Anda di halaman 1dari 10

JURNAL IDEGURU Vol.2, No.

1 Mei 2017

UPAYA PENINGKATAN MINAT BACA DAN KEMAMPUAN


MEMBACA AWAL ANAK MELALUI MEDIA
KARTU HURUF DAN KARTU KATA

Oleh: Sugiyati
Guru TK PKK Putragiri Giripurwo Girimulyo

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Minat baca dan
Kemampuan Berbahasa Anak Melalui media Kartu Huruf dan Kartu kata di TK PKK
Putragiri Semester I Tahun Ajaran 2016/2017. Populasi Penelitian Tindakan Kelas adalah
Siswa Kelompok B pada TK PKK Putragiri Semester I Tahun ajaran 2016/2017 .yang
berjumlah 25 anak.Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal
5 sd 8 september 2016. dengan Tema Lingkunganku dan Sub tema Keluargaku.dengan alat
peraga Kartu huruf, kartu kata, Buku cerita, LKS, Majalah siswa, gambar dsb. Setelah satu
siklus dilaksanakan refleksi untuk merencanakan siklus II yang dilaksanakan dengan tema
Binatang dan Sub tema Binatang di sekitar tempat tinggalku (Binatang ternak, Binatang
kesayangan). Adapun alat peraga yang digunakan adalah gambar, buku cerita, majalah, LKS,
ditambah dengan Praktek langsung melihat binatang yang ada disekitar kita secara langsung
Dari hasil pembahasan diketahui bahwa Minat baca dan Kemampuan Membaca awal
anak dapat ditingkatkan melalui media kartu huruf dan kartu kata pada anak TK PKK
Putragiri Semester I tahun ajaran 2016/2017, dan juga alat peraga yang digunakan dapat
menambah pemahaman anak sehingga anak lebih mengerti dan memahamai permainan yang
menggunakan media kartu huruf dan kartu kata serta lebih menarik perhatian anak.

Kata kunci: Minat baca anak, Kemampuan membaca awal, Media kartu huruf dan
kartu kata

Pendahuluan merupakan tujuan utama di TK dan


Dalam rangka menghadapi era dilakukan melalui kegiatan “bermain”
globalisasi program pendidikan harus dengan menggunakan media yang benar
mampu memberikan bekal kepada peserta dan menarik diharapkan pelajaran
didik untuk memiliki daya saing yang membaca akan lebih efektif dan
tinggi dan tangguh sehingga dapat menyenangkan anak.
menyesuaikan perubahan-perubahan yang Minat baca anak mulai terlihat
terjadi di berbagai bidang kehidupan menonjol saat usia 5-7 tahun, yaitu ketika
masyarakat dan penguasaan terhadap anak memasuki pendidikan TK pada
berbagai ketrampilan terutama membaca kelompok B. Pada usia tersebut anak
dan menulis. Ini mengacu dan sesuai mulai sering bertanya dan mencontoh
dengan Surat Edaran Direktorat Jendral huruf serta angka, belajar menulis
Pendidikan Dasar dan Menengah misalnya namanya sendiri, nama ayah dan
Pendidikan Nasional Nomor ibunya. Serta mencontoh huruf yang
6205/C/DS/1999 bahwa ketrampilan ditempel di dalam kelas. Misalnya; bu-ku,
membaca, menulis dan berhitung bukan me-ja, a-pel, dsb.

- 33 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

Dalam mengembangkan minat baca diikuti dengan perasaan senang dan dari
bagi anak TK yang perlu dipikirkan adalah situ diperoleh kepuasan. Suatu minat dapat
media peraga yang digunakan, sebab bila diekspresikan melalui suatu pernyataan
terjadi kesalahan peraga yang terjadi yang menunjukkan bahwa seorang siswa
bukanlah pencapaian prestasi melainkan lebih menunjukkan / menyukai satu hal
suatu bentuk penekanan yang akan dari pada hal yang lain. Dapat juga
berdampak pada pembentukan. Anggapan dimanifestasikan melalui partisipasinya
bahwa belajar membaca adalah sesuatu dalam suatu aktivitas. Siswa yang
yang sulit dan menakutkan bagi anak mempunyai minat pada obyek tertentu
dengan demikian minat baca anak cenderung untuk memberi perhatian yang
bukannya semakin meningkat tapi lebih besar terhadap objek tersebut.
sebaliknya semakin menurun. Minat besar pengaruhnya terhadap
Minat baca merupakan suatu belajar, karena bila bahan pelajaran yang
keinginan yang tumbuh dalam diri dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
seseorang (anak didik Taman Kanak- siswa tidak akan belajar dengan sebaik –
kanak) atas dasar niat untuk memahami baiknya, karena tidak ada daya tarik
dan menambah khasanah keilmuan dalam baginya. Siswa enggan / ogah – ogahan
menunjang proses pembelajaran baik untuk belajar, dan tidak memperoleh
dalam lingkup bidang formal maupun kepuasan dari pelajaran tersebut. Bahan
nonformal. Minat adalah kecenderungan pelajaran yang menarik minat siswa, akan
yang tetap untuk memperhatikan dan lebih mudah dipelajari dan disimpan.
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan Pembenihan tradisi membaca mutlak perlu
yang diminati tersebut diperhatikan terus dilakukan sedini mungkin, sebelum
menerus yang disertai dengan rasa senang. masalah-masalah dan kesulitan
Rasa senang dan rasa ketertarikan pada menanamkan tradisi membaca yang
kegiatan tersebut tanpa ada yang dihadapi makin parah sejalan dengan
menyuruh. Rumusan masalah dalam makin bertambahnya umur anak. Anak-
penelitian ini yaitu bagaimana upaya anak harus diajari sejak sangat dini melalui
peningkatan Minat baca dan Kemampuan proses mengkondisikan secara halus untuk
Berbahasa Anak Melalui media Kartu akrab dan menjadi terbiasa senang
Huruf dan Kartu kata di TK PKK Putragiri membaca. Minat bersifat pribadi
Semester I Tahun Ajaran 2016/2017. (individual). Artinya, setiap orang
memiliki minat yang bisa saja berbeda
Minat Baca dengan minat orang lain. Minat berkaitan
Menurut Yohanes (2010) erat dengan motivasi seseorang, sesuatu
(Jarmuka.wordpress.com) dalam yang dipelajari, serta dapat berubah-ubah
kehidupan sehari-hari, minat sering tergantung pada kebutuhan, pengalaman,
disamakan dengan perhatian, tetapi dan mode yang sedang trend, bukan
sebenarnya antara minat dan perhatian bawaan sejak lahir. Faktor yang
mempunyai pengertian yang berbeda. mempengaruhi munculnya minat
Perhatian itu sifatnya sementara (tidak seseorang tergantung pada kebutuhan
dalam waktu lama) dan belum tentu diikuti fisik, sosial, emosi, dan pengalaman.
rasa senang. Sedangkan minat selalu Minat diawali oleh perasaaan senang dan

- 34 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

sikap positif. Terdapat tiga karakteristik aktivitas bermain sederhana yang


minat, yaitu sebagai berikut: memberikan arah dan bimbingan agar
a. Minat menimbulkan sikap positif dari berbagai potensi yang tampak akan
suatu objek. tumbuh dan berkembang secara optimal.
b. Minat adalah sesuatu yang Terkait dengan kemampuan
menyenangkan dan timbul dari suatu membaca bagi anak sangat penting
objek. menurut Mary Leonhardt dalam Nurbiana
c. Minat mengandung unsur penghargaan, Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yarmi, Nany
mengakibatkan suatu keinginan, dan Kusniaty (2013: 5.4) menyatakan
kegairahan untuk mendapat sesuatu pendapatnya bahwa ada beberapa alasan
yang diinginkan. (Pengertian minat mengapa kita perlu menumbuhkan cinta
menurut para ahli: 2014) membaca pada anak usia dini. Alasan-
alasan tersebut antara lain:
Kemampuan membaca awal 1. Anak yang senang membaca akan
Kemampuan membaca anak usia membaca dengan baik, sebagian besar
dini muncul ditandai dengan berbagai waktunya digunakan untuk membaca.
gejala seperti seperti senang bertanya dan 2. Anak-anak yang gemar membaca akan
memberikan informasi tentang berbagai memiliki kebahasaan yang lebih tinggi.
hal, bicara sendiri dengan atau tanpa alat, Mereka akan berbicara, menulis dan
mencoret-coret tembok, buku. Gejala ini memahami gagasan-gagasan rumit
merupakan pertanda munculnya secara lebih baik.
kepermukaan berbagai jenis potensi 3. Membaca akan memberikan wawasan
tersembunyi (hidden potency) menjadi yang lebih luas dalam segala hal dan
potensi yang tampak (actual potency. membuat belajar lebih mudah.
Kondisi tersebut menunjukkan berfungsi 4. Kegemaran membaca akan
dan berkembangnya sel saraf pada otak. memberikan beragam perspektif /
Para ahli saraf meyakini bahwa jika gejala- pandangan kepada anak.
gejala munculnya potensi tidak diberikan 5. Membaca dapat membantu anak-anak
rangsangan untuk berkembang ke arah untuk memiliki rasa kasih sayang.
yang positif maka potensi-potensi tadi 6. Anak-anak yang gemar membaca akan
akan kembali menjadi potensi tersembunyi dihadapkan pada kemungkinan dan
dan lambat laun fungsinya akan berkurang kesempatan.
hingga sel saraf menjadi mati, seperti yang 7. Anak-anak yang gemar membaca akan
tertulis pada buku Permainan Membaca mampu mengembangkan pola berfikir
dan Menulis di Taman Kanak-kanak kreatif.
(Depdiknas. 2010:6-8) Membaca bagi anak bertujuan untuk
Untuk memberikan rangsangan mendapatkan informasi, yaitu informasi
positif terhadap munculnya berbagai tentang fakta dan kejadian sehari-hari
potensi keberbahasaan anak maka sampai informasi tingkat tinggi tentang
permainan dan berbagai alatnya teori-teori serta penemuan dan temuan
memegang peranan penting. Lingkungan ilmiah canggih. Tujuan ini mungkn
(termasuk di dalamnya orang tua dan guru) berkaitan dengan keinginan pembaca
seharusnya mencipatakan berbagai untuk mengembangkan diri.

- 35 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

Membaca permulaan di TK ini tercetak (printed materials), komputer dan


hanya merupakan pengenalan bunyi-bunyi instruktur. Contoh media tersebut bisa
yang bervariasi. Pengenalan membaca dipertimbangkan sebagai media
diutamakan pemberian pelajaran tulis pembelajaran jika membawa pesan-pesan
cetak dan pada akhir tahun pelajaran dalam rangka mencapai tujuan
mereka akan dikenalkan juga tulisan pembelajaran. Hubungan antara media
tegak. (Sjamsuar Mochtar, 2007:247-258). dengan pesan (messages) dan metode
Selanjutnya menurut Sjamsuar Mochtar (methods) dalam proses pembelajaran
huruf cetak dikenalkan kepada anak TK dapat digambarkan oleh Heinich, dkk
dimulai dari menempel-nempelkan kertas- Pendapat Gagne (1970) dalam Metode
kertas yang dituliskan nama-nama benda- Pengembangan Bahasa (2013:10.2) adalah
benda yang ada di ruangan kelas, seperti berbagai jenis komponen dalam
pada meja, kursi, jendela bagian dalam, lingkungan anak didik yang dapat
papan tulis dan yang lainnya. memotivasi anak didik untuk belajar.
Bahasa merupakan alat menyatakan Sedangkan Briggs (1970) mengemukakan
pikiran dan perasaan kepada orang lain media adalah segala alat fisik yang dapat
yang sekaligus juga berfungsi untuk menyajikan pesan serta merangsang anak
memahami pikiran dan perasaan orang didik untuk belajar.
lain. Mengingat besar peranan Media peraga pada dasarnya
pengembangan bahasa bagi kehidupan merupakan wahana dari pesan yang oleh
anak, maka perlu dikembangkan pada sumber pesan (guru) ingin diteruskan
anak didik sejak usia Taman Kanak-kanak. kepada penerima pesan (anak didik).
Kegiatan yang disajikan berorientasi pada Pentingnya media di antaranya bahwa
kemampuan yang diharapkan dicapai dan informasiseseorang yang diperoleh
tema-tema yang akan dibahas. melalui indra penglihatan, pendengaran
(Depdiknas.2010:1-2). dengan demikian penggunaan media
Keinginan dari dalam diri seseorang sangat penting karena membantu lebih
yang dilandasi kesadaran akan pentingnya cepat pemahaman seseorang terhadap
informasi atau pengalaman merupakan suatu obyek. Media juga memiliki nilai
modal dasar untuk gemar membaca. dan manfaat yang sangat besar dalam
mengoptimalkan proses belajar anak TK
Media sehingga media pembelajaran ini harus
Menurut Heinich, Molenda dan dijadikan bagian integral dengan
Russell dalam Badru Zaman, Asep Hery komponen-komponen pembelajaran.
Hermawan, Cucu Elliyawati (2012: 4.4- Penggunaan media pembelajaran
4.10) media merupakan saluran mampu menberikan kontribusi yang
komunikasi. Media berasal dari bahsa sangat besar terhadap tercapainya
Latin dan merupakan bentuk jamak dari kemampuan belajar anak TK yang
kata medium yang secara harafiah berarti diharapkan. Terdapat beberapa hal yang
perantara. yaitu perantara sumber pesan perlu diperhatikan dalam pemanfaatan
(a.source) dengan penerima pesan(a media pembelajaran di TK di antaranya
receiver). Mereka mencontohkan media adalah sebagai berikut:
ini dengan film, TV, diaegram, bahan

- 36 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

1. Penggunaan media pembelajaran bukan sangkar atau persegi panjang. Buatan


merupakan fungsi tambahan, tetapi sendiri atau produk pabrik sama
memiliki fungsi tersendiri sebagai manfaatnya. Kartu akan lebih menarik jika
sarana bantu untuk mewujudkan situasi diberi warna-warna kesukaan anak-anak.
pembelajaran yang lebih efektif. Kartu huruf berwarna merupakan alat
2. Media pembelajaran merupakan bagian peraga praktis dan menarik bagi kalangan
integral dari keseluruhan proses anak-anak khususnya anak berkesulitan
pembelajaran. Hal ini mengandung membaca yang sangat membutuhkan
pengertian bahwa media pembelajaran rangsangan untuk memicu kemampuan
sebagai salah satu komponen yang belajarnya khususnya kemampuan
tidak berdiri sendiri, tetapi saling membaca permulaan.
berhubungan dengan komponen Anak yang mengalami kesulitan
lainnya dalam rangka menciptakan membaca mempunyai kemampuan
situasi belajar yang diharapkan. membaca yang rendah sehingga prestasi
3. Media pembelajaran dalam belajar semua bidang akan rendah,
penggunaannya harus relevan dengan pembelajaran dengan menggunakan alat
tujuan dan isi pembelajaran. Hal ini peraga kartu huruf dan kartu kata berwarna
mengandung makna bahwa diharapkan kemampuan membaca siswa
penggunaan media dalam pembelajaran yang berkesulitan membaca akan
harus selalu melihat kepada tujuan atau meningkat sehingga prestasi belajar semua
kemampuan yang akan dikuasai anak bidang pengembangan akan meningkat
dan bahan ajar. terutama bidang pengembangan bahasa.
4. Media pembelajaran berfungsi guru dapat menggunakan strategi
mempercepat proses belajar. Hal ini permainan membaca misalnya cocokkan
mengandung arti bahwa dengan media kartu itu, ucapkan kata itu, temukan kata
pembelajaran anak dapat menangkap itu, kontes ucapan, temukan kalimat itu,
tujuan lebih mudah dan lebih cepat. baca, berbuat dan sebagainya.
5. Media pembelajaran berfungsi untuk Dengan latihan melafalkan kartu-
meningkatkan kualitas proses kartu huruf dan kata yang telah disusun
pembelajaran. Pada umumnya hasil akan melatih siswa mengucapkan bunyi-
belajar anak dengan menggunakan bunyi bahasa (vocal, konsonan, dialog dan
media pembelajaran lebih tahan lama cluster) sesuai dengan daerah
mengendap dalam pikiran anak akulturasinya. Salah satu alat yang dapat
sehingga kualitas pembelajaran dipakai adalah kartu huruf dan kartu kata
memiliki nilai yang tinggi. berwarna. Perbedaan warna dimaksud
6. Media pembelajaran meletakkan dasar- untuk membedakan huruf satu dengan
dasar yang konkret untuk berfikir. Oleh huruf yang lain. Kartu huruf dan kartu kata
karena itu dapat mengurangi terjadinya berwarna termasuk dalam golongan kartu
verbalisme berseri (Flash Card). Kartu tersebut
digunakan sebagai media dalam
Kartu Huruf dan Kartu Kata permainan menemukan kata. Anak Taman
Kartu huruf dan kartu kata terbuat Kanak-kanak diajak bermain dengan
dari kertas tipis yang bisa berbentuk bujur menyusun huruf-huruf menjadi sebuah

- 37 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

kata yang berdasarkan teka-teki atau soal- bawah pohon sambil bermain kartu
soal yang dibuat oleh guru, serta anak huruf dan kartu kata. Udara segar dan
menyusun kartu kata menjadi sebuah pemandangan luas membuat anak lebih
kalimat sederhana yang mudah dipahami. termotivasi untuk senang membaca.

Meningkatkan Minat Baca Anak Usia Metode Penelitian


Dini Penelitian Tindakan Kelas ini
Anak-anak, tidak akan tertarik atau dilaksanakan di TK PKK Putragiri
berminat untuk membaca kecuali dengan menggunakan metode bermain sambil
memberikan media peraga yang belajar, belajar seraya bermain yang
menggugah minat baca untuk direncanakan dengan penelitian tindakan
meningkatkan minat baca anak. Berikut ini kelas. Setiap siklus dilaksanakan dengan
adalah beberapa langkah untuk menyelesaikan 1 (satu) lingkup
meningkatkan minat baca anak yang perkembangan selama 4 (empat) kali
tercantum di bawah ini: pertemuan. Siklus I direncanakan
1. Mengadakan lomba antar anak-anak, dilaksanakan pada bulan September 2016
Kompetisi pada anak TK merupakan dan siklus II direncanakan pada bulan
hal yang disenangi apabila sebelumnya Oktober 2016. Setiap siklus dilaksanakan
sudah ada penjelasan. Hal yang bisa dengan langkah-langkah perencanaan,
dilakukan guru adalah menata acak pelaksanaan tindakan, pengamatan
kartu di atas meja atau lantai kemudian (observasi) dan refleksi.
memberikan intruksi dan anak Aspek-aspek yang diamati pada
berlomba mengambil kartu huruf atau proses pembelajaran antara lain meliputi
kartu kata sesuai dengan perintah guru. kesesuaian antara apa yang dirancang
Hasilnya cukup efektif merangsang dalam RPPH dengan pelaksanaannya
anak berkompetisi secara sehat. kemudian mengamati perubahan yang
2. Memberikan hadiah, anak yang terkait dengan minat baca anak dengan
berhasil menemukan kartu huruf atau menggunakan media kartu huruf dan kartu
kartu kata diberi hadiah atau kata dengan. Pengamatan keaktifan anak
penghargaan. Hadiah berupa motivasi menggunakan alat penilaian; Percakapan
(acungan jempol, tepuk tangan, dan observasi
ciumam, belaian dan sebagainya) atau Keaktifan siswa dan proses
berupa barang. Hendaknya barang yang pembelajaran kemudian dianalisa secara
diberikan sifatnya murah tetapi deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil
bermanfaat bagi anak, seperti pencil, analisa ini penulis dan kolaborator
buku, penghapus dan lainnya. melakukan refleksi diri untuk menentukan
3. Menciptakan suasana kegiatan yang keberhasilan penelitian dan merencanakan
nyaman. Pemanfaatan lingkungan tindakan berikutnya.
sekitar sangat bagus untuk mendukung
minat anak bealajar. Kegiatan Hasil Penelitian dan Pembahasan
dilaksanakan tidak harus di dalam Pembahasan Siklus I
kelas, anak-anak bisa diajak keluar Pada sajian data siklus satu ini,
dengan menggelar tikar duduk di penulis akan menyajikan perencanaan,

