Rita Kurnia
Prodi PG PAUD FKIP Universitas Riau
email: ritakurnia67@yahoo.com
ABSTRAK
Anak usia dini yang akan masuk ke sekolah dasar seharusnya memiliki keterampilan kesiapan
membaca untuk dapat anak memasuki suasana akademik tanpa ada banyak masalah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesiapan membaca anak usia dini berdasarkan jenis
kelamin. Objektif penelitian adalah: (i) mengenalpasti tahap perbendaharaan kata, diskriminasi
auditori, diskriminasi visual, dan membaca mekanis; (ii) mengenalpasti kesiapan membaca
anak usia dini berdasarkan jenis kelamin. Sampel penelitian terdiri dari 450 orang anak usia
dini berumur 5-6 tahun, yang dipilih secara rawak di Pekanbaru. Data dikumpul menggunakan
angket. Data kuantitatif telah dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensi
(Ujian t dan Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan
kesiapan membaca berdasarkan jenis kelamin. Ini artinya bahwa strategi yang tepat perlu
dilakukan untuk membuat masyarakat celik huruf yang tinggi, kemampuan untuk membaca
dengan fasih dalam bahasa serta anak usia dini termotivasi untuk membaca. Implikasi penelitian
termasuk meningkatkan latihan professional guru-guru PAUD dan SD untuk kemahiran membaca
serta pendidikan orang tua untuk menggalakkan kesiapan membaca di rumah.
terkait dengan membaca akan terpusat pada Guru boleh meningkatkan minat, ingin tahu,
anak-anak dan persekitarannya sebagaimana yang dan perasaan menyenangkan ketika pembelajaran
disarankan dalam pandangan behaviorisme. dicapai melalui strategi yang menarik. Guru juga
Penilaian sistematis tidak hanya dengan apa yang boleh menggunakan pendekatan yang tidak baik
diketahui anak-anak tapi apa yang dirasakannya. seperti mengancam akan memberikan nilai
Guru harus menyelidiki faktor fisik, kognitif, dan rendah, menggagalkan murid, untuk memotivasi
persekitaran yang mungkin mempengaruhi tingkah mereka belajar. Guru juga boleh mengubahsuai
laku anak-anak secara keseluruhan. Penekanan tujuan pembelajaran untuk memotivasi murid.
dilakukan pada seorang dan bukan semata-mata Contohnya, dalam mengajar di mana pemahaman
untuk kemahiran membaca anak-anak (Taylor kognitif ditekankan, guru harus boleh mengenalkan
1995). pembelajaran yang efektif dengan media dan
Apabila anak-anak menginternalisasi ciri-ciri aktiviti belajar.
dalam dialog tersebut, mereka boleh Anak-anak dengan pencapaian rendah
menggunakan bahwa yang telah mereka memerlukan guru untuk membimbing dalam
internalisasi untuk membimbing pemikiran dan bentuk peragaan masukan untuk menyokong
tindakan mereka untuk memperoleh kemahiran (supaya mereka menggabungkan tingkah laku).
baru (Berk & Harris 2003). Sekali kegagalan terjadi, Guru harus melibatkan anak-anak dengan cara
maka mulailah kegagalan-kegagalan lainnya. memberi motivasi dan boleh melakukan lebih
Kunci untuk menghadapi masalah tingkah laku untuk mempengaruhi persekitaran yang
adalah motivasi. Jika motivasi rendah, apapun dipelajarinya. Keunggulannya, penilaian kesiapan
alasannya, murid tidak terlalu berkeinginan membaca anak-anak harus diikuti dengan tepat
berusaha menolong dirinya sendiri. untuk menolong anak-anak dengan pencapaian
Persekitaran di mana anak-anak tinggal yang tidak memadai. Namun di Pekanbaru,
memiliki pengaruh terhadap tingkah laku, sifat, penilaian sistematis dan cekap atas kesiapan
konsep, sikap, minat, dan pencapaian membaca bagi anak usia dini masih harus
akademiknya. Bahagian sosial yang ditemui dalam diperkenalkan. Dalam kenyataannya di Pekanbaru,
bacaan berperan penting bagi sikap anak-anak penilaian anak usia dini atas pencapaian
mengembangkan bacaannya. Anak-anak yang bacaannnya pada dasarnya dilakukan oleh guru
diperkenalkan pada bacaan dalam bahagian PAUD yang bersangkutan. Secara umumnya,
ramah, hangat, dan menyenangkan akan penilaian guru boleh diterima, tetapi mungkin
menganggap membaca adalah kegiatan yang kurang jelas tujuan dan cekap. Kesiapan
ramah, hangat dan menyenangkan. membaca cekap dengan tujuan yang jelas penting
Interaksi sosial di rumah mempunyai peranan karena pendidikan anak usia dini berada dalam
penting dalam minat membaca yang boleh dipupuk pengawasan Kementerian Pendidikan dan
di samping pembentukan sifat. Anak-anak Budaya. Usaha yang dilakukan untuk mengangkat
memasuki sekolah dilengkapi dengan berbagai semua tahap pendidikan di Pekanbaru, harus
kesiapan kemahiran bagi mereka untuk memulai dimulai dari pendidikan anak usia dini.
