Anda di halaman 1dari 20

Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.

com

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI


KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MEDIA KOMIK PADA
SISWA KELAS VI SDN 1 SIDOREJO PONOROGO

MAHMUD RIZA FAIZAL


NO PESERTA: 18051102710013

PROGRAM PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

2018
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

A. JUDUL
Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Melalui
Media Komik Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Sidorejo Ponorogo

B. LATAR BELAKANG DAN IDENTIFIKASI MASALAH


Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari pendidikan dasar. mata pelajaran IPS mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan
isu sosial (Mulyasa, 2006). Dari mata pelajaran IPS ini, siswa diarahkan agar
dapat menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, cinta
damai, mampu menghadapi tantangan berat di kehidupan masyarakat global.
Untuk itu pembelajaran IPS di sekolah khususnya sekolah dasar seharusnya
dirancang agar dapat mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan analisis siswa terhadap kondisi sosial masyarakat global. Peran
guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran haruslah menciptakan
pembelajaran yang efektif, menarik dan memudahkan pemahaman siswa
dalam mempelajari materi IPS. Pada SDN 1 Sidorejo, kemampuan IPS masih
perlu ditingkatkan karena lebih dari 50% siswa nilainya belum mencapai
KKM.
Dari pembelajaran yang telah dilaksanakan, ditemukan beberapa
penyebab permalahan tersebut yaitu siswa menganggap pembelajaran IPS
adalah pembelajaran yang membosankan karena pemilihan strategi yang
belum tepat, belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai sehingga
siswa merasa bosan dan kurang berminat mengikuti pembelajaran, siswa
kurang aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran yang hanya dilaksanakan dengan ceramah, meringkas,
dan menghafalkan sehingga penggunaan media pembelajaran masih sering
terabaikan Menurut Gagne (dalam Solihatin, 2007) media pembelajaran
merupakan jenis komponen pembelajaran dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang mereka untuk belajar. Satu dari beberapa manfaat media
pembelajaran menurut Keemp dan Dayton (dalam Solihatin, 2007) adalah
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

dapat meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa, akan terbantu dalam


menyerap lebih dalam materi belajar. Media pembelajaran ada berbagai
macam. Menurut Munadi (2008) media pembelajaran dikelompokkan
menjadi empat kelompok besar yaitu media audio, media visual, media audio
visual dan multimedia. Salah satu bentuk media pembelajaran adalah komik.
Komik bisa dijadikan sebagai media dalam pembelajaran. Luasnya
popularitas komik telah mendorong banyak guru bereksperimen dengan
media ini untuk digunakan dalam pembelajaran. Komik adalah suatu bentuk
gambar kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan cerita dalam
urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk
memberikan hiburan kepada pembacanya (Sudjana dan Rivai, 2001). Dalam
kehidupan sehari-hari sering anak-anak terlihat gembira saat menonton film
kartun dan membaca komik. Komik mampu membangkitkan minat para
siswa dalam pembelajaran, namun sebaiknya penggunaan komik dipadu
dengna metode mengajar sehingga penggunaan komik akan lebih efektif
(Sudjana dan Rivai, 2001), atas dasar itulah pemilihan media komik
diharapkan akan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas,
maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu
”Bagaimana penggunaan media komik untuk meningkatkan prestasi belajar
IPS tentang keragaman suku bangsa dan budaya semester I pada siswa
KELAS VI di SDN 1 Sidorejo Kec. Sukorejo Tahun Pelajaran 2018/2019?”

D. TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana dampak penggunaan
media komik terhadap hasil belajar siswa.

E. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

Penelitian ini diharapkan akan mampu memberikan manfaat teoritis


yaitu memperkaya pemahaman pendidik dan pelaku pendidikan lainnya
terhadap pemahaman penggunaan media komik dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu juga untuk memperkuat pemahaman bahwa
penggunaan media komik mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan agar penelitian ini bisa
dimanfaatkan oleh pendidik yang lain di sekolah masing-masing. Selain
itu diharapkan mampu memberikan manfaat bagi siswa untuk lebih
mudah memahami materi melalui media komik. Dan pada sekolah pada
umumnya dapat digunakan sebagai bahan masukan sebagai upaya
peningkatan kulaitas belajar mengajar dan pengadaan media pembelajaran
di sekolah.

F. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Prestasi Belajar
Di sebuah lembaga pendidikan atau sekolah, selain dari perubahan
tingkah laku hasil belajar siswa juga ditunjukkan oleh prestasi belajar.
Menurut Arif Gunarso prestasi belajar adalah usaha maksimal yang
dicapai seseorang setelah melaksanakan usaha belajar. Sedangkan Winkel
mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar
atau kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan
bobot yang dicapainya (dalam
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/).
Prestasi belajar memang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
belajar. Kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi belajar
merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar sebagai hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan
dalam nilai hasil belajar siswa (raport). Prestasi belajar siswa salah satunya
dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi rendahnya prestasi belajar. Wand dan
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

Brown (dalam Djamarah dan Zain, 2002) menjelaskan bahwa evaluasi


adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu. Menurut Ny. Dr. Roestiyah. N. K. (dalam Djamarah dan Zain,
2002) evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya,
sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna
mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong
dan mengembangkan kemampuan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut
Angkowo dan Kosasih (2007) antara lain faktor dari dalam diri siswa dan
faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor-
faktor dalam diri siswa tersebut menyangkut kemampuan yang dimiliki
siswa, selain itu ada juga motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan
belajar, ketekunan, kondisi fisik dan psikis. Selain faktor dalam diri siswa,
juga ada faktor yang datangnya dari luar diri siswa seperti faktor
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Clark (dalam Angkowo dan Kosasih, 2007)
bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan
siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Begitu besar pengaruh dari dalam diri siswa terhadap prestasi
belajar. Hal ini merupakan suatu hal yang logis dan wajar karena menurut
kesimpulan Winkel (dalam Angkowo dan Kosasih, 2007) belajar
merupakan aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan demi menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap. Salah satu faktor lingkungan
yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kualitas
pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah nilai tinggi atau rendah atau
nilai efektifitas pembelajaran dalam mencapai tujuannya (Angkowo dan
Kosasih, 2007). Sedangkan menurut Caroll (dalam Angkowo dan Kosasih,
2007) bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor bakat belajar,
waktu yang tersedia untuk belajar, kemampuan individu, kualitas
pengajaran dan lingkungan.
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


prestasi belajar merupakan suatu usaha yang dicapai seseorang dalam
kegiatan belajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah
ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dalam dirinya tetapi banyak
faktor yang mempengaruhinya, seperti yang dikemukakan oleh beberapa
tokoh di atas. Faktor-faktor dalam diri siswa tersebut antara lain
kemampuan siswa, motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar,
ketekunan, kondisi fisik dan psikis. Sedangkan faktor dari luar diri siswa
yaitu faktor lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
2. Media Pembelajaran
Media dan pembelajaran merupakan dua hal yang saling berkaitan. Media dalam
pembelajaran adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah dan Zain,
2002). Munadi (2008) memahami pengertian media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang bisa digunakan untuk menyampaiakan pesan secara
terencana sehinggamenjadi lingkungan belajar kondusif, dimana
pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efisien.
Sedangkan menurut Angkowo dan Kosasih (2007) media dalam
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan
semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Gerllach (dalam Sanjaya,
2006) mengemukakan bahwa secara umum media meliputi orang, bahan,
peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan
siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dari berbagai pengertian media di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyalurkan
pesan pembelajaran kepada siswa sehingga dapat tercipta pembelajaran
yang efisien dan efektif. Dengan media pembelajaran akan memudahkan
guru dalam menyampaikan pesan, bahan pelajaran mudah dicerna dan
dipahami oleh siswa. terutama bahan pelajaran yang sulit.
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

3. Media Komik
a. Pengertian Media Komik
Menurut Sudjana dan Rivai (2001) komik adalah suatu bentuk
kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita
dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang
untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. Sedangkan I Wayan
Santyasa memaparkan bahwa komik adalah suatu bentuk sajian cerita
dengan seri gambar yang lucu, menyediakan cerita-cerita yang
sederhana, mudah ditangkap, dipahami isinya dan menarik perhatian,
sehingga sangat digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
(dalam
http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN
.pdf). Komik biasanya diterbitkan dalam berbagai bentuk mulai dari
strip dalam koran, dimuat dalam majalah, dan ada yang berbentuk
buku tersendiri.
Secara garis besar berdasarkan fungsinya, menurut Trimo komik
dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu komik sebagai media
informasi pendidikan, media advertising, dan sebagai sarana hiburan.
(dalam http://file.upi.edu/Direktori/A-20FIP/JUR.KURIKULUMDAN
TEK.PENDIDIKAN/197706132001122-LAKSMIDEWI/MEDIA
GRAFIS/MEDIA GRAFIS-HSL MHSISSWA/komik/Medgraf.pdf)
Dengan demikian yang dimaksud dengan komik adalah suatu
bentuk gambar kartun yang memiliki karakter dan memerankan suatu
cerita. Karena Cerita di dalam komik merupakan cerita sederhana,
mudah dipahami dan menarik sehingga banyak dari siswa maupun
orang dewasa membacanya tanpa harus dibujuk. Komik juga
dikelompokkan ke dalam berbagai jenis berdasarkan fungsinya.
b. Penggunaan Komik Sebagai Media Pembelajaran
Menurut Sudjana dan Rivai (2001) menyatakan media komik
dalam proses pembelajaran dapat menciptakan minat siswa,
mengefektifkan proses pembelajaran, meningkatkan minat baca siswa
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

dan menimbulkan minat apresiatif siswa. Popularitas komik sebagai


bacaan favorit siswa sangat luas. Komik merupakan suatu bacaan
dimana siswa mau membacanya tanpa diminta. Dari fakta-fakta ini
mendorong banyak guru menjadikan komik sebagai media dalam
pengajaran. Penggunaan komik sebagai media sebaiknya dipadu
dengan metode pengajaran, sehingga komik dapat menjadi alat
pengajaran yang efektif.
Komik yang digunakan sebagai media pembelajaran
dikembangkan sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. Materi
pembelajaran disajikan melalui percakapan dari tokoh-tokoh dalam
komik. Penggunaan kata-kata dalam teks komik tersebut mengandung
pesan-pesan pengetahuan. Sedangkan gambar komik yang digunakan
merupakan ilustrasi dari cerita yang disajikan sesuai materi yang
diajarkan. Cerita dalam komik pembelajaran bukan disajikan secara
utuh melainkan per sub konsep bagian. Dengan demikian tidak perlu
meragukan nilai edukatif yang ada di media komik
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Komik
1) Kelebihan media komik
Kelebihan media komik dalam proses belajar mengajar menurut Trimo
adalah bahwa (1) komik dapat memperbanyak perbendaharaan
pembacanya; (2) mempermudah siswa memahami rumusan atau
hal-hal yang abstrak; (3) seluruh jalan cerita komik menuju satu
hal yaitu kebaikan atau studi yang lain dan (4) dapat
mengembangkan minat baca anak dan salah satu bidang yang lain
(http://file.upi.edu/Direktori/A20FIP/JUR.KURIKULUMDANTE
K.PENDIDIKAN/197706132001122/LAKSMIDEWI/
MEDIAGRAFIS/MEDIAGRAFIS-HSLMHSISSWA/komik/
Medgraf.pdf)
2) Kelemahan media komik
Selain memiliki kelebihan komik juga memiliki kelemahan. Menurut
Trimo kelemahan komik antara lain adalah:
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

