. Kecerdasan interpersonal perlu dikembangkan sejak
dini. Orang tua berharap anak dapat berinteraksi secara baik dengan
orang lain dalam lingkup sosial yang berbeda-beda (Martin, 2016).
Menurut Harlock dalam Basyiroh (2017), perkembangan literasi
pada anak berhubungan erat dengan kemampuan berbahasa atau
berkomunikasi. Kemampuan literasi atau kemampuan berkomunikasi
pada anak anak mempengaruhi sosial,emosi dan perkembangan
kognitifnya
Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia 3-6 tahun
(Patmonodewo, dikutip dalam Nurmalitasi 2015). Usia 3-6 tahun anak
dapat diajari menulis, membaca, dan belajar mengetik. Usia
prasekolah merupakan kehidupan tahun-tahun awal yang kreatif dan
produktif bagi anak (Montessori dalam Noorlaila dalam Istudiyana,
2019).
Literasi itu sendiri secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu
literatus yang artinya ditandai dengan huruf, melek huruf atau
berpendidikan, sedangkan secara istilah literasi adalah sebuah
kemampuan membaca dan menulis (Basyiroh, 2017). Kemampuan
literasi awal adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan seorang
anak usia dini yang berkaitan dengan membaca dan menulis sebelum
menguasai kemampuan formal pada usia sekolah (Kolama & Sentana,
2020). Kemampuan literasi awal seharusnya diajarkan sedini mungkin
kepada anak, hal ini sangat penting sebagai bahan acuan untuk
memperkirakan kemampuan anak yang anak datang. Musthofa (2017).
Bagi orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang formal yang
tinggi akan dapat membantu kesulitan anak dalam belajar, sebaliknya
bagi orang tua yang tingkat pendidikannya rendah akan mengalami
kesulitan dalam membantu memecahkan kesulitan belajar pada anak.
Keadaan seperti ini akan berpengaruh terhadap pola di dalam
mendidik anak.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dan mengingatkan belum adanya
penelitian mengenai hubungan antar tingkat pendidikan orang tua
dengan literasi di Indonesia menjadi dasar penelitian untuk tertarik
memilih judul tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah
penelitian ini adalah “Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan kemampuan literasi pada anak prasekolah di Brebes’.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara tingkat pendidikan orang tua dengan literasi pada anak usia
prasekolah di Brebes.
2. Tujuan khusus
A. Untuk mengetahui tingkat pendidikan orang tua yang memiliki
anak usia prasekolah.
B. Untuk mengetahui kemampuan literasi awal pada anak prasekolah.
C. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan literasi pada anak usia prasekolah.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat pada perkembangan
ilmu pengetahuan tentang hubungan antara pola asuh orang tua
dengan kemampuan literasi pada anak.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang hubungan
pola asuh dengan kemampuan literasi anak.
b. Manfaat bagi Orang Tua
Untuk menambah wawasan orang tua tentang dampak dari pola
asuh literasi pada anak.
c. Manfaat bagi Universitas
Untuk menambah kepustakaan di jurusan Terapi Wicara.
d. Manfaat bagi Masyarakat Umum
Untuk memberikan informasi pentingnya literasi dini pada anak
prasekolah.

E. Keaslian Penelitian
1. Hasil Jurnal Penelitian Susan N, Amanda C, Johana Lowenstein,
EricTarr, Chistoper Holloman. (2012) dengan judul “Emergent Literacy
in kindergartners with coclear implants’. Pada Judul Penelitian ini
bertujuan untuk menguji literasi dan keterampilan yang mendasari
pemerolehan kemampuan keaksaraan, terutama kesadaran fonologis
pada anak TK yang menggunakan coclear implant. Hasilnya adalah
keterampilan bahasa lisan menjelaskan kemampuan literasi anak
dengan normal hearing. Kondisi anak dengan coclear implant di derajat
moderat. Tetapi anak dengan CI masih kalah dengan anak yang
memiliki kemampuan bimodal di bidang literasi. Persamaan dari
penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah salah
satu variabel penelitian adalah kemampuan literasi. Perbedaan dari
penelitian ini terletak pada sampel penelitian, dalam penelitian ini
sampel yang diambil adalah anak Tk yang telah melakukan implan
koklea, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan oleh penulis
sampel yang diambil berkisar usia 6-15 tahun.
2. Hasil Jurnal Penelitian Gunanti Setyaningsih, Amir Syamsyudin. (2019)
dengan judul “Pengembangan Media Big Book Untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Anak Usia 5-6 Tahun”. Pada Jurnal Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan media big book berdasarkan
lapangan, analisis kebutuhan, dan studi literatur di TK. Dan
mengangkat tentang keefektifan media big book terhadap kemampuan
membaca pada anak-anak usia prasekolah. Berdasarkan pengamatan uji
coba produk kepada anak terungkap bahwa proses pembelajaran literasi
dengan menggunakan media big book dapat memudahkan anak dalam
memahamimateriliterasi, menyenangkan, menarik, memotivasi anak
menjadikan anak lebih aktif dan antusias. Persamaan dengan penelitian
ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah, sama-sama
meneliti tentang kemampuan literasi anak usia prasekolah. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian penulis adalah tujuan penelitian penulis
untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan literasi pada anak usia prasekolah.
3. Iis Basyiroh (2017), dalam penelitian “Program Pengembangan
Literasi pada Anak Muda” mengungkapkan bahwa program
pengembangan literasi anak meliputi perencanaan program literasi,
literasi, proses pelaksanaan program, penggunaan materi pendidikan,
materi pembelajaran dan dukungan fisik untuk program. Guru
menghadapi hambatan, antara lain hambatan perencanaan dan
hambatan pelaksanaan. Namun, upaya juga dilakukan untuk mengatasi
kendala yang ada. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa
program pengembangan literasi di TK Negeri Centeh terlaksana
dengan baik, yaitu pembelajaran membaca dan menulis atau mengenal
huruf dan kata dengan bermain kartu, dengan bermain arisan, gilda,
bermain sedotan, bermain kubus, bermain rahasia kotak. , mengejar
huruf dan menempelkan huruf. . Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif pasca perlakuan. Instrumen penelitian adalah peneliti
mengumpulkan data sendiri melalui observasi, wawancara mendalam,
studi pustaka, dan triangulasi. Sumber data penelitian dipilih secara
sengaja. Data penelitian melalui observasi, wawancara dan studi
pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis tematik, yaitu
mencari tema-tema yang muncul dalam data penelitian. Adapun
perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian yang akan dilakukan
meliputi jenis penelitian yaitu kuantitatif, tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orangtua dengan
literasi pada anak usia prasekolah, instrumen penelitian penulis adalah
kuesioner.

Anda mungkin juga menyukai