Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

Disusun Oleh :

NAMA : YEMIMA EKA MARETA


NIM : 19.02.11.1843
JURUSAN (KELAS) : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
(D)
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN : JEFFRY S. SUPARDI, S.Psi, M.Psi.

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKN)
PALANGKARAYA
2019
Judul Jurnal : Kesiapan anak saat memasuki Sekolah Dasar
Tahun : 2015
Penulis : Zusy Aryanti
Publikasi : STAIN jurai Siwo Metro
Review : Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang sistem
pelaksanaannya diatur oleh Undang - Undang. Sekolah Dasar adalah
jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia yang siswanya
berusia 7-12 tahun. Setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar (SD) 6 tahun dan sekolah menengah pertama
(SMP) ditempuh selama 3 tahun. Dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan nasional (UU No 20 Tahun 2001) pasal 17 mendefinisikan
pendidikan dasar sebagai berikut: “pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah”. Memasukkan
anak ke sekolah dasar ketika sudah mencapai usia 6 atau 7 tahun
merupakan suatu keharusan. Pada usia ini anak harus diperkenalkan
terhadap dunia sosial baru yang lebih luas, agar anak dapat
mengembangkan keterampilan sosial secara adaptif, seperti mampu
menjalin persahabatan. Hal ini akan berimplikasi pada kemampuan anak
dalam menemukan dirinya di fase perkembangan yang akan datang.
Selain untuk memacu perkembangan sosialnya, Sekolah Dasar juga
merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan pertambahan ilmu
pengetahuan yang akan membantu anak dalam menjalankan tugas-tugas
perkembangan pada aspek lain, seperti perkembangan berbahasa,
perkembangan emosi, perkembangan pemahaman moral. Banyak orang
tua yang mulai sadar bahwa menyekolahkan anak adalah tugas yang
sangat penting, sehingga menimbulkan semangat yang tinggi supaya anak
dapat masuk di sekolah yang dituju. Akan tetapi bukan berarti orang tua
boleh menutup mata terhadap aspek perkembangan yang mengindikasikan
aak belum siap memasuki sekolah. Tanpa memikirkan aspek-aspek lain,
anak dipacu untuk bersekolah saat sudah mampu membaca dan menulis,
sementara kesiapan secara sosial atau emosional, seperti anak yang tidak
mau lepas dari ibunya tidak dianggap sebagai suatu permasalahan.
Judul Jurnal : Studi deskriptif kesiapan masuk sekolah dasar siswa TK B di PAUD SCB
Tahun : 2018
Penulis : Wiriana
Publikasi : Jurnal Universitas Dhyana Pura
Review : Dalam jurnal ini, bertujuan untuk menggambarkan kesiapan siswa TK
B masuk ke sekolah dasar ditinjau dari hasil tes N.S.T (Nijmeegse
Schoolbekwaamheids Test). Manfaat dari penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi sekolah maupun guru kelas dalam mengevaluasi kurikulum
dan memberikan gambaran kesiapan siswa-siswa di TK B di sekolah
dasar.
Subyek dalam penelitian ini adalah 24 siswa dan siswi kelas TK B di
PAUD
SCB. Alat ukur yang dipakai adalah Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test
yang diciptakan oleh Monks, Rost, dan Coffie dan terdiri dari sepuluh
aspek
kesiapan sekolah. Analisis data yang digunakan adalah statistik sederhana
berupa tabulasi frekuensi. Untuk memperkuat dan meyakinkan hasil
penelitian hasil tabulasi data dicek dengan observasi guru terhadap
prestasi belajar siswa. Tes ini menetapkan tiga standar yaitu siap masuk
sekolah,
ragu-ragu, dan belum siap masuk sekolah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 79% siswa siap masuk ke Sekolah Dasar dengan rata-rata skor