a) Kemudahan orang membaca komik membuat malas


membaca sehingga menolakan pada buku yang tidak
bergambar.
b) Ditinjau dari segi bahasa komik sering menggunakan kata-
kata kotor atau kalimat yang kurang dapat
dipertanggungjawabkan.
c) Banyak aksi yang menonjolkan kekerasan dan adegan
percintaan.
(http://file.upi.edu/Direktori/A20FIP/JUR.KURIKULUM
DANTEK.PENDIDIKAN/197706132001122/LAKSMI
DEWI/MEDIAGRAFIS/MEDIAGRAFIS-HSL
MHSISWA /komik/Medgraf.pdf)
4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial atau biasa disingkat IPS merupakan
salah satu program pendidikan yang diberikan pada tingkat dasar.
Istilah pendidikan IPS berasal dari padanan kata Social Studies yang
ada di literature pendidikan Amerika Serikat, yang digunakan pertama
kali di tahun 1913 dan diadopsi dari nama sebuah lembaga atau
komite yaitu Committee of Social Studies yang mengembangkan
kurikulum di Amerika (Solihatin, 2007). Ilmu Pengetahuan Sosial
membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya
(Solihatin, 2007). Lingkungan yang dimaksudkan adalah lingkungan
tempat tinggal siswa, tempat siswa di didik dan tumbuh serta
berkembang sebagai bagian dari masyarakat. Lingkungan juga
diartikan sebagai tempat siswa dihadapkan dengan berbagai
permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya.
Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (pendidikan IPS) secara umum
menurut para ahli sering dikaitkan dengan berbagai sudut kepentingan
dan penekanan dari pendidikan IPS itu sendiri. Tetapi pada dasarnya
tujuan dari Pendidikan IPS bagi siswa adalah untuk mendidik dan
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk


mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan
lingkungannya serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Solihatin, 2007).
Konsep dari Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia antara lain
adalah sebagai berikut:
1) Interaksi yaitu mengenai hubungan antar manusia yang dilakukan
baik secara verbal maupun nonverbal
2) Saling ketergantungan membahas tentang manusia yang dapat
saling bergantung dalam berbagai cara, mulai dari pemeliharaan
dan dukungan perasaan sampai pada pertukaran barang dan jasa.
3) Kesinambungan dan perubahan yaitu mengenai nilai, simbol, dan
kebiasaan yang lahir dari satu generasi. Hal ini yang senantiasa
dipelihara dan disosialisasikan ke generasi berikutnya.
4) Keragaman/ kesamaan/ perbedaan yaitu tentang keragaman suatu
daerah, keunikan dan ciri-ciri yang dimiliki setiap manusia.
5) Konflik dan konsensus yaitu suatu peristiwa di masyarakat yang
ditimbulkan oleh berbagai sebab.
6) Pola yaitu suatu corak, model atau bentuk yang sama yang ditiru,
terulang dan bersifat repetitif. Setiap pribadi memiliki pola hidup
yang berbeda-beda.
7) Tempat (lokasi)
8) Kekuatan yaitu kemampuan membuat orang lain melakukan
sesuatu sesuai yang dikehendaki.
9) Nilai kepercayaan yaitu sesuatu yang berharga dan diyakini oleh
masyarakat serta dipegang dan dilaksanakan dari generasi ke
generasi selanjutnya karena memiliki karakteristik tertentu.
10) Keadilan dan pemerataan yaitu kesamaan perlakuan yang diterima
seseorang dalam jumlah yang sama dengan orang lain secara
merata.
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

11) Kelangkaan yaitu mengenai kurang terpenuhinya kebutuhan


masyarakat akibat meningkatnya permintaan terhadap sesuatu.
12) Kekhususan yaitu sejumlah konsep yang mengarah pada hal-hal
yang khusus. Contohnya adalah karena perubahan pola hidup
maka dibutuhkan dokter yang tidak hanya dokter umum tetapi
juga dokter spesialis seperti dokter spesialis mata, kulit, jantung
dan lain-lain.
13) Budaya yaitu mengenai segala sesuatu yang dihasilkan manusia
dan wajib dipertahankan oleh generasi berikutnya.
14) Nasionalisme yaitu tentang rasa cinta tanah air setiap warga
negara kepada negaranya
Dari berbagai konsep IPS di Indonesia untuk itu rancangan
pembelajaran guru hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai
dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran
yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat (Solihatin, 2007)
b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta
menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari
berbagai aspek kehidupan secara terpadu (Ischak, 2001). Secara
umum IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu global ( Mulyasa, 2006).
Sedangkan khusus pada tingkat dasar, mata pelajaran IPS memuat
materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi.
Pembelajaran IPS sebaiknya dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang
dinamis. Tujuan dari mata pelajaran IPS di SD antara lain adalah
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa


ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional dan global.
5. Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar
Menurut Nasution (dalam Djamarah, 2002) masa usia sekolah
dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam
tahun hingga kira-kira sebalas atau dua belas tahun. Pada masa sekolah
dasar biasanya anak akan mengenal sejarah baru dalam kehidupannya
yang akan mengubah sikap dan tingkah lakunya. Pada masa ini juga
anak-anak untuk pertama kalinya menerima pendidikan formal. Anak-
anak akan mengalami perkembangan yang membantu anak untuk dapat
menerima bahan bahan yang diajarkan oleh gurunya.
Menurut Suryobroto (dalam Djamarah, 2002) masa usia sekolah
dianggap sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada
masa keserasian bersekolah secara relatif anak-anak lebih mudah dididik
daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini menurut suryobroto
diperinci menjadi dua fase yaitu
a. Masa Kelas-Kelas Rendah Sekolah Dasar
1) Adanya korelasi positif tinggi antara kesehatan pertumbuhan
jasmani dan prestasi sekolah
2) Sikap cenderung untuk mematuhui peraturan
3) Cenderung memuji diri sendiri
4) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain
5) Tidak dapat menyelesaikan satu soal maka soal itu dianggap tidak
penting
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

6) Anak menghendaki nilai raport yang baik tanpa mengingat


bagaimana prestasinya.
b. Masa Kelas-Kelas Tinggi Sekolah Dasar
1) Timbul minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret.
2) Ingin tahu, ingin belajar dan realistik
3) Menjelang masa akhir ini telah ada minat terhadap hal-hal dan
mata pelajaran khusus
4) Sampai umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang
dewasa lainnya
5) Gemar membentuk kelompok sebaya.
Dengan demikian karakteristik anak sekolah dasar secara umum terjadi
pada saat anak memasuki usia sekolah. Di mana pada masa ini sikap dan
tingkah laku anak akan terpengaruh. Dan pada masa ini pula anak akan
mulai berinteraksi dengan kehidupan baru.

G. METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Sidorejo Kecamatan Sukorejo
Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengamatan menggunakan instrument yang digunakan yaitu:
a. Lembar observasi diskusi kelompok siswa untuk mengamati kegiatan
kelas selama mengikuti proses perbaikan pembelajaran. Pada lembar
observasi diskusi kelompok, ada 8 aspek yang diamati dengan skor
maksimal 4 untuk kriteria baik, skor 3 untuk kriteria cukup baik, skor
2 untuk kriteria kurang baik, dan skor 1 untuk kriteria tidak baik.
Prosentase yang didapat yaitu dari skor perolehan dibagi skor
maksimal (32) dikalikan 100%.
Jumlah skor
Prosentase= × 100 %=¿
Skor Maksimal
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

Dengan kategori sebagai berikut:


86%-100% sangat baik
71% - 85% baik
56% - 70% cukup baik
31% -55% kurang baik
< 30% tidak baik
Indikator yang ingin dicapai berhasil apabila prosentase minimal mencapai
baik.
b. Lembar observasi guru untuk mengamati kegiatan guru selama proses
pembelajaran. Pada lembar observasi guru, ada 14 aspek yang diamati
dengan skor maksimal 4 untuk kriteria baik, skor 3 untuk kriteria
cukup baik, skor 2 untuk kriteria kurang baik, dan skor 1 untuk
kriteria tidak baik. Prosentase yang didapat yaitu dari skor perolehan
dibagi skor maksimal (56) dikalikan 100%
Jumlah skor
Prosentase= × 100 %=¿
Skor Maksimal

Dengan kategori sebagai berikut:


86%-100% sangat baik
71% - 85% baik
56% - 70% cukup baik
31% -55% kurang baik
< 30% tidak baik
Indikator yang ingin dicapai berhasil apabila prosentase minimal mencapai
baik.
c. Tes evaluasi pembelajaran untuk mengukur tingkat kemampuan
siswa.
Adapun tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis dengan jumlah 10
butir soal. Untuk pemberian skor tiap butir soal, jika jawaban benar
tiap butir soal diberi skor 10, nilai maksimal adalah (10 x 10)= 100.
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

Indikator yang ingin dicapai terlaksana apabila nilai minimal mecapai


KKM/ 70.
3. Teknik Analisis Data
Data-data yang diperoleh selama perbaikan pembelajaran dikumpulkan, data
yang terkumpul berupa data kuantitatif dan dianalisis menggunakan
teknik statistik deskriptif.
a. Lembar observasi diskusi kelompok siswa
Lembar observasi pada siklus I dan siklus II dianalisis dan disajikan dalam
bentuk tabel dan grafik. Jika prosentase hasil observasi mengalami
peningkatan dari siklus satu ke siklus II, dengan prosentase lebih dari
70% maka diasumsikan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
telah berhasil meningkatkan kegiatan belajar siswa.
b. Lembar observasi guru.
Lembar observasi guru pada siklus I dan siklus II dianalisis dan disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik. Jika prosentase hasil observasi
mengalami peningkatan pada siklus II, dengan prosentase lebih dari
70% maka diasumsikan guru berhasil dalam pembelajaran dan telah
berhasil meningkatkan kegiatan belajar siswa.
c. Tes evaluasi belajar
Analisis hasil evaluasi belajar adalah berupa tes akhir, apabila hasil tes pada
siklus I  dan siklus II  mengalami peningkatan maka dapat
diasumsikan bahwa penerapan penggunaan media komik dalam
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
peristiwa sekitar proklamasi pada mata pelajaran IPS.
4. Langkah-langkah/ Skenario PTK
a. Perencanaan
Perencanaan dilakukan berdasarkan kegiatan identifikasi dan analisis masalah
. Kagiatan yang akan dilaksanakan yaitu:
1) Menetapkan perencanaan dan tujuan pembelajaran.
2) Menyusn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan
dilakukan.
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

3) Menyusun kegiatan yang terdiri dari:


a) Memilih bahan yang relevan.
b) Menentukan langkah pembelejaran (kegiatan awal, inti dan
kegiatan akhir).
c) Memilih metode pembelajaran
d) Memilih alat peraga atau media yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
e) Menyusun alat evaluasi
4) Merancang lembar observasi dan menyampaikan materi tindak
lanjut
b. Pelaksanaan
1) Prosedur pelaksanaan PTK
Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, dengan tahapan
tiap siklus sebagai berikut:
a) Mengkondisikan siswa, meliputi mengucapkan salam,
mengabsen siswa, dan mengkondisikan siswa agar mengikuti
proses pembelajaran yang aktif.
b) Melakukan apersepsi, meliputi pemberian pertanyaan yang
berkaitan dengan materi serta pembentukan kelompok yang
terdiri dari 3 orang siswa.
c) Pemberian materi, meliputi siswa mempelajari komik tentang
peristiwa sekitar proklamasi dan membahasnya secara
berkelompok pada lembar kerja kelompok.
d) Evaluasi, yaitu memberikan lembar evaluasi yang terdiri dari
10 soal isian.
e) Memeriksa hasil evaluasi tiap siswa dan diberi nilai.
f) Tindak lanjut, menyimpulkan materi.
2) Pengamat bertugas mengamatai dan membimbing pelaksanaan
praktik pembelajaran di kelas.
c. Observasi
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