pembelajaran formal. Sejumlah pengarang Usaha untuk memperbaiki pendidikan anak
menamakan kemahiran ini sebagai awal kemahiran usia dini jelas diperlihatkan dalam Undang-Undang
kenal huruf, yaitu anak-anak memiliki lebih banyak nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan
pengetahuan awal yang boleh dikembangkan Nasional. Dalam pasal 28, undang-undang
(Miller 2000). Namun, ada anak-anak yang tidak mengakui pendidikan anak usia dini sebagai
dilengkapi dengan kemahiran-kemahiran ini karena langkah awal untuk pendidikan dasar. Ini tindakan
latar belakang sosial yang tidak menunjang. yang patut dipuji karena sekolah dengan fasilitas
Interaksi sosial dalam kehidupan seorang lebih baik akan memberi anak-anak persekitaran
anak-anak dimulai dengan cinta dan perhatian dari yang baik untuk belajar didalamnya. Seperti yang
orang tuanya. Hubungan ini menolong untuk disebutkan sebelumnya, persekitaran pendidikan
menentukan bagaimana anak-anak menghargai merupakan faktor yang berperan terhadap
dirinya dan orang lain. Pengaruh kuat dari orang ketidakmahiran membaca. Jika masalah boleh
tua ini akan berlanjut selama masa pendidikan diatasi dari akarnya, dalam hal ini melalui usaha
anak-anak. Pengaruh ini boleh lebih kuat terhadap reformasi positif oleh pemerintah, akan
kerja akademi anak-anak dibandingkan dengan menghasilkan persekitaran membaca yang lebih
persekitaran sekolah (Wigfield & Asher 2002). menyenangkan bagi anak-anak, sesuai dengan
Penelitian menunjukkan pentingnya memiliki pandangan behaviorisme.
bahan bacaan terkait di rumah serta memiliki orang
tua yang terlibat dengan anak.
mengulangi suatu kata berulangkali. Mereka antara huruf bunyi awal perkataan. Ujian ini adalah
juga mendengarkan orang dewasa satu prosedur biasa untuk menguji kemahiran
menggunakan kata-kata baru yang menarik. hubungan antara bunyi dan huruf dan bentuk
Pengalaman yang dimiliki anak-anak pada diskriminasi auditori. anak-anak perlu
bahasa oral, lebih banyak kata-kata yang membulatkan atau beri ceklis huruf yang
bermaksud yang dipelajari. menyatakan bunyi awal pada gambar berkenaan.
2. Anak-anak mendengar pada saat orang Setiap nama gambar dalam ujian ini akan disebut
dewasa membacakan suatu cerita kepada oleh penguji demi menggalakkan kekeliruan yang
mereka. Disinilah anak-anak belajar maksud tidak diduga. Skor ujian ini akan direkamkan secara
kata. Orang dewasa harus membacakan dengan ujian 1.
