Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN SIKAP

PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
(Survei Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 9 Cirebon)

Enceng Yana1, Rizka Putri Jayanti2


1. Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi, 2. Sarjana Pendidikan Ekonomi

ABSTRAK
Hasil belajar merupakan hal yang dapat menunjukan tingkat keberhasilan pendidikan dalam
mewujudkan harapan bangsa. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, dan
faktor internal yang salah satunya ialah lingkungan sekolah (faktor eksternal) dan sikap
belajar siswa (faktor internal). lingkungan sekolah yang baik dan sikap yang baik akan
menunjang pada peningkatan hasil belajar peserta didik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar peserta
didik, dan bagaimana pengaruh sikap peserta didik terhadap hasil belajar peserta didik, serta
mengapa lingkungan sekolah dan sikap peserta didik berpengaruh secara bersamaan terhadap
hasil belajar peserta didik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Dan
yang menjadi populsinya ialah siswa SMAN 9 Cirebon kelas XI IPS tahun ajaran 2014/2015,
dan mengambil sampel sebanyak 99 siswa, dengan menggunakan teknik simple random
sampling. Berdasarkan hasil penelitian dengan variabel lingkungan sekolah (X1), sikap
peserta didik (X2) dan hasil belajar (Y) adalah 0,562 dengan taraf signifikan 0,05. Secara
simultan pengaruh lingkungan sekolah dan sikap peserta didik dan pengaruh sekolah
terhadap peserta didik secara bersamaan sebesar 47,3%.

Kata kunci : Lingkungan Sekolah, Sikap Peserta Didik, Hasil Belajar Peserta Didik.

