https://stikesks-kendari.e-journal.id/JK
Volume 03 | Nomor 01 | November | 2019
P-ISSN: 2407-4810 | E-ISSN: 2686-2093
Corespondensi author
Keperawatan Maternitas
Universitas Ngudi Waluyo
Jl.Diponegoro No.186 Mijen,Gedanganak,Ungaran Timur
e-mail : umianiroh3@gmail.com
Keywords :
Peran orang tua, stimulasi sosialisasi, anak prasekolah
Abstrak. Kemampuan sosialisasi merupakan kemampuan anak dalam beradaptasi dengan dunia sosial
yang lebih luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan sosialisasi anak prasekolah adalah
peran orang tua. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran orang tua dalam
stimulasi sosialisasi dengan kemampuan sosialisasi anak prasekolah. Desain penelitian ini adalah
descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah orang
tua dan anak prasekolah. Sampel sebesar 105 orang dengan teknik proportional random sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan chi square (α=0,05). Hasil
penelitian menunjukkan peran orang tua dalam kategori baik sebanyak 66 orang (62,9%).
Kemampuan sosialisasi anak paling banyak pada kategori sedang, yaitu 45 orang (42,9%). Ada
hubungan peran orang tua dalam stimulasi sosialisasi dengan kemampuan sosialisasi anak prasekolah
dengan nilai p= 0,001. Diharapkan orang tua memberikan stimulasi terutama pada aspek sosialisasi
untuk mengoptimalkan kemampuan sosialisasi anak.
Abstract. Socialization ability is the ability of children to adjust to the wider social world. One of the
factors that affect social ability is the role of parents. The aim of this study was to determine the
correlation between the role of parents in social stimulation and social ability on preschool age. This
study was a descriptive correlation study with cross-sectional approach. The population in this study
was all students and parents. The samples were 105 parents and students using proportionate
random sampling. The instrument about the role of parents in social stimulation and social skills on
preschool age children was measured by using questionnaires. Data analysis used chi square test (α
= 0.05). The results showed that the role of parents in social stimulation on preschool age children
was in good category as many as 66 people (62,9%). The results showed social ability on preschool
age children was in medium category as many as 45 people (42.9%). And good category as many as
34 people (34,3%). There was a correlation between the role of parents in social stimulation and
social ability on preschool age children withp-value =0,001.Based on the results, parents are
expected to give stimulation especially on socialization aspect for children to optimalize social ability
of children.
Pendahuluan tengkurang, berpindah pada posis duduk,
menggerakkan kaki untuk berjalan,
Perkembangan didefinisikan sebagai berbicara, memungut benda-benda
suatu kondisi bertambahnya maturitas disekitarnya, serta kematangan dalam hal
fungsi organ tubuh dan bersifat kualitatif, emosi dan sosialisasi anak1. Kemampuan
seperti kemampuan anak melakukan posisi sosialisasi yaitu bagaimana seseorang itu
berhubungan dengan orang lain, bersama konflik dengan teman, pasif, dan takut
dengan orang lain dan berteman dekat. melakukan sesuatu, serta kurang
Berawal dari interaksi dengan orang tua kemauan atau masalah belajar, dan
atau pengasuh, bermain dan berinteraksi merasa bersalah4. Dalam rangka
sosial dengan teman sebaya pada saat usia mencapai kematangan sosial, anak
prasekolah, formasi jaringan sosial dan dituntut belajar tentang cara-cara
teman dekat. Anak usia prasekolah beradaptasi dengan orang lain5.
memiliki ciri ingin bermain, berkelompok, Berdasarkan hasil studi
eksplorasi, bertanya, menirukan, dan pendahuluan terhadap 15 orang tua
menciptakan sesuatu. Dalam periode ini melalui wawancara didapatkan 8
terjadi peralihan emosi antara orang tua dan anakmendapatkan peran orang tua dalam
anak prasekolah2. stimulasi sosialisasi baik tetapi
Stimulasi adalah bagian dari kemampuan sosialisasi anak kurang
kebutuhan dasar anak yaitu asah. baik. 4 anak mendapatkan peranstimulasi
Seorang anak yang mendapatkan sosialisasi yang kurang baik tetapi
stimulus secara fokus akan menunjukkan kemampuan sosialisasi anak cukup baik.
perkembanganlebih cepat dibandingkan Kemudian 3 anak mendapatkan peran
dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi sosialisasi yang kurang baik
stimulus. Stimulasi dapat dilakukan begitu pula dengan kemampuan
dalam lingkungan keluarga terutama sosialisasi anak juga kurang baik. Uraian
orang tua, maupunoleh orang dewasa masalah tersebut mendasari peneliti
lain sekitar anak seperti lingkungan untuk melakukan penelitian “ Peran
sekolah dan teman bermain. Stimulus Orang Tua dalam Stimulasi Sosialisasi
yang tidak adekuat dari kedua orang tua hubungannya dengan kemampuan
dapat menjadi salah satu alasan sosialisasi anak prasekolah”.
terlambatnya perkembangan social3.
Stimulasi orang tua merupakan Metode
rangsangan yang didapatkan anak yang Penelitian ini merupakan
berasal dari luar diri anak, sehingga penelitian descriptive correlation yang
orang tua memiliki peran penting dalam bertujuan untuk mengungkapkan
pemenuhan rangsangan perkembangan hubungan antara variabel peran orang
anak, karena orang tua mempunyai tua dalam stimulasi sosialisasi dengan
kewajiban mengasuh dan membimbing kemampuan sosialisasi anak prasekolah.
anak agar mencapai tahapan tahap Pendekatan yang digunakan adalah
perkembangan yang optimal sesuai pendekatan cross sectional. Populasi
dengan yang diharapkan. dalam penelitian ini adalah seluruh orang
Usia prasekolah sering kali tua dan siswa dansiswi di PAUD
ditandai dengan berkembangnya Kecamatan Pringapus Kabupaten
keterampilan sosial anak. Pada Semarang.
umumnya anak usia prasekolah sudah Teknik sampling yang dipilih
dapat berbicara walaupun kadang- yaitu proportional random sampling.
kadang belum sempurna dalam Adapun kriteria inklusinya adalah
pengucapan huruf-huruf tertentu. Anak seluruh siswa dan siswi yang tinggal
belajar mengamati dan berinteraksi bersama kedua orang tuadan
dengan lingkungan sekitarnya seiring masuksekolah pada hari penelitian.
dengan meningkatnya kemampuan Sedangkan siswa dan siswi yang tidak
berbahasa. Masalahyang mungkin bersedia menjaberkeindi responden dan
muncul pada tahap ini yaitu masalah anak berkebutuhan khusus menjadi
pada penelitian ini dipilihlah ibu dalam Peran orang tua dalam stimulasi
melaksanakan stimulasi perkembangan sosialisasi dengan kategori kurang baik
anak sebagai orang yang terdekat bagi dimana anak tidak mengetahui
anak. Selain itu pendekatan dengan peringatan menggunakan istilah yang
konsep asuhan berpusat pada keluarga disampaikan oleh ibu, tidak pernah
menjadi sebuah pilihan yang tepat dan mematuhi nasihat yang menggunakan
efektif. Hal tersebut karena asuhan kata istilah yang disampaikan ibu dan
keperawatan dengan pendekatan tidak paham dengan bimbingan belajar
keluarga merupakan pusat dalam dengan menggunakan gambar sehingga
kehidupan anak2. anak memberontak, orang tua sering kali
Dalam perkembangan anak, melarang anak keluar rumah karena
kemampuan sosialisasi merupakan alasan sibuk bekerja, merasa sudah lelah
aspek penting, karena adaptasi sosial jika harus mengantar anaknya untuk
anak juga akan sangat terbantu jika anak bermain dan bersosialisasi di luar rumah.
dimasukkan ke lembaga Pendidikan Orang tua menyatakan jarang mengajak
Anak Usia Dini (Prasekolah) sebagai anak untuk berdiskusi meskipun untuk
“Jembatan Bergaul” dan memberikan hal-hal yang ringan misalnya rencana
kesempatan anak untuk memperluas untuk bertamasya. Mereka hanya
pergaulan sosialnya, serta mentaati memberikan perintah kepada anak
peraturan5. Berdasarkan uraian tersebut tentang tindakan yang harus anak
dapat disimpulkan bahwa sosialisasi lakukan tanpa memberikan kesempatan
merupakan proses dimana anak belajar pada anak untuk menyampaikan
mengenal standar, nilai, dan sikap yang keinginan atau pendapat yang diajukan
diharapkan oleh lingkungan masyarakat oleh anak, dimana mereka cenderung
mereka. Sosialisasi merupakan cara memaksakan apa yang menjadi
individu menyesuaikan diri dalam keinginan dan rencana mereka terkait
lingkungan keluarga seperti pengenalan dengan semua hal.
nilai-nilai atau norma, kebiasaan dan Orang tua sangat berperan
mempelajari permasalahan sosial penting saat anak memiliki keinginan
kultural yang pada akhirnya anak untuk bersosialisasi. Sebelum
mampu berperan dalam masyarakat dan bersosialisasi tahap perkembangan yang
teman sebayanya. harus dilalui anak adalah komunikasi.
Fungsi orang tua adalah Banyak faktor yang menghambat proses
memberikan rasa aman, nyaman, dan sosialisasi anak, diantaranya anak kurang
kasih sayang. Anak akan merasa aman, mendapatkan perhatian. Kemungkinan
memiliki hubungan yang kuat dan full ini terjadi karena orang tua sibuk,
peranorang tua jika memahami cara agar masalah ekonomi, hubungan yang
anak melihat dirinya sendiri, kurang harmonis atau memiliki banyak
mengizinkan dan mendorong usaha anak anak sehingga kurang memperhatikan
mencapai kemandirian, memfasilitasi anak secara komprehensif. Ketiadaan
tempat aman disaat anak mengalami waktu orang tua telah membuat jarak
tekanan emosional. Anak yang antara orang tua dan anak. Interaksi yang
dibesarkan dalam keluarga yang minim tersebut akan berdampak
memiliki orang tua lengkap serta suasana merugikan pada perkembangan anak.
keluarga yang positif akan cenderung Anak akan kehilangan figur untuk
mampu mengarungi masa depan tanpa mengembangkan berbagai potensi
masalah serius14.
dirinya terutama sosialisasi anak. Pola Kabupaten Semarang. Peran orang tua
komunikasi dan interaksi yang dalam stimulasi sosialisasi baik sebagian
terbangun di lingkungan keluarga besar kemampuan sosialisasi anak dalam
mempengaruhi kemampuan anak dalam kategori sedang.
bersosialisasi. Pada dasarnya anak Bagi orang tua, harapannya hasil
memiliki kecederungan untuk dari penelitian ini memberikan informasi
mencontoh cara bicara, tata bahasa, sikap untuk orang tua bahwa orang tua harus
perilaku, kebiasaan dan sikap empati selalu mengupayakan dalam
orang terdekatnya. memberikan stimulasi positif terarah
Peran orang tua dalam pada anak terutama pada aspek
memberikan stimulasi sosial yang sosialisasi untuk mengoptimalkan
kurang, anak tidak mempunyai inisiatif kemampuan sosialisasi anak sebagai
karena takut membuat kesalahan, wujud tata laksana pelayanan kesehatan
menjadi anak penurut, tidak atau kurang dasar yang dapat dengan mudah
mempunyai tanggung jawab. Namun diterapkan sebagai upaya pencegahan
sebaliknya orang tua menuntut anak keterlambatan kemampuan sosialisasi
untuk semakin bertanggung jawab sesuai anak.Bagi tenaga kesehatan diharapkan
dengan perkembangan umurnya, karena hasil penelitian ini dijadikan acuan
itu sering terjadi konflik antara orang tua dalam tata laksana kemampuan
dengan anak. Padahal anak sangat sosialisasi anak dengan status kurang
membutuhkan hubungan sosial yang baik yaitu pemberian stimulasi yang
bagus dan baik antara keluarga atau kepada anak dengan family center care
dengan lingkungannya15. Pada keluarga approach dimana asuhan keperawatan
seperti ini anak merasa kepentingan dan dilakukan terintegrasi dengan keluarga,
hobinya tidak diperdulikan atau dan bagi penelitian selanjutnya,
dianggap tidak penting, ketika anak diharapkan peneliti selanjutnya dapat
mencoba mencari perhatian orang meneliti faktor lain yang mempengaruhi
tuanya, ternyata hanya figur otoriterlah kemampuan sosialisasi seperti keadaan
yang ditemukan, bahkan terkadang kala keluarga (orang tua) dan lingkungan.
hukuman yang didapatkannya.
Pada penelitian ini peran orang Daftar Rujukan
tua dalam stimulasi sosialisasi anak 1. Nursalam. Asuhan Keperawatan Bayi
bukan merupakan satu-satunya penentu dan Anak (Untuk Perawatan dan Bidan).
kemampuan sosialisasi anak, karena Jakarta: Salemba Medika; 2015.
kemampuan sosialisasi anak ini 2. Wong et al. Buku Ajar Keperawatan
diantaranya dipengaruhi juga oleh faktor Pediatrik. Edisi 6 Vo. EGC Jakarta;
lain, diantaranya status ekonomi 2009.
keluarga dan keutuhan keluarga yang 3. Indonesia DKR. Pedoman Deteksi Dini
tidak dikendalikan. Faktor-faktor Tumbuh Kembang Balita.
tersebut dimungkinkan berhubungan 4. Hidayat I. Gambaran Pengetahuan Ibu
dengan kemampuan sosialisasi anak Tentang Kemampuan Sosialisasi Pada
prasekolah. Anak Usia Prasekolah Di TK Al Azhar
Medan. Skripsi Fak Kedokt USUM.
Simpulan Dan Saran 5. Yusuf S. Psikologi Perkembangan Anak
Terdapat hubungan peran orang dan Remaja. PT Remaja Rosada Karya
tua dalam stimulasi sosialisasi dengan Bandung; 2016.
kemampuan sosialisasi anak prasekolah 6. Djamarah S. Pola Asuh Orang Tua dan
di PAUD Kecamatan Pringapus Komunikasi dalam Keluarga : Upaya