dengan suara yang jelas terdengar (keras), Dalam ujian perkataan berirama ini anak-anak
menerangkan kata-kata yang tidak dipahami diperlukan untuk menyebutkan satu perkataan lain
oleh anak-anak. Percakapan mengenai isi yang mempunyai bunyi hujung yang sama dengan
kandungan dalam buku dapat membantu perkataan stimulus yang diberi oleh penguji. Anak-
anak-anak untuk belajar kata-kata yang baru kanak disuruh mendengar dengan teliti pada
dan konsep serta hubungkait sehingga mereka sebutan beberapa perkataan yang mempunyai
dapat menambah pengetahuan dan bunyi ujung yang sama (“udang”, “uang”). Setelah
pengalaman. itu, penguji menyuruh anak-anak menambah satu
3. Anak-anak membaca mengikut cara mereka perkataan lain yang mempunyai bunyi ujung yang
sendiri. Semakin kerap anak-anak membaca sama dengan perkataan yang disebut oleh penguji
sendiri, semakin banyak mendapat dan tadi. Oleh sebab, ujian ini bertujuan untuk menilai
mengetahui kata-kata baru serta maksud baru kesedaran rima (rhyming awareness), perkataan
yang mereka pelajari. yang tidak membawa diskriminasi auditori di mana
anak-anak diperlukan untuk memberikan respon
METODE PENELITIAN terhadap apa yang disebut oleh penguji.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian Ujian 3: Diskriminasi Visual
tinjauan. Tujuan utamanya adalah untuk meneliti Dalam ujian ini, anak-anak diminta mengenal
tahap kesiapan membaca anak usia dini untuk huruf, suku kata dan dapat membedakan
memasuki sekolah dasar berdasarkan jenis perkataan-perkataan. Contoh soal: Coba lihat pada
kelamin. huruf dalam kotak pertama (tunjuk kepada anak).
Huruf pertama ada pada kotaknya sendiri. Guru
1. Ujian Kemahiran Membaca akan gariskan huruf ini. Sekarang kamu pula
Ujian 1: Perbendaharaan Kata gariskan. Sekarang lihat betul-betul pada huruf
Dalam ujian ini, anak-anak diminta dalam kotak kecil. Pilih yang sama (berhenti
menamakan gambar-gambar mengenal objek, sebentar). Ya, ini hurufnya (peneliti tunjukkan).
gerak laku dan konsep (kata benda dan kata Sekarang guru akan gariskan huruf ini (peneliti
kerja). Contoh soal ceklis di bawah gambar kapal gariskan). Sekarang kamu pula gariskan. (peneliti
terbang. Kapal terbang. Ya. Ini dia. Kapal terbang. menyimak kerja murid). Kita telah menggariskan
Sekarang ceklis. huruf dalam kotak panjang yang sama huruf
Ujian 2: Diskriminasi Auditori dengan kotak kecil untuk menunjukkan yang
Ujian piawai ini berbentuk gabungan kedua-duanya serupa.
kemahiran auditori, visual dan hubungan bunyi- Ujian 4: Bacaan Mekanis (54 item)
huruf. Ujian ini, anak-anak diminta mengenal huruf Dalam ujian ini, anak-anak diminta
dan menghubungkannya dengan bunyi huruf itu. menamakan enam huruf (6 item), membaca dua
Anak-anak perlu mengenal huruf yang disebut, suku kata (4 item), membaca empat suku kata (4
mengenal huruf awal berdasarkan bunyi awal item), membaca enam suku kata (4 item),
perkataan yang didengar dan mengenal bunyi akhir membaca enam suku kata (4 item), membaca
perkataan (rima akhir) yang didengar. Contoh soal: tiga suku kata (4 item), membaca empat suku
Lihat gambar kotak pertama botol. Sekarang ceklis kata (4 item), membaca lima suku kata (4 item),
pada gambar botol. Lihat pada huruf di sebelah membaca enam suku kata (4 item), membaca
botol. b, s, i. Yang mana satu bunyi awal (first enam suku kata (4 item), membaca empat suku
sound) botol. b, s, i. Ya. b. Ceklis pada huruf b. b kata (4 item), membaca tujuh suku kata (4 item),
adalah bunyi awal dari botol. Perkataan yang tidak membaca 6 ayat mudah (20 item), dan membaca
membawa maksud boleh diterima dalam bahagian soal pemahaman (5 item). Sebelas ayat mudah
ini sebab tujuan bahagian ini adalah untuk yang disusun berdasarkan buku-buku teks
meninjau kefahaman anak-anak tentang hubungan prasekolah tempatan telah digunakan dalam ujian
ini. anak-anak digalak membaca setiap kalimat telah dijalankan untuk melihat kesan perbedaan
tersebut. nilai min ujian perbendaharaan kata, diskriminasi
Data yang digunakan adalah bentuk data auditori, diskriminasi visual, membaca mekanis
statistik deskriptif dan data statistik inferensi. dan tahap kesiapan membaca secara keseluruhan
Analisis deskriptif digunakan untuk berdasarkan jenis kelamin. Analisis Varians satu
mendapatkan informasi dalam bentuk data arah (Anova) adalah Analisis Varians yang
persentase, min, skor min dan sisihan piawai. digunakan jika penelitian melibatkan
Kekerapan dan persentase digunakan untuk pembolehubah bersandar tak bersandar lebih dari
membentangkan profil responden seperti jenis satu kelompok. Anova digunakan untuk
kelamin. Sedangkan pembentangan hasil mengesankan perbedaan perbendaharaan kata,
kesiapan membaca dari segi perbendaraan kata, diskriminasi auditori, diskriminasi visual, membaca
diskriminasi auditori, diskriminasi visual dan mekanis.
bacaan mekanis. Dapatan akan ditunjukkan
menggunakan tahap, nilai min dan sisihan piawai. PEMBAHASAN
Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan Hasil Ujian t untuk perbendaharaan kata,
analisis inferensi. Analisis inferensi yang digunakan diskriminasi auditori, diskriminasi visual, membaca
dalam penelitian ini ialah Ujian-t dan analisis mekanis, dan tahap kesiapan membaca anak usia
Varians satu arah (Anova). Ujian-t tidak bersandar dini berdasarkan jenis kelamin
Jenis
Aspek Kelamin N Min SP Nilai t Sig. P
Perbendaharaan Kata Laki-laki 194 9.10 1.26 .285 .775
Perempuan 256 9.06 1.33
Diskriminasi Auditori Laki-laki 194 9.16 1.20 .008 .994
Perempuan 256 8.16 1.17
Diskriminasi Visual Laki-laki 194 9.08 1.70 .553 .581
Perempuan 256 8.10 1.77
Membaca Mekanis Laki-laki 194 49.10 5.62 -.745 .457
Perempuan 256 50.36 4.94
Tahap Kesiapan Membaca Laki-laki 194 77.35 9.24 -.289 .773
Perempuan 256 77.58 8.60
*Signifikan pada aras p<.05
anak laki-laki (min=49.10, SP=5.62) dan anak memberi gambaran bahawa perbedaan-perbedaan
perempuan (min=50.36, SP=4.94). Hasil analisis perkembangan bahasa antara jenis kelamin
ini menunjukkan bahwa tahap membaca mekanis ternyata pada peringkat awal lagi, walau
dalam kalangan anak perempuan sama tinggi bagaimanapun ahli psikologi masih sangsi
dengan anak laki-laki. terhadap hasil-hasil penelitian awal, ini karena
penelitian tersebut menggunakan ukuran-ukuran
Perbedaan Kesiapan Membaca Anak Usia kasar dan sampel yang kecil, Juriah Long (1993).
Dini Berdasarkan Jenis Kelamin Hasil penelitian ini dapat mendukung hasil-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hasil penelitian yang dijalankan tersebut. Bukti
terdapat perbedaan yang signifikan antara anak daripada penelitian ini adalah sebaliknya, yaitu min
laki-laki dan perempuan kesiapan membaca anak skor anak laki-laki dan anak perempuan dalam
usia dini. Nilai yang diperolehi adalah (P = .773, kesemua ujian didapati sama tinggi. Walau
p<0.05 dan t = .289). Nilai min skor untuk laki-laki bagaimanapun, persamaan min skor di antara
adalah 77.35 manakala nilai min skor perempuan kedua-dua kelompok anak usia dini konsisten dan
adalah 77.58. Nilai min skor laki-laki dan bermakna dari segi statistik. Juriah Long (1993),
perempuan sama tinggi, hal ini disebabkan oleh memberi pendapat yang lebih tegas tentang
sifat yang sama anak laki-laki dan anak perempuan kebolehan berbahasa anak laki-laki dan anak
berani, kreatif, dapat berkosentrasi terhadap perempuan. Beliau berpendapat bahwa penelitian-
pelajaran. Pada zaman eraglobalisasi sekarang penelitian yang dijalankan terhadap kebolehan
ini anak laki-laki dan anak perempuan secara berbahasa anak usia dini pada peringkat 3-11 tahun
umum sama-sama lebih aktif dalam menunjukkan prestasi kedua-dua kelompok anak
berkomunikasi verbal, selain itu juga anak laki- usia dini dalam kebolehan berbahasa adalah
laki dan anak perempuan lebih cepat mula sama.
bercakap-cakap, cepat membentuk kalimat Menurut Rohaty Majzub (1999), setiap anak
sederhana yang panjang dan memiliki usia dini dilahirkan berbeda dari segi perwatakan
perbendaharaan kata yang banyak (McDevitt & dan keadaan ini berterusan sehingga anak usia
Omrod, 2004). Pada zaman sekarang anak usia dini tersebut mencapai kedewasaan. Malah
dini memasuki sekolah, laki-laki dan perempuan menurut Piaget, adalah amat sukar bagi anak usia
menunjukkan pencapaian yang sama terhadap dini yang belum bersedia atau berada pada tahap
kemampuan verbal. yang lebih rendah melakukan dan memahami
Dalam penelitian anak perempuan sama sesuatu yang dia belum lagi bersedia. Hasil
tinggi dalam kesiapan membaca dengan anak laki- penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
laki (Angenent dan de Man 1989; Janus & Duku yang signifikan antara anak laki-laki dan anak
2007; Méndez, Mihalas & Hardesty 2006). perempuan dalam kesiapan membaca.
Beberapa penjelasan telah ditawarkan untuk
menjelaskan jurang gender dalam kesiapan SIMPULAN
membaca. Satu lagi kemungkinan bahwa anak Anak usia dini yang mempunyai tahap
perempuan kebolehan sosial sama daripada anak kesiapan membaca yang tinggi akan melangkah
laki-laki dalam sosial (Block 1983), dan orang tua dengan mudah ke Sekolah Dasar karena sudah
dan guru-guru mempunyai harapan yang sama bersedia dalam berbagai aspek kesiapan membaca
tinggi dalam kesuksesan di sekolah (Wood, yang dapat membantu mereka mengikuti
Kaplan, dan McLoyd 2007 ). Walau pembelajaran formal. Penelitian yang dijalankan
bagaimanapun, kepercayaan yang berkaitan ini amat bertepatan dengan usaha pemerintah yang
dengan gender berbeda di antara berbagai budaya, begitu komited menyediakan ekuiti dalam
dan ia adalah tidak jelas sejauh mana perbedaan- pendidikan untuk memastikan setiap rakyatnya
perbedaan gender dalam kesiapan membaca akan mempunyai peluang yang sama rata dalam
diperluaskan kepada kelompok kebudayaan pendidikan.
dengan kepercayaan yang berbeda berkaitan Kepada guru dan orang tua bersama-sama
dengan jenis kelamin. harus membantu kesiapan anak usia dini untuk
Penulisan tentang perkembangan bahasa sekolah, kurangnya kesiapan sering dirasakan
anak usia dini sering melaporkan kelebihan anak anak usia dini, sebagai kekurangan dan kerugian
perempuan dalam kebolehan berbahasa jika karena ini menimbulkan kekurangan apa yang
dibandingkan dengan anak laki-laki. Ini selaras diperlukan supaya sukses di sekolah. Kesulitan-
dengan kenyataan-kenyataan. Malahan penelitian- kesulitan yang dihadapi oleh anak harusnya dibagi
penelitian tentang perkembangan anak usia dini dengan menggunakan pendekatan holistik.
yang dijalankan pada tahun 1920-an dan 1930-an Menanggapi persoalan kesiapan membaca, tidak
adil meletakkan bukti utama dari kesiapan anak- kemahiran membaca akan disesuaikan seperti
anak dengan pengalaman dan ketidakadilan yang bagian-bagian pada macam-macam gambar untuk
melekat pada masyarakat. Dalam memajukan membentuk anak usia dini menjadi murid yang
kesipaan membaca, atau dengan kata lain, percaya diri dan pandai. Berdasarkan hakikat-
membuat anak “siap” untuk sekolah, ada dua hakikat yang telah dinyatakan, satu pendekatan
konsep yang perlu untuk diterapkan: (1) perlu diambil untuk mengenalpasti kekuatan dan
menunjukkan keadilan dalam pengalaman hidup kelemahan kesiapan membaca anak usia dini agar
anak usia dini, sehingga setiap anak memiliki strategi yang bersesuaian dapat diambil bagi
akses dan kesempatan untuk berhasil; dan (2) mengatasi kelemahan dalam aspek-aspek tertentu
mengenali dan mendukung perbedaan individu kesiapan membaca. Ini seterusnya dapat memberi
dalam perkembangan anak usia dini. keyakinan kepada anak usia dini sebelum
Sebagai anak usia dini perlu dipelihara dalam melangkah ke Sekolah Dasar.
segala aspek, tidak hanya aspek membaca
berorientasi akademis. Guru dan orang tua DAFTAR PUSTAKA
seharusnya menyadari perbedaan individu dalam Armbruster, B. B et al., 2001. Put reading first :
perkembangan dan pembelajaran diantara anak- The research building blocks for teaching
anak yang ada di bawah pengawasan mereka. children to read, Kindergarten through Grade
Perbedaan individu yang luas itu normal dan 3. Published by Partnership for reading.
diharapkan. Pengalaman pribadi keluarga dan latar Berk, L.E. & Harris, S. 2003. Vygotsky. Dlm.
belakang budaya juga berbeda. Berdasarkan Nadel, L. (pnyt.). Encyclopedia of cognitive
penelitian Piaget dan Vygotsky, prinsip teori science. London: Macmillan.
perkembangan seorang anak menyarankan, Down R. (2002). From Reading Readiness to
pembelajaran terbaik kanak-kanak adalah bila Emergent Literacy, Reading Rockets. 2002.
keperluan fizik ditemukan dan mereka merasa Duncan, G.J., Dowsett, C.J. & Claessens, A. 2007.
aman dan terjaga secara psikologis. Kemauan dan School readiness and later achievement.
keinginankanak-anak mendukung pembelajaran, Developmental Psychology 43(6):1428-1446.
aktifitas yang berdasarkan pada ketertarikan anak- Kementerian Pendidikan Indonesia. (2003). Sistem
anak memberikan motivasi untuk belajar, ini Pendidikan Nasional. Kurikulum
membantu perkembangan kecintaan terhadap Prasekolah 2004.
belajar, keingintahuan, perhatian, dan pedoman diri. Kurikulum Taman Kanak-Kanak/Raidatul Atfal
Guru harus melibatkan orang tua untuk 2004. Direktorat jenderal pendidikan non
memperkaya bidang psikologis dan lingkungan formal dan informal, Kementerian Pendidikan
dalam mempengaruhi pembelajaran baik anak- Nasional, 2004
anak mereka, khususnya dalam membaca, Othman Md. Johan & Yeo Kee Jiar. (2002).
membantu mereka memiliki akses untuk pelatihan Developing reading readiness test in Bahasa
dan dukungan yang mereka perlukan, guru juga Melayu for kindergarten children. International
harus memberikan perhatian lebih dalam Conference on Education for All. Proceedings
menggabungkan strategi-strategi ke dalam praktik of ICEFA 2002. 2: 101-117. Universiti
pembelajaran di kelas. Strategi pada ujian Kebangsaan Malaysia : Fakulti Pendidikan.
membaca harus diperkirakan untuk memperkaya Rita Kurnia. (2013). Kesediaan Membaca Kanak-
kesiapan membaca anak usia dini yang berada Kanak Prasekolah di Pekanbaru –
pada resiko kegagalan akademis. Akhirnya, Riau:Disertasi. Universiti Kebangsaan
seluruh lambang difokuskan dengan tujuan ujian Malaysia.