Abstract
Early literacy skill of preschool children is very important for children achievement and needs
to be stimulated efectively. Parent, especially mother, is a significant person for preschool
children. Therefore, how mother stimulate their preschool children to develop early literacy
skill still unclear. This study aimed to understand and describe the way of early literacy
development at home in family context. Data was collected by interview and observation to
obtain information about the way mother stimulated children interest and skill of early literacy.
The informan were six mothers who had 4-6 years old preschool children. Content analyzed
showed that early literacy stimulation had been done using story books and multimedia
technology such as televition and computer. Mother were involved in early literacy activities,
however the mother-child interaction were much more directive rather than facilitative.
Literacy activities tent to be formal instruction and learning process so that children less
interest and became unmotivated. Children had less chance to actively explore and manipulate
objects in constructing their knowledge and understanding. Mother did not apply constructivist
theory yet. Recommendation for solving the problem and further study is discussed.
172
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189
173
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189
174
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189
terfokus pada anak dan yang terfokus pada meningkatkan kemampuan memahami
lingkungan. Tipe pertama menjadikan anak bacaan. (Dieterich, Assel, Swank, Smith, &
sebagai target sehingga bersifat pengajaran Landry, 2006).
langsung pada anak, seperti a) mengajak Dalam menjelaskan bagaimana proses
anak membaca buku, b) bercakap-cakap, pengembangan literasi awal anak prasekolah
mendongeng, permainan yang merangsang digunakan kerangka teoretis yang mengacu
perkembangan bahasa, c) pengajaran pada pandekatan konstruktivis
langsung pengetahuan alfabet, cara menulis (constructivist) yang dewasa ini diikuti oleh
huruf atau kata, d) aktivitas pengayaan, sebagian besar peneliti dan ahli pendidikan
seperti mengajak anak ke luar rumah untuk prasekolah. Menurut Barbarin and Aikens
mengunjungi musium, pameran buku, (2009) teori Piaget dan Vygotsky merupakan
pertunjukan musik dll. Tipe kedua teori utama yang mendasari teori
menciptakan lingkungan rumah atau sekolah konstruktivis, yang memandang bahwa teori
yang mendukung perkembangan dan Piaget dan Vygotsky memiliki perbedaan
pembelajaran kemampuan, motivasi, dan dalam memandang perkembangan tetapi
keterlibatan anak dalam literasi dasar. tidak berlawanan. Menurut Santrock (2011)
Penelitian beberapa dekade Piaget menyatakan bahwa anak prasekolah
menunjukkan bahwa anak memperoleh bertindak dalam lingkungannya dan
manfaat dari dukungan dan kebiasaan membangun intelektualitas melalui
orangtua terhadap pendidikan anak. pengalaman dan pengamatan (cognitive
Keterlibatan orangtua dalam bentuk aktivitas constructivist). Vygotsky menyatakan bahwa
terbukti lebih penting untuk menolong anak perkembangan anak dirangsang oleh
mencapai keberhasilan sekolah daripada perantara melalui interaksi sosial dengan
struktur keluarga seperti status ekonomi, orang dewasa atau orang yang memiliki
pendidikan orangtua, ukuran keluarga, umur kompetensi lebih tinggi (social
anak dan suku. Hal ini mengingat keluarga constructivist). Dewasa ini, belajar lebih
mengkompensasikan kekurangan secara banyak dijelaskan dengan perspektf
ekonomi dengan memperkuat dalam hal konstruktivis karena lebih memfokuskan
sikap dan energi untuk memberikan pada pembelajar, lebih berbicara bagaimana
dukungan dan pemantauan terhadap pengetahuan itu dibangun daripada diperoleh.
pendidikan anak (Banks, 2004).
Kebiasaan orangtua memberikan 1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget.
metalingual utterances (ungkapan dalam Menurut Bjorklund (Bjorklund, 2011),
percakapan yang mengarahkan anak untuk Piaget memberi sumbangan besar dalam
memperhatikan bahasa itu sendiri) psikologi perkembangan karena mengubah
berkontribusi dalam perkembangan bahasa cara pandang terhadap anak. Anak yang dulu
anak lebih meningkat dan minat anak dipandang pasif dan dibentuk oleh
terhadap membaca menjadi lebih tinggi, lingkungan menjadi dipandang sebagai anak
untuk kemudian mendukungnya untuk yang aktif yang memiliki peran utama dalam
menguasai kemampuan membaca (Deckner, perkembangan pemikirannya. Cara pandang
Adamson, & Bakeman, 2006). Penelitian lain ini dikenal dengan nama konstruktivis,
menunjukkan bahwa orangtua yang namun mengingat teori Piaget lebih
memberikan verbal scaffolding (bertanya, menekankan pada proses kognitif, maka
mengarahkan, mendemonstrasikan sesuatu disebut juga konstruktivis kognitif.
untuk mengembangkan konsep objek, orang, Menurut Crain (2000), teori Piaget
aktivitas dan fungsi) terhadap anaknya dapat memandang anak sebagai individu yang
meningkatkan kemampuan bahasa, terus-menerus melakukan eksplorasi,
selanjutnya kemampuan bahasa ini memanipulasi, dan berusaha untuk
minginkatkan kemampuan decoding, dan memahami lingkungannya. Dalam proses ini
kemudian kemampuan decoding anak aktif membangun struktur baru yang
175
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189
176
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189
Metode pengumpulan data yang diperolah hasil analisis isi di atas, kemudian
digunakan adalah wawancara dan observasi. dilakukan pembahasan berdasarkan tinjauan
Wawancara dilakukan untuk menggali literatur. Adapun pembahasan ini
informasi mengenai bagaimana proses mengevaluasi proses pengembangan minat
pengembangan minat dan kemampuan dan kemampuan literasi yang telah dilakukan
literasi, kendala yang dihadapi dan cara informan penelitian dengan teori
mengatasinya. Observasi digunakan untuk konstruktivis.
memperoleh data tentang situasi dan kualitas Pengembangan minat literasi awal anak
interaksi pengembangan minat dan prasekolah di rumah dilakukan ibu dengan
kemampuan literasi anak. menyediakan fasilitas berupa buku cerita
Analisis yang digunakan dalam bergambar, majalah anak, multimedia seperti
penelitian ini adalah analisis isi (content komputer, laptop, ipad, CD edukatif. mainan
analysis). Data yang diperoleh dari hasil puzzle, dan gambar huruf-huruf, Bentuk
wawancara dan observasi dinarasikan secara kegiatan literasi yang dilakukan ibu dengan
deskriptif dan selanjutnya dilakukan anaknya adalah membacakan buku cerita,
pengkodean secara tematik. mengajak anak ke toko buku untuk memberi
Informan penelitian ini berjumlah kesempatan anak memilih buku yang
enam orang ibu dengan kriteria memiliki disukainya, bermain sambil belajar
anak prasekolah usia 4-6 tahun, dan huruf/tulisan, dan dilakukan juga kegiatan
berdomisili di kota Surakarta. Selain itu mengajarkan anak membaca dengan buku
keenam ibu ini terpilih sebagai informan latihan membaca, mengoreksi kesalahan anak
setelah melalui penyaringan melalui angket saat membaca, dan mendikte.
terbuka bahwa mereka mengisi waktu luang Informan dalam penelitian ini sudah
dengan kegiatan literasi bersama anak. Ibu di mengembangkan literasi awal anak
pilih sebagai informan utama penelitian prasekolah dengan menyediakan fasilitas
karena ternyata ibu lebih berperan dalam media buku dan teknologi multimedia yang
perkembangan literasi anak prasekolah bermanfaat untuk memfokuskan konsentrasi
dibandingkan ayah. Selain itu, anak anak dalam mengikuti aktivitas literasi.
prasekolah lebih dekat dengan ibu Walaupun demikian aktivitas literasi anak
dibandingkan anggota keluarga yang lain. prasekolah yang dilakukan masih lebih
menempatkan anak sebagai subjek yang pasif
4. HASIL DAN PEMBAHASAN menerima informasi. Ibu juga lebih
Data penelitian diperoleh dari informan menempatkan anak sebagai subjek belajar
dengan karakteristik seperti pada tabel 1. yang pasif dan ditentukan oleh arahan
ibunya. Anak belum diberi kesempatan untuk
Tabel 1. Karakteristik informan berperan aktif memanipulasi, eksplorasi dan
memahami pengetahuan literasi awal. Hal ini
No Nama Usia Pend Profesi kurang sesuai dengan teori konstruktifis
1 YW 35 S1 Staf BUMN kognitif dari Piaget yang menyatakan bahwa
2 RAS 41 S1 IRT
anak memiliki rasa ingin tahu yang
3 FY 37 S1 Karyawan
4 EZF 43 S1 IRT mendorongnya untuk aktif mencari tahu dan
5 MHS 35 S2 IRT membangun pemahamannya. Aktifitas
6 R 37 S1 Pedagang literasi yang dipilih informan lebih bersifat
mentransfer informasi sehingga pengetahuan
Analisis isi terhadap data naratif diperoleh anak bukan dibangun anak.
deskriptif menunjukkan hasil dalam empat Ibu rumah tangga, memiliki waktu
kategori yaitu tentang fasilitas yang menemani anak lebih banyak sehingga lebih
digunakan dalam aktivitas literasi, bentuk terlibat dalam aktivitas literasi anak di
keterlibatan ibu, kesulitan yang dihadapi, dan rumah. Sedangkan ibu bekerja memiliki
cara ibu mengatasi kesulitannya. Setelah waktu menemani anak yang lebih sedikit
177
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189
178
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189
berminat terhadap aktivitas literasi. Ibu harus abilities on later decoding and
kreatif menciptakan situasi bermain dan reading comprehension skills.
meningkatkan kualitas interaksi dalam Journal of School Psychology, 43,
aktivitas literasi. 481-494.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Green, S. D., Peterson, R., & Lewis, J. R.
dapat direkomendasikan pengembangan (2006) Language and literacy
keterampilan ibu sebagai fasilitator untuk promotion in early childhood
meningkatkan kualitas aktivitas literasi. settings: A survey of center-based
Fasilitator yang menyalurkan rasa ingin tahu practices. Early Childhood Research
anaknya untuk melakukan eksplorasi literasi and Practice, 8, 27-47.
di lingkungan sekitarnya sehingga mampu Mullis, I., Martin, M., Kennedy, A., & Foy,
membangun pemahamannya sendiri. P. (2007) Progress in international
Untuk penelitian selanjutnya reading literacy study. Pirls 2006
direkomendasikan dilakukan observasi dan report. In: Lynch School of
analisis mendalam terkait kualitas Education, Boston College, Chestnut
percakapan ibu dan anak, terutama Hill, MA: TIMMS & PIRLS
bagaimana ibu memberikan metalingual International Study Centre.
utterance dan scaffolding. International Association for the
Evaluation of Educational
6. REFERENSI Achievement (IEA).
Barbarin, O. A., & Aikens, N. (2009) Mullis, R. L., Mullis, A. K., Cornille, T. A.,
Supporting parental practices in the Ritchson, A. D., & Sullender, M.
language and literacy development (2004) Early literacy outcomes and
of young children. Handbook of parent involvement. Tallahassee, FL:
child development and early Florida State University.
education: Research to practice, Reese, E., Sparks, A., & Leyva, D. (2010) A
378-398. review of parent interventions for
Berns, R. M. (2012) Child, family, school, preschool children’s language and
community: Socialization and emergent literacy. Journal of Early
support: Wadsworth Publishing Childhood Literacy, 10, 97-117.
Company. Sénéchal, M., & LeFevre, J.-A. (2002)
Bjorklund, D. F. (2011) Children's thinking: Parental Involvement in the
Cognitive development and Development of Children’s Reading
individual differences: Wadsworth Skill: A Five-Year Longitudinal
Publishing Company. Study. Child Development, 73, 445-
Byrnes, J. P., & Wasik, B. A. (2009) 460.
Language and literacy development: Slavin, R. E., & Davis, N. (2006)
What educators need to know: Educational psychology: Theory and
Guilford Press. practice.
Deckner, D. F., Adamson, L. B., & Weigel, D. J., Martin, S. S., & Bennett, K. K.
Bakeman, R. (2006) Child and (2010) pathways to literacy:
maternal contributions to shared connections between family assets
reading: Effects on language and and preschool children’s emergent
literacy development. Journal of literacy skills. Journal of Early
applied developmental psychology, Childhood Research, 8, 5-22.
27, 31-41. Whitehurst, G. J., & Lonigan, C. J. (1998)
Dieterich, S. E., Assel, M. A., Swank, P., Child development and emergent
Smith, K. E., & Landry, S. H. (2006) literacy. Child Development, 69,
The impact of early maternal verbal 848-872.
scaffolding and child language
179