- 38 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

pelaksanaan, observasi dan refleksi yang pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai


penulis lakukan ketika melakukan dengan Skenario dan RPPH yang dibuat,
pembelajaran. maka penulis meminta kolaborator untuk
Persiapan pelaksanaan tersebut melakukan pengamatan terhadap proses
meliputi: Membuat rancangan kegiatan belajar Mengajar yang penulis
Pembelajaran, Skenario pembelajaran, lakukan. Selanjutnya penulis juga dibantu
RPPM, RPPH, lembar kerja siswa sesuai oleh kolabolator melakukan pengamatan
kemampuan dasar dan pembentukan terhadap pemahaman peserta didik tentang
perilaku yang dikembangkan, Membuat peningkatan minat baca anak dan
bahan ajar/alat peraga, test beserta skor, pengamatan terhadap pemahaman peserta
instrumen pemantau pembelajaran / didik tentang kelancaran membaca dan
penilaian, Menyiapkan bahan dan media keaktifan dalam bermain kartu huruf dan
yang diperlukan dalam pelaksanaan kartu kata dengan menggunakan
pembelajaran, Membuat refleksi Kegiatan. instrumen observasi yang telah
Setelah semua perencanaan sudah dipersiapkan sebelum pelaksanaan
disiapkan maka selanjutnya penulis pembelajaran. Berdasarkan hasil
melaksanakan pembelajaran sesuai pengamatan yang telah penulis lakukan
dengan skenario yang telah dibuat yang setelah selesai pelaksanaan pembelajaran
mengacu pada RPPH yang telah dibuat diperoleh data sebagai berikut.
dalam perencanaan dan setelah satu Dari pelaksanaan kegiatan
Kemampuan Dasar selesai maka penulis Penelitian siklus I berlangsung, situasinya
akan melanjutkan penilaian terhadap tenang, aman dan terkendali,
indikator yang ada di dalam RPPH. menyenangkan karena anak duduk di
Kegiatan observasi pada dasarnya lantai lalu guru mengajak anak untuk
merupakan kegiatan pengumpulan bermain kartu huruf dan kartu kata untuk
data.kegiatan observasi ini dilakukan belajar membaca memakai kartu tersebut
bersamaan pada tahap pelaksanaan dan anak bermain dengan penuh semangat,
pembelajaran .untuk mengetahui apakah sebagai gambaran kita sajikan tabel sbb:

Tabel 1. Hasil Belajar siklus I


Jumlah Hasil pengamatan
Siklus anak Lancar membaca Aktif bermain kartu
* ** *** **** * ** *** ****
I 25 1 11 11 2 1 9 9 6

Prosentase 4% 44 % 44 % 8% 04% 36 % 36 % 24 %

Tabel 2. Hasil Observasi Untuk Lancar Membaca


No Kategori Siklus I
1 Sangat Lancar 2
2 Lancar 11
3 Belum lancar 11
4 Tidak lancar 1
Jumlah 25

- 39 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Belajar Untuk Aktif bermain kartu


No Kategori Siklus I
1 Sangat Aktif 6
2 Aktif 9
3 Kurang Aktif 9
4 Tidak aktif 1
Jumlah 25

Dari pelaksanaan penelitian pada dengan skenario yang telah dibuat yang
siklus pertama ini kami merasa mengacu pada RPPH yang telah dibuat
keberhasilan yang kurang optimal terbukti dalam perencanaan dan setelah satu
masih ada: Seorang (1) anak yang belum Kemampuan Dasar selesai maka penulis
bisa membaca (4%), ada 11 anak belum akan melanjutkan penilaian terhadap
lancar dalam membaca (44%), anak yang indikator yang ada didalam RPPH.
sudah lancar dalam membaca ada 11 anak Kegiatan observasi dilakukan
(44) dan ada 2 anak yang sangat lancar bersamaan pada tahap pelaksanaan
membaca (8%) Seorang (1) anak yang pembelajaran. Untuk mengetahui apakah
belum aktif bermain kartu (4%), ada 9 pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai
anak belum aktif dalam bermain kartu dengan Skenario dan RPPH yang dibuat,
(36%), ada 9 anakyang aktif bermain kartu maka penulis meminta kolaborator untuk
(36%) dan ada 6 anak yang sangat aktif melakukan pengamatan terhadap proses
dalam bermain kartu (24%). kegiatan belajar Mengajar yang penulis
lakukan. Selanjutnya penulis juga dibantu
Pembahasan Siklus 2 oleh kolabolator melakukan pengamatan
Pada sajian data siklus kedua ini, terhadap pemahaman peserta didik tentang
penulis akan menyajikan perencanaan, peningkatan minat baca anak dan
pelaksanaan, observasi dan refleksi yang pengamatan terhadap pemahaman peserta
penulis lakukan ketika melakukan didik tentang kelancaran membaca dan
pembelajaran. Persiapan pelaksanaan keaktifan dalam bermain kartu huruf
tersebut meliputi: Membuat rancangan dengan menggunakan instrumen observasi
Pembelajaran, Membuat Skenario yang telah dipersiapkan sebelum
pembelajaran, Membuat RPPM, Membuat pelaksanaan pembelajaran.
RPPH, Membuat lembar kerja siswa Dari pelaksanaan siklus 2, situasinya
sesuai kemampuan dasar dan tenang, aman dan terkendali,
pembentukan perilaku yang menyenangkan karena anak duduk di
dikembangkan, Membuat bahan ajar/alat lantai lalu guru mengajak anak untuk
peraga, Membuat test beserta skor, bermain kartu huruf dan kartu kata untuk
Membuat instrumen pemantau belajar membaca memakai kartu tersebut
pembelajaran / penilaian, Menyiapkan dan anak bermain dengan penuh
bahan dan media dalam pembelajaran, dan semangat. Dari pelaksanaan penelitian
membuat refleksi Kegiatan. pada siklus kedua ini kami merasa
Setelah semua perencanaan sudah keberhasilan yang sudah mendekati hasil
disiapkan maka selanjutnya penulis yang memuaskan, adapun hasilnya dapat
melaksanakan pembelajaran sesuai dilihat di tabel berikut:

- 40 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

Tabel 4. Hasil Belajar siklus 2


Jumlah Hasil pengamatan
Siklus anak Lancar membaca Aktif bermain kartu
* ** *** **** * ** *** ****
2 25 6 9 10 8 9 8

Prosentase 0% 24 % 36 % 40 % 0% 32 % 36 % 24 %

Tabel 5. Hasil Observasi Untuk Lancar Membaca


No Kategori Siklus 2
1 Sangat Lancar 10
2 Lancar 9
3 Belum lancar 6
4 Tidak lancar 0
Jumlah 25

Tabel 6. Hasil Observasi Untuk Aktif bermain kartu


No Kategori Siklus 2
1 Sangat Aktif 8
2 Aktif 9
3 Kurang Aktif 8
4 Tidak aktif 0
Jumlah 25

Pada penelitian ke dua ini sudah ada huruf: Tidak ada (0) anak yang belum aktif
peningkatan. Dalam lancar membaca: 0 bermain kartu (0%), ada 8 anak belum
(tidak ada) anak yang tidak lancar aktif dalam bermain kartu (32%), ada 9
membaca (0%) ,ada 6 anak belum lancar anak yang aktif bermain kartu (36%) dan
dalam membaca, (24%) anak yang sudah ada 8 anak yang sangat aktif dalam
lancar dalam membaca ada 9 anak (36%) bermain kartu (32%). Kemudian kami
dan ada 10 anak yang sangat lancar adakan rekapan antara siklus I dan siklus
membaca (40%). Dalam Aktif bermain 2. Adapun hasil rekapan sebagai berikut :

Tabel 7. Rekap Hasil Belajar secara keseluruhan


Hasil pengamatan
Siklus Jumlah Lancar membaca Aktif bermain kartu
Anak * ** *** **** * ** *** ****
Siklus 1 25 1 11 11 2 1 9 9 6

Prosentase 4% 44 % 44 % 8% 4% 36 % 36 % 24 %
Siklus 2 25 6 9 10 8 9 8

Prosentase 0% 24 % 36 % 40 % 0% 32 % 36 % 24%

- 41 -
JURNAL IDEGURU Vol.2, No.1 Mei 2017

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Belajar Untuk Lancar Membaca


No Kategori Siklus I Siklus 2
1 Sangat Lancar 2 10
2 Lancar 11 9
3 Belum lancar 11 6
4 Tidak lancar 1 0
Jumlah 25 25

Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Belajar Untuk Aktif bermain kartu


No Kategori Siklus I Siklus 2
1 Sangat Aktif 6 8
2 Aktif 9 9
3 Kurang Aktif 9 8
4 Tidak aktif 1 0
Jumlah 25 25

Simpulan Daftar Pustaka


Minat baca seseorang bisa tumbuh
karena faktor intrinsik dan ekstrinsik. Departemen Pendidikan Nasional. (2010)
Permainan Membaca dan Menulis
Motivasi dalam diri merupakan modal
yang sangat penting untuk gemar di Taman Kanak-kanak. Jakarta.
membaca, sedangkan faktor dari luar bisa Depdiknas
berupa dukungan dari orang lain, media Yohanes. (2010). Pentingnya Minat
yang menarik, dan tempat yang nyaman. Belajar.
Pada dasarnya kemampuan jarmuka.wordpress.com/2010/04/18.
membaca anak Taman Kanak-kanak Diunduh tanggal 07-12-2016 jam
mempunyai arti penting baik di 15.50 wib.
lingkungan masyarakat maupun Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti
lingkungan perkembangan anak-anak itu Yarmi, Nany Kusniaty (2013).
sendiri. Perkembangan membaca perlu Metode Pengembangan Bahasa.
mendapat perhatian sungguh-sungguh Jakarta. Pusat Penerbitan
supaya tradisi gemar membaca bagi anak- Universitas Terbuka.
anak akan terbawa sampai akhir dewasa. Badru Zaman, Asep Hery Hernawan,
Promosi gemar membaca Cucu Elliyawati. (2012). Media dan
Sumber Belajar TK. Jakarta. Pusat
disampaikan setiap hari dengan media
Penerbitan Universitas Terbuka.
yang menarik sehingga kegiatan membaca
bukan lagi hal yang menakutkan bagi Sjamsuar Mochtar. (2007). Orientasi
anak, tetapi menjadi kebiasaan yang harus Kurikulum Taman Kanak-Kanak
dilakukan anak-anak tanpa merasa Yang Disempurnakan. Jakarta. PT.
tertekan. Sehingga perpustakaan di Taman Intan
kanak-kanak ramai dikunjungi anak didik, Depdikbud. (2010). Metodik Khusus
dengan kegiatan yang biasa dilakukan Pengembangan Kemampuan
yaitu melihat-lihat gambar yang beraneka Berbahasa Di Taman Kanak-
warna dan membaca tulisan yang Kanak. Jakarta. Depdikbud.
tercantum dalam buku.
- 42 -

Anda mungkin juga menyukai