Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK

USIA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR

A. Latar Belakang
Pendidikan dipandang sebagai proses yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
yang dapat digunakan sebagai persiapan untuk melanjutkan kejejnjang yang lebih
tinggi, selain itu pendidikan memgang peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas( ). Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan
sengaja dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap
anak didik ( ). Maka pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun
kuantitas.

Anak sekolah menurut definisi WHO (Word Health Organization) yaitu


golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak
yang berusia 7-12 tahun. Usia sekolah dasar adalah suatu masa ketika anak
diharapkan memperoleh dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan
penyesuaian diri. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang
pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi bagi kehidupannya. Pada
masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan
berkembang secara optimal dan dapat meningkatlan prestasi belajar ( ). Prestasi siswa
Indonesia usia 10-12 tahun berada pada peringkat 10 terbawah dari 79 negara yang
disurvei dalam tiga mata pelajaran yaitu matematika, membaca, dan sains. Menurut
laporan Program Penilaian Siswa Internasional baru-baru ini, yang dirilis blan Januari
2020 oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Tinggi rendahnya hasil belajar yang dijalani oleh seorang siswa dipengaruhi
oleh keberhasilan belajarnya yang di pengaruhi oleh factor internal dan eksternal. ( )
menyatakan secara global banyak factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa dibedakan menjadi tiga macam, yakni: factor internal (factor dari dalam siswa),
yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Factor eksternal (factor dari luar
siswa) , yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. Dan factor pendekatan belajar,
yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Berdasarkan factor-faktor di atas maka factor keluaraga merupakan fakor yang
paling penting, dikarenakan keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama bagi
anak, yang bereperan penting dalam membentuk pola kepribadain anak. Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal. Ayah dan ibu di dalam
keluarga sebagai pendidiknya, dan anak sebagai terdidiknya. Keluarga sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam menempuh pendidikannya di sekolah,
sehingga sangat mempengaruhi prestasi belajar anak pada jenjang pendidikan yang
sedang ditempuhnya ( ). Seperti yang telah diungkapkan di atas, pola asuh keluarga
termasuk ke dalam salah satu faktor di luar individu (faktor sosial) yang dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar seorang siswa.

Pola asuh sendiri merupakan pola yang bersifat konsisten dari waktu ke waktu,
pola perilaku ini dapat di rasakan oleh anak dan bisa memberi efek negatif maupun
positif ( ) Orang tua sebagai pendidikan utama memiliki pola tersendiri dalam
mengasuh dan membimbing anak. Pola asuh yang ditanamkan tiap keluarga berbeda,
hal ini tergantung pandangan dari tiap orang tua ( ). Beberapa orang tua belum
maksimal dalam memberikan bimbingan belajar di rumah. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai jenis pekerjaan dan latar belakang pendidikan orang tua siswa. Dilihta dari
segi pekerjaan orang tua cenderung sebagai petani. Pendidikan akan mempengaruhi
cara oraang tua mendidik anaknya. Bimbingan belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar anak, sehingga orang tua harus secara aktif menuntun anak belajar dirumah
agar memperoleh hasil belajar yang optimal di sekolah. Orang tua merupakan
pendidikan pertama untuk anak-anak mereka, setelah itu baru sekolah dan lingkungan
disekitarnya. Hal ini dipertegas pernyataan bahwa Keluarga sebagai lingkungan
belajar pertama sebelum lingkungan sekolah dan masyarakat (Gede Yenny Apriani
2022)

Berdasarkan latar belakang di atas, masih kurangnya penelitian tentang


hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi pada siswa Sekolah Dasar. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan pola asuh orang tua terhadap
prestasi belajar siswa SDN.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian ini, yaitu “Apakah ada hubungan pola asuh orang tua dengan
prestasi belajar anak usia sekolah di SDN

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum

Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi belajar anak usia
sekolah di SDN

2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan gambaran yang tepat tentang pola asuh orang tua
kepada para pendidik, agar dapat mengambil sikap dalam memnimbing
anak sebagai tindakan preventif maupun kuratif.
b. Untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap anak.
c. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara pola
asuh orang tua dengan prestasi belajar

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pelayanan keperawatan

Penelitian tentang

2. Bagi institusi pendidikan

Dapat dijadikan masukan dalam bidang ilmu terkait kasusnya dalam


ilmu riset keperawatan. Sebagai masukan bagi peserta didik untuk mengetahui
hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi belajar anak usia sekolah di
SDN

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini dapat di gunakan sebagai referensi atau data pembanding


untuk penelitian yang akan dating dalam melaksanakan penelitian yang
berkaitan dengan
Gede Yenny Apriani, Desak. 2022. “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas Iv Dan V Di Sd N 3 Candikuning.” Jurnal Medika Usada 5(2):12–
17. doi: 10.54107/medikausada.v5i2.131.

Anda mungkin juga menyukai