Kesiapan Masuk Sekolah sebesar 97,54%. Siswa yang ragu-ragu untuk
melanjutkan ke Sekolah Dasar sebesar 13% dan hanya 8% siswa yang
tidak siap melanjutkan ke Sekolah Dasar. Dari 10 aspek tes N.S.T, ada
tiga aspek yang perlu mendapatkan perhatian adalah :
1. Aspek sosialisasi yang diwakili oleh tugas menggambar orang
2. Aspek persiapan berhitung yang diwakili oleh tugas pengertian
tentang besar jumlah da perbandingan
3. Aspek pemahaman akan norma dan situasi sosial praktis yang diwakili
oleh tugas Pengertian tentang objek dan penilaian terhadap situasi.
Judul Jurnal : Profil kesiapan sekolah anak memasuki Sekolah Dasar
Tahun : 2018
Penulis : Anayanti Rahmawati, Marey Maritje Wagey, dan Nur Ainy Fardana
Publikasi : Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Ailangga Surabaya
Review : Kesiapan sekolah merupakan kesiapan anak untuk memasuki sekolah. Di
Indonesia istilah kesiapan sekolah lazim digunakan untuk merujuk
kesiapan anak masuk Sekolah Dasar (SD), sebagai sekolah formal
pertama anak. Masuk SD merupakan masa transisi, yaitu periode
perpindahan dari Taman Kanak-Kanak (TK) menuju SD. Istilah kesiapan
sekolah digunakan untuk menggambarkan persyaratan-persyaratan yang
dibutuhkan anak agar dapat membuat transisi yang sukses dari prasekolah
menuju sekolah formal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survei. Alat ukur menggunakan Skala Kesiapan Sekolah, hasil
adaptasi skala yang disusun oleh Fayez dkk (2016) yang terdiri dari enam
dimensi dengan masing-masing tingkat reliabilitas sebagai berikut:
dimensi pengetahuan akademik (α=0,905), dimensi ketrampilan berpikir
dasar (α=0,939), dimensi kesejahteraan fisik dan perkembangan motorik
(α=0,894), dimensi disiplin diri (α=0,950), dimensi kematangan sosial
emosional (α=0,890), dan dimensi ketrampilan komunikasi (α=0,558).
unikasi (α=0,558). Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan
mengambil sampel penelitian seluruh anak TK kelas B yang berada dalam
Gugus V kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa
Tengah yaitu anak-anak yang bersekolah di TK Negeri Pembina, TK
Aisyiyah Ketoyan, TK Kasih Ibu, TK Masyitoh Bolo dan TK Pertiwi
Seworan. Jumlah seluruh sampel penelitian 110 anak. Penilaian kesiapan
sekolah dilakukan secara teacher report dengan menggunakan instrument
skala kesiapan sekolah yang diisi oleh guru kelas dengan pertimbangan
guru kelas merupakan orang yang paling mengetahui kondisi anak. Sistem
penilaian skala menggunakan sistem likert. Analisis data dilakukan secara
deskriptif dengan membandingkan nilai rata-rata (mean score) masing-
masing dimensi dalam kesiapan sekolah. Penelitian ini mendapatkan data
kondisi kesiapan sekolah yang dimiliki anak-anak di Gugus V kecamatan
Wonosegoro kabupaten Boyolali. Hasil tersebut kemudian dianalisis
dengan menggunakan analisis statistik deskriptif untuk mendapatkan nilai
rata-rata masingmasing dimensi dalam kesiapan sekolah. Hasil secara
lengkap dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Berdasarkan jurnal penelitian
ini, bertujuan untuk mengetahui kondisi kesiapan sekolah anakanak TK di
Gugus V kecamatan Wonosegoro kabupaten Boyolali perlu mendapatkan
perhatian karena belum tercapainya secara maksimal dimensi-dimensi
dalam kesiapan sekolah. Diperlukan penanganan khusus agar semua
dimensi dalam kesiapan sekolah dapat teraih secara optimal karena
rendahnya salah satu dimensi dalam kesiapan sekolah akan menghambat
terwujudnya kesiapan sekolah secara keseluruhan.

