Anda di halaman 1dari 2

Kekaisran romawi

Kekaisaran romawi beralangsung hamper 500 tahun, yang di awali Julia Ceasar (100-44 SM), dan
akhirnya berakhir pada tahun 470-an ketika kaisar Romulus augustulus terbunuh. Dugaan lain tentang
penyebab runtuhnya kekaisaran romawi karena danya pertentangan antara kekaisran romawi Barat dan
kekaisaran Romawi Timur, selain memang adnaya serangan dari pihak luar, seperti bangsa Goth dan
Vandal dari jerman

Neopmaltism

Neopnaltism merupakan aliran yang lebih menekankan pad aspek mistis dari filsafat plato dan
mengurangi aspek rasionalitas dan penjelasan alamiah tidak mendapatkan tempat yang memadai,
bahkan dianggpa menantang kekaisaran. Masa ini juga banyak di pengaruhi oleh agama Kristen yang di
tetapkan sebagai agama kekaisaran.

Philo (25-50 SM)

Pandangan Philo banyak di pengaruhi oleh bible, kita suci agama Kristen yang mengusai kekaisaran
Roamwi pada saat itu. Philo berpendapat bahwa manusia terdiri dari jiwa dan rga yang terpisah, raga
terbuat dari tanah, sendangkan jiwa marupakan bagian dari cahaya tuhan. Penadangan Philo mengenai
sumber pengetahuan memiliki kesamaan dengan Plato. Baginya, ilmu pengetahuan di peroleh secara
pasif dari pancaran tuhan dengan terlebih dahulu harus melakukan komunikasi personal dengan Tuhan
dan penyucian diri, melalui meditasi, mimpi ataupun trance.

Galen (130-200 SM)

Galen merupakan seorang dokter pada kekaisaran Roamawi, yang merupakan pengikut Hippocrates. Ia
berpendapat bahwa hal menggerakkan fungsi biologis dan psikologis manusia di yakininya adalah animal
spirit. Galen mengembangkan tipe kepribadian berdasarkan empat cairan dalam tubuh (four bodily
humorsd) dari Hippocrates, yaitu darah (sanguis), empedu hitam (melanchole), empedu kuning (chole)
dan lender (plegma).menurut Galen kemmpat cairan tersebut berada dalam tubuh denagn proporsi
tertent, dan akan berpengaruh pada kepribadian seseorang.

Plotinus (205-270 SM)

Lotinus adalah seorang asketis yang hidup sederhana, tidak menikah, dan membebaskan diri dari
kekayaan. Menurut Plotinus, segala sesuatu bersifat hierarkis. Yang berada hierarki tertinggia adalah
Tuahn, kemudian spirit merupakan citra dari Tuha, dan berakhir adalah jiwa. Pandangan ini berebeda
dengan stoicism yang menggapa jiwa manusi dengan jiwa tuhan.

Plotinus memiliki pandangan yang berbeda dalam menjelaskan kebahagoa. Jika stoicism menyarankan
untuk menrima nasib apa adanya, epicrusionism mayarankan untuk mencari kesenangan, Plotinus
meneyarankan membersihkan dari dunia material dan menyatu dengan zat yang abadi.

Saint Augustine (354-430)

Filsafat Augustine focus pada spritualitas manusia. Sebagai entitas spiritual, jiwa di anggapnua akan
tetap abadai, sementara raga akan hancur. Kontribus Augustine terhadap psikologi antar lain
keyakinanya bahwa kebenaran pengalaman subjektif bias di percaya ada danya self yang terpisah dari
pengalaman indrawi. Tidak sperti Plotinus, Augustine mangakui bahwa selain kuasa tuhan. Juga yang di
perlukan usaha yang memperoleh pengethuan.

Augustine hidup saat kekakiasran Romawi sedang menuju kehancuran. Kehancuran romawi benar-benar
terjadi setalah Augustine wafat, dan Eropa kemudian memasuki msa yang biasa di sebut masa kegelapan

Anda mungkin juga menyukai