BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam
upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yg
dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan
pribadi dan kehidupan sosialnya (Crow and crow, 1960). Pendidikan diawali dari
pendidikan dalam keluarga, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan formal
ketika anak telah memasuki usia yang tepat untuk sekolah. Maka untuk itu, tugas
orangtua dan pendidik lah mempertahankan sifat-sifat yang menjadi dasar
kecerdasan anak agar bertahan sampai tumbuh dewasa, dengan memberikan
faktor lingkungan dan stimulasi yang baik untuk merangsang dan
mengoptimalkan fungsi otak dan kecerdasan anak.
Sekolah Dasar (SD) yang merupakan jenjang pendidikan formal yang
terendah menyelenggarakan pendidikan bagi siswa melalui berbagai macam
kegiatan baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang dilakukan melalui
bermacam-macam mata pelajaran maupun di luar mata pelajaran. Tujuan pend
SD harus selalu mengacu pada tujuan pend nasional dan tujuan pend dasar serta
memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan siswa, kesesuaianya dgn
lingkungan dan kebutuhann pembanguna daerah, arah pembangunan nasional
serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
kehidupan umat manusia secara global. Secara teknis pendi sekolah dasar dapat
diartikan sebagai proses /usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan
proses pembelaj agar anak/peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinnya untuk memiliki kemampuan dasar aspek intelektual,social,personal dan
spiritual yg sesuai dgn karakteristik perkembangannya sehingga dia mampu
melanjutka pendidikan di SMP/sederajat. Pendidikan dasar diselenggrakan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta meberikan peng danketrampilan
dasar yg diperlukan untuk hidup didlm masy serta mempersiapkan peserta didik
yg memenuhi persyratan utk mengikuti pend menengah.
Salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan di SD adalah matematika.
Sesuai dengan yang tercantum pada peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
Pasal 77I Ayat 1. Pelajaran matematika sangat penting karena akan berpengaruh
terhadap kehidupan siswa, misalnya untuk berfikir dan memecahkan suatu
masalah yang dia hadapi. Roger Bacon mengemukakan, “mathematics is the gate
and key of sciences”. Matematika merupakan gerbang dan kunci dari berbagai
ilmu pengetahuan. Dengan demikian, telah jelas bahwa dengan mempelajari
matematika, maka siswa akan lebih mudah untuk mempelajari ilmu pengetahuan
lainnya (Linda Campbell, dkk, 2002).
Namun jika kita lihat secara langsung dilapangan akan ditemukan berbagai
masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika. Matematika
2
Secara umum penelitian yang akan dilaksanakan pada tiga tahun ke depan
yaitu:
1. Peningkatan kualitas pendidikan
2. Penelitian dan publikasi ilmiah
3. Hasilnya diharapkan dapat sebagai dasar dalam pengabdian kepada
masyarakat.
Peta jalan penelitian bisa dilihat pada bagan berikut :
PERAN AYAH
Pengetahuan peran
Pemahaman kepada Pelaksanaan
ayah dalam
masyarakat pentingnya konseling tentang
pengasuhan dan
peran ayah dalam peran ayah dalam
kecerdasan pengasuhan pengasuhan
matematis anak
5
hari siswa. Cockroft (Hamzah B. Uno dan Masri Kudrat Umar, 2009: 108)
mengungkapkan pemikirannya tentang matematika. Matematika perlu diajarkan
karena matematika sangat dibutuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari,
bagi sains, perdagangan dan industri, dan karena matematika itu menyediakan
suatu daya, alat komunikasi yang singkat dan tidak ambigius serta berfungsi
sebagai alat untuk mendeskripsikan dan memprediksi.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa kehidupan manusia tidak dapat
dipisahkan dengan matematika karena manfaatnya yang begitu besar bagi
manusia. Pendapat lain disampaikan oleh Moch. Masykur Ag dan Abdul Halim
Fathani (2008: 43) yang menyatakan bahwa belajar matematika merupakan
sebuah langkah awal untuk dapat berkecimpung di dunia sains, teknologi, maupun
disiplin ilmu yang lain karena matematika dapat disebut sebagai ilmu dasar untuk
menguasai disiplin ilmu yang lain. Hal senada diungkapkan oleh Morris Kline
(Lisnawaty Simanjuntak, dkk, 1993: 72), bahwa matematika melandasi semua
ilmu pengetahuan dan filsafat, serta merupakan salah satu jalan untuk menuju
pemikiran yang jelas, tepat, teliti, bahkan kemajuan suatu negara tergantung dari
kemajuan di bidang matematika.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 menjelaskan,
matematika perlu diberikan sejak SD untuk membekali siswa dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan bekerja sama,
yang diberikan supaya siswa dapat mempunyai kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Lebih lanjut, dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional ini dijabarkan mengenai tujuan mata pelajaran matematika.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah, b) menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, c) memecahkan masalah
12
b. Manfaat penelitian bagi orang tua, khususnya ayah dalam mengasuh dan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari angket peran ayah
dalam pengasuhan dan kecerdasan matematik anak untuk mengetahui hubungan
antara peran Ayah Dalam Pengasuhan dan Kecerdasan Matematis pada Siswa SD
di Kecamatan Sipirok dan bagaimana hubungannya. Data-data tersebut kemudian
dinalaisis secara deskriptif untuk mengetahui frekuensi dari masing-masing
variabel. Berikut akan diuraikan hasil masing-masing variabel:
a. Peran Ayah dalam Pengasuhan
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh penyebaran data
dalam bentuk distribusi frekuensi dengan melalui langkah berikut:
a) Jangkauan = Data terbesar – data terkecil
= 120 – 80
= 40
= 1 + 3,3 log 25
= 1 + 3,3(1,39)
= 1 + 4,17
= 5,17 6
c) Panjang kelas =
= 6,67 7
Hasil dari langkah perhitungan tersebut di atas maka dapat dibuat tabel
distribusi frekuensi seperti tampak pada tabel berikut.
17
Berdasarkan data tersebut di atas maka nilai rata-rata sebesar 99,28, dan
jumlah frekuensi terbanyak ialah berada pada interval 87 – 93 yaitu 8. Adapun
sebaran dari masing-masing dari tabel distribusi frekuensi dapat sajikan pada
model grafik seperti berikut.
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang sudah mencapai
persentase terbanyak ialah berada pada interval 87 - 93 sebesar 32 %.
b. Kecerdasan Matematis
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh penyebaran data
dalam bentuk distribusi frekuensi terhadap kecerdasan matematis dengan melalui
langkah berikut:
d) Jangkauan = Data terbesar – data terkecil
= 111 – 80
= 31
18
= 1 + 3,3 log 25
= 1 + 3,3(1,39)
= 1 + 4,17
= 5,17 6
f) Panjang kelas =
= 5,16 6
Hasil dari langkah perhitungan tersebut di atas maka dapat dibuat tabel
distribusi frekuensi seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 6.2 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Matematis
No Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif
1 80 - 85 1 4%
2 86 - 91 7 28 %
3 92 - 97 2 8%
4 98 - 103 10 40 %
5 104 - 109 2 8%
6 110 - 115 3 12 %
Jumlah 25 100 %
Berdasarkan data tersebut di atas maka nilai rata-rata sebesar 97,28, dan
jumlah frekuensi terbanyak ialah berada pada interval 98 – 103 yaitu 10. Adapun
sebaran dari masing-masing dari tabel distribusi frekuensi dapat sajikan pada
model grafik seperti berikut.
19
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang sudah mencapai
persentase terbanyak ialah berada pada interval 98 - 103 sebesar 40 %.
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Rank
Spearman. Sebelum melanjutkan pengujian terlebih dahulu merumuskan
hipotesis. Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini:
H1 : Terdapat hubungan ynag signifikan antara peran ayah Dalam Pengasuhan
dan Kecerdasan Matematis pada Siswa SD N Padangbujur di Kecamatan
Sipirok
H0 : Tidak terdapat hubungan ynag signifikan antara peran ayah Dalam
Pengasuhan dan Kecerdasan Matematis pada Siswa SD N Padangbujur di
Kecamatan Sipirok
ρ=1-
ρ=1-
ρ=1-
ρ = 1 – 0,005
ρ = 0,995
Kemudian nilai ρ hitung dibandingkan dengan nilai ρ tabel dengan dk = 25
pada taraf signifikan 5% maka ρ tabel = 0,339 dengan demikian ρ hitung > ρ tabel
yaitu 0,995 > 0,339 . dapat disimpulkan bahwa H1 diterima H0 ditolak artinya
Terdapat hubungan yang signifikan antara peran ayah Dalam Pengasuhan dan
Kecerdasan Matematis pada Siswa SD N Padangbujur di Kecamatan Sipirok
dengan kategori sangat kuat. Untuk melihat kontribusi atau sumbangan peran
ayah terhadap kecerdasan maka dilakukan analisis terhadap koefisien determinan
dengan perhitungan sebagai berikut.
KD = ρ2 x 100%
KD = (0,995)2 x 100%
KD = 99 %
Artinya peran ayah dalam pengasuhan terhadap kecerdasan matematis sebesar
99 % dan sisanya 1 % ditentukan oleh paktor lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa
besarnya kecerdasan anak sangat bergantung kepada peran ayah.
21
BAB 7. KESIMPULAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang sudah dilakukan tentang hubungan ynag signifikan
antara peran ayah Dalam Pengasuhan dan Kecerdasan Matematis pada Siswa SD
N Padangbujur di Kecamatan Sipirok, maka diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara peran ayah Dalam Pengasuhan dan
Kecerdasan Matematis pada Siswa SD N Padangbujur di Kecamatan Sipirok
sebesar 0,995 dengan kategori sangat kuat.
2. Besarnya hubungan yang signifikan antara peran ayah Dalam Pengasuhan dan
Kecerdasan Matematis pada Siswa SD N Padangbujur di Kecamatan Sipirok
ialah sebesar 99% dan sisanya 1 % ditentukan oleh paktor lain. Sehingga dapat
dikatakan bahwa besarnya kecerdasan anak sangat bergantung kepada peran
ayah.
7.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti
menyarankan:
1. Bagi guru-guru yang ingin mengajar lebih banyak memotivasi para siswa agar
selalu mendengarkan nasehat-nasehat orang tua khususnya lagi bagi anak yang
hanya memiliki seorang ayah.
2. Bagi siswa ialah harus mendengarkan nasehat dari oorang tua.
3. Bagi sekolah agar melakukan pertemuan rutin dengan orang tua para siswa
agar memotivasi dan mengarahkan orang tua supaya membantu mendidik
anak-anaknya agar hasil belajar para anak juga semakin meningkat.
4. Untuk melakukan penelitian yang lain di sekolah yang berbeda dan di kelas
yang berbeda guna memastikan kesimpulan yang sudah diperoleh saat ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim Fathani. (2009). Matematika: Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Ansor, M. U (2005). Pendidikan dan Pengasuhan Anak. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utana.
Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Campbell, Linda, Campbell, Bruce, & Dickinson, Dee. (2002). Multiple
Intelligences: Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan. Penerjemah: Tim
Inisiasi. Depok: Inisiasi Press.
Hurlock, Elizabeth B. (1978). Perkembangan Anak. Penerjemah: Meitasari
Tjandrasa. Jakarta: Erlangga
Moch. Masykur Ag & Abdul Halim Fathani. (2008). Mathematical Intelligence:
Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Oemar Hamalik. (2002). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono, 2008. Statistik Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Marno, & Idris, M. (2014). Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar. Yogyakarta:
AR-RUZZ Media.
Orclich, D.C., Harder, R.J., Callahan, R.C., & Gibson, H.W. 1998. Teaching
Strategies. Boston New York: Houghton Mifflin Company.
24
LAMPIRAN 1
No Pernyataan TP J KK S SS
1 Ayah selalu membeli buku dan pensil
saya tiap semester
2 Ayah selalu memberikan uang membeli
buku yang saya perlukan
3 Ayah menyediakan kursi dan meja
belajar saya
4 Ayah membayar SPP ke sekolah saya
5 Ayah mengantarkan sayake sekolah
6 Setiap malan ayah memeriksa kamar
saya dari gigitan nyamuk
7 Ayah marah apabila saya tidak makan
ke sekolah
8 Setiap sakit ayah segera membawa saya
berobat kedokter
9 Jika sepatu saya rusak ayah yang
membelinya
10 Ayah
11 Ayah memilihkan sekolah untuk saya
12 Jika saya sakit ayah mengantarkan
kedokter
13 Ayah memilihkan saya les privat
matematika
14 Ayah menentukan uang jajan sekolah
saya
15 Jika berangkat ke sekolah ayah
mengantarkan saya
16 Ayah mengajarkan saya mau berbagi
makanan pada teman-teman saya
17 Ayah menasehati saya mengunjungi
teman-teman yang sakit
18 Ayah mengajarkan saya memberikan
sedekah pada orang tak mampu
19 Ayah mengajarkan saya bertatakrama
pada orang yang lebih tua
20 Ayah menasehati saya tidak sombong
21 Setiap berangkat ke sekolah ayah
menyiapkan pakaian saya
22 Jika sakit ayah ikut mendampingi saya
23 Ayah ikut membantu menyiapkan
sarapan pagi saya
24 Jika ibu tidak di rumah ayah
menggantikan tugas di rumah
25 Jika ibu saya sakit ayah mengurus anak-
26
anaknya
26 Setipa malam ayah memeriksa pelajaran
saya
27 Setiap hari ayah menanyakan kesulitan
di sekolah yang saya alami
28 Ayah mengajarkan saya tepat waktu
29 Ayah melarang saya berbicara
saatmakan
30 Ayah mengajarkan saya mengerjakan
PR setiap malam
Selamat Bekerja
LAMPIRAN 2
Angket Kecerdasan Matematis
Nama :
Kelas :
Alamat :
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Saya dapat menghitung angka di luar
kepala dengan cepat
2 Saya mampu menyelesaika soal
perkalian dengan mudah dan tepat
3 Saya dapat menghafal rumus
matematika dan menggunakannya
dengan cepat
4 Saya senang berpikir dalam
memecahkan soal matematika
5 Saya lebih menyukai bahan bacaan
yang memiliki alat peraga
6 Saya tertarik mencari hubungan dan
sebab dari peristiwa yang saya lihat
7 Saya senang dengan permainan halma
8 Matematika adalah mata pelajaran
favorit saya di sekolah
9 Saya senang memecahkan teka-teki
yang menuntut penalaran logis (masuk
akal)
10 Saya mampu menjelaskan mengapa
hujan bisa turun ke bumi
11 Saya senang dengan pembuktian yang
dapat diterima akal
12 Saya memecahkan masalah dengan
masuk akal
13 Saya melakukan praktek setelah di
pelajari di sekolah
14 Saya dapat mencoba praktek membuat
bangun ruang di rumah
15 Saya dapat menyimpulkan sebuah cerita
setelah di urutkan alurya
16 Saya senang bermain memakai angka
matematika
17 Saya dapat melakukan permainan teka-
teki karena dapat mengasah otak
18 Saya selalu mencari pola, keteraturan,
atau urutan logika
19 Matematika mengembangkan
kemampuan saya dalam memecahkan
masalah kehidupan
28
Selamat Bekerja
LAMPIRAN 3
Dokumentasi Penelitian
LAMPIRAN 4
Draf Jurnal
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam
upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yg
dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan
pribadi dan kehidupan sosialnya. Pendidikan diawali dari pendidikan dalam
keluarga, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan formal ketika anak telah
memasuki usia yang tepat untuk sekolah. Maka untuk itu, tugas orangtua dan
pendidik lah mempertahankan sifat-sifat yang menjadi dasar kecerdasan anak agar
bertahan sampai tumbuh dewasa, dengan memberikan faktor lingkungan dan
stimulasi yang baik untuk merangsang dan mengoptimalkan fungsi otak dan
kecerdasan anak.
Sekolah Dasar (SD) yang merupakan jenjang pendidikan formal yang
terendah menyelenggarakan pendidikan bagi siswa melalui berbagai macam
kegiatan baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang dilakukan melalui
bermacam-macam mata pelajaran maupun di luar mata pelajaran. Tujuan pend
SD harus selalu mengacu pada tujuan pend nasional dan tujuan pend dasar serta
memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan siswa, kesesuaianya dgn
lingkungan dan kebutuhann pembanguna daerah, arah pembangunan nasional
serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
kehidupan umat manusia secara global. Secara teknis pendi sekolah dasar dapat
diartikan sebagai proses /usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dan
proses pembelaj agar anak/peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
31
kita secara langsung dapat melihat keadaan seperti ini. Yaitu tugas ayah hanyalah
mencari nafkah dan ibu lebih banyak berperan atau bahkan secara penuh
pengasuhan anak diserahkan kepada ibu.
Berdasarkan masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika
yang berhungan dengan peran ayah dalam pengasuhan maka akan berakibat
kepada kecerdasan matematisnya. Meskipun sekolah menjadi tempat yang khusus
untuk belajar matematika dari guru, namun diperlukan peran ayah untuk
memberikan waktu bersama anak, baik ketika anak belajar dirumah bahkan
bermain sekalipun sebagai bentuk perhatian yang ia butuhkan. Sebab kecerdasan
anak disekolah bukanlah sepenuhnya tanggung jawab guru. Menurut Linda &
Bruce Campbell, kecerdasan logika matematika biasanya melibatkan beberapa
komponen, yaitu perhitungan secara matematis, pemecahan masalah,
pertimbangan induktif (penjabaran ilmiah dari khusus ke umum), pertimbangan
deduktif (penjabaran ilmiah secara umum ke khusus), dan ketajaman pola-pola
serta hubungan-hubungan (Masykur dan Fathani, 2008:153).
Sesuai dengan uraian latar belakang diatas, peneliti ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Peran Ayah Dalam Pengasuhan dan
Kecerdasan Matematis pada Siswa SD di Kecamatan Sipirok” bertujuan Untuk
mengetahui bagaimana hubungan peran ayah dalam pengasuhan terhadap
kecerdasan matematis siswa
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan korelasional dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan yang signifikan antara hubungan peran ayah dalam pengasuhan dengan
kecerdsasan matematis siswa. Tahapan dalam penelitian meliputi empat tahap,
yaitu: (1) Tahap penyusunan instrument penelitian, (2) Tahap Validasi instrument
(3) tahap uji coba instrument, dan (4) Tahap pelaksanaan. Setiap tahapan
dirancang sedemikian sehingga dapat diperoleh data yang valid sesuai dengan
karakteristik variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Instrumen penelitian
yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian terdiri dari angket penelitian.
Dan di analisis menggunakan analisis korelasi Rank Spearman.
Berdasarkan data tersebut di atas maka nilai rata-rata sebesar 99,28, dan
jumlah frekuensi terbanyak ialah berada pada interval 87 – 93 yaitu 8. Adapun
sebaran dari masing-masing dari tabel distribusi frekuensi dapat sajikan pada
model grafik seperti berikut.
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang sudah mencapai
persentase terbanyak ialah berada pada interval 87 - 93 sebesar 32 %.
b. Kecerdasan Matematis
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh penyebaran data
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Matematis
No Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif
1 80 – 85 1 4%
2 86 – 91 7 28 %
34
3 92 – 97 2 8%
4 98 – 103 10 40 %
5 104 – 109 2 8%
6 110 – 115 3 12 %
Jumlah 25 100 %
Berdasarkan data tersebut di atas maka nilai rata-rata sebesar 97,28, dan
jumlah frekuensi terbanyak ialah berada pada interval 98 – 103 yaitu 10. Adapun
sebaran dari masing-masing dari tabel distribusi frekuensi dapat sajikan pada
model grafik seperti berikut.
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang sudah mencapai
persentase terbanyak ialah berada pada interval 98 - 103 sebesar 40 %.
Perhitungan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman diperoleh nilai ρ
hitung dibandingkan dengan nilai ρ tabel dengan dk = 25 pada taraf signifikan 5%
maka ρ tabel = 0,339 dengan demikian ρ hitung > ρ tabel yaitu 0,995 > 0,339 .
dapat disimpulkan bahwa H1 diterima H0 ditolak artinya Terdapat hubungan yang
signifikan antara peran ayah Dalam Pengasuhan dan Kecerdasan Matematis pada
Siswa SD N Padangbujur di Kecamatan Sipirok dengan kategori sangat kuat.
Untuk melihat kontribusi atau sumbangan peran ayah terhadap kecerdasan maka
dilakukan analisis terhadap koefisien determinan sebesar 99%. Artinya peran ayah
dalam pengasuhan terhadap kecerdasan matematis sebesar 99 % dan sisanya 1 %
ditentukan oleh paktor lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa besarnya kecerdasan
anak sangat bergantung kepada peran ayah.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang sudah dilakukan tentang hubungan ynag signifikan
antara peran ayah Dalam Pengasuhan dan Kecerdasan Matematis pada Siswa SD
N Padangbujur di Kecamatan Sipirok, maka diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara peran ayah Dalam Pengasuhan dan
Kecerdasan Matematis pada Siswa SD N Padangbujur di Kecamatan Sipirok
sebesar 0,995 dengan kategori sangat kuat.
2. Besarnya hubungan yang signifikan antara peran ayah Dalam Pengasuhan dan
Kecerdasan Matematis pada Siswa SD N Padangbujur di Kecamatan Sipirok
ialah sebesar 99% dan sisanya 1 % ditentukan oleh paktor lain. Sehingga dapat
dikatakan bahwa besarnya kecerdasan anak sangat bergantung kepada peran
ayah.
Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti
menyarankan:
1. Bagi guru-guru yang ingin mengajar lebih banyak memotivasi para siswa agar
selalu mendengarkan nasehat-nasehat orang tua khususnya lagi bagi anak yang
hanya memiliki seorang ayah.
2. Bagi siswa ialah harus mendengarkan nasehat dari oorang tua.
3. Bagi sekolah agar melakukan pertemuan rutin dengan orang tua para siswa
agar memotivasi dan mengarahkan orang tua supaya membantu mendidik
anak-anaknya agar hasil belajar para anak juga semakin meningkat.
4. Untuk melakukan penelitian yang lain di sekolah yang berbeda dan di kelas
yang berbeda guna memastikan kesimpulan yang sudah diperoleh saat ini.
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim Fathani. (2009). Matematika: Hakikat & Logika. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Campbell, Linda, Campbell, Bruce, & Dickinson, Dee. (2002). Multiple
Intelligences: Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan. Penerjemah: Tim
Inisiasi. Depok: Inisiasi Press.
Moch. Masykur Ag & Abdul Halim Fathani. (2008). Mathematical Intelligence:
Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.