Judul Jurnal : Pengasuhan Ibu yang memiliki anak siap sekolah dasar
Tahun : 2018
Penulis : Soegi Japrianata
Publikasi : Jurnal universitas Katolik
Review : Dalam rangka menyongsong keberhasilan di masa depan setiap anak akan
melalui masa sekolah. Diseolah anak akan dihadapkan dengan peran baru,
yakni sebagai pelajar yang dihadapkan pada otoritas guru sebagai
pengganti orangtua dirumah. Dalam menyiapkan anak masuk Sekolah
Dsara juga banyak orang tua yang mengikutsertakan anak pada program
persiapan sekolah atau yang lebih dikenal Pendidikan Anak Usia Dini
maupun Taman Kanak-kanak. Dalam jurnal ini akan mengupas bagaimana
pengasuhan ibu yang mampu menyiapkan kondisi anak siap sekolah.
Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah mengetahui, menggambarkan,
dan menjelaskan bagaimana pengasuhan ibu yang mmapu menyiapkan
kondisi anak siap untuk Sekolah Dasar. Manfaat dari penelitian ini
diharapkan dpaat memberikan manfaat sebagai penambahan wawasan
para orang tua, khususnya pemahaman mengenai pengasuhan yang tepat
dan mampu mendukung kesiapan sekolah anak untuk memasuki sekolah
dasar.
Judul Jurnal : Studi eksplorasi mengenai kesiapan anak masuk sekolah dasar ditinjau
dari hasil tes NST di PAUD Cihanjuang dan PAUD Cikutra Indah
Bandung
Tahun : 2011
Penulis : Dewi Sartika, Lilin Halimah, dan Nurul Annisa
Publikasi : Jurnal Jurusan Psikologi, Universitas Islam Bandung
Review : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu jenjang pendidikan
sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan dari anak-anak sejak lahir sampai usia enam tahun (0-6 tahun)
yang menitikberatkan kearah pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
selanjutnya (Sekolah Dasar). Berbagai tuntutan kegiatan dan kurikulum
sekolah dasar, maka pendidikan prasekolah (preschool) dirancang
sedemikian rupa untuk mempersiapkan anak masuk sekolah
dasar.Kurikulum PAUD dirancang untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan anak pada segala aspek tahap perkembangannya.Namun
masingmasing PAUD diberi kebebasan untuk mengembangkan metode
pengajarannya. Terdapat PAUD Cihanjuang dan PAUD Cikutra, adalah 2
PAUD yang menggunakan metoda pengajaran yang berbeda.PAUD
Cihanjuang menggunakan metode ceramah (lecturing) melalui media
visualisasi, sedangkan pada PAUD Cikutra dengan metode pengajaran
bermain sambil belajar.Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh
gambaran mengenai kesiapan anak masuk sekolah dasar ditinjau dari hasil
tes NST di PAUD Cihanjuang dan PAUD Cikutra Indah Bandung.Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplorasi dengan
jumlah populasi sebanyak 13 anak.Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan alat ukur N.S.T (Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test)
untuk mengetahui kematangan aspek-aspek yang menunjang kesiapan
anak masuk Sekolah Dasar.Pengolahan data menggunakan statistic
deskriptif untuk mendapat gambaran presentasi kematangan sekolah pada
masing-masing PAUD dan juga dikembangkan untuk melihat
perbedaannya melalui Uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil perhitungan,
diperoleh bahwa PAUD Cihanjuang ada 50% yang siap untuk sekolah dan
50% yang tidak siap, sedangkan pada PAUD Cikutra 71 % dinyatakan
siap untuk sekolah dasar dan 29% nya tidak siap. Sedangkan berdasarkan
hasil uji beda dengan menggunakan Uji Mann-Whitney terdapat
perbedaan yang signifikan dalam kesiapan anak masuk SD antara PAUD
Cihanjuang dan PAUD Cikutra Bandung.

Anda mungkin juga menyukai