Anda di halaman 1dari 4

EFEKTIVITAS PERMAINAN CELEMEK KARTU BERGAMBAR UNTUK

MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK KELOMPOK B

TK MAWAR INDAH BANDA ACEH

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “Golden Age” atau masa emas. Masa
ini merupakan masa dasar pertama dalam mengembangkan berbaga kegiatan dalam rangka
pengembangan potensi anak sejak usai dini. Pendidikan anak usia dini memegang peran yang
sangat penting dalam perkembangan anak merupakan pondasi dsar dalam kepribadian anak.
Anak yang usia 5-6 tahun memiliki masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat. Pada
masa ini seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara
cepat.
Pendidikan diselenggarakan sejak usia dini, yang bertujuan untuk megembangkan
seluruh aspek perkembangan yang dimiliki anak, sebagamana dijelaskan dalam UU Sisdiknas
No 20 Tahun 2003 Bab 1 butir 14 mengemukakan bahwa : Pendidikan anak usia dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir ampai dengan usia 6 tahun
yang dilakukan melalui pemeberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan bahasa agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Beichler dan Snowman (Dwi Yuliati, 2010 : 7), anak usia dini adalah anak yang berusia
3-6 tahun. sedangkan hakikat anak usia dini (Augusta, 2012) adalah individu yang unik dimana
ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial-
emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui
oleh anak usia dini adalah anak yang berusia 3-6 tahun. Pendidikan yang diberikan kepada anak
usia dini sangatlah penting, karena pada masa inimasa-masa yang rentan paa tahap awal
perkembangan.
Salah satu hal yang harus dikembangkan pada anak usia dini adalah minat membaca.
Karena dengan membaca kita dapat mempelajari banyak hal, seperti sesuatu hal yang kita tidak
tau menjadi tau. Membaca merupakan kegiatan penting dalam kehidupan, meningat semua
aspek di dalam kehidupan selalu melibatkan kegiatan membaca di dalamnya. untuk
menumbuhkan kembali minat membaca, harus dimulai dari lingkungan seseorang sejak usia
dini. Akan tetapi salah satu hal yang menjadi kendala, misalnya seperti kebiasaan membaca
yang telah menjadi budaya di masyarakat. Maka oleh sebab itu, peran keluarga sangat penting
dalam hal membangun minta baca anak sejak usia dini, agar anka terbiasa untuk membaca
hingga dewasa nanti.
Menurut Bernice Cullinan dan Bord Bagert dalam bukunya Helping Your Child to Read
(dalam Meity H. Idris dan Izul Ramdani, 2014: 4), anak yang membaca bersama orangtuanya
ternyata cenderung memiliki intelegensi, kemampuan membaca, penguasaan bahasa dan
keterampilan berkomunikasi denga baik dibandingkan mereka yang kurang memperoleh
bimbingan orangtua. Oleh karena itu perlu sekali bimbingan orang tua untuk mendidik
anaknya. sekolah hanyalah sebatas institusi formal yang mendukung anak-anak menjadi lebih
terarah dan kondusif dalam menuntut ilmu. Jika orangtua ingin anak nya memiliki minta baca
maka orang tua harus membiasakan dirinya untuk memiliki minat dalam membaca. Karena
bagaimanapun keteladanan adalah contoh terbaik bagi anak.
Orang tua yang tidak memiliki minat membaca pada umunya juga tidak akan tertarik ntuk
menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Menumbhkan minat baca sejak dini merupakan
hal yang positif dan mempunyai banyak manfaat. Manfaat tersebut antara lain dapat
menanamkan kebiasaan membaca karena buku adalah gudang ilmu pengetahan dan bagi anak-
anak usia dini buku dapat membuatnya menambahkan kosakata-kosakata baru yang akhirnya
anak akan pandai berkomunikasi serta mengembangkan daya cipta. Farida Rahim (2008: 28),
mendefinisikan minat baca sebagian keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk
membaca. Seseorang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam
ketersediaanya mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadaran sendiri
maka makna yang diperoleh pemahaman yang dapat diukur.
Minat merupakan suatu unsur yang ada dalam diri manusia yang timbul karena adanya
simpati, rasa senang, rasa ingin tahu, dan rasa ingin memiliki terhadap sesuatu. Minat pada
anak ditandai dengan rasa suka dan terkait pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
memaksa. Timbulnya minat karena adanya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar dirinya. Menurut Noeng Muhajir (Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 54),
minat adalah kecenderungan afektif (perasaan, emosi) seseorang untuk membentuk aktifitas.
Orang tua guru pertama bagi anak yang harus memahami bahwa minat anak haruslah
diupayakan dan ditumbuhkan secara alami dengan rasa senang dan rasa ketertarikan dari diri
anak itu sendri bukan paksaan dari orangtua ataupun pihak luar. Antarakebutuhan, minat dan
motivasi terdapat hubungan yng erat. Minat muncul karena rasa kebutuhan dan kebutuhan
menuntut adanya pemuasan. Minat inilah yang akhirnya memotivasi seseorang untuk berbuat
sesuatu.
Membaca merupakan proses menerjemahkan simbol-simbol yang tertulis terhadap teks
bacaan dengan memanfaatkan kemampuan melihat (mata) yang dimiliki oleh pembaca, dan
menerepkan pola berfikir dan bernalar mengolah teks bacaan secara kritis dan kreatif untuk
mendapatkan pesan baik secara tersirat maupun tersurat, yakni memahami makna yang
terkandng di dalam kata-katayang tertulis. Makna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis
tetapi berada pada pikiran pembaca. Karena setiap pembaca memiliki pengalaman yang
berbeda-beda yang dipergunakan sebagai alat untuk menginterprestasikan kata-kata tersebut.
Menurut Anderson (Tarigan, 2008) membaca adalah proses dekoding. Artinya, suatu kegiatan
untuk memecahkan lambang-lambang verbal. proses dekoding atau pembacaan sandi dapat
diartikan sebagai proses menghubungkan katkata secara tertulis.

Maka dapat disimpulkan bahwa minat baca pada anak tidak muncul begitu saja, tetapi
melalui proses yang panjang dantahapan perbahan yang muncul secara teratur dan
berkesinambungan. Suatu rasa lebih suka dan rasa lebih ketertarikan pada kegiatan penafsiran
yang bermakna terhadap bahasa tulis (membaca) yang ditunjukkan dengan keinginn,
kecenderunga untuk memperhatikan aktivitas tersebut tanpa adanya paksaan dan dilakukan
secara sadar. Diikuti dengan rasa senang serta adanya usaha-usaha seseorang untuk membaca
tersebut dilakukan karena adanya motivasi dari dalam diri. seseorang yang mempunyai minat
membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaanya untuk mendapat bahan bacaan dan
kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri sehingga diperoleh makna yan tepat menuju
pemahaman yang dapat diukur.

Kemampuan untuk menumbuhkan minat baca pada anak dapat disalurkan melalui
bermain, dengan bermain anak dapat menunjukkan atau menciptakan hal-hal yang mereka
inginkan. Bermain adalah dunia sekaligus sarana belajar yang efektif bagi anak karena
memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dengan bermain. Bermain meliputi
perasaan senang, demikrasi, aktif dan tidak terpaksa.
Pembelajaran hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menyenagkan dan membuat
anak tertarik untuk ikut serta dan tidak terpaksa. Guru pun bisa harus kreatif saat memberikan
permainan sekaligus belajar, agar anak tidak merasa bosan. Guru pun harus memperthatikan
karakteristik aka dan memsukkan unsur-unsur edukatif dalam kegiatan bermain tersebut,
sehingga secara tidak sadar guru tersebut telah menumbuhkan minat baca pada anak usia dini..
Menurut Hurlock dalam Musfirah (2005: 2) “Bermain merupakan faktor penting dalam
kegiatan pembelajaran esensi bermain harus menjadi jiwa dan setiap kegiatan pembelajaran
anak usia dini”.
Bermain adalah sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan bermain dilakukan dengan rela tanpa paksaan dan
tekanan dari pihak luar. Menurut Moeslichatoen (dalam Simatupang, 2005), bermain
merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi semua orang. Dengan bermain juga dapat
meningkatkan minat baca pada anak usai dini, karena duni anak adalah dunia nya bermain.
Sebagai guru kita harus kreatif dalam membuat suatu permainan agar anak tidak merasa bosan
dan semangat dalam mengikuti pembelaran yang telah guru rancang.
Berdasarkan fenomena di lapangan pada anak kelompok B di TK mawar indah Banda
Aceh banyak anak yang belum memiliki minat untuk membaca dan cenderung anak senang
bermain pada saat anak berada di kelas dan proses belajar mengajar sedang berlangsung. Hal
tersebut dikarenakan metode yang guru gunakan kurang menarik sehingga anak akan merasa
bosan dan akan membuat keributan di dalam kelas. Dalam menumbuhkan minat baca pada
anak sejak dini diperlukan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,sehingga
anak dapat termotivasi dan teransang minat bacanya. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti
maka, maka peneliti mencoba mencari solusi dengan permainan celemek kartu bergambar unuk
menumbuhkan minat membaca pada anak usia dini.

Anda mungkin juga menyukai