PENDAHULUAN yang dapat menunjukan tingkat


Pendidikan tidak akan pernah ada keberhasilan pendidikan dalam
hentinya, pendidikan akan terus berjalan mewujudkan harapan bangsa. Hasil belajar
seiring perubahan jaman, pendidikan akan merupakan perubahan perilaku baik
berhenti ketika peradaban manusia pun peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap,
terhenti. Menurut Sudarwan Danim maupun peningkatan keterampilan yang
(2011:2), pendidikan adalah aktivitas dialami siswa setelah menyelesaikan
semua potensi dasar manusia melalui kegiatan pembelajaran.
interaksi antara manusia dewasa dengan Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi
yang belum dewasa. Maka, manusia wajib oleh beberapa faktor. Menurut Slameto
untuk melaksanakan pendidikan. (2003:54), faktor yang mempengaruhi
Kegiatan pendidikan sangat erat belajar digolongkan menjadi dua golongan,
kaitannya dengan belajar. Karena belajar yaitu faktor intern adalah faktor yang ada
adalah proses peningkatan kualitas Sumber dalam diri individu yang sedang belajar,
Daya Manusia (SDM). Selain itu belajar dan faktor ekstern adalah faktor yang ada di
juga merupakan hal yang sangat penting luar individu. Maka dapat disimpulkan
dilakukan oleh setiap makluk sosial demi bahwa hasil belajar siswa dapat di
kelangsungan hidupnya dalam berinteraksi pengaruhi oleh faktor yang timbul dari diri
sesama makhluk sosial dilingkungan siswa (internal) dan dari luar siswa
sekitarnya. (ekternal).
Setelah melewati proses belajar, Lingkungan sekolah merupakan salah
maka hal yang di nantikan adalah hasil satu faktor eksternal yang dapat
belajar. Karena hasil belajar merupakan hal mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
Lingkungan sekolah juga merupakan pembimbing, pencetus ide, fasilisator,
tempat yang dapat mempengaruhi evaluator, dan pendidik.
pembentukan sikap kepribadian seseorang. Selain interaksi guru dan siswa,
Sekolah manapun akan menuntut para interaksi siswa dengan siswa pun harus
peserta didiknya untuk menjadi pribadi terjalin dengan baik. Karena peran siswa di
yang baik sesuai dengan harapan bangsa kelas akan memberikan motivasi belajar
karena kelak mereka akan menjadi penerus agar lebih rajin bagi siswa yang lainnya.
bangsa untuk memajukan dan Apabila ada siswa yang malas dalam
mengharumkan nama baik bangsa belajar, dan ia memiliki teman yang rajin
Indonesia. belajar dan siswa yang rajin belajar
Di lapangan, berbagai macam memiliki prestasi yang bagus, maka siswa
peraturan, sarana, dan sikap pihak-pihak yang malas akan termotivasi untuk rajin
sekolah memberikan kesan yang berbeda belajar agar hasil belajarnya pun bagus.
bagi peserta didiknya, ada yang merasa Interaski antara siswa dengan siswa yang
nyaman dengan peraturan yang di buat oleh terjalin pun akan mempengaruhi hasil
sekolah sehingga akan memberikan belajar siswa, karena jika tidak ada
semangat belajar bagi para peserta interaksi antara siswa yang malas dengan
didiknya, dan ada pula yang merasa siswa yang rajin, maka kemungkingan
tertekan oleh peraturan yang ada sehingga perubahan untuk menjadi siswa yang rajin
membuat peserta didik merasa tidak pun sangat rendah. Dengan demikian,
nyaman atau tidak betah dengan peraturan interaksi yang baik antara siswa dan siswa
sekolah yang di buat, hal tersebut akan pun dapat mempengaruhi hasil belajar.
mempengaruhi hasil belajar peserta didik Selain lingkungan sekolah, hasil
selama mereka mengikuti pembelajaran di belajar pun dapat dipengaruhi oleh faktor
sekolah khususnya pada mata pelajaran internal atau faktor dari individu yakni
ekonomi. Indikaror dalam lingkungan sikap. Sikap merupaka tingkah laku yang
sekolah yakni mencakup metode mengajar, diberikan oleh individu dalam setiap
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi memberikan penilaian terhadap suatu
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, objek. Sikap juga dapat dikatakan sebagai
pelajaran dan waktu sekolah, standar respon yang diberikan oleh individu
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, setelah ia melihat, meperhatikan,
dan tugas rumah. mendengar dan menyimak suatu objek.
Indikator pertama dalam lingkungan Sikap yang diberikan dapat berupa sikap
sekolah yang dapat mempengaruhi hasil yang positif dan sikap yang negatif.
belajar siswa ialah penetapan kurikulum Menurut hasil observasi peneliti di SMA
sekolah. Perubahan kurikulum yang Negeri 9 Cirebon, dan peneliti melihat para
awalnya KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan siswa memberikan respon yang berbeda
Pendidikan) dan sekarang menjadi Kurtilas terhadap mata pelajaran ekonomi dengan
(Kurikulum 2013), membuat para siswa satu guru yang sama, ada yang mengatakan
untuk menghadapi peraturan baru. Para bahwa “pelajaran ekonomi mengasyikan
siswa harus beradaptasi kembali dengan dan menyenangkan karena gurunya ramah,
perubahan mekanisme pembelajaran. tidak galak, dan cara mengajarnya pun
Selain perubahan kurikulum, indikator menyenangkan”, namun berbeda dengan
dalam lingkungan sekolah yang dapat peserta didik yang lain yang mengatakan
mempengaruhi hasil belajar ialah interaksi bahwa “pelajaran ekonomi tidak
guru dengan siswa. Peran guru dalam menyenangkan karena gurunya terlalu
proses pembelajaran, antara lain sebagai banyak bergurau dan lain sebaginya”, hal
informator/ komunikator, organisator, tersebut memberikan penjelasan bahwa
konduktor, motivator, pengarah dan setiap siswa memiliki sikap yang berbeda,
ada yang menanggapi dengan positif dan

89 Volume 2 No. 2 Tahun 2014 | Edunomic


ada pula yang menanggapinya dengan Faktor-faktor lingkungan sekolah
negatif, dan memberikan hasil belajar yang yang mempengaruhi hasil belajar yaitu;
variatif. Sikap positif yang diberikan metode mengajar, kurikulum, relasi guru
peserta didik, akan mempengaruhi hasil dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
belajar yang positif pula, sedangkan sikap disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
peserta didik yang diberikan adalah negatif, sekolah, keadaan gedung, dan tugas rumah
maka hasil yang diperolehnya pun negatif. Selain lingkungan yang menjadi
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
RUMUSAN MASALAH hasil belajar sisiwa. Faktor internal yang di
Rumusan masalah yang hendak dalamnya terdapat sikap peserta didik pun
peneliti kaji dalam penelitian ini adalah : dapat memepengaruhi hasil belajar peserta
1. Bagaiman pengaruh lingkungan sekolah didik. Menurut Wina Sanjaya (2011:276-
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran 277), sikap adalah kecenderungan untuk
ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 menerima atau menolak suatu objek
Cirebon? berdasarkan nilai yang dianggapnya baik
2. Bagaimana pengaruh sikap peserta didik atau tidak baik. Sikap merupakan sesuatu
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
yang dipelajari dan sikap menentukan
ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 9
Cirebon? bagaimana individu bereaksi terhadap
3. Apakah lingkungan sekolah dan sikap situasi serta menentukan apa yang dicari
peserta didik dalam proses pembelajaran individu dalam kehidupan. Sikap selalu
berpengaruh secara bersama-sama terhadap berkenaan dengan suatu objek, dan sikap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran terhadap objek ini disertai dengan perasaan
ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 9 potisif atau perasaan negatif. Orang akan
Cirebon? mempunyai sikap yang positif terhadap
suatu objek yang bernilai dalam
TINJAUAN PUSTAKA pandangannya, dan akan bersikap negatif
Menurut Pupuh Fathurrohman, dkk terhadap objek yang dianggapnya tidak
(2013:177) mengatakan bahwa “lingkungan bernilai atau merugikan. Sikap dapat
memberikan kontribusi atau sumbangan diartikan sebagai suatu ketetapan hati untuk
yang tidak sedikit bagi pencapaian suasana melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
yang menunjang kehidupan berbudi luhur”. Sikap dapat pula dikatakan sebagai respon
Sudah sangat jelas bahwa lingkungan evaluatif, sedangkan respon akan timbul
memilkiki peran penting bagi pembentukan apabila seseorang dihadapkan pada suatu
karakter setiap individu. stimulasi yang menghendaki adanya reaksi
Dilihat dari pengertian lingkungan (respon). Menurut Azwar (2013: 7), Sikap
dan sekolah, maka dapat disimpulkan dapat mengalami perubahan sebagai akibat
bahwa lingkungan sekolah adalah tempat dari pengalaman.
berinteraksi antara guru dan murid dan
interaksi yang lainnya yang memberikan Lingkungan Sekolah, Sikap Peserta
pelajaran dan pengetahuan untuk Didik Dan Hasil Belajar
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Setiap lembaga pendidikan pasti
para siswa. Menurut Umar (2008:42) menginginkan peserta didiknya
menyatakan bahwa “ Lingkungan sekolah mendapatkan prestasi yang
adalah membantu peserta didik dalam membanggakan. Tinggi rendahnya hail
berinteraksi dengan berbagai lingkungan belajar yang diperoleh peserta didik akan
sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), menunjukan keberhasilan pendidikan
utamanya berbagai sumber daya dalam mendidik peserta didik. Adapu
pendidikan yang tersedia, agar tercapai faktor eksternal yang salah satunya adalah
tujuan pendidikan yang optimal”. lingkungan sekolah yang dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik.