Observasi/ pengamatan dilakukan dengan berpedoman pada instrumen yang


telah disiapkan meliputi:
1) Lembar observasi diskusi kelompok siswa untuk mengamati
kegiatan kelas selama mengikuti proses perbaikan pembelajaran.
Pada lembar observasi diskusi kelompok, ada 8 aspek yang
diamati dengan skor maksimal 4 untuk kriteria baik, skor 3 untuk
kriteria cukup baik, skor 2 untuk kriteria kurang baik, dan skor 1
untuk kriteria tidak baik. Prosentase yang didapat yaitu dari skor
perolehan dibagi skor maksimal (32) dikalikan 100%.
Jumlah skor
Prosentase= × 100 %=¿
Skor Maksimal
Dengan kategori sebagai berikut:
86%-100% sangat baik
71% - 85% baik
56% - 70% cukup baik
31% -55% kurang baik
< 30% tidak baik
Indikator yang ingin dicapai berhasil apabila prosentase minimal
mencapai baik.
2) Lembar observasi guru untuk mengamati kegiatan guru selama
proses pembelajaran. Pada lembar observasi guru, ada 14 aspek
yang diamati dengan skor maksimal 4 untuk kriteria baik, skor 3
untuk kriteria cukup baik, skor 2 untuk kriteria kurang baik, dan
skor 1 untuk kriteria tidak baik. Prosentase yang didapat yaitu dari
skor perolehan dibagi skor maksimal (56) dikalikan 100%.
Jumlah skor
Prosentase= × 100 %=¿
Skor Maksimal
Dengan kategori sebagai berikut:
86%-100% sangat baik
71% - 85% baik
56% - 70% cukup baik
31% -55% kurang baik
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

< 30% tidak baik


Indikator yang ingin dicapai berhasil apabila prosentase minimal
mencapai baik.
3) Tes evaluasi pembelajaran untuk mengukur tingkat kemampuan
siswa
Adapun tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis dengan jumlah 10 butir
soal. Untuk pemberian skor tiap butir soal, jika jawaban benar tiap
butir soal diberi skor 10, nilai maksimal adalah (10 x 10)= 100.
Indikator yang ingin dicapai terlaksana apabila nilai minimal
mecapai KKM/ 70.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
meliputi mengidentifikasi dan merumuskan masalah. Kemudian
memperbaiki pelaksanaan tindakan kegiatan aktifitas siswa dan minat
siswa selama pembelajaran dengan menggunakan media komik,
apabila hasilnya kurang memuaskan maka dilanjutkan untuk
menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya.
Adapun secara umum kegiatan pada perbaikan pembelajaran ini dapat
digambarkan pada diagram berikut:
Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

Gambar 3.1 Siklus PTK


(Arikunto, dkk, 2006)
H. JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut:

Kegiatan Waktu

November Desember

PERENCANAAN

Pengembangan perangkat
pembelaaran lengkap

Pengembangan lembar pengamatan

PELAKSANAAN

Pelaksanaan Penelitian Siklus 1

a. Penentuan rencana
tindakan

b. Pelaksanaan rencana
tindakan

c. Observasi

d. Refleksi

Pelaksanaan Penelitian Siklus 2

a. Penentuan rencana
tindakan

b. Pelaksanaan rencana
tindakan

c. Observasi
Unduh Kumpulan PTK dan Bank Soal SD, SMP dan SMA di www.mariyadi.com

d. Refleksi

Pelaksanaan Penelitian Siklus 3

a. Penentuan rencana
tindakan

b. Pelaksanaan rencana
tindakan

c. Observasi

d. Refleksi

Pengolahan Data

Peny. & penggandaan laporan

I. DAFTAR PUSTAKA
Angkowo, R. dan Kosasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:
PT. Grasindo.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT


Rinika Cipta.

Djamarah S. B. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada Press

Sanjaya, W. (2006).Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses


Pendidikan. Jakarta: PT. Prenada Media Group.

Solihatin, E. (2007). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.


Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sudjana, N dan Rivai, A. (2001). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai