Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar di sekolah adalah salah satu upaya interaksi antara

guru, siswa dan lingkungannya yang bertujuan untuk mencapai perubahan-

perubahan tingkah laku intelektual, moral maupun sosial. Proses pembelajaran

yang terjadi di kelas ditentukan oleh beberapa komponen pembelajaran, antara

lain: tujuan pembelajaran, materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, peserta

didik, dan pengajar (Toto Ruhimat, dkk., 2011:47).

Pada proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup

penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan

dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan

yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan

bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan

melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat

dikonkretkan dengan kehadiran media.

Kehadiran media pembelajaran sebagai alat bantu guru dalam penyampain

bahan ajar khususnya pada pelajaran fisika masih terabaikan, hal ini dapat terlihat

berdasarkan hasil Pra Penelitian yang telah dilaksanakan peneliti di SMA Negeri

1 Pinangsori. Pemusatan perhatian siswa hanya tertuju pada media pembelajaran

yang simple yaitu papan tulis dan buku paket.Penyampaian bahan ajar hanya

dibantu dengan menuliskan materi pada papan tulis dan penyediaan buku peket.

Hal ini membuat peneliti berupaya untuk meningkatkan penggunaan media

pembelajaran di SMA Negeri 1 Pinangsori dengan pemanfaatan media

1
pembelajaran berbasis komputer yaitu media pembelajaran Interaktif Pivot off

line walaupun dikemudian hari masih perlu adanya perbaikan dan peningkatan

lagi pada media pembelajaran tersebut.

Media pembelajaran Interaktif Off Line merupakan salah satu jenis media

pembelajaran yang tidak terkoneksi dengan internet, hanya beroperasi dengan

komputer stand alone (Rob Philips, dalam Sutirman 2010:10). Proses

pembelajaran akan berjalan lancar apabila tidak adanya kendala dalam komponen

pembelajaran. Media ini memungkinkan untuk mengatasi salah satu kendala

dalam komponen pembelajaran tersebut, proses pembelajaran dapat terus berjalan

lancar tanpa harus terusik oleh koneksi jaringan internet.

Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dan tidak menghambat proses

pembelajaran yang sedang berlangsung adalah hal yang tepat. Pivot merupakan

salah satu software animation yang dapat mensimulasikan kegiatan-kegiatan

sederhana dalam bentuk simulasi gambar bergerak (Peter Bone, 2012).

Proses perkembangan pendidikan itu sendiri dihambat oleh berbagai

masalah, terutama dibidang pendidikan dan ilmu pengetahuan alam, seperti

Matamatika, Kimia, Biologi, dan Fisika. Salah satu masalah yang dekat dengan

hal tersebut adalah kurangnya minat belajar siswa terhadap pelajaran, khususnya

fisika.

Fisika merupakan bagian dari sains yang mempelajari fenomena dan gejala

alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang melibatkan proses dan

sikap ilmiah, dimana produk fisika tersebut mencakup materi, konsep, asas, teori

prinsip, dan hukum-hukum fisika. Hal ini membuat fisika merupakan salah satu

ilmu yang sangat diperhatikan oleh pemerintah kita (“Muatan wajib yang

2
ditetapkan dalam ketentuan Perpu”, PP RI Nomor 32 Tahun 2013 pasal 43 ayat 1

dan pasal 5A). Produk fisika akan lebih mudah dipahami apabila dapat dijelaskan

dengan lebih sederhana dengan kata lain melalui beberapa aplikasi/kegiatan dalam

kehidupan sehari-hari.

Menurut Crow & Crow (dalam Djali, 2008:121) mengatakan bahwa “minat

berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi

atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh

kegiatan itu sendiri. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu

dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotorik (Djamarah, 2011:13).

Minat belajar merupakan hal penting dalam proses pembelajaran karena

tanpa adanya minat belajar siswa maka pembelajaran tidak dapat diterima oleh

siswa itu sendiri. Tidak adanya minat belajar dari seorang siswa terhadap

pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Ada tidaknya minat terhadap suatu

pelajaran dapat dilihat dari indikator minat itu sendiri, seperti perasaan senang,

keterlibatan siswa, ketertarikan, dan perhatian siswa. Kegiatan dalam proses

pembelajaran dapat dikatakan sebagai minat belajar siswa adalah dengan

memperhatikan apakah siswa mengikuti/memperhatikan pelajaran atau tidak,

lengkap tidaknya catatan siswa, aktif tidaknya siswa dalam proses pembelajaran,

dan sebagainya.

Minat dalam sebuah pelajaran pada dasarnya adalah penerimaan akan

sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin dekat

hubungan antara diri dengan sesuatu yang ada diluar diri akan semakin besar

3
minatnya, seperti yang diungkapkan oleh Usman Efendi dan Juhana S Praja

(dalam Heri Supriadi, 2013:2) bahwa belajar dengan minat akan lebih baik dari

pada belajar tanpa minat.

Minat belajar siswa juga dapat dinyatakan sebagai kecenderungan yang agak

menetap untuk merasa tertarik belajar fisika dan merasa senang mempelajari

segala aspek dalam fisika (Cristina, 2003:38).

Minat belajar siswa khususnya pada pelajaran fisika diberbagai sekolah dan

lembaga pendidikan masih rendah. Terbukti dari hasil wawancara yang diperoleh

dari salah satu guru Fisika di SMA Negeri 1 Pinangsori Bapak Hotma S.

Tarihoran, S.Pd, M.M, mengatakan hal yang sama. Minat belajar fisika di SMA

Negeri 1 Pinangsori kurang memuaskan(masih banyak ditemui siswa yang cepat

bosan ketika pelajaran fisika sedang berlangsung; masih sedikit siswa yang aktif

ketika dilakukannya proses tanya jawab dalam pembelajaran; masih adanya

ditemui siswa yang mengerjakan PR (pekerjaan rumah) di sekolah; masih sedikit

siswa yang antusias mencatat point-point penting dari penjelasan guru) hal ini

terjadi disebabkan karena kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung sangat sederhana.Kegiatan yang dilakukan hanya dengan

menerangkan materidi depan kelas dan memberikan tugas kepada siswa.

Berdasarkan hasil lembar angket yang dilakukan terhadap siswa di kelas X

MIA SMA Negeri 1 Pinangsori, diperoleh hasil minat belajar siswa dengan

kriteria sangat baik berjumlah 2 orang, baik 10 orang, cukup15 orang, dan

kurang3 orang.

Berdasarkan tes diagnostik yang dilakukan pada siswa kelas X MIA SMA

Negeri 1 Pinangsori, maka peneliti memperoleh kesimpulan bahwa dari 30 siswa

4
ada 60% atau 18 orang siswa yang tidak tuntas dan 40% atau 12 orang siswa yang

tuntas, yang kriteria ketuntasan minimalnya 75.Hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Sehingga peneliti berasumsi bahwa hasil

belajar siswa rendah dikarenakan hasil minat belajar siswa rendah.

Menanggapi masalah diatas tentang masih kurangnya minat belajar fisika

siswa maka peneliti berusaha untuk meningkatkan penggunaan media

pembelajaran dengan penggunaan software animation sederhana.Software ini

akan mensimulasikan gambar bergerak dengan aplikasi pada materi fisika yang

membantu siswa lebih terfokus, tidak jenuh dan bosan serta mempermudah

pemahaman siswa (Supardi, 2015:71-81)

Maka peneliti bermaksud meneliti adakah pengaruh penggunaan media

pembelajaran Software Animation terhadap minat belajar siswa dengan

mengangkat judul penelitian: “PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN

INTERAKTIF PIVOT OFF LINETERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

DI SMA NEGERI 1 PINANGSORI”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Minat belajar siswa pada pelajaran fisika masih rendah.

2. Hasil belajar siswa pada pelajaran fisika masih rendah.

3. Guru masih menggunakan model pembelajaran langsung dan meniadakan

penggunaan media pembelajaran selain papan tulis dan buku paket dalam

proses belajar mengajar.

5
1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, ada beberapa

masalah yang harus diselesaikan. Sehingga yang akan menjadi batasan masalah

dalam kegiatan penelitian ini adalah:

1. Masalah difokuskan pada minat belajar fisika siswa di kelas X MIA SMA

Negeri 1 Piangsori.

2. Media pembelajaran berupa software Pivot Animator.

3. Materi pembelajaran hubungan usaha (kerja) dan energi kinetik di kelas X

MIA SMA Negeri 1 Pinangsori.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka yang

akan jadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh media pembelajaran interaktif Pivot off

lineterhadapminat belajar fisika siswa di SMA Negeri 1 Pinangsori?

2. Apakah ada pengaruhmedia pembelajaran interaktif Pivot off line terhadap

hasil belajar fisika siswapada materi hubungan usaha (kerja) dan energi

kinetik di SMA Negeri 1 Pinangsori?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran interaktif Pivot off line

terhadap minat belajar fisika siswa di SMA Negeri 1 Pinangsori.

6
2. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran interaktif Pivot off line

terhadap hasil belajarfisika siswa pada materihubungan usaha (kerja) dan

energi kinetik di SMA Negeri 1 Pinangsori.

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui tujuan penelitian, maka sebagai manfaat dari penelitian

ini adalah:

a. Bagi siswa : Membantu menumbuhkan minat belajar, meningkatkan

hasilbelajar fisika siswa dan mengatasi berbagai

macampermasalahan dalam proses belajar mengajar,

utamanyakejenuhan.

b. Bagi guru : Sebagai bahan masukan untuk memperbaharui cara

menyampaikanmateri pelajaran fisika seperti

model/metode pembelajaran yang lebih menarik dan

mudah untuk difahami oleh para peserta didik.

c. Bagi peneliti : Menambah wawasandan peningkatan terkait penelitian

serta memperhatikan kembali kelemahan-kelemahan pada

penelitian sebagai bahan pertimbangan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai