Anda di halaman 1dari 5

Nama: Rani alvionita

NIM: 220701501131

Kelas: C

TUGAS KETIGA

TEMUKAN JURNAL YANG MERUPAKAN PENELITIAN KUALITATIF DAN


KUANTITATIF

SYARAT JURNAL YANG BERSINTA 2 ATAU 3

-TULISKAN ABSTRAK PENELITIAN TERSEBUT, MASING-MASING 2 JUDUL.

- PENGERTIAN EMIK DAN ETIK DALAM PENELITIAN

-PENELITIAN KUALITATIF

JUDUL: Penerimaan Anak Terhadap Ibu Dengan Skizofren

ABSTRAK: Anak yang memiliki orang tua khususnya ibu Skizofren akan mengalami tekanan
mengalami pertentangan batin, antara rasa tanggung jawab, rasa ketidakberdayaan,
penerimaan sosial yang rendah kerena mersakan kebencian, malu terhadap kondisi
ibu, serta merasa kurang di sayangi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
suatu suatu gambaran yang lebih konkrit tentang bagaimana penerimaan anak
terhadap ibu dengan skizofren. Partispan dalam penelitian ini sebanyak 2 orang
dengan kriteria memiliki ibu yang mengalami skizofren, berusia ≥ 20;0, tidak
memiliki keterbatasan komunikasi. Metode pengumpulan data dengan wawancara
bebas terpimpin dan observasi non partisipan. Hasil penelitian memperlihatkan,
penerimaan partisipan sebagai anak dengan ibu skizofren, tergolong tinggi, yang
artinya anak dapat menerima sepenuh hati kondisi ibu dengan skizofron dan tidak
hidup dalam angan-angan ‘’ seandainya ibu ku normal’’ ; tidak banyak
mengeluhkan kondisi ibu ; tidak mudah menyerah untuk mengupayakan
kesembuhan ibu dengan skizofren kepada kondisi ‘’normal’’ ; dalam bermasyarakat
tidak mudah tersinggung bila mendengar pembicaraan orang tentang ibunya bahkan
mampu membelanya ; mampu mengendalikan emosi ketika ibu sedang mengalami
kekambuhan. Tumbuhnya kemampuan penerimaan tersebut berasal dari keluarga,
lingkungan sosial dan kekuatan mental partisipan untuk bangkit dari keterpurukan
dan dapat melanjutkan hidup sebagaima orang pada umumnya. Namun terdapat
perbedaan tampilan sikap dari kedua partisipan dalam menjalani kehidupannya.
Partisipan SF lebih tenang dan tidak terlalu terbebani dengan kondisi ibu,
sendangkan MTY cenderung lebih tertutup dan mengawatirkan kondisi ibu jika
dirinya menikah, siapa yang akan menjaga dan merawat ibunya kelak.

Kata kunci: penerimaan anak, ibu dengan skizofron.

JUDUL: Aktualisasi Diri Mahasiswa Bimbingan dan Konseling melalui Komunitas Kesehatan
Mental

ABSTARK : Kesehatan mental merupakan suatu hal yang yang mendasar dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat yang menyeluruh dan perlu menjadi perhatian bersama.
Mahasiswa bimbingan dan konseling memiliki latar belakang pendidikan yang
berkaitan dengan kesehatan mental sehingga memiliki kesempatan yang besar
untuk berperan dalam meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran aktualisasi diri mahasiswa
bimbingan dan konseling melalui komunitas kesehatan mental. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Terdapat tiga
subjek penelitian yang telah diwawancari secara mendalam. Hasil penelitian
menunjukan bahwa ketiga subjek penelitian mampu mengenali, memahami, dan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki melalui peran yang subjek jalani di
komunitas kesehatan mental. Ketiga subjek merasakan bahwa komunitas yang
diikuti memberikan banyak kesempatan kepada subjek untuk menagktualisasikan
diri.

Kata kunci: aktualisasi diri, komunitas kesehatan mental


PENELITIAN KUANTITATIF

JUDUL: Hubungan Kecerdasan Emosi Dengan Emotianal Focused Coping Strategy Pada Siswa
SMA Yang Akan Menghadapi Ujian Nasional

ABSTARK: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan
Emotion Focused Coping Strategy pada siswa SMA yang akan mengikuti ujian
nasional 2017. Penelitian ini dilakukan kepada siswa XII SMA Negeri 21 Surabaya
yang akan mengikuti ujian nasional. Metode penelitian kuantitatif, dengan teknik
pengambilan data survey. Survey dilakukan langsung kepada 178 siswa. Alat ukur
penelitian ini dibuat oleh peneliti berdasarkan alat ukur ways of coping oleh
Lazarus dan Folkman(1985) sejumlah 31 aitem, Pengukuran validitas
menggunakan validitas isi dengan bantuan professional judges. Skor reliabilitas
untuk skala emotion focused coping sebesar 0,989. Kecerdasan emosi diukur
menggunakan alat ukur yang diadaptasi dari Pratiwi(2015) berdasarkan teori dari
Daniel Goleman(1996) sejumlah 40 aitem, dengan reliabilitas sebesar 0,878.
Spearman’s Rho dengan bantuan program statistik SPSS 20.0 for windows
digunakan untuk analisis data uji korelasi.