Edunomic | Volume 2 No. 2 Tahun 2014 90


Lingkunan sekolah yang nyaman dan Sampling yakni teknik sampling untuk
menyengkan untuk belajar akan memberikan peluang yang sama pada
memberikan pengaruh besar terhadap hasil setiap anggota populasi untuk di pilih
belajar yang di peroleh siswa selama menjadi anggota sampling (Riduwan, 2011-
mereka mengikuti pelajaran di sekolah. Hal 57)”. Dengan jenis simple random
yang mencakup lingkungan sekolah antara sampling. “Simple random sampling adalah
lain metode mengajar, kurikulum, relasi cara pengambilan sampel dari anggota
guru dengan siswa, interaksi siswa dengan populasi dengan menggunakan acak tanpa
siswa, peraturan sekolah, dan mata memperhatikan strata (tingkatan) dalam
pelajaran yang di ajarkan. anggota populasi tersebut (Riduwan, 2011-
Selain lingkungan sekolah, sikap 58 untuk dijadikan sampel. Adapun rumus
peserta didik yang di berikan selama yang digunakan dalam pengambilan sampel
peserta didik mengikuti proses penelitian ini adalah dengan menggunakan
pembelajaran di kelas pun akan rumus Taro Yamane (Riduwan, 2011 : 65)
memberikan pengaruh terhadap hasil Dari perhitungan di peroleh jumlah
belajarnya. Sikap peserta didik akan timbul sampel dalam penelitian ini adalah
ketika mereka mendapatkan informasi sebanyak 105 siswa. Jumlah sampel yang
tentang suatu objek, peristiwa dan didapat adalah jumlah sampel secara
sebagainya. Siswa yang memberikan sikap keseluruhan.
yang positif akan menghasilkan hasil yang
positif pula, sedangkan sikap yang Teknik Pengumpulan Data
diberikan oleh siswa tersebut adalah sikap Penelitian ini menggunakan angket
negatif maka hasil yang diperolehnya pun tertutup dimana jawaban sudah disediakan
akan negatif. Sikap peserta didik oleh peneliti sehingga responden hanya
merupakan faktor internal yang timbul dari memilih. Pengolahan data angket ini
dalam diri peserta didik. menggunakan skala likert. Pengisian angket
Hasil belajar merupakan hal yang ini dengan cara setiap responden harus
terpenting untuk mengetahui tingkat memilih satu diantara 5 alternatif jawaban
keberhasilan peserta didik selama yang ada dari masing-masing item, tidak
mengikuti pembelajaran di kelas, khusunya ada jawaban benar atau salah, setiap
mata pelajaran ekonomi, sehinga dapat jawaban mempunyai skor berbeda. Melalui
diketahui kelebihan dan kekurangannya. skala Likert, variable-variabel yang akan
Sehingga hasil belajar peserta didik dapat diukur dijabarkan menjadi indikator-
di pengaruhi oleh lingkungan sekolah dan ndikator.
sikap peserta didik. Maka, dengan menggunakan skala
ini, responden diminta untuk memberikan
METODOLOGI PENELITIAN penilaian terhadap objek tertentu, dalam
Adapun metode penelitain yang di penelitian ini adalah pengaruh lingkungan
lakukan peneliti adalah metode penelitian dan sikap peserta didik terhadap hasil
survei, karena peneliti ingin mengetahui belajar.
seberapa besar pengaruh lingkungan Uji Pengujian hipotesi (uji F)
sekolah dan sikap peserta didik terhadap dengan menggunakan model Anova
hasil belajar peserta didik. Dalam (Analysis Of Variance) ialah pengujian
penelitian ini, yang menjadi populasinya untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
adalah siswa kelas XI IPS di SMA N 9 semua variabel bebasnya secara bersamaan
Cirebon dengan populasi sebanyak 131 terhadap variabl terikatnya. Atau untuk
siswa. menguji apakah model regresi yang di
Teknik pengambilan sampel yang gunakan signifikan atau tidak. Untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah memudahkan penghitungan dalam menguji
teknik probability sampling. “Probability hipotesisi dengan menggunakan Anova

91 Volume 2 No. 2 Tahun 2014 | Edunomic


maka peneliti menggunakan program signifikan antara linglungan sekolah, dan
software SPSS v. 21 for Windows. sikap peserta didik terhadap hasil belajar
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu; dengan kategori hubu
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan
antara lingkungan sekolah dan sikap Uji Regresi Dan Hipotesis
peserta didik terhadap hasil belajar Diperoleh R Square sebesar 0,448
siswa dari koefisien korelasi (0,669) R-Square di
H0: Tidak terdapat pengaruh yang sebut koefisien determinansi (D = r2 x
signifikan antar lingkungan sekolah dan
100% = 0,6692 x 100% = 44,8% ) dalam
sikap peserta didik terhadap hasil
belajar siswa hal ini 44,8% hasil belajar dapat dijelaskan
Merumuskan hipotesis dalam statistik oleh variabel lingkungan sekolah
sedangkan sisanya (55,2%) di jelaskan
variabel lain selain variabel yang
HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan dalam penelitian.
Data yang baik adalah data yang Diperoleh Fhitung sebesar 78,603 >
mempunyai pola seperti distribusi normal 3,939 dengan nilai probabilitasnya atau sig.
(data tersebar secara normal). Distribusi = 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan model
data dikatakan tersebar secara normal regresi linear dapat digunakan untuk
apabila nilai signifikansi > 0,05. memprediksi pengaruh lingkungan sekolah
Sebaliknya, data dikatakan tersebar secara terhadap hasil belajar. Karena regresi yang
tidak normal apabila nilai signifikansi < kita gunakan dapat diterima maka
0,05. Berdasarkan data output SPSS pengujian selanjutnya adalah menghitung
diperoleh harga Asymp. Sig. (2-tailed) koefisien regresi.
untuk data lingkungan sekolah, sikap Nilai sig untuk variable lingkungan sekolah
peserta didik dan hasil belajar > 0.05 hal ini (X) adalah 0,000 < 0,05 dengan demikian
menunjukkan asusmsi data berdistribusi dapat disimpulkan bahwa nilai pada kolom
normal. Setelah di ketahui bahwa data hasil Standar Coefficients Beta adalah signifikan
penghitungan uji normalitas angket adalah artinya persamaan yang paling tepat untuk
berdistribusi normal, sehingga data tersebut kedua variabel tersebut adalah:
dapat di gunakan untuk selanjutnya di uji = 10,815+ 0,669X
statistikmya. Dari hasil output SPSS dapat Hasil belajar = 10,815+ 0,669
diketahui bahwa nilai Sig. di atas atas 0,05 lingkungan sekolah
(0,050> 0,05) dengan demikian dapat Nilai konstanta 10,815, hal ini menyatakan
disimpulkan data tersebut berdistribusi bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari
homogen. Homogen artinya bahwa data variabel lingkungan sekolah (X), maka
hasil angket yang di ujikan dapat di nilai prestasi belajar 10,815 atau 10,815
lanjutkan untuk diuji sttistiknya. poin. Koefisien regresi X sebesar 0,669.
Hal ini menyatakan bahwa setiap terjadi
Uji Korelasi penambahan satu skor atau nilai lingkungan
Berdasarkan output output SPSS sekolah akan menaikan hasil belajar
dapat diketahui bahwa korelasi antara X1 sebesar 0,669 atau 6,69 poin. Selanjutnya
dan X2 terhadap Y adalah sebesar 0,669, dilakukan uji t, hal ini dimaksudkan untuk
dengan taraf signifikansi = 0,05 diperoleh menguji signifikansi konstanta dan variabel
signifikansi (Sig.2-tailed) sebesar 0,000. dependen 10,815). Kriteria uji koefisien
Karena nilai Sig. 0,000 0,05 berarti regresi dari variabel lingkungan sekolah
korelasi antara kedua item tersebut bersifat dengan hasil belajar adalah berikut:
signifikan dengan taraf korelasi antara Berdasarkan koefisien regresi X
0,600 – 0,800 atau berada pada rentang diperoleh nilai thitung sebesar 8,866.
korelasi sedang. Dapat disimpulkan bahwa Dengan tingkat signifikansi = 0,05 dan dk
terdapat hubungan yang positif dan (n-2) = 99 – 2 = 97 dilakukan uji satu

Edunomic | Volume 2 No. 2 Tahun 2014 92


pihak, sehingga diperoleh nilai ttabel sikap peserta didik dengan hasil belajar
adalah 1,984. Karena nilai thitung ttabel adalah berikut:
atau 8,866 1,984 maka Ha diterima, Berdasarkan koefisien regresi X diperoleh
artinya koefisien regresi signifikan atau nilai thitung sebesar 6,700. Dengan tingkat
dengan kata lain lingkungan sekolah signifikansi = 0,05 dan dk (n-2) = 99 – 2
berpengaruh signifikan terhadap = 97 dilakukan uji satu pihak, sehingga
peningkatan hasil belajar.N Diperoleh R diperoleh nilai t-tabel adalah 1,984. Karena
Square sebesar 0,316 dari koefisien nilai thitung t-tabel atau 6,700 1,984
korelasi (0,562) R-Square di sebut maka Ha diterima, artinya koefisien regresi
koefisien determinansi (D = r2 x 100% = signifikan atau dengan kata lain sikap
0,5622 x 100% = 31,6% ) dalam hal ini peserta didik berpengaruh signifikan
31,6% hasil belajar dapat dijelaskan oleh terhadap peningkatan hasil belajar.
variabel sikap peserta didik sedangkan Diperoleh R Square sebesar 0,473
sisanya (68,4%) di jelaskan variabel lain dari koefisien korelasi (0,687) R-Square di
selain variabel yang digunakan dalam sebut koefisien determinansi (D = r2 x 100
penelitian. = 0,6872 x 100% = 47,3% ) dalam hal ini
Diperoleh Fhitung sebesar 44,891 > 47,3% hasil belajar dapat dijelaskan oleh
3,939 dengan nilai probabilitasnya atau sig. variabel.
= 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan model
regresi linear dapat digunakan untuk SIMPULAN
memprediksi pengaruh sikap peserta didik Berdasarkan hasil penelitian yang
terhadap hasil belajar. Karena regresi yang telah di lakukan, maka dapat di tarik
kita gunakan dapat diterima maka kesimpulan bahwa:
pengujian selanjutnya adalah menghitung Lingkungan sekolah berpengaruh
koefisien regresi. signifikan terhadap hasil belajar siswa, hal
Nilai sig untuk variable sikap tersebut berdasarkan hasil penghitungan
peserta didik (X) adalah 0,000 < 0,05 koefisien regresi X1 (Lingkungan Sekolah)
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diperoleh nilai t-hitung sebesar 8,866.
nilai pada kolom Standar Coefficients Beta Dengan tingkat signifikansi = 0,05 dan dk
adalah signifikan artinya persamaan yang (n-2) = 99 – 2 = 97 dilakukan uji satu
paling tepat untuk kedua variabel tersebut pihak, sehingga diperoleh nilai ttabel
adalah: adalah 1,984. Karena nilai thitung t-tabel
atau 8,866 1,984. Dan perolehan hasil
= 7,986+ 0,562X koefesien determinasi sebesar 44,8% yang
Hasil belajar = 7,986+ 0,562 sikap menunjukan bahwa hasil belajar dapat
dijelaskan oleh variabel lingkungan
Nilai konstanta 7,986, hal ini menyatakan sekolah.
bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari Sikap peserta didik berpengaruh
variabel sikap peserta didik (X), maka nilai signifikan terhadap hasil belajar siswa, hal
prestasi belajar 7,986 atau 7,986 poin. tersebut berdasarkan hasil penghitungan
Koefisien regresi X sebesar 0,562. Hal ini koefisien regresi X2 (Sikap Peserta Didik)
menyatakan bahwa setiap terjadi diperoleh nilai thitung sebesar 6,700.
penambahan satu skor atau nilai sikap Dengan tingkat signifikansi = 0,05 dan dk
peserta didik akan menaikan hasil belajar (n-2) = 99 – 2 = 97 dilakukan uji satu
sebesar 0,562 atau 5,62 poin. pihak, sehingga diperoleh nilai ttabel
Selanjutnya dilakukan uji t, hal ini adalah 1,984. Karena nilai thitung ttabel
dimaksudkan untuk menguji signifikansi atau 6,700 1,984. Dan perolehan hasil
konstanta dan variabel dependen 7,986. koefesien determinasi sebesar 31,6% yang
Kriteria uji koefisien regresi dari variabel menunjukan bahwa hasil belajar dapat
dijelaskn oleh sikap peserta didik.

93 Volume 2 No. 2 Tahun 2014 | Edunomic


Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian
Berdasarkan koefisien regresi X1 dan untuk Guru-Karyawan dan
X2 diperoleh nilai thitung sebesar 5,333 Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
dan 2,133. Dengan tingkat signifikansi = Siregar, Sofian. 2011. Statistika deskriptif
0,05 dan dk (n-2) = 99 – 2 = 97 dilakukan Untuk Penelitian. Jakarta:
uji satu pihak, sehingga diperoleh nilai Rajagrafindo Persada
ttabel adalah 1,984. Karena nilai thitung
ttabel atau 5,333 dan 2,133 1,984 maka Slameto. 2006. Belajar dan faktor-faktor
Ha diterima, artinya koefisien regresi yang mempengaruhinya, Jakarta:
signifikan. sehingga dapat disimpulkan Rineka Cipta.
bahwa ligkungan sekolah dan sikap peserta Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik
didik dapat berpengaruh signifikan secara Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo
bersamaan terhadap hasil belajar. Karena Persada
lingkungan sekolah dan sikap peserta didik Sudjana, Nana, dkk. 2012. Penelitian dan
merupakan keadaan di mana peserta didik Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
berada di lingkungan sekolah, dan pada Baru Algensindo.
saan yang bersamaan peserta didik Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
mendapatkan berbagai masukan, baik Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
ketika berinteraksi dengan guru atau Bandung: Alfabeta
dengan sesama peserta didik, maka pada Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode
saat itu peserta didik akan memberikan Penelitian Pendidikan. Bandung:
respon, adapun respon yang di berikan Remaja Rosdakarya
ialah berupa respon positif atau pun negatif. Sutrisno. 2011. Pengantar Pembelajaran
Inovatif Berbasis Tekologi Informasi
dan Komunikasi, Jakarta: Gaung
REFERENSI Persada.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Penelitian Pendekatan Suatu Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jakarta: Rineka Cipta. Wahyuni, Esa Nur dan Baharuddin. 2007.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Tips Efektif Teori Belajar & Pembelajaran.
Pemanfaatan Teknologi Informasi Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
dan Komunikasi Dalam Dunia
Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media,
dan Strategi Pembelajaran
Konseptual (Inovatif). Bandung:
Yrama Widya.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran,
Bandung: Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara
Isjoni. 2011. Pembelajaran Kooperatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Nazir Moh. 2003. Metode Penelitian.
Jakarta. Ghalia Indonesia.

Edunomic | Volume 2 No. 2 Tahun 2014 94

Anda mungkin juga menyukai