Gestalt memiliki arti yang mirip dengan “from” atau di dalam Bahasa inggris “congfiguration”. Johann Wolfgang von memaknai nya keseluruhan atau “wholeness”. Psikologi Gestalt berdiri pada tahun 1910-an didirikan oleh Mark Weitheiner, Worfgang kohler dan Kurt Koffka, Mark Weitheimer menggunakan pendekatan komprehensif atau molar approach. Temuan Mark yang paling terkenal adalah mengenai phi phenomenon yang inspirasinya di peroleh ketika naik kereta api. Psikologi Gestalt fokus pada keseluruhan daripada elemen. Pandangan Gestalat di pengaruhi oleh Immanuel Kant, Ernest Mach, dan Christian von Ehrenfels, pandanganya bahwa manusia secara aktif mengorganisasikan, tapi manusialah yang secara aktif mengatur dan mengorganisasikan kesadarannya sendiri. Menurut psikologi Gestalt, kesadaran bukan sekedar penjumlahan dari elemen-elemennya dan kesadaran tidak bisa di reduksi ke dalam elemen-elemen. Menurut mereka, kumpulan dari elemen- elemen akan membentuk pola baru, yang berbeda dengan elemen-elemen pembentukkannya. Menurut Pickren dan Rutherfod, terdapat tiga pandangan dasat dari psikologi Gestalt. Pertama adalah struktur kesadaran, kedua, lingkungan konteks yang memengaruhi struktur kesadaran, dan ketiga, struktur kesadaran juga di pengaruhi proses kognitif. Robinson menyimpulkan beberapa temuan dan hipotesis psikologi Gestalt. • Sebagai manusia tidak merespon lingkungan, tapi berinteraksi dengan lingkungan. • Lingkungan tidak terbatas pada objek-objek fisik, tapi juga meliputi hasil interaksi medan persepsi dan objek fisik. • Relasi antara pengalaman sadar dan aktifitas otak • Persepsi kita di kendalikan oleh prinsip-prinsip pengorganisasian persepsi. Prinsip Gestalt antara lain figure-Ground Relationship, principle of continuity, principleofproximity, principle of inclusiveness, principle of similarity, dan principle of closure
B. Pemikiran Tokoh kunci psikologi Gestlat
1. Max Wertheiner (1880-1943) Max wertheimer terlahir di Prague pada tahun 1880-an. Ia mengambil studi hukum dan filsafat di University of Prague. Ia ketika melakukan hiburan, dalam perjalanannya, ia mengamati benda seperti tiang telfon dan gunung, yang seakan-akan bergerak, dan nyatanya tidak bergerak. Dia berpikir persepsi itu struktur, dan berbeda dengan sensai yang bersifat elementer. Oleh karena itu sensasi seperti strukturalisme dan behaviorisme yang di anggapnya kurang tepat untuk kesadaran. Ia kemudian meneliti kesadaran dengan pendekatan menyeluruh dan holistic. Wertheimer bereksprimen menggunakan Tachistoscope, suatu alat yang dapat menampilkan suatu cahaya dalam jangka waktu tertentu, ia memproyeksikan cahayannya melalui dua celah. Awalnya cahaya di tujukan pada satu celah, kemudia dalam waktu lama, sekitar 200 milidetik, cahaya tersebut di tujukan pada celah lainnya. Pada saat itu yang tampak adalah dua titik cahaya yang bergerak. Namun kemudian, ketika ia mempercepat interval waktu antara satu celah dengan celah lainnya menjadi 60 milidetik yang tampak bukannlah lagi satu atau dua titik tapi menjadi satu garis cahaya yang menghubungkan kedua titik tersebut. Fenomena tersebut dinamakan phi phenomenon. Werheimer meyakini bahwa manusia itu secara aktif mengorganisasikan persepsinya. Menurut nya manusia memiliki kecenderungan untuk mengorganisasikan persepsi manusia apapun yang di persepsi menjadi tampak teratur, ekonomis, dan bermakna. 2. Wolfgang kohler (1887-1967) Kohler lahir pada tanggal 21 januari 1887 di Reval Estonia. Gelar Ph.D di peroleh di University of Berlin pada tahunn 1909. Di sertasinya di supervise langsung oleh Carl Stumpf. Wolfgang meneliti simpanse. Dalam penelitiannya, ia menempatkan seekor simpanse bernama Neuve dalam kandang, dan dalam kandang tersebut di simpan tongkat kayu, serta tidak jauh dari kandangnya di tempatkan buah-buahan. Awalnya kesulitan mengambil buah tersebut, namun akhirnya Nueva akhirnya dapat menjangkau makananan tersebut menggunakan tongkat kayu. 3. Kurt Koffka (1886-1941) Kurt koffka di lahirkan pada tanggal 18 Maret 1886 di Berlin Jerman. Pada tahun 1924, ia menulis buku yang berjudul The Growth of the Mind: An Introduction to Child psychology. Dengan buku tersebut koffka mengembangkan psikologi Gestalt dalam bidang perkembangan anak. C. Penerus Psikologi Gestlat a) Wolfgang Metzger (1899-1979) Metzger di lahirkan di Heiderbel Jerman pada tanggal 22 Juli 1899, meninggal pada tanggal 20 Desember 1979. Ia merupakan psikologi Gestalt yang sangat penting di Jerman. Eksperimennya Ganzfled effect, yaitu deprivasi. Pada saat itu, akan muncul halusinasi pendengaran pada telinga, atau tidak mampu melihat dalam beberapa saat, atau bahkan mengalami perubahan state of consciousness. Hukum Gestlat tersebut merupakan hukum alam yang juga memiliki binatang. Ketika melihat dan membentuk kesan pada suatu objek , hukum Gestlat tersebut berkerja tanpa kendali kesadaran kita. Ada tiga yang mendukung kesimpulan tersebut antara lain: terdapat beberapa persepsi yang tidak ada kaitanya dengan objek persepsi, ada beberapa persepsi yang tidak terlihat walaupun ada persis di hadapan mata, dan beberapa objek terlihat berbeda di banding aslinya. b) Kurt Lewin (1890-1947) Lewin di lahirkan di Magilno Jerman pada tahun 1890. Lewin pernah belajar ilmu kedokteran di University of Freiburg, dan kemudian belajar ilmu biologi di Unversity of Munich. • Teori Medan Menurut Lewin aktivitas psikologis manusia terjadi dalam medan psikologis tertente, yang kemudian disebut dengan life space. Menurut lewin setiap orang memiliki life spacenya masing-masing, life space terdiri dari berbagai macam hal yang mungkin memengaruhi manusia pada saar tertentu. Memengaruhi manusia tersebut, ada yang di sebut psychological facts. Psychological facts yaitu hal-hal masuk kesadaran manusia bias berupa hal-hal yang terjadi seperti rasa lapar, sakit, takut. Psychology adalah sesuatu yang sudah terjadi, sedang terjadi, atau belum terjadi, suatu fakta hanya akan memengaruhi pikiran dan perilaku seseorang.Life space bukan suatu yang statis, akan tetapi bersifat dinamis yang bias berubah-ubah dari waktu ke waktu. • Motivasi Penelitian Lewin mengenai motivasi adalah Bluma Zeigarnik yang di supervesi oleh Lewin. Penelitian ini menguji hipotesis mengenai motivasi yaitu: ketegangan akan terjadi ketika di beri tugas, ketika tugas itu selesai ketegangan akan menghilang, ketegangan akan makin besar jika tugas tidak berhasil di selesaikan, sehingga tugas tersebut akan mudah di ingat. Dalam ekperimennya, partisipan di beri sejumlah tugas dan di minta untuk menyelesiakan tugas-tugas tersebut. Namun sebelum tugas tersebut di selesaikan semua, partisipan di minat berhenti. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pertisipan lebih mengingat tugas-tugas yang belum mereka selesaikan, dibangkan tugas-tugas yang mereka selesaikan. D. Prinsip-prinsip Gestlat 1. Figure-Ground ketika mempersepsi suatu stimulus, bidang persepsi kita akan terbagi menjadi dua, figure dan ground. Figure merupakan bagian yang jelas dan menjadi pusar perhatian, sendangkan ground merupakan bagian yang kabur dan tidak menjadi pusat perhatian. 2. Principle of Contiunity yaitu mempersepsi suatu stimulus tidak dalam bentuk titik-titik yang terpisah, tapi dalam suatu konfigurasi tertentu 3. Principle of proximity yaitu kita kan mempersepsi dua stimulus yang berdekatan sebagai satu kelompok 4. Principle of inclusivenees, yaitu kita akan cenderung mempersepsi stimulus yang paling besar di banding yang lebih kecil 5. Principle of similiarity kita akan cenderung mempersepsi dua stimulus yang memiliki ciri yang sama sebagai satu kelompok 6. Principle of closure cenderung akan mempersepsi gambar yang belum selesai seperti sudah selesai E. Kritik dan kontribusi psi Gestlat Teori Gestlat terlalu individualistis, yang dapat mendorong perilaku egois pada individu. Mereka memberi lebih penting untuk memahami diri sendiri terlebih dahulu sebelum memahami orang lain. Kedua, beberapa kritikus menganggap hukum organisasi perseptual sebagai tidak ilmiah, ambigu dan samar-samar tidak memiliki relevansi praktis. Daftar Pustaka Dr. Agus Abdul Rahman, M.Psi., Psikolog. 2017. Sejarah Psikologi Dari Klasik Hingga Modern. Depok: PT RajaGrafindo Persada Suko Waspodo. 2019. “Psikologi (11) Sekolah Psikologi Gestlat”,https://pepnews.com/humaniora/p-31567587a0767c7/psikologi-11-sekolah- psikologi-gestalt di akses pada tangga 12 oktober di pukul 4.48