Anda di halaman 1dari 4

Nama: Rani Alvionita

Nim: 220701501131

A. Karakteristik Psikologi Gestalt


Gestalt memiliki arti yang mirip dengan “from” atau di dalam Bahasa inggris “congfiguration”.
Johann Wolfgang von memaknai nya keseluruhan atau “wholeness”. Psikologi Gestalt berdiri pada
tahun 1910-an didirikan oleh Mark Weitheiner, Worfgang kohler dan Kurt Koffka, Mark
Weitheimer menggunakan pendekatan komprehensif atau molar approach. Temuan Mark yang
paling terkenal adalah mengenai phi phenomenon yang inspirasinya di peroleh ketika naik kereta
api.
Psikologi Gestalt fokus pada keseluruhan daripada elemen. Pandangan Gestalat di pengaruhi
oleh Immanuel Kant, Ernest Mach, dan Christian von Ehrenfels, pandanganya bahwa manusia
secara aktif mengorganisasikan, tapi manusialah yang secara aktif mengatur dan
mengorganisasikan kesadarannya sendiri.
Menurut psikologi Gestalt, kesadaran bukan sekedar penjumlahan dari elemen-elemennya dan
kesadaran tidak bisa di reduksi ke dalam elemen-elemen. Menurut mereka, kumpulan dari elemen-
elemen akan membentuk pola baru, yang berbeda dengan elemen-elemen pembentukkannya.
Menurut Pickren dan Rutherfod, terdapat tiga pandangan dasat dari psikologi Gestalt. Pertama
adalah struktur kesadaran, kedua, lingkungan konteks yang memengaruhi struktur kesadaran, dan
ketiga, struktur kesadaran juga di pengaruhi proses kognitif.
Robinson menyimpulkan beberapa temuan dan hipotesis psikologi Gestalt.
• Sebagai manusia tidak merespon lingkungan, tapi berinteraksi dengan lingkungan.
• Lingkungan tidak terbatas pada objek-objek fisik, tapi juga meliputi hasil interaksi
medan persepsi dan objek fisik.
• Relasi antara pengalaman sadar dan aktifitas otak
• Persepsi kita di kendalikan oleh prinsip-prinsip pengorganisasian persepsi. Prinsip
Gestalt antara lain figure-Ground Relationship, principle of continuity,
principleofproximity, principle of inclusiveness, principle of similarity, dan principle of
closure

B. Pemikiran Tokoh kunci psikologi Gestlat


1. Max Wertheiner (1880-1943)
Max wertheimer terlahir di Prague pada tahun 1880-an. Ia mengambil studi hukum dan
filsafat di University of Prague. Ia ketika melakukan hiburan, dalam perjalanannya, ia
mengamati benda seperti tiang telfon dan gunung, yang seakan-akan bergerak, dan nyatanya
tidak bergerak. Dia berpikir persepsi itu struktur, dan berbeda dengan sensai yang bersifat
elementer. Oleh karena itu sensasi seperti strukturalisme dan behaviorisme yang di anggapnya
kurang tepat untuk kesadaran. Ia kemudian meneliti kesadaran dengan pendekatan
menyeluruh dan holistic.
Wertheimer bereksprimen menggunakan Tachistoscope, suatu alat yang dapat
menampilkan suatu cahaya dalam jangka waktu tertentu, ia memproyeksikan cahayannya
melalui dua celah. Awalnya cahaya di tujukan pada satu celah, kemudia dalam waktu lama,
sekitar 200 milidetik, cahaya tersebut di tujukan pada celah lainnya. Pada saat itu yang tampak
adalah dua titik cahaya yang bergerak. Namun kemudian, ketika ia mempercepat interval
waktu antara satu celah dengan celah lainnya menjadi 60 milidetik yang tampak bukannlah
lagi satu atau dua titik tapi menjadi satu garis cahaya yang menghubungkan kedua titik
tersebut. Fenomena tersebut dinamakan phi phenomenon.
Werheimer meyakini bahwa manusia itu secara aktif mengorganisasikan persepsinya.
Menurut nya manusia memiliki kecenderungan untuk mengorganisasikan persepsi manusia
apapun yang di persepsi menjadi tampak teratur, ekonomis, dan bermakna.
2. Wolfgang kohler (1887-1967)
Kohler lahir pada tanggal 21 januari 1887 di Reval Estonia. Gelar Ph.D di peroleh di
University of Berlin pada tahunn 1909. Di sertasinya di supervise langsung oleh Carl Stumpf.
Wolfgang meneliti simpanse. Dalam penelitiannya, ia menempatkan seekor simpanse
bernama Neuve dalam kandang, dan dalam kandang tersebut di simpan tongkat kayu, serta
tidak jauh dari kandangnya di tempatkan buah-buahan. Awalnya kesulitan mengambil buah
tersebut, namun akhirnya Nueva akhirnya dapat menjangkau makananan tersebut
menggunakan tongkat kayu.
3. Kurt Koffka (1886-1941)
Kurt koffka di lahirkan pada tanggal 18 Maret 1886 di Berlin Jerman. Pada tahun 1924,
ia menulis buku yang berjudul The Growth of the Mind: An Introduction to Child psychology.
Dengan buku tersebut koffka mengembangkan psikologi Gestalt dalam bidang perkembangan
anak.
C. Penerus Psikologi Gestlat
a) Wolfgang Metzger (1899-1979)
Metzger di lahirkan di Heiderbel Jerman pada tanggal 22 Juli 1899, meninggal pada tanggal
20 Desember 1979. Ia merupakan psikologi Gestalt yang sangat penting di Jerman.
Eksperimennya Ganzfled effect, yaitu deprivasi. Pada saat itu, akan muncul halusinasi
pendengaran pada telinga, atau tidak mampu melihat dalam beberapa saat, atau bahkan
mengalami perubahan state of consciousness. Hukum Gestlat tersebut merupakan hukum
alam yang juga memiliki binatang. Ketika melihat dan membentuk kesan pada suatu objek ,
hukum Gestlat tersebut berkerja tanpa kendali kesadaran kita. Ada tiga yang mendukung
kesimpulan tersebut antara lain: terdapat beberapa persepsi yang tidak ada kaitanya dengan
objek persepsi, ada beberapa persepsi yang tidak terlihat walaupun ada persis di hadapan mata,
dan beberapa objek terlihat berbeda di banding aslinya.
b) Kurt Lewin (1890-1947)
Lewin di lahirkan di Magilno Jerman pada tahun 1890. Lewin pernah belajar ilmu
kedokteran di University of Freiburg, dan kemudian belajar ilmu biologi di Unversity of
Munich.
• Teori Medan
Menurut Lewin aktivitas psikologis manusia terjadi dalam medan psikologis tertente,
yang kemudian disebut dengan life space. Menurut lewin setiap orang memiliki life
spacenya masing-masing, life space terdiri dari berbagai macam hal yang mungkin
memengaruhi manusia pada saar tertentu.
Memengaruhi manusia tersebut, ada yang di sebut psychological facts. Psychological
facts yaitu hal-hal masuk kesadaran manusia bias berupa hal-hal yang terjadi seperti rasa
lapar, sakit, takut. Psychology adalah sesuatu yang sudah terjadi, sedang terjadi, atau belum
terjadi, suatu fakta hanya akan memengaruhi pikiran dan perilaku seseorang.Life space
bukan suatu yang statis, akan tetapi bersifat dinamis yang bias berubah-ubah dari waktu ke
waktu.
• Motivasi
Penelitian Lewin mengenai motivasi adalah Bluma Zeigarnik yang di supervesi oleh
Lewin. Penelitian ini menguji hipotesis mengenai motivasi yaitu: ketegangan akan terjadi
ketika di beri tugas, ketika tugas itu selesai ketegangan akan menghilang, ketegangan akan
makin besar jika tugas tidak berhasil di selesaikan, sehingga tugas tersebut akan mudah di
ingat. Dalam ekperimennya, partisipan di beri sejumlah tugas dan di minta untuk
menyelesiakan tugas-tugas tersebut. Namun sebelum tugas tersebut di selesaikan semua,
partisipan di minat berhenti. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pertisipan lebih
mengingat tugas-tugas yang belum mereka selesaikan, dibangkan tugas-tugas yang mereka
selesaikan.
D. Prinsip-prinsip Gestlat
1. Figure-Ground ketika mempersepsi suatu stimulus, bidang persepsi kita akan terbagi
menjadi dua, figure dan ground. Figure merupakan bagian yang jelas dan menjadi pusar
perhatian, sendangkan ground merupakan bagian yang kabur dan tidak menjadi pusat
perhatian.
2. Principle of Contiunity yaitu mempersepsi suatu stimulus tidak dalam bentuk titik-titik
yang terpisah, tapi dalam suatu konfigurasi tertentu
3. Principle of proximity yaitu kita kan mempersepsi dua stimulus yang berdekatan sebagai
satu kelompok
4. Principle of inclusivenees, yaitu kita akan cenderung mempersepsi stimulus yang paling
besar di banding yang lebih kecil
5. Principle of similiarity kita akan cenderung mempersepsi dua stimulus yang memiliki ciri
yang sama sebagai satu kelompok
6. Principle of closure cenderung akan mempersepsi gambar yang belum selesai seperti
sudah selesai
E. Kritik dan kontribusi psi Gestlat
Teori Gestlat terlalu individualistis, yang dapat mendorong perilaku egois pada individu.
Mereka memberi lebih penting untuk memahami diri sendiri terlebih dahulu sebelum memahami
orang lain. Kedua, beberapa kritikus menganggap hukum organisasi perseptual sebagai tidak
ilmiah, ambigu dan samar-samar tidak memiliki relevansi praktis.
Daftar Pustaka
Dr. Agus Abdul Rahman, M.Psi., Psikolog. 2017. Sejarah Psikologi Dari Klasik Hingga Modern.
Depok: PT RajaGrafindo Persada
Suko Waspodo. 2019. “Psikologi (11) Sekolah Psikologi
Gestlat”,https://pepnews.com/humaniora/p-31567587a0767c7/psikologi-11-sekolah-
psikologi-gestalt di akses pada tangga 12 oktober di pukul 4.48

Anda mungkin juga menyukai