Kata kunci: kecerdasan emosi, siswa SMA, strategi koping berfokus emosi.

ABSTRACT: This research aims to examine the relationship between emotional intelligence
with emotion focused coping strategy in high school students who will undertake
the national exam. This research was conducted to who will undertake the national
exam in twelfth grade students at SMA Negeri 21 Surabaya. This study used
quantitative methods and made use of survey technique for the data collection
with 178 total numbers of participants. Two adapted scales were used in the study,
instrument for ways of coping scales was adapted from Lazarus and Folkman
(1985) with 31 items whereas emotional intelligence scale adapted from Pratiwi
(2015) with 40 items. Professional judgments used to maintain the validity of both
measurement scales, and were obtained 0,989 for ways of coping scale reliability
score and 0,878 for emotional intelligence scale. Spearman’s Rho correlation
techniques on SPSS 20.0 for Windows was used to analyze data and test the
hypothesis.
Keywords: emotion focused coping strategy, emotional intelligence, high school
student.

JUDUL: Kesehatan Mental Remaja Selama Pandemi COVID-19

ABSTRAK: Sejak akhir 2019, pandemi Covid-19 dialami oleh berbagai negara termasuk
diIndonesia. Langkah-langkah pencegahan penyebaran pandemi Covid-19
berdampak pada adanya pembatasan aktivitas fisik serta kebijak penyelenggaraan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi siswa mulai dari jenjang sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran kesehatan
mental remaja selama pandemi Covid-19 dan peran faktor-faktor sosiodemografi
dalam memengaruhi kesehatan mental remaja. Penelitian melibatkan 205
partisipan dengan usia 15-18 tahun. Data didapatkan dengan menggunakan alat
ukur self-assessment General Health Questionnaire (GHQ-12) yang sudah
divalidasi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 59,5%
remaja mengalami permasalahan psikologis dalam bentuk distress psikologis dan
disfungsi sosial. Remaja perempuan dan remaja yang mengalami perubahan jam
tidurmemiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami permasalahan
psikologis. Sehingga, selama pandemi remaja perempuan memerlukan perhatian
yang lebih dibandingkan dengan laki-laki dan pola tidur juga perlu diperhatikan
agar tidak berdampak pada distress psikologis dan disfungsi sosial selama
pandemi.

Kata Kunci: covid-19, kesehatan mental, distress psikologis, disfungsi sosial

ABSTRACT: Since the end of 2019, people in various countries, including Indonesia has
experience the Covid-19 pandemic. The measures to prevent the spread of the
Covid-19 from the government limited people’s physical activity. In education,
the policies leads to the implementation of Online Distance Learning for
students ranging from elementary school to higher education levels. The purpose
of this study was to obtain an overview of the mental health of adolescents
during the Covid-19 pandemic and to identify sociodemographic factors that
influence adolescent mental health. The study involved 205 participants aged 15-
18 years. The data were collected using a validated General Health
Questionnaire (GHQ-12) self-assessment measurement tool in Indonesian
language adapted version. The results showed that 59.5% of adolescents
experienced psychological problems in the form of psychological distress and
social dysfunction. Girls and adolescents who experience changes in sleep hours
have a greater tendency to experience psychological problems. So that during the
pandemic, teenage girls need more attention than boys. In addition, sleep
patterns also need to be considered to reduce impact on psychological distress
and social dysfunction during the pandemic.

Keywords: covid-19, mental health, psychological distress, social disfunction

- PENGERTIAN EMIK DAN ETIK DALAM PENELITIAN

Emik dan Etik adalah dua macam sudut pandang dalam etnografi yang cukup
mengundang perdebatan. Emik misalnya, mencoba menjelaskan suatu fenomena dalam
masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri. Sebaliknya, etik merupakan
penggunaan sudut pandang orang luar yang berjarak (dalam hal meneliti ) untuk menjelaskan
suatu fenomena dalam masyarakat.

Meneliti memang diharuskan untuk terlibat dalam kehidupan masyarakat yang menjadi
objeknya untuk periode yang cukup lama. Di sana dia akan mengamati apa yang terjadi,
mendengar apa yang dikatakan orang-orang, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data apa
pun yang tersedia dan menjelaskan masalah yang menjadi perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai