Disusun oleh :
Kelompok 5
Sulviana (PO7124120039)
Alya Agustya (PO7124120053)
Nurul Khotima (PO7124120031)
Nevi Amriani (PO7124120025)
Sri Anggriani (PO7124120035)
Anisa fitriani (PO7124120003)
Ikrawati (PO7124120016)
Suciyanti Z kawiloy (PO7124120037)
Nur vadila (PO7124120030)
A. Teori dan Konsep Perilaku
1. Pengertian Sejarah Psikologi
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau mental
tetapi tidak secara langsung karena bersifat abstrak. Psikologi berasal dari bahasa
Yunani Kuno yaitu psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu. Psikologi
adalah salah satu bagian dari ilmu perilaku atau ilmu sosial yang menggunakan
metode pengetahuan ilmiah yang sistematis untuk mengamati perilaku manusia dan
menarik kesimpulan. Sehingga dapat disimpulkan pengertian psikologi adalah ilmu
yang bersifat ilmiah yang mempelajari tentang perilaku atau aktivitas individu dalam
hubungan dengan lingkungannya (Walgito, 1991).
2. Teori Psikologi
Teori Psikologi menurut beberapa ahli yang menjadi pelopor berdirinya psikologi
yaitu
1. Wilhelm Wundt (1832-1920)
Wilhelm Wundt lahir pada tanggal 18 Agustus 1832 di Neckarau dan wafat pada
tanggal 31 Agustus 1920 di Leipzig. Wilhelm Wundt sering dianggap sebagai bapak
psikologi modern karena jasanya mendirikan laboratorium psikologi pertama di
Leipzig.
f. Psikologi Politik
Psikologi politik merupakan bidang interdisipliner yang tujuan substansif dasarnya adalah
untuk menyingkap saling keterkitan antara proses psikologi dan politik. Bidang ini memiliki
sumber dari berbagai disiplin keilmuan, seperti antropologi budaya, psikologi ekonomi,
sosiologi, psikologi, sarta ilmu politik.
g. Psikologi Sekolah dan Pendidikan (Psychology for the Classroom and Educational
psychology)
Psikologi sekolah merupakan perilaku peserta didik sekolah yang substansinya merupakan
gabungan psikologi pendidikan, psikologi perkembangan anak dan psikologi klinis yang
berhubungan dengan setiap anak untuk evluasi kegiatan belajar dan emosi, memberikan dan
menafsirkan, tes hasil belajar, hasil tes intelegensi dan tes kepribadian yang merupakan
sebagian dari tugas mereka. Sedangan untuk psikologi pendidikan merupakan kajian tentang
perilaku dalam bidang proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru dapat mengadakan
penelitian pendidikan yang dapat membantu meingkatkan kualitas pembelajaran bagi
gurunya maupun hasil belajar bagi peserta didiknya.
h. Psikologi Perkembangan
Psikologi perkembangan mengarah kepada perkembangan manusia yang terdiri dari faktor
yang membentuk perilaku sejak lahir sampai berumur lanjut. Psikologi perkembangan
merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari berbagai perubahan interindividual.
Perubahan tersebut tidak hanya mendiskripsikan, tetapi juga menjelaskan perubahan perilaku
berdasarkan tingkat usia sebagai sumber masalah hubungan anteseden (gejala mendahului)
dan konsekuensinya.
i.Psikologi Kepribadian
Psikologi kepribadian mengarah kepada pandangan yang menekankan hal penanaman dan
peletakkan tingkah laku didalam kepribadian individu. Menurut Alfred Adler yaitu ilmu
perilaku mengenai gaya hidup individu dalam bereaksi dengan masalah dan tujuan hidup.
Menurut Carl Jung psikologi kepribadian mengarah kepada perilau yang menyangkut
integrasi dari ego, ketidaksadaran pribadi, kompleks- kompleks, ketidaksadaran kolektif, dan
arketip-arketip pesona serta anima.
j. Psikologi Lintas Budaya
Psikologi lintas budaya menurut Brislin, Lonne, dan Thorndike adalah kajian empiris
tentang anggota berbagai kelompok budaya yang memiliki perbedaan pengalaman,
yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku.
k. Psikologi Rekayasa (Engineering Psychology)
Pada masa awal pertumbuhan psikologi industry dapat ditelusuri tentang sejarah
perkembngan psikologi yang terjadi pada awal tahun 1898. Pada masa itu Fredick W.
Tailor dikenal dengan studinya yang membahas tentang dimensi waktu dan kerja
manual. Setelah perang dunia II, semakin menonjol peranan psikologi rekayasa,
terutama setelah dirasakan meningkatnya kompleksitas mesin atau peralatan mekanis
yang menuntut sejumlah tenaga operator pada tingkat efisiensi yang dipersyaratkan.
l. Psikologi Lingkungan
Lingkungan berhubungan dengan proses belajar, yang mengarah pada efek komulatif
dari respons-respons individu terhadap rangsangan lingkungan individu dalam
hidupnya. Psikologi lingkungan dapat mengjangkau berbgai aneka permsalahan.
Bidang ini tidak sekedar mengkaji akibat yang sebelumnya sudah terpikirkan
manusia, melainkan juga akibat yang diperhitungkan sebelumnya.
m. Psikologi Konsumen (Consumen Psychhology)
Pada psikologi ini diawali dengan psikologi periklanan dan penjualan, objeknya
adalah komunikasi yang efektif, baik dari pihak pabrik maupun distrIbutor
kepadakonsumen. Melalui periklanan, konsumen mendapat informasi tentang jasa
yang mempunyai manfaat khusus dari produk dan jasa tersebut.
n. Psikologi Organisasi dan Industri
Pada psikologi ini telah menerapkan dari prinsip-prinsip psikologi industri dan
pertambangan.
4. Teori dan Konsep Perilaku
1. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia merupakan suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri, perilaku
juga merupakan sesuatu yang dikerjakan oleh organisme tersebut, dapat dimati secara
langsung atau tidak langsung dan hal ini berarti bahwa perilaku terjadi apabila ada
sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi rangsangan, dengan demikian
suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi perilaku tertentu. Perilaku
manusia juga merupakan suatu aktivitas yang bersangkutan dan dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Proses Pembentukan Perilaku
Kebutuhan telah membentuk suatu perilaku manusia. Proses pembentukan perilaku
berdasarkan kebutuhan dasar menurut para ahli yaitu:
a) Kebutuhan fisiologis atau biologis merupakan suatu kebutuhan pokok yang
utama seperti H2, H2O, seks, makanan dan cairan elektrolit. Terjadinya
ketidakseimbangan fisiologis akan terjadi apabila kebutuhan pokok tidak
terpenuhi misalnya kekurangan O2 yang dapat menimbilkan sesak nafas dan
dehidrasi terjadi apabila kekurangan H2O serta eletrolit.
b) Kebutuhan rasa aman seperti rasa aman terhindar dari perampokan,
penodongan, pencurian serta kejahatan lain. Rasa aman terhindar dari konflik,
kerusuhan, tawuran. Rasa aman terhindar dari dari sakit dan penyakit. Rasa
aman memperoleh perlindungan hukum.
c) Kebutuhan mencintai dan dicintai seperti mendambakan kasih sayang dari
orang lain baik dari saudara, orang tua, kekasih, teman dan lain-lain.
Kebutuhan mencintai dan dicintai di kelompok ia berada dan bisa menerima
keberadaan dirinya.
d) Kebutuhan aktualisasi diri seperti ingin disanjung oleