Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN PERGAULAN TERHADAP


PRESTASI BELAJAR SISWA DI KELAS XI MIPA
SMA NEGERI 4 SINGARAJA

Oleh:

Komang Ayu Tiwi Aristhya Sari

21 (Dua Puluh Satu)

XI MIPA 5

Guru Matapelajaran:

Ni Nyoman Sartini, S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 SINGARAJA

TAHUN 2023
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN PERGAULAN
TERHADAPPRESTASI BELAJAR SISWA DI KELAS XI MIPA
SMA NEGERI 4 SINGARAJA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prestasi belajar siswa diperoleh dari sebuah proses yang disebut
belajar. Winataputra (1995) mengutip pendapat Fontana menyatakan
bahwa belajar (learning) mengandung pengertian proses perubaan yang
relatif tetap dalam perilaku individu sebagi hasil dari belajar. Hal ini sejalan
dengan pendapat Slameto (2003) bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Ahli lain menyatakan bahwa prestasi
belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang
(Winkel, 1996). Prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh
seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar (kadir, 2011). Hasil
belajar mensyaratkan terjadinya perubahan perilaku yang bersifat jangka
panjang dan relatif tetap dalam hal kecakapan, keterampilan dan sikap.
Prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang
menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui
proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
Prestasi belajar di sekolah pada umumnya diukur menggunakan
seperangkat alat pengukuran yang disebut tes atau ujian. Prestasi belajar
yang sering disebut sebagai hasil belajar diperoleh setelah dilakukan
pengukuran menggunakan seperangkat tes yang kemudian dilakukan
penskoran dan penilaian yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk angka
ataupun simbol lainnya. Prestasi belajar tersebut merupakan hasil dari
pengukuran terhadap pebelajar yang meliputi kognitif, afektif dan

1
psikomotor setelah siswa mengikuti proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan instrumen tes yang relevan. Ahli lain menyatakan
prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas
atau kegiatan tertentu (Tu’u 2004:75). Prestasi akademik merupakan hasil
yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat
kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Prestasi belajar merupakan penguasaan terhadap mata pelajaran yang
ditentukan melalui nilai atau angka yang diberikan guru. Berdasarkan hal
ini, prestasi belajar dapat dirumuskan: pertama prestasi belajar adalah hasil
belajar yang dicapai ketika mengikuti, mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah; kedua prestasi belajar tersebut terutama dinilai
aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan
evaluasi; ketiga prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai
atau angka dari hasil evaluasi yangdilakukan oleh guru.
Banyak faktor yang menentukan prestasi belajar mereka, diantaranya
yang diduga berpengaruh kuat terhadap hasil belajar yaitu lingkungan
sekolah. Lingkungan sekolah yang dimaksud adalah mengenai
infrastruktur dan kelengkapan penunjang belajar di sekolah. Infrastruktur
merupakan fasilitas dasar baik berupa fisik maupun non fisik yang
digunakan untuk kepentingan bersama. infrastruktur yang ada di sekolah
adalah ruang kelas, ruang guru, perpustakan, laboratorium, lapangan,
pagar, padma sana, dan sebagainya. Lingkungan sekolah yang sehat dan
lengkap akan memberikan pengaruh yang positif pula untuk para siswa,
baik ketika menerima pembelajaran dari guru, maupun ketika mereka
mengekspresikan keterampilan mereka di sekolah. Khususnya
insfratruktur sekolah sangat berperan penting sebagai penunjang atau
jembatan para siswa dalam menyelami minat dan bakat mereka dalam
belajar, seperti pada Jurusan MIPA. Jurusan MIPA membutuhkan adanya
media belajar yang lebih komplit dibandingkan dengan jurusan lain pada
SMA N 4 Singaraja karena mereka harus melakukan beberapa praktek
dan eksperimen. Jadi, infrastruktur cukup memberikan dampak atau

