Oleh:
XI MIPA 5
Guru Matapelajaran:
TAHUN 2023
PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN PERGAULAN
TERHADAPPRESTASI BELAJAR SISWA DI KELAS XI MIPA
SMA NEGERI 4 SINGARAJA
BAB I
PENDAHULUAN
1
psikomotor setelah siswa mengikuti proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan instrumen tes yang relevan. Ahli lain menyatakan
prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas
atau kegiatan tertentu (Tu’u 2004:75). Prestasi akademik merupakan hasil
yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat
kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Prestasi belajar merupakan penguasaan terhadap mata pelajaran yang
ditentukan melalui nilai atau angka yang diberikan guru. Berdasarkan hal
ini, prestasi belajar dapat dirumuskan: pertama prestasi belajar adalah hasil
belajar yang dicapai ketika mengikuti, mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah; kedua prestasi belajar tersebut terutama dinilai
aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan
evaluasi; ketiga prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai
atau angka dari hasil evaluasi yangdilakukan oleh guru.
Banyak faktor yang menentukan prestasi belajar mereka, diantaranya
yang diduga berpengaruh kuat terhadap hasil belajar yaitu lingkungan
sekolah. Lingkungan sekolah yang dimaksud adalah mengenai
infrastruktur dan kelengkapan penunjang belajar di sekolah. Infrastruktur
merupakan fasilitas dasar baik berupa fisik maupun non fisik yang
digunakan untuk kepentingan bersama. infrastruktur yang ada di sekolah
adalah ruang kelas, ruang guru, perpustakan, laboratorium, lapangan,
pagar, padma sana, dan sebagainya. Lingkungan sekolah yang sehat dan
lengkap akan memberikan pengaruh yang positif pula untuk para siswa,
baik ketika menerima pembelajaran dari guru, maupun ketika mereka
mengekspresikan keterampilan mereka di sekolah. Khususnya
insfratruktur sekolah sangat berperan penting sebagai penunjang atau
jembatan para siswa dalam menyelami minat dan bakat mereka dalam
belajar, seperti pada Jurusan MIPA. Jurusan MIPA membutuhkan adanya
media belajar yang lebih komplit dibandingkan dengan jurusan lain pada
SMA N 4 Singaraja karena mereka harus melakukan beberapa praktek
dan eksperimen. Jadi, infrastruktur cukup memberikan dampak atau
2
pengaruh terhadap prestasi belajar siswa, khususnya pada kelas XI MIPA
SMA N 4 Singaraja.
lingkungan pergaulan juga adalah salah satu indikator yang
mempengaruhi pestasi belajar siswa. Pergaulan yang dimaksud adalah
pergaulan mereka ketika di luar kelas setelah mereka pulang sekolah.
Melansir buku Aturan Sopan Santun dalam Pergaulan, Sri Widayati,
S.Pd., (2020:29), pergaulan adalah hubungan sosial antar manusia yang
berlangsung di dalam jangka waktu yang relatif lama, sehingga saling
memengaruhi satu sama lain. Agar tercipta pergaulan yang baik dan damai,
kita perlu saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Pergaulan
sangat memberikan dampai terhadap siswa dalam etika dan moral.
Pergaulan bisa memberikan dampak yang positif juga mungkin
memberikan dampak yang negatif bagi siswa.
Prestasi belajar siswa tidak berdiri sendiri, erat kaitannya dengan
lingkungan belajar mereka baik lingkungan sekolah terutama infrastruktur
maupun lingkungan pergaulan mereka yang dalam hal ini difokuskan pada
lingkungan pergaulan setelah pulang sekolah. Dengan demikian kita akan
meneliti tentang bagaimanakah pengaruh lingkungan sekolah terutama
insfrastruktur maupun pergaulan terhadap prestasi belajar siswa khususnya
kelas XI MIPA di SMA N 4 Singaraja.
1.3 Tujuan
3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Pembaca
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh masyarakat pada
umumnya, dan orang tua pada khususnya, untuk lebih memperhatikan
tentang pergaulan siswa dan prestasi belajar siswa.
