Anda di halaman 1dari 7

p-ISSN : 2502-0625, e-ISSN : 2715-7571

Jurnal Al-Taujih Volume 6 No. 1 Januari-Juni 2020 Hal 55 - 61


Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/attaujih/

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI


BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI 6 KOTA PADANG

Novri Sagita Lestari, Ilpi Zukdi, Jum Anidar


Email : nofrisagitalestari@gmail.com,ilpizukdi@uinib.ac.id,jumanidar@uinib.ac.id
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Abstrak : Prestasi belajar ujian MID Semester Ganjil peserta didik pada Tahun Pelajaran
2019/2020 ada peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 35,5% dan ada
juga peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM yaitu 64,5% dari 200 peserta didik
kelas VIII. Dengan melihat fenomena di atas, maka penelitian ini difokuskan pada
hubungan lingkungan keluarga dengan prestasi belajar peserta didik kelas VIII di
Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Kota Padang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif yang berbentuk deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah peserta
didik kelas VIII.6, VIII.8, VIII.10, VIII.11, VIII.13 VIII.15 yang berjumlah 200 peserta
didik. Dengan jumlah sampel sebanyak 133 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik random sampling. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel Lingkungan
Keluarga (X) dan variabel Prestasi Belajar (Y). Instrumen dalam penelitian ini adalah
angket tentang Lingkungan keluarga dan dokumentasi yaitu tentang Prestasi Belajar. Data
diolah dengan menggunakan SPSS versi 20.00 serta dianalisis dengan menggunakan rumus
Product Moment Correlation Coefesien Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan keluarga dengan
prestasi belajar, dimana hasil r hitung 0,506 lebih besar dari r tabel 0,159. Hasil penelitian
menunjukkan semakin baik lingkungan keluarga maka semakin tinggi pula prestasi belajar
peserta didik.
Kata Kunci: Lingkungan keluarga, Prestasi Belajar, Madrasah Tsanawiyah Negeri.

A. PENDAHULUAN Prestasi belajar peserta didik dapat ditentu


Proses pembelajaran dapat digambar kan dengan pengukuran yang kemudian
kan dengan adanya interaksi peserta didik sebagai hasil akhirnya dilaporkan dalam
dengan guru ataupun peserta didik dengan bentuk rapor, dimana rapor merupakan tes
lingkungannya yang mengakibatkan ada perumusan akhir yang diberikan oleh guru
nya perubahan tingkah laku yang akan mengenai kemajuan prestasi belajar pe
memberikan suatu pengalaman, baik ber serta didik selama masa tertentu (4 atau 6
sifat pengetahuan, sikap dan keterampilan. bulan). Sementara Ahmadi dan Widodo
Adanya proses pembelajaran nantinya Supriyono (2013; 138) menyatakan bahwa
akan memberikan gambaran perubahan prestasi belajar merupakan hasil interaksi
pada peserta didik, baik berupa penge antara berbagai faktor yang mempengaruhi
tahuan atau tingkah laku yang akan men nya baik dari dalam diri (faktor internal)
jadi tolak ukur keberhasilan peserta didik maupun dari luar diri (faktor eksternal)
dalam belajar yang disebut prestasi belajar individu.
(Moh. Zaiful Rosyid,et al, 2019; 3). Tinggi rendahnya prestasi belajar
Sumadi Suryabrata (2002; 297) mencerminkan kualitas pendidikan. Pres
PHQJDWDNDQ EDKZD ³SUHVWDVL EHODMDU LWX tasi belajar peserta didik kelas VIII di
dapat dikelompokkan ke dalam prestasi MTsN 6 Kota Padang, dilihat dari ujian
seluruh bidang studi dan bidang tertentu. MID semester ganjil tahun ajaran

55
2019/2020, ada peserta didik yang men faktor. Menurut (Slameto, 2015) faktor
dapatkan nilai dibawah KKM yaitu lingkungan sangat mempengaruhi prestasi
35,5%. Kemudian ada juga peserta didik belajar peserta didik. Faktor lingkungan
yang mendapatkan nilai di atas KKM yang dimaksud adalah faktor yang berasal
yaitu 64,5% dari 200 peserta didik kelas dari luar diri peserta didik atau faktor
VIII. Proses belajar dan hasilnya hanya eksternal. Lingkungan sekitar baik teman
dapat diamati dari perubahan tingkah laku sekolah, tetangga, teman sepermainan, dan
yang berbeda dari yang sebelumnya pada yang paling penting keluarga peserta didik
diri seseorang baik dalam hal penge khususnya orang tua dapat membantu
tahuan, afektif, maupun psikomotorik. belajar peserta didik. Lingkungan sosial
Prestasi belajar pada umumnya ber yang banyak mempengaruhi kegiatan
kenaan dengan aspek pengetahuan sedang belajar adalah orang tua dan keluarga
kan hasil belajar meliputi aspek pem peserta didik sendiri. Menurut (Hasbullah,
bentukan watak peserta didik. Prestasi 2006;38) lingkungan keluarga merupakan
adalah hasil dari suatu kegiatan yang lingkungan pendidikan pertama, karena
telah dikerjakan, baik secara individual dalam keluarga inilah anak pertama-tama
maupun kelompok. Prestasi tidak akan mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga
pernah dihasilkan selama seseorang tidak dikatakan lingkungan yang utama, karena
melakukan suatu kegiatan. Dalam kenya sebagian besar dari kehidupan anak adalah
taan, untuk mendapatkan prestasi tidak di dalam keluarga, sehingga pendidikan
semudah yang dibayangkan, tetapi penuh yang paling banyak diterima anak adalah
perjuangan dengan berbagai tantangan dalam keluarga.
yang harus dihadapi untuk mencapainya. Pentingnya pendidikan anak di
(Syaiful Bahri Djamarah, 2012;24). lingkungan keluarga menjadikan keluarga
Secara garis besar ada beberapa berpengaruh terhadap keberhasilan anak.
faktor yang mempengaruhi prestasi Orang tua yang kurang/tidak memper
belajar peserta didik yaitu faktor internal hatikan pendidikan anaknya, misalnya
dan faktor eksternal. Faktor internal ter mereka acuh tak acuh terhadap belajar
diri dari factor jasmaniah (kesehatan, dan anak nya, tidak memperhatikan sama
cacat tubuh), faktor psikologis (intele sekali kepentingan-kepentingan dan ke
gensi, bakat, minat, perhatian, motif, butuhan-kebutuhan anak dalam belajar,
kematangan, dan kesiapan), faktor ke tidak mengatur waktu belajarnya, tidak
lelahan. Sedangkan faktor eksternal ter menyediakan/melengkapi alat belajarnya,
diri dari: faktor keluarga (cara orang tua tidak memperhatikan apakah anak belajar
mendidik, relasi antar anggota keluarga, atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah
suasana rumah, keadaan ekonomi ke kemajuan belajar anaknya, dan kesulitan-
luarga, perhatian orang tua, dan latar kesulitan yang dialami dalam belajar. Hal
belakang kebudayaan), faktor sekolah tersebut dapat menyebabkan anak kurang
(metode mengajar, kurikulum, relasi guru / tidak berhasil dalam belajar. Sebaliknya
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, apabila keluarga itu merupakan keluarga
disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu yang harmonis, hubungan orang tua
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, dengan anak berjalan lancer maka kondisi
keadaan gedung, metode belajar, dan yang baik itu cenderung memberi
tugas rumah), faktor masyarakat (ke stimulus dan respons yang baik terhadap
giatan siswa dalam masyarakat, media anak sehingga perilaku dan prestasi
massa, teman bergaul, dan bentuk ke belajarnya menjadi baik (Slameto, 2015).
hidupan masyarakat) (Slameto, 2015). Untuk meningkatkan prestasi belajar
Prestasi belajar yang dicapai peserta diperlukan kerja sama yang baik, antara
didik dapat dipengaruhi oleh beberapa pihak sekolah dengan orang tua peserta

56 Novri Sagita Lestari dkk : Hubungan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik ....
didik. Kenyataan yang ada sekarang ini dengan anak adalah orang tuanya, saudara-
adalah orang tua cenderung menyerahkan saudaranya sertamungkin kerabat dekatnya
proses pembelajaran peserta didik sepenuh yang tinggal serumah.
nya kepada sekolah. Peran orang tua Dengan melihat fenomena di atas,
dalam pendidikan anak-anak sangatlah maka penulis ingin meneliti lebih lanjut
penting. Guru di sekolah hanya mengajar WHQWDQJ ³+XEXQJDQ /LQJNXQJDQ .HOXDUJD
dan mendidik peserta didik selama 8 jam Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik
saja, sedangkan sisanya adalah waktu ber Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri
sama keluarga. Orang tua harus bisa men .RWD 3DGDQJ´
ciptakan suasana rumah yang kondusif, B. METODE PENELITIAN
agar anak dapat belajar dengan lancar. Metode yang digunakan dalam pene
Orang tua juga harus memperhatikan litian ini adalah penelitian kuantitatif yang
keperluan sekolah anak agar anak dapat berbentuk korelasi. Penelitian korelasi
mengikuti pelajaran dengan baik. Adanya atau penelitian korelasional adalah pene
peran lingkungan keluarga yang baik litian yang dilakukan oleh peneliti untuk
diharapkan peserta didik dapat mem mengetahui tingkat hubungan antar dua
peroleh prestasi belajar yang tinggi. variabel atau lebih, tanpa melakukan peru
Berdasarkan uraian di atas, terdapat bahan, tambahan atau manipulasi terhadap
beberapa faktor yang mempengaruhi data yang sudah ada (Suharsimi Arikunto,
prestasi belajar peserta didik. Dalam pene 2016).
litian ini, penulis hanya melihat pengaruh Populasi adalah keseluruhan subjek
lingkungan keluarga yang terdiri dari: penelitian. Menurut Sugiyono (2014; 80)
faktor sosial (cara orang tua mendidik, Populasi adalah wilayah generalisasi yang
relasi antar anggota keluarga, dan terdiri atas obyek/subyek yang mem
perhatian orang tua), faktor kultural punyai kualitas dan karakteristik yang
(keadaan ekonomi keluarga, dan latar ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
belakang kebudayaan), serta faktor dan kemudian ditarik kesimpulannya.
fisiologis (suasana rumah). Dalam penelitian ini yang akan menjadi
Dalyono (2012; 129) membedakan populasi adalah peserta didik kelas
pengertian lingkungan menjadi tiga VIII.6, VIII.8, VIII.10, VIII.11, VIII.13,
macam pendekatan, yaitu pendekatan VIII.15 di MTsN 6 Kota Padang
fisiologis, pendekatan psikologis, dan sebanyak 200 peserta didik. Sampel
pendekatan sosiokultural. Secara fisiologis adalah sebagian atau wakil populasi yang
lingkungan meliputi segala kondisi dan diteliti (Suharsimi Arikunto, 2016).
material jasmaniah di dalam tubuh seperti Sampel dalam penelitian ini dihitung
gizi, vitamin, air, zat asam, sistem syaraf dengan menggunakan rumus Slovin yaitu
dan kesehatan jasmani. Secara psikologis sebanyak 133 peserta didik. Sampel
lingkungan mencakup segenap stimulus dalam penelitian ini dipilih dengan
yang diterima oleh individu sejak dalam menggunakan teknik random sampling.
konsepsi, kelahiran sampai matinya. Penulis menggunakan random sampling
Sedang kan secara sosio-kultural ling dengan cara semua anggota populasi
kungan mencakup segala stimuli, interaksi dicatat dan diberi nomor urut pada setiap
dan kondisi dalam hubungannya dengan kelasnya, kemudian nomor-nomor itulah
perlakuan atau karya orang lain. Pola yang akan diundi dengan membuat
hidup keluarga, pergaulan kelompok, gulungan-gulungan yang nantinya diacak
latihan belajar termasuk sebagai ling untuk dijadikan sampel.
kungan tersebut. Pengumpulan data dilakukan meng
Soekanto dalam Jamil mengatakan gunakan kuesioner atau angket dan doku
EDKZD ³OLQJNXQJDQ SHUWDPD EHUKXEXQJDQ mentasi. Dalam penelitian ini penulis

Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 57
menggunakan instrumen penelitian dalam hubungan lingkungan keluarga dengan
bentuk angket dengan variabel lingkungan prestasi belajar peserta didik kelas VIII
keluarga. Angket yang digunakan bersifat MTsN 6 Kota Padang diperoleh dari hasil
tertutup yang merupakan angket yang angket yang telah disebarkan kepada
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa peserta didik kelas VIII.6, VIII.8, VIII.10,
sehingga responden tinggal memberikan VIII.11,VIII.13, dan VIII.15 yaitu se
tanda centang pada kolom atau tempat banyak 133 peserta didik.
yang sesuai. Sebelum angket diadminis
trasikan kepada peserta didik di MTsN 6 Gambaran Lingkungan Keluarga
Kota Padang maka terlebih dahulu Peserta Didik Kelas VIII MTsN 6 Kota
dilakukan penyusunan instrumen pene Padang
litian, instrumen metode angket pada pene Setelah melakukan penelitian terhadap
litian ini menggunakan jenis skala likert 133 peserta didik kelas VIII di MTsN 6 Kota
yaitu skala yang memiliki point, masing- Padang mengenai lingkungan keluarga, maka
masing point mempunyai interval yang dapat dideskripsikan variabel lingkungan
sama. keluarga (X) sebagai berikut: Dari hasil
pengolahan SPSS versi 20.00 untuk deskriptif
Sebelum angket disebarkan maka data lingkungan keluarga, diketahui range
dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebesar 74, skor terendah 140, skor tertinggi
untuk mengetahui layak atau tidak 214, rata-rata sebesar 187,33 dan standar
layaknya alat ukur tersebut. Suatu deviasi sebesar 14,171. Jumlah item
instrument dinyatakan valid jika per pernyataan pada variabel lingkungan keluarga
tanyaan pada suatu angket mampu meng sebanyak 45 item. Interprestasi variabel
ungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh lingkungan keluarga peserta didik kelas VIII
angket tersebut. Uji validitas instrumen MTsN 6 Kota Padang yang berada pada
dilakukan dengan menggunakan rumus kriteria sangat baik dengan jumlah frekuensi
korelasi product moment Karl Pearson, 19 orang atau dapat dipersentasekan dengan
nilai 14,28%, kriteria baik dengan jumlah
yaitu dengan cara menguji korelasi antara
frekuensi 77 orang atau dapat dipresentasekan
skor setiap item dengan skor total. dengan nilai 57,89%, kriteria sedang dengan
Pernyataan dinyatakan valid jika r hitung frekuensi 24 orang dengan persentase sebesar
lebih besar dari r tabel untuk degree of 18,04%, kriteria kurang baik memiliki jumlah
freedom (df) = n-k dengan taraf signifikan frekuensi 8 dengan persentase sebesar 6,01%,
alpha 0.05. Uji reliabilitas bertujuan untuk dan kriteria tidak baik memiliki frekuensi 5
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dengan persentase 3,76%. Selain itu
tetap konsisten, apabila dilakukan diperoleh harga mean sebesar 187,33.
pengukuran dua kali atau lebih terhadap Harga ini jika dikonsultasikan dengan
gejala yang sama dengan alat ukur yang klasifikasi lingkungan keluarga, dapat
sama tersebut. Uji reliabilitas meng dikatakan bahwa lingkungan keluarga
gunakan rumus Alpha Cronbach. Teknik peserta didik kelas VIII MTsN 6 Kota
analisa data dalam penelitian ini meng Padang rata-rata baik yaitu berkisar pada
gunakan analisis korelasi. Tujuan dari di interval 185-199.
gunakannya analisis korelasi adalah untuk
mencari hubungan dan membuktikan Gambaran Prestasi Belajar Peserta
hipotesis hubungan dua variabel. Analisis Didik Kelas VIII MTsN 6 Kota Padang
hipotesis dari penelitian ini menggunakan Data prestasi belajar peserta didik
korelasi Product Moment Karl Pearson. kelas VIII MTsN 6 Kota Padang diperoleh
dari leger nilai rapor semester ganjil tahun
C. HASIL DAN PEMBAHASAN ajaran 2019/2020. Melalui aplikasi SPSS
Hasil Penelitian versi 20.00 diperoleh analisis untuk
Data hasil penelitian tentang prestasi belajar sebagai berikut: sampel se-

58 Novri Sagita Lestari dkk : Hubungan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik ....
banyak 133 peserta didik, nilai minimum Perhitungan korelasi mengenai
adalah 75, nilai maksimum sebesar 87, hubungan lingkungan keluarga dengan
jumlah kesleuruhan 11164, rata-rata se- prestasi belajar peserta didik kelas VIII
besar 83,94 dan standar deviasi sebesar MTsN 6 Kota Padang, dilakukan dengan
2,741. Kelas interval dari data prestasi menggunakan rumus korelasi product
belajar adalah 3. Distribusi frekuensi vari- moment dan menggunakan program
abel prestasi belajar peserta didik kelas SPSS versi 20.00 Untuk melihat nilai
VIII MTsN 6 Kota Padang berada pada koefesien korelasi antara variabel ling
kriteria sangat tinggi dengan jumlah frek- kungan keluarga dengan prestasi belajar
kuensi 18 atau dapat dipersentasekan dengan sampel sebanyak 133 peserta
dengan nilai 13,53%. Selanjutnya dengan didik. Oleh karena setelah perhitungan
kriteria tinggi dengan jumlah frekuensi 64 diperoleh hasil dari degree of freedom
atau dipersentasekan dengan nilai 48,12%. adalah 131 maka dilihat pada nilai
Kriteria sedang dengan frekuensi 37 atau koefesien 131 nilai signifikan pada taraf
dapat dipersentasekan dengan nilai 5% adalah 0,159 dan pada taraf 1%
27,81%. Kriteria rendah dengan jumlah adalah 0,208. Hipotesis alternatif diterima
frekuensi 7 dengan persentase sebesar apabila rhitung > rtabel. Dari hasil penelitian
5,26% dan kriteria sangat rendah dengan menunjukkan bahwa rxy = 0,506 lebih
jumlah frekuensi 7 dengan persentase besar dari rtabel untuk signifikan 5%
sebesar 5,26%. Bila dilakukan pen sebesar 0,159 dan untuk signifikan 1%
jumlahan skor, diperoleh mean sebesar sebesar 0,208. Maka hipotesis yang
83,94. Harga ini jika dikonsultasikan diajukan pada penelitian ini adalah Ha
dengan klasifikasi prestasi belajar, dapat diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat
dikatakan bahwa prestasi belajar peserta hubungan yang signifikan dan positif
didik kelas VIII MTsN 6 Kota Padang antara lingkungan keluarga dengan
rata-rata tinggi yaitu berkisar pada interval prestasi belajar. Semakin baik lingkungan
82-84. keluarga peserta didik maka semakin
Uji Hipotesis tinggi prestasi belajar peserta didik kelas
Untuk mengetahui hubungan ling VIII MTsN 6 Kota Padang dan begitu
kungan keluarga dengan prestasi belajar di juga sebaliknya.
gunakan rumus korelasi product moment
dari Karl Pearson. Kegunaan dari korelasi PEMBAHASAN
ini adalah untuk menguji dua signifikan Lingkungan Keluarga Peserta Didik
dua variabel, mengetahui kuat lemahnya kelas VIII MTsN 6 Kota Padang
hubungan, dan mengetahui besar retribusi. Lingkungan keluarga adalah ling
Dalam penelitian ini analisis korelasi kungan yang paling awal yang mem
pearson digunakan untuk menjelaskan pengaruhi tingkah laku seseorang. Dalam
derajat hubungan antara variabel bebas (in proses belajar, lingkungan keluarga me
dependent) dan variabel terikat (depen miliki peranan yang utama sebelum guru
dent). dan pendidikan di sekolah. Dari keluarga
Pengujian hipotesisnya adalah seorang anak mendapatkan pendidikan
sebagai berikut: Ha jika ada hubungan paling awal untuk membekali kehidupan
yang signifikan antara lingkungan nya, baik pendidikan budi pekerti, akhlak
keluarga dengan prestasi belajar peserta maupun pendidikan akademiknya. Ber
didik kelas VIII MTsN 6 Kota Padang, H0 dasarkan hasil penelitian diperoleh sampel
jika tidak ada hubungan yang signifikan sebanyak 133 peserta didik, bila dilakukan
antara lingkungan keluarga dengan penjumlahan skor, diperoleh harga mean
prestasi belajar peserta didik kelas VIII sebesar 187,33. Harga ini jika dikonsultasi
MTsN 6 Kota Padang kan dengan klasifikasi lingkungan

Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 59
keluarga, dapat dikatakan bahwa ling Indikator yang ke empat yaitu
kungan keluarga peserta didik kelas VIII keadaan ekonomi keluarga berada pada
MTsN 6 Kota Padang rata-rata baik yaitu kategori baik, artinya peserta didik
berkisar pada interval 185-199. terpenuhi fasilitas dalam belajarnya
Artinya lingkungan keluarga seperti buku, alat tulis, meja, kursi, dan
peserta didik mendukung belajar peserta penerangan yang cukup. Selain itu
didik, ditandai dengan adanya relasi peserta didik juga terpenuhi kebutuhan
antara anak dengan orang tua, orang tua pokoknya seperti makanan, pakaian, dan
mendidik anaknya dengan tidak terlalu kesehatan.
keras, suasana rumah terkondisi saat Indikator yang ke lima yaitu latar
belajar, kebutuhan belajar terpenuhi, belakang kebudayaan berada pada
adanya dorongan positif dari orang tua, kategori baik, artinya orang tua peserta
dan adanya penanaman kebiasaan yang didik menanamkan sikap disiplin kepada
baik dari orang tua. Namun ada pula anaknya untuk mendorong semangat
lingkungan keluarga peserta didik yang belajar. Menurut (Slameto, 2015)
kurang kondusif ketika belajar. Hal ini penanaman kebiasaan yang baik akan
terlihat dari adanya 5 responden yang mendorong semangat anak untuk belajar.
tergolong memiliki lingkungan keluarga Indikator ke enam yaitu suasana
pada kriteria tidak baik. Jika lingkungan rumah berada pada kategori baik, artinya
keluarga baik berarti bahwa lingkungan peserta didik memiliki lingkungan
keluarga memberikan pengaruh yang baik keluarga yang tidak gaduh, peserta didik
dalam belajar, maka timbullah dalam diri belajar merasa nyaman saat belajar di
peserta didik dorongan untuk melakukan rumah, dan aktivitas keluarga tidak meng
belajar yang lebih baik lagi. ganggu konsentrasi belajar peserta didik.
Berdasarkan analisis data, diperoleh Lingkungan keluarga memiliki bebe-
gambaran bahwa indikator cara orang tua rapa indikator yang menyusunnya, di-
mendidik berada pada kategori baik, mana tiap indikator tersebut mempunyai
artinya orang tua peserta didik selalu pengaruh terhadap tingkat baik buruknya
memberikan arahan untuk meningkatkan lingkungan keluarga peserta didik.
belajar. Orang tua memotivasi anaknya Berdasarkan perhitungan mean tiap indi-
belajar lebih giat, sehingga peserta didik kator, indikator yang memperoleh mean
memperoleh prestasi yang bagus. terbesar adalah relasi antar anggota
Indikator yang kedua yaitu relasi keluarga. Hal tersebut menunjukkan
antar anggota keluarga berada pada bahwa indikator relasi antar anggota
kategori baik, artinya peserta didik keluarga merupakan hal yang menyebab
menceritakan kesulitan dalam mem kan peserta didik memliki lingkungan
pelajari sesuatu di sekolah kepada orang keluarga yang baik.
tua, peserta didik selalu bertukar pikiran Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas
dengan anggota keluarga baik orang tua, VIII MTsN 6 Kota Padang
kakak, maupun adiknya, dan orang tua Prestasi adalah hasil dari suatu
memberikan perhatian yang penuh kepada kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
anaknya. baik secara individual maupun kelompok.
Indikator yang ketiga yaitu per Prestasi tidak akan pernah dihasilkan
hatian orang tua berada pada kategori baik, selama seseorang tidak melakukan sesuatu
artinya orang tua peserta didik tidak kegiatan. Dalam kenyataan, untuk men
membebani tugas-tugas rumah ketika anak dapatkan prestasi tidak semudah yang
nya sedang belajar. Orang tua juga mem dibayangkan, tetapi penuh perjuangan
bantu anaknya jika memiliki tugas sekolah dengan berbagai tantangan yang harus di
yang sulit. hadapi untuk mencapainya.

60 Novri Sagita Lestari dkk : Hubungan Lingkungan Keluarga Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik ....
Prestasi belajar peserta didik kelas dnegan prestasi belajar peserta didik kelas
VIII MTsN 6 Kota Padang dari 133 VIII MTsN 6 Kota Padang, dimana rhitung
responden, bila dilakukan penjumlahan sebesar 0,506 lebih besar dari rtabel 0,159.
skor, diperoleh harga mean sebesar 83,94. Hasil penelitian menunjukkan semakin
Harga ini jika dikonsultasikan dengan baik lingkungan keluarga peserta didik
klasifikasi prestasi belajar, dapat maka semakin tinggi prestasi belajar yang
dikatakan bahwa prestasi belajar peserta diperoleh oleh peserta didik. Namun
didik kelas VIII MTsN 6 Kota Padang dilihat dari masing-masing indikator
rata-rata tinggi yaitu berkisar antara variabel lingkungan keluarga, indikator
interval 82-84. yang memperoleh rata-rata yang tinggi
yaitu relasi antar anggota keluarga. Jadi
Hubungan Lingkungan Keluarga dapat disimpulkan bahwa relasi antar
Dengan Prestasi Belajar Peserta Didik anggota keluarga yang membuat peserta
Hasil pengolahan data dengan didik kelas VIII MTsN 6 Kota Padang
sampel sebanyak 133 peserta didik, mendapatkan prestasi yang tinggi.
diperoleh rhitung sebesar 0,506 dengan df
sebesar 131. Taraf signifikan 5% berada E. DAFTAR PUSTAKA
pada nilai 0,159 dan taraf signifikan 1% Ahmadi Abu dan Supriyono Widodo, 2013,
berada pada nilai 0,208. Dari hasil Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka
pengolahan data tampak bahwa rxy adalah Cipta.
sebesar 0,506 yang berarti lebih besar Arikunto Suharsimi, 2016. Prosedur
dari rtabel untuk taraf signifikan 5% dan Penelitian Suatu Pendekatan
taraf signifikan 1%, bisa dilihat keeratan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
hubungannya pada klasifikasi angka Dalyono, 2012, Psikologi Pendidikan,
korelasi 0,506 terletak antara 0,40-0,70 Jakarta: Rineka Cipta.
dengan tingkat korelasi sedang. Djamarah Bahri Syaiful, 2011. Psikologi
Hasil penelitian menunjukkan Belajar.Jakarta: PT Rineka Cipta.
bahwa ada hubungan yang signifikan Hasbullah, 2006. Dasar-Dasar Ilmu
antara lingkungan keluarga dengan Pendidikan.Jakarta: PT Raja
prestasi belajar peserta didik. Hal tersebut Grafindo Persada.
menunjukkan bahwa hipotesis diterima. -DPLO GDQ $]UD ,QGUD )HIUL ³+XEXQJDQ
Lingkungan keluarga menentukan tinggi Antara Lingkungan Keluarga dan
rendahnya prestasi belajar peserta didik. Lingkungan Sekolah dengan Prestasi
Lingkungan keluarga yang mendukung %HODMDU ,36´ Jurnal Pedagogi, 2, (7),
belajar peserta didik akan membuat PP 1-13
peserta didik nyaman dalam belajar Rosyid Zaiful Moh. 2019. Prestasi
sehingga peserta didik dapat berkon- Belajar. Malang: CV Literasi
sentrasi dalam belajar dan memperoleh Nusantara Abadi.
prestasi belajar yang bagus. Hal ini sesuai Slameto, 2015. Belajar dan Faktor-
dengan teori (Slameto, 2015) bahwa faktor Faktor yang Mempengaruhinya.
eksternal yang mempengaruhi prestasi Jakarta: Bumi Aksara.
belajar adalah faktor lingkungan keluarga, Sugiyono, 2014, Metode Penelitian
sekolah dan masyarakat. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta
D. KESIMPULAN Suryabrata, Sumadi, 2002, Psikologi
Berdasarkan hasil penelitian dan Pendidikan, Jakarta: PT Raja
pembahasan maka dapat disimpulkan Grafindo Persada.
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
dan positif antara lingkungan keluarga

Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Volume 6 No.1 Januari-Juni 2020 61

Anda mungkin juga menyukai