2
pengaruh terhadap prestasi belajar siswa, khususnya pada kelas XI MIPA
SMA N 4 Singaraja.
lingkungan pergaulan juga adalah salah satu indikator yang
mempengaruhi pestasi belajar siswa. Pergaulan yang dimaksud adalah
pergaulan mereka ketika di luar kelas setelah mereka pulang sekolah.
Melansir buku Aturan Sopan Santun dalam Pergaulan, Sri Widayati,
S.Pd., (2020:29), pergaulan adalah hubungan sosial antar manusia yang
berlangsung di dalam jangka waktu yang relatif lama, sehingga saling
memengaruhi satu sama lain. Agar tercipta pergaulan yang baik dan damai,
kita perlu saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Pergaulan
sangat memberikan dampai terhadap siswa dalam etika dan moral.
Pergaulan bisa memberikan dampak yang positif juga mungkin
memberikan dampak yang negatif bagi siswa.
Prestasi belajar siswa tidak berdiri sendiri, erat kaitannya dengan
lingkungan belajar mereka baik lingkungan sekolah terutama infrastruktur
maupun lingkungan pergaulan mereka yang dalam hal ini difokuskan pada
lingkungan pergaulan setelah pulang sekolah. Dengan demikian kita akan
meneliti tentang bagaimanakah pengaruh lingkungan sekolah terutama
insfrastruktur maupun pergaulan terhadap prestasi belajar siswa khususnya
kelas XI MIPA di SMA N 4 Singaraja.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah pengaruh lingkungan sekolah dan pergaulan terhadap


prestasi belajar anak di kelas XI MIPA?
1.2.2 Apakah solusi yang bisa diberikan untuk bisa meningkatkan prestasi
belajar siswa di kelas XI MIPA?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengaruh lingkungan sekolah dan pergaulan terhadap


prestasi belajar anak di kelas XI MIPA.
1.3.2 Mengetahui solusi yang bisa diberikan untuk bisa meningkatkan
prestasi belajar siswa di kelas XI MIPA

3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Pembaca
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh masyarakat pada
umumnya, dan orang tua pada khususnya, untuk lebih memperhatikan
tentang pergaulan siswa dan prestasi belajar siswa.
1.4.2 Bagi Sekolah
Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan kualitas infrastruktur
dan menciptakan proses belajar yang lebih menarik dan kondusif,
sehinggatercapainya visi dan misi sekolah.
1.4.3 Bagi Peneliti
Untuk dijadikan bahan referensi kajian khususnya dalam topik
mengenai pergaulan siswa, infrastruktur, dan prestasi belajar.
1.4.4 Bagi Guru
Sebagai pedoman guru dalam memahami pola perilaku siswa akibat
pergaulan dan cara untuk menangani masalah tersebut.

4
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Lingkungan Sekolah
2.1.1 Pengertian Lingkungan Sekolah
a. Menurut Muhibbin Syah (2010, hlm. 135) Lingkungan sekolah
yaitu keadaan gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar serta
tempat belajar yang juga ikut menentukan keberhasilan belajar
siswa.
b. Adapun menurut Sabdulloh (2010, hlm. 196) lingkungan sekolah
adalah sebagai berikut: Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-
aturan yang ketat seperti harus berjenjang dan berkesinambungan,
sehingga disebut pendidikan formal dan sekolah adalah lembaga
khusus, suatu wahana, suatu tempat untuk menyelenggarakan
pendidikan, yang di dalamnya terdapat suatu proses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

c. Dalyono (2009, hlm. 59) lingkungan sekolah dapat diuraikan


sebagai berikut: Keadaan sekolah tempat turut mempengaruhi
tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya,
kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas
atau perlengkapan di sekolah, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan
sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan anak.

Berdasarkan data-data menurut para ahli, lingkungan sekolah


adalah sebuah tempat yang membentuk suatu prilaku dan pola pikir.
Dimana lingkungan sekolah juga mempengaruhi kegiatan belajar
mengajar, lingkungan sekolah juga dapat mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar siswa daan mencapai tujuan pendidikan tertentu.

5
2.1.2 Manfaat Lingkungan Sekolah
a. Mendukung lingkungan hidup membuat siswa lebih nyaman dalam
belajar.
b. Sebagai sarana untuk belajar siswa yang kompetitif.
c. Memberikan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih
efektif.
d. Mengatasi kebosanan dalam belajar.

2.2 Pergaulan
2.2.1 Pengertian Pergaulan
a. Menurut Abdulah (2011, hlm. 83), pergaulan adalah kontak
langsung antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Pergaulan sehari-hari ini yang dilakukan individu satu dengan
individu lainnya adakalahnya setingkat usianya, pengetahuannya,
pengalamannya, dan sebagainya. Pergaulan seharihari ini dapat
terjadi antara individu dengan kelompok maupun kelompok
dengan kelompok.
b. Menurut teori interaksi sosial yang dikemukakan oleh Thibaut dan
Kelley, yang merupakan pakar dari teori interaksi, mendefinisikan
interaksi sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain
ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan
suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu sama lain.
c. Chaplin (2014) mendefinisikan bahwa interaksi merupakan
hubungan sosial antara beberapa individu yang bersifat alami
dimana individu-individu itu saling satu sama lain secara
serempak.

Dari pernyataan diatas, bahwa yang dimaksud dengan pergaulan


adalah gejala yang timbul sebagai akibat adanya hubungan atau
interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat.

6
2.2.2 Manfaat Pergaulan
a. membentuk karakter seseorang.
b. mempengaruhi tingkah laku individu, entah itu positif atau negatif.
c. mengembangkan pola fikir individu.
d. meningkatkan rasa sosial terhadap sesama.

2.3 Prestasi Belajar


2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar
a. Menurut Siti Maesaroh (2013:11) menerangkan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil daripada aktivitas belajar atau hasil dari
usaha, latihan dan pengalaman yanag dilakukan oleh seseorang,
dimana prestasi tersebut tidak akan lepas dari pengaruh faktor luar
diri peserta didik.
b. Menurut Winkel yang dikutip Noor Komari Pratiwi (2015:81)
merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.
Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum
yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha-usaha
belajar.
c. Sumadi Suryabrata, Prestasi Belajar adalah nilai sebagai rumusan
yang diberikan guru bidang studi mengenai kemajuan atau prestasi
belajar selama masa tertentu. (Sumadi Suryabrata, 1998).

Dapat penulis simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari


pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif,
afektif dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang
relevan.

7
2.3.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
a. Faktor Eksternal
Faktor pertama yang mempengaruhi bagaimana prestasi belajar
siswa adalah faktor internal. Faktor yang sudah ada pada diri siswa
itu sendiri merupakan faktor internal. Jenis faktor internal yang
bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut terdiri dari:
1. Kondisi fisiologis atau fisik pada siswa. Misalnya mata minus
sehingga membuatnya sulit untuk membaca dari jarak jauh.
2. Minat untuk belajar. Siswa yang minat belajarnya tinggi
pastinya bisa meraih prestasi belajar yang lebih baik,
3. Tingkat intelegensi atau kecerdasan. Siswa dengan tingkat
kecerdasan tinggi lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah.
4. Motivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi lebih mudah mudah meraih prestasi karena dia akan
lebih bersemangat untuk mempelajari semua materi yang
diberikan guru
5. Bakat dan minat siswa. Seorang siswa akan lebih bersemangat
untuk mempelajari materi yang disukainya. Misalnya siswa
yang suka berhitung maka dia akan bersemangat mengikuti
pelajaran matematika sehingga kemungkinan besar nilainya
lebih bagus dibandingkan mata pelajaran lainnya yang kurang
diminati.

b. Faktor Internal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa yang berasal dari luar diri siswa tersebut. Beberapa faktor
eksternal yang dimaksud antara lain yaitu:
1. Faktor yang terkait pengaturan pembelajaran di sekolah
1) Kurikulum yang digunakan oleh sekolah
2) Metode pengajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah
3) Kedisiplinan yang diterapkan di sekolah
4) Fasilitas dan sarana belajar mengajar
5) Sistem pengelompokan siswa

8
2. Faktor yang terkait masalah sosial di sekolah
1) Sistem sosial yang berlaku di lingkungan sekolah
2) Interaksi yang terjalin antara guru, staf dan siswa

3. Faktor yang sifatnya situasional


1) Kondisi politik dan perekonomian dalam negeri
2) Keadaan dan kondisi iklim maupun tempat

2.4 Siswa
Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang
selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia
yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. menurut
Surwono (2007) siswa merupakan orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran didunia pendidikan. Mengac dai beberapa istilah siswa,
siswa diartikan sebagai orang yang berada dalam taraf pendidikan, yang
dalam beberapa literature murid juga disebut sebagai anak didik.
Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai
pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan
pendekatan edukatif/pedagogis. Menurut pendekatan sosial, siswa adalah
anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota
masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, dia berada dalam
lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih
luas. siswa perlu disiapkan agar pada waktunya mampu melaksanakan
perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat.
Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan
dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah,
siswa melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan
masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-
nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses
pembelajaran dan pengalaman langsung.

9
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan dan bertujuan untuk menyelesaikan masalah. Dalam penelitian
terdapat metode dalam melakukan penelitian. Darmawan (2013. Hlm 127)
metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Metode yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini merupakan studi kasus, sebagaimana yang diungkapkan
oleh Mulyana (2002:201) yaitu “Studi kasus merupakan uraian dan
penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu
kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program atau suatu situasi
sosial”. Sedangkan menurut Arikunto (1989:115) adalah “metode studi
kasus dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu
organisasi, lembaga atau gejala tertentu”. Creswell (2014), studi kasus
merupakan strategi penelitian untuk menyelidiki secara cermat suatu hal
dengan pengumpulan informasi lengkap menggunakan berbagai prosedur
pengumpulan data. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti
menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain
penelitian studi kasus (case study) adalah desain penelitian yang dilator
belakangi masalah untuk mengkaji individu, komunikasi, sistem, atau
keterkaitan antar peristiwa (Agustian, 2016. Hlm 2). Tujuan dari desain
studi kasus adalah untuk memperoleh keutuhan suatu peristiwa atau kasus.
Maka dari itu, peneliti menggunakan desain studi kasus karena peneliti ingin
mengetahui pengaruh dari pergaulan dan insfrasruktur sekolah terhadap
tingkat prestasi siswa kelas XI MIPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Singaraja.

10
3.2 Partisipan

3.3.1 Populasi
Menurut Netra (1976), Populasi adalah keseluruhan individu yang
bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang
cenderung sama. Menurut Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia, hewan,
benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai
sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu
penelitian yang dilakukan. Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi
adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut,
maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Menurut Bugin
(2000: 40), Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek
penelitian berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat
menjadi sumber data penelitian. Menurut Darmawan (2013, Hlm
137) Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang
yang memiliki jumlah banyak dan luas. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Singaraja sebagai tempat untuk melakukan penelitian terkait dengan
pengaruh antara pergaulan dan infrastruktur sekolah terhadap tingkat
prestasi siswa kelas XI MIPA di SMA N 4 Singaraja

3.3.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono, (2016:118) sampel ialah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dipunyai oleh populasi tersebut.
Menurut Sugiyono, (2017:81) sampel ialah bagian dari populasi
yang menjadi sumber data dalam penelitian, dimana populasi
merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Menurut darmawan (2013. Hlm 138) sample adalah subjek
penelitian yang menjadi sumber data yang terpilih dari hasil
pekerjaan teknik penyempelan. Sampel yang digunakan dalam
penelitan ini adalah siswa kelas XI MIPA 5 di SMA N 4 Singaraja.

11
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Kuisioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2005:162).
Menurut Sugiyono (2017:142) angket atau kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Tipe pertanyaan dalam angket dibagi
menjadi dua, yaitu: terbuka dan tertutup. Menurut Nazir, kuesioner
atau daftar pertanyaan adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis
berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam
menguji hipotesis. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci
dan lengkap. Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut
bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,
dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang
bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang
sudah ada. Dengan demikian angket/kuesioner adalah daftar
pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya
berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut pada akhirnya
diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban. Dengan
menggunakan kuesioner, analisis berupaya mengukur apa yang
ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan
seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam
suatu wawancara.

12
3.4 Instrumen Penelitian
Menurut Agustina (2016. Hlm 6) instrumen merupakan alat bantu peneliti
dalam mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2018:102) instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian, peneliti menggunakan skala nominal. Menurut Irianto
(2015), skala nominal adalah skala yang paling sederhana disusun menurut
jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan. Dengan kata lain skala nominal
yaitu angka yang tidak mempunyai arti hitung. Angka yang diterapkan
hanya merupakan simbol/tanda dari objek yang akan dianalisis. Peneliti
menggunakan skala yang berupa nominal tentang pergaulan, infrastruktur
sekolah, dan tingkat prestasi

3.5 Analisis Data

Analisis data berarti kategori, penataan, dan peringkasan data untuk


memperoleh jawaban bagi pertanyaan dalam penelitian. Langkah – langkah
analisis data studi kasus khususnya dalam penelitian ini dilakukan dengan;

3.5.1 Data Secara Statistik


Dengan memaparkan perolehan data hasil dari penyebaran kuisioner
(jawaban dari responden) yang dirampung dalam data excel yang
dapat dianalisis dan diolah menjadi data dalam bentuk diagram.

3.5.2 Jawal Kegiatan


Jadwal ini disusun atau dirancang untuk memanajemen penelitian,
sehingga penelitian yang dilakukan dapat terorganisir dan dapat
diselesaikan sesuai dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan.
Adapun jadwal tersebut yaitu:

13
Tabel 01
Jadwal Kegiatan Penelitian

Januari Februari
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan Judul Proposal
2 Pembuatan Proposal
3 Penyusunan Instrumen
Pelaksanaan Kuisioner
4
Google Form
5 Analisis Data
Menyusun Laporan dan
6
Menarik Kesimpulan

3.6 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa:
1. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari pergaulan terhadap
prestasi belajar siswa Kelas XI MIPA di SMA N 4 Singaraja.
2. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari lingkungan sekolah
(infrastruktur) terhadap prestasi belajar siswa Kelas XI MIPA di SMA
N 4 Singaraja.

14
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Lingkungan Sekolah (Infrastruktur) dan Pergaulan Berpengauh


Positif dan Signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di
kelas XI MIPA 5 SMA N 4 Singaraja

Lingkungan dalam hal ini adalah infrastruktur sekolah sangat penting


selain meningkatkan kualitas proses pembelajaran, lingkungan sekolah
juga akan menumbuhkan minat belajar anak karena lingkungan yang
sehat dan lengkap akan memberikan rasa nyaman dan aman pada setiap
siswa. Berikut akan penulis lampirkan pembahasan terkait hasil jawaban
responden terhadap kuisioner.

Pertanyaan 1:
Apakah infrastruktur di SMA N 4 Singaraja khususnya jurusan IPA
memadai dalam melakukan proses pembelajaran?
Jumlah responden: 39 Responden

ya
tidak
mungkin

Dari data diatas, maka dapat penulis paparkan bahwa insfrastruktur


khususnya pada jurusan MIPA mampu menunjang proses pembelajaran
dengan baik, khususnya dikelas XI MIPA 5, dibuktikan dengan jumlah
responden “ya” mendominasi.

15
Pertanyaan 2:
Apakah fasilitas yang disediakan oleh SMA N 4 Singaraja memiliki
kualitas bagus atau layak digunakan?
Jumlah responden: 39 responden

ya
mungkin 43%
44%

tidak
13%

Berdasarkan data diatas, data belum menunjukkan hasil yang


sebenarnya, maksudnya berdasarkan hasil survey menunjuukan sebanyak
44% responden yang memilih “mungkin”, namun 43% memilih “ya”.
Oleh Karena itu dapat disimpulakan bahwa kualitas insfrastruktur
khususnya di Jurusan MIPA belum menunjukan jawaban yang pasti,
namun condong pada jawaban “ya” yang berarti masih cukup baik.

Pertanyaan 3:
Apakah kalian sepulang sekolah melalukan kegiatan diluar sekolah?
Jumlah responden: 39 responden

ya tidak mungkin

33%

54%

13%

16
Data diagram diatas menggambarkan bahwa sebanyak 54% dari total
100% responden menyatakan bahwa “ya” mereka melakukan kegiatan
diluar sekolah (bukan kegiatan dirumah). Ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa tertarik untuk melakukan kegiatan diluar sekolah.

Pertanyaan 4:
Apakah kegiatan tersebut bersifat interaksi sosial di luar pendidikan
pelajaran?
Jumlah responden: 39 responden

mungkin
36%
ya
56%
tidak
8%

Berdasarkan data diatas, dapat dinyatakan bahwa sebanyak 56%


responden menyatakan bahwa mereka (khususnya siswa kelas XI MIPA
5) dominan melakukan kegiatan diluar sekolah (khususnya spulang
sekolah) yang bersifat interaksi sosial baik sesame teman dikelas/
disekolah/ atau lainnya.

Pertanyaan 5:
Apakah kegiatan sepulang sekolah yang tidak berkaitan dengan
pembelajaran membuat mu tertarik?
Jumlah responden: 39 responden

17
mungkin
23%

ya
tidak 59%
18%

Diagram lingkaran diatas menyatakan bahwa sebanyak 59% dari


100% responden menyatakan “ya” bahwa mereka tertarik dengan
kegiatan diluar sekolah yang membahas hal-hal diluar dari pembelajaran
atau sekolah. Ini menggambarkan bahwa interaksi sosial mereka cukup
baik meskipun hal yang dibahas bukanlah pelajaran sekolah.

Pertanyaan 6:
Apakah anda memilih- milih teman dalam bergaul?
Jumlah responden: 39 responden

mungkin
18%
ya
tidak 56%
26%

Dari data diatas, dapat dipaparkan bahwa sebagian besar responden


menyatakan “ya” bahwa mereka memilih teman untuk diajak bergaul.
Hal ini menandakan bahwa, mereka benar-benar memperhatikan
pergaulan mereka, untuk mengantisipasi pengaruh yang buruk karena
mereka paham, pergaulan mereka akan menentukan sikap mereka
kedepannya.

18
Pertanyaan 7:
Apakah pergaulan anda dapat mendorong anda untuk lebih positif,
berprestasi dan berkembang?
Jumlah responden: 39 responden

ya yidak mungkin

5%
8%

87%

Berdasarkan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa 87% respondemn


setuju bahwa pergaulan mereka dapat mendorong mereka untuk lebih
berkembang dengan cara bersaing dengan positif.

Pertanyaan 8:
Apakah lingkungan sekolah anda saat ini memberikan pengaruh yang
positif untuk perkembangan prestasi anda?
Jumlah responden: 39 responden

ya
36%
mungkin
54%
tidak
10%

Berdasarkan diagram diatas, uji ini tidak memberikan jawaban yang


pasti. Sebanyak 54% dari 100% responden memilih “mungkin” jika
lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap perkembangan prestasi
anak. Namun demikian, jawaban lain sebesar 36% menyatakan bahwa

19
“ya” benar bahwa lingkungan sekolah (infrastruktur) memberikan
dampak yang baik untuk perkembangan prestasi anak. Dengan kata lain,
hipotesis kedua berarti positif.

Hasil survei kuisioner dari siswa dengan peringkat 10 besar pada


siswa XI MIPA 5, sebagai berikut:

Pergaulan Mendorong individu


lebih berprestasi
mungkin
30%
ya
50%

tidak
20%

lingkungan sekolah mendukung


prestasi belajar
mungkin
30%
ya
50%
tidak
20%

Berdasarkan uji data melalui penyebaran kuisioner tersebut, terdapat


beberapa indikator yang dibahas. Terutama adalah prestasi siswa
khususnya di kelas XI MIPA 5 menyatakan bahwa pergaulan mereka
akan mendorong prestasi dan perkembangan mereka yang sudah
dijelaskan secara kuat pada diagram nomor 7. Hasil dari penelitian ini
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rio (2018) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh psoitif dan signifikan antara pergaulan
terhadap pretasi belajar siswa di kelas XI MIPA 5 SMA N 4 Singaraja.

20
Lingkungan sekolah (insfrastruktur) dalam uji analisis data melalui
kuisioner yang diolah menjadi diagram lingkaran menyatakan bahwa
tidak ada hasil yang pasti bahwa lingkungan sekolah mempengaruhi
peningkatan prestasi belajar siswa di kelas XI MIPA 5 SMA N 4
Singaraja, namun demikian sebanyak kurang lebih 36% dari 39
Responden menyatakan iya bahwa lingkungan sekolah memberikan
pengaruh yang posotif dan signifikan.

4.2. Solusi Peningkatan prestasi belajar siswa di Kelas XI MIPA 5 SMA


Singaraja
Pergaulan dan lingkuangan belajar memang memiliki pengaruhnya
masing-masing terhadap variable dependen yaitu prestasi belajar.
Berdasarkan data dari responden menyatakan bahwa pergaulan yang
minim dan infrastruktur yang kurang memadai justru menurunkan mint
belajar para siswa khususnya di kelas XI MIPA 5. Pergaulan akan
meningkatkan rasa sosial dan interaksi mereka sehingga peka dengan
lingkungan dan mampu membaca situasi. Kemampuan dalam bergaul
juga sangt penting untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan seperti perundungan/ salah pergaulan dan lainnya.
Responden memberikan tanggapan berupa solusi untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa, salah satu caranya adalah dengan
meningkatkan kualitas maupun kuantitas fasilitas sekolah, mengubah
metode pembelajaran, serta memilih teman yang mampu menggiring dan
membimbing kita untuk lebih berkembang terutama dalam hal prestasi.

21
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pemaparan materi diatas adalah:
1. Pergaulan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar dengan catatan, pergaulan yang dimaksud adalah
pergaulan yang sehat.
2. Infrastruktur penting untuk menunjang pembelajaran, meskipun tidak
perpengaruh langsung, namun lingkungan sekolah yang sehat akan
menciptakan suasana yang nyaman, sehingga para pelajar memiliki
peluang lebih besar untuk berkembang dan meningkatkan prestasinya.

5.2 Saran
Pergaulan sangat rentan terutama untuk kaum pelajar. Hendaknya para
guru dan orang tua lebih memperhatikan pergaulan mereka sehingga semua
hal yang buruk bisa dihindari dan diantisipasi. Infrastruktur juga tidak kalah
penting untuk menunjang prestasi belajar anak, maka dari itu, infrastruktur
sekolah harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, L., & Hamdu, G. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Sista Terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 81-
86.

Hidayat, A. (2012, Oktober). Statistikian. Retrieved Februari 05 , 2023, from


Statistikian.com: https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-
populasi-dan-sampel.html

Muarrofatin. (2021). upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan


menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw paa
pembelajaran IPA. Journal Mitra Pendidikan, 266-274.

Siadari, C. (2018, Juli 17). Retrieved Februari 05, 2023, from


kumpulanpengertian.com:
https://www.kumpulanpengertian.com/2018/07/pengertian-kuesioner-
menurut-para-ahli.html

Sirait, E. D. (2016). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar


Matematika. Jurnal Formatif, 35-43.

Thaib, E. N. (2013). Hubungan Antara Prestasi Blajar dengan Kecerdasan


Emosional. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, 385-399.

23
LAMPIRAN
Tabel Kuisioner
Nomor Pertanyaan
1 Apakah infrastruktur di SMA N 4 Singaraja khususnya jurusan IPA
memadai dalam melakukan proses pembelajaran?
2 Apakah fasilitas yang disediakan oleh SMA N 4 Singaraja memiliki
kualitas bagus atau layak digunakan?
3 Apakah kalian sepulang sekolah melalukan kegiatan diluar sekolah?

4 Apakah kegiatan tersebut bersifat interaksi sosial di luar pendidikan


pelajaran?
5 Apakah kegiatan sepulang sekolah yang tidak berkaitan dengan
pembelajaran membuat mu tertarik?
6 Apakah anda memilih- milih teman dalam bergaul?

7 apakah pergaulan anda dapat mendorong anda untuk lebih positif,


berprestasi dan berkembang?
8 Apakah lingkungan sekolah anda saat ini memberikan pengaruh yang
positif untuk perkembangan prestasi anda?
9 Solusi apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa?
10 Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa jika lingkungan sekolah
(infrastruktur) memiliki kekurangan baik itu kualitas maupun
kuantitasnya?

Tabel peringkat di kelas XI MIPA 5

NO NIS NAMA LENGKAP KELAS NILAI RANK


XI MIPA
13 8632 I PUTU BUDHA ADITYA 1357 1
5
XI MIPA
18 8668 KADEK EGYTA WIDIARANI 1347 2
5
XI MIPA
26 8789 MADE NADYA ARYA PUTRI 1345 3
5
XI MIPA
24 8746 KOMANG SANTYA PUTRI 1335 4
5
XI MIPA
33 8846 NYOMAN NANTA TRI SUARTANA 1333 5
5
XI MIPA
30 8820 NI LUH PUTU ADRINA PERMATA 1323 6
5

24
XI MIPA
35 8866 PUTU ASRINI 1320 7
5
XI MIPA
27 8799 MUHAMMAD RAFI WIDYANTO 1319 8
5
XI MIPA
23 8745 KOMANG REDINA AGUSTINI 1315 9
5
XI MIPA
5 8567 GEDE ANDHIKA PUTRA WIGUNA 1300 10
5
XI MIPA
3 8543 DEA AYU PUSPITASARI 1300 11
5
XI MIPA
37 8889 PUTU NOVITAYANI 1300 11
5
XI MIPA
10 8595 I GEDE ARYA YUDA DHARMA 1296 13
5
AUSTIN JEREMIAH KENDRICK XI MIPA
2 8538 1296 14
HALIM 5
XI MIPA
34 8865 PUTU ANGGUN SUPRABHA 1293 15
5
XI MIPA
20 8698 KETUT ANGGA SAPUTRA 1291 16
5
XI MIPA
38 8896 PUTU RENDY PREMA SATYA 1291 17
5
XI MIPA
25 8767 LUH PUTU MAS MAHARANI PUTRI 1290 18
5
XI MIPA
11 8623 I MADE SATHYA PREMANANDA 1286 19
5
XI MIPA
36 8880 PUTU JESICA OKTAVIA DEWI UTAMI 1285 20
5
XI MIPA
39 8912 PUTU WAHYUNI PUTRI UTAMI 1279 21
5
XI MIPA
21 8723 KOMANG AYU TIWI ARISTHYA SARI 1275 22
5
NI KADEK GITA SUNDARA PREMA XI MIPA
28 8807 1275 23
CAHYANTI 5
XI MIPA
4 8562 GEDE ABDI MAHESA JAYA 1274 24
5
XI MIPA
22 8740 KOMANG NIKITA PRADNYANI 1273 25
5
XI MIPA
17 8664 KADEK DWI NITI LESTARI 1272 26
5
XI MIPA
16 8663 KADEK DWI FEBRY ANTIKA 1272 27
5
I MADE SHRI NARAYANA XI MIPA
12 8624 1269 28
PARAMAHAMSA 5
GEDE RIYASNAWAN ANGGARA XI MIPA
6 8581 1268 29
PUTRA 5
XI MIPA
7 8585 GEDE YUDHA ABISENA 1268 30
5
NYOMAN KRISNA PRADNYA XI MIPA
32 8845 1267 31
WIBAWA 5

25
XI MIPA
15 8653 KADEK ARYA SETYAWIBAWA 1265 32
5
XI MIPA
29 8811 NI KETUT DEA MELIANA 1262 33
5
XI MIPA
19 8672 KADEK INDIRA AGASTIA ARYADI 1261 34
5
XI MIPA
8 8589 GUSTI AYU CHESYA MAYLANI PUTRI 1256 35
5
ANAK AGUNG AYU NGURAH DHITA XI MIPA
1 8535 1249 36
SADDHINI 5
XI MIPA
40 8930 WAYAN FAREL CHANDRAWINATA 1246 37
5
XI MIPA
31 8839 NI PUTU KEIRA FREYA SWASTYANA 1241 38
5
XI MIPA
14 8640 IMANUEL CEVIN NUGRAHA 1227 39
5
XI MIPA
9 8636 I A KADE CLEO DIVAPUTRI GOSITA 1177 40
5

26

Anda mungkin juga menyukai