1.4.2 Bagi Sekolah
Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan kualitas infrastruktur
dan menciptakan proses belajar yang lebih menarik dan kondusif,
sehinggatercapainya visi dan misi sekolah.
1.4.3 Bagi Peneliti
Untuk dijadikan bahan referensi kajian khususnya dalam topik
mengenai pergaulan siswa, infrastruktur, dan prestasi belajar.
1.4.4 Bagi Guru
Sebagai pedoman guru dalam memahami pola perilaku siswa akibat
pergaulan dan cara untuk menangani masalah tersebut.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Lingkungan Sekolah
2.1.1 Pengertian Lingkungan Sekolah
a. Menurut Muhibbin Syah (2010, hlm. 135) Lingkungan sekolah
yaitu keadaan gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar serta
tempat belajar yang juga ikut menentukan keberhasilan belajar
siswa.
b. Adapun menurut Sabdulloh (2010, hlm. 196) lingkungan sekolah
adalah sebagai berikut: Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-
aturan yang ketat seperti harus berjenjang dan berkesinambungan,
sehingga disebut pendidikan formal dan sekolah adalah lembaga
khusus, suatu wahana, suatu tempat untuk menyelenggarakan
pendidikan, yang di dalamnya terdapat suatu proses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
5
2.1.2 Manfaat Lingkungan Sekolah
a. Mendukung lingkungan hidup membuat siswa lebih nyaman dalam
belajar.
b. Sebagai sarana untuk belajar siswa yang kompetitif.
c. Memberikan pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih
efektif.
d. Mengatasi kebosanan dalam belajar.
2.2 Pergaulan
2.2.1 Pengertian Pergaulan
a. Menurut Abdulah (2011, hlm. 83), pergaulan adalah kontak
langsung antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Pergaulan sehari-hari ini yang dilakukan individu satu dengan
individu lainnya adakalahnya setingkat usianya, pengetahuannya,
pengalamannya, dan sebagainya. Pergaulan seharihari ini dapat
terjadi antara individu dengan kelompok maupun kelompok
dengan kelompok.
b. Menurut teori interaksi sosial yang dikemukakan oleh Thibaut dan
Kelley, yang merupakan pakar dari teori interaksi, mendefinisikan
interaksi sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain
ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan
suatu hasil satu sama lain, atau berkomunikasi satu sama lain.
c. Chaplin (2014) mendefinisikan bahwa interaksi merupakan
hubungan sosial antara beberapa individu yang bersifat alami
dimana individu-individu itu saling satu sama lain secara
serempak.
6
2.2.2 Manfaat Pergaulan
a. membentuk karakter seseorang.
b. mempengaruhi tingkah laku individu, entah itu positif atau negatif.
c. mengembangkan pola fikir individu.
d. meningkatkan rasa sosial terhadap sesama.
7
2.3.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
a. Faktor Eksternal
Faktor pertama yang mempengaruhi bagaimana prestasi belajar
siswa adalah faktor internal. Faktor yang sudah ada pada diri siswa
itu sendiri merupakan faktor internal. Jenis faktor internal yang
bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut terdiri dari:
1. Kondisi fisiologis atau fisik pada siswa. Misalnya mata minus
sehingga membuatnya sulit untuk membaca dari jarak jauh.
2. Minat untuk belajar. Siswa yang minat belajarnya tinggi
pastinya bisa meraih prestasi belajar yang lebih baik,
3. Tingkat intelegensi atau kecerdasan. Siswa dengan tingkat
kecerdasan tinggi lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah.
4. Motivasi untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi lebih mudah mudah meraih prestasi karena dia akan
lebih bersemangat untuk mempelajari semua materi yang
diberikan guru
5. Bakat dan minat siswa. Seorang siswa akan lebih bersemangat
untuk mempelajari materi yang disukainya. Misalnya siswa
yang suka berhitung maka dia akan bersemangat mengikuti
pelajaran matematika sehingga kemungkinan besar nilainya
lebih bagus dibandingkan mata pelajaran lainnya yang kurang
diminati.
b. Faktor Internal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa yang berasal dari luar diri siswa tersebut. Beberapa faktor
eksternal yang dimaksud antara lain yaitu:
1. Faktor yang terkait pengaturan pembelajaran di sekolah
1) Kurikulum yang digunakan oleh sekolah
2) Metode pengajaran yang dilakukan oleh guru di sekolah
3) Kedisiplinan yang diterapkan di sekolah
4) Fasilitas dan sarana belajar mengajar
5) Sistem pengelompokan siswa
8
2. Faktor yang terkait masalah sosial di sekolah
1) Sistem sosial yang berlaku di lingkungan sekolah
2) Interaksi yang terjalin antara guru, staf dan siswa
2.4 Siswa
Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang
selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia
yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. menurut
Surwono (2007) siswa merupakan orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran didunia pendidikan. Mengac dai beberapa istilah siswa,
siswa diartikan sebagai orang yang berada dalam taraf pendidikan, yang
dalam beberapa literature murid juga disebut sebagai anak didik.
Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai
pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan
pendekatan edukatif/pedagogis. Menurut pendekatan sosial, siswa adalah
anggota masyarakat yang sedang disiapkan untuk menjadi anggota
masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, dia berada dalam
lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan masyarakat yang lebih
luas. siswa perlu disiapkan agar pada waktunya mampu melaksanakan
perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat.
Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan
dilanjutkan di dalam lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah,
siswa melakukan interaksi dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan
masyarakat yang berhubungan dengan sekolah. Dalam situasi inilah nilai-
nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap melalui proses
pembelajaran dan pengalaman langsung.
9
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
10
3.2 Partisipan
3.3.1 Populasi
Menurut Netra (1976), Populasi adalah keseluruhan individu yang
bersifat general atau umum yang mempunyai karakteristik yang
cenderung sama. Menurut Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia, hewan,
benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai
sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu
penelitian yang dilakukan. Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi
adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut,
maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Menurut Bugin
(2000: 40), Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek
penelitian berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek ini dapat
menjadi sumber data penelitian. Menurut Darmawan (2013, Hlm
137) Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang
yang memiliki jumlah banyak dan luas. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 4
Singaraja sebagai tempat untuk melakukan penelitian terkait dengan
pengaruh antara pergaulan dan infrastruktur sekolah terhadap tingkat
prestasi siswa kelas XI MIPA di SMA N 4 Singaraja
3.3.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono, (2016:118) sampel ialah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dipunyai oleh populasi tersebut.
Menurut Sugiyono, (2017:81) sampel ialah bagian dari populasi
yang menjadi sumber data dalam penelitian, dimana populasi
merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Menurut darmawan (2013. Hlm 138) sample adalah subjek
penelitian yang menjadi sumber data yang terpilih dari hasil
pekerjaan teknik penyempelan. Sampel yang digunakan dalam
penelitan ini adalah siswa kelas XI MIPA 5 di SMA N 4 Singaraja.
11
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Kuisioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2005:162).
Menurut Sugiyono (2017:142) angket atau kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Tipe pertanyaan dalam angket dibagi
menjadi dua, yaitu: terbuka dan tertutup. Menurut Nazir, kuesioner
atau daftar pertanyaan adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis
berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam
menguji hipotesis. Daftar pertanyaan tersebut dibuat cukup terperinci
dan lengkap. Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberikan tersebut
bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,
dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang
bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang
sudah ada. Dengan demikian angket/kuesioner adalah daftar
pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya
berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut pada akhirnya
diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban. Dengan
menggunakan kuesioner, analisis berupaya mengukur apa yang
ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan
seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam
suatu wawancara.
12
3.4 Instrumen Penelitian
Menurut Agustina (2016. Hlm 6) instrumen merupakan alat bantu peneliti
dalam mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2018:102) instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian, peneliti menggunakan skala nominal. Menurut Irianto
(2015), skala nominal adalah skala yang paling sederhana disusun menurut
jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan. Dengan kata lain skala nominal
yaitu angka yang tidak mempunyai arti hitung. Angka yang diterapkan
hanya merupakan simbol/tanda dari objek yang akan dianalisis. Peneliti
menggunakan skala yang berupa nominal tentang pergaulan, infrastruktur
sekolah, dan tingkat prestasi
13
Tabel 01
Jadwal Kegiatan Penelitian
Januari Februari
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan Judul Proposal
2 Pembuatan Proposal
3 Penyusunan Instrumen
Pelaksanaan Kuisioner
4
Google Form
5 Analisis Data
Menyusun Laporan dan
6
Menarik Kesimpulan
3.6 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa:
1. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari pergaulan terhadap
prestasi belajar siswa Kelas XI MIPA di SMA N 4 Singaraja.
2. Adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari lingkungan sekolah
(infrastruktur) terhadap prestasi belajar siswa Kelas XI MIPA di SMA
N 4 Singaraja.
14
BAB IV
PEMBAHASAN
Pertanyaan 1:
Apakah infrastruktur di SMA N 4 Singaraja khususnya jurusan IPA
memadai dalam melakukan proses pembelajaran?
Jumlah responden: 39 Responden
ya
tidak
mungkin
15
Pertanyaan 2:
Apakah fasilitas yang disediakan oleh SMA N 4 Singaraja memiliki
kualitas bagus atau layak digunakan?
Jumlah responden: 39 responden
ya
mungkin 43%
44%
tidak
13%
Pertanyaan 3:
Apakah kalian sepulang sekolah melalukan kegiatan diluar sekolah?
Jumlah responden: 39 responden
ya tidak mungkin
33%
54%
13%
16
Data diagram diatas menggambarkan bahwa sebanyak 54% dari total
100% responden menyatakan bahwa “ya” mereka melakukan kegiatan
diluar sekolah (bukan kegiatan dirumah). Ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa tertarik untuk melakukan kegiatan diluar sekolah.
Pertanyaan 4:
Apakah kegiatan tersebut bersifat interaksi sosial di luar pendidikan
pelajaran?
Jumlah responden: 39 responden
mungkin
36%
ya
56%
tidak
8%
Pertanyaan 5:
Apakah kegiatan sepulang sekolah yang tidak berkaitan dengan
pembelajaran membuat mu tertarik?
Jumlah responden: 39 responden
17
mungkin
23%
ya
tidak 59%
18%
Pertanyaan 6:
Apakah anda memilih- milih teman dalam bergaul?
Jumlah responden: 39 responden
mungkin
18%
ya
tidak 56%
26%
18
Pertanyaan 7:
Apakah pergaulan anda dapat mendorong anda untuk lebih positif,
berprestasi dan berkembang?
Jumlah responden: 39 responden
ya yidak mungkin
5%
8%
87%
Pertanyaan 8:
Apakah lingkungan sekolah anda saat ini memberikan pengaruh yang
positif untuk perkembangan prestasi anda?
Jumlah responden: 39 responden
ya
36%
mungkin
54%
tidak
10%
19
“ya” benar bahwa lingkungan sekolah (infrastruktur) memberikan
dampak yang baik untuk perkembangan prestasi anak. Dengan kata lain,
hipotesis kedua berarti positif.
tidak
20%
20
Lingkungan sekolah (insfrastruktur) dalam uji analisis data melalui
kuisioner yang diolah menjadi diagram lingkaran menyatakan bahwa
tidak ada hasil yang pasti bahwa lingkungan sekolah mempengaruhi
peningkatan prestasi belajar siswa di kelas XI MIPA 5 SMA N 4
Singaraja, namun demikian sebanyak kurang lebih 36% dari 39
Responden menyatakan iya bahwa lingkungan sekolah memberikan
pengaruh yang posotif dan signifikan.
21
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pemaparan materi diatas adalah:
1. Pergaulan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar dengan catatan, pergaulan yang dimaksud adalah
pergaulan yang sehat.
2. Infrastruktur penting untuk menunjang pembelajaran, meskipun tidak
perpengaruh langsung, namun lingkungan sekolah yang sehat akan
menciptakan suasana yang nyaman, sehingga para pelajar memiliki
peluang lebih besar untuk berkembang dan meningkatkan prestasinya.
5.2 Saran
Pergaulan sangat rentan terutama untuk kaum pelajar. Hendaknya para
guru dan orang tua lebih memperhatikan pergaulan mereka sehingga semua
hal yang buruk bisa dihindari dan diantisipasi. Infrastruktur juga tidak kalah
penting untuk menunjang prestasi belajar anak, maka dari itu, infrastruktur
sekolah harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
22
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L., & Hamdu, G. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Sista Terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 81-
86.
23
LAMPIRAN
Tabel Kuisioner
Nomor Pertanyaan
1 Apakah infrastruktur di SMA N 4 Singaraja khususnya jurusan IPA
memadai dalam melakukan proses pembelajaran?
2 Apakah fasilitas yang disediakan oleh SMA N 4 Singaraja memiliki
kualitas bagus atau layak digunakan?
3 Apakah kalian sepulang sekolah melalukan kegiatan diluar sekolah?
24
XI MIPA
35 8866 PUTU ASRINI 1320 7
5
XI MIPA
27 8799 MUHAMMAD RAFI WIDYANTO 1319 8
5
XI MIPA
23 8745 KOMANG REDINA AGUSTINI 1315 9
5
XI MIPA
5 8567 GEDE ANDHIKA PUTRA WIGUNA 1300 10
5
XI MIPA
3 8543 DEA AYU PUSPITASARI 1300 11
5
XI MIPA
37 8889 PUTU NOVITAYANI 1300 11
5
XI MIPA
10 8595 I GEDE ARYA YUDA DHARMA 1296 13
5
AUSTIN JEREMIAH KENDRICK XI MIPA
2 8538 1296 14
HALIM 5
XI MIPA
34 8865 PUTU ANGGUN SUPRABHA 1293 15
5
XI MIPA
20 8698 KETUT ANGGA SAPUTRA 1291 16
5
XI MIPA
38 8896 PUTU RENDY PREMA SATYA 1291 17
5
XI MIPA
25 8767 LUH PUTU MAS MAHARANI PUTRI 1290 18
5
XI MIPA
11 8623 I MADE SATHYA PREMANANDA 1286 19
5
XI MIPA
36 8880 PUTU JESICA OKTAVIA DEWI UTAMI 1285 20
5
XI MIPA
39 8912 PUTU WAHYUNI PUTRI UTAMI 1279 21
5
XI MIPA
21 8723 KOMANG AYU TIWI ARISTHYA SARI 1275 22
5
NI KADEK GITA SUNDARA PREMA XI MIPA
28 8807 1275 23
CAHYANTI 5
XI MIPA
4 8562 GEDE ABDI MAHESA JAYA 1274 24
5
XI MIPA
22 8740 KOMANG NIKITA PRADNYANI 1273 25
5
XI MIPA
17 8664 KADEK DWI NITI LESTARI 1272 26
5
XI MIPA
16 8663 KADEK DWI FEBRY ANTIKA 1272 27
5
I MADE SHRI NARAYANA XI MIPA
12 8624 1269 28
PARAMAHAMSA 5
GEDE RIYASNAWAN ANGGARA XI MIPA
6 8581 1268 29
PUTRA 5
XI MIPA
7 8585 GEDE YUDHA ABISENA 1268 30
5
NYOMAN KRISNA PRADNYA XI MIPA
32 8845 1267 31
WIBAWA 5
25
XI MIPA
15 8653 KADEK ARYA SETYAWIBAWA 1265 32
5
XI MIPA
29 8811 NI KETUT DEA MELIANA 1262 33
5
XI MIPA
19 8672 KADEK INDIRA AGASTIA ARYADI 1261 34
5
XI MIPA
8 8589 GUSTI AYU CHESYA MAYLANI PUTRI 1256 35
5
ANAK AGUNG AYU NGURAH DHITA XI MIPA
1 8535 1249 36
SADDHINI 5
XI MIPA
40 8930 WAYAN FAREL CHANDRAWINATA 1246 37
5
XI MIPA
31 8839 NI PUTU KEIRA FREYA SWASTYANA 1241 38
5
XI MIPA
14 8640 IMANUEL CEVIN NUGRAHA 1227 39
5
XI MIPA
9 8636 I A KADE CLEO DIVAPUTRI GOSITA 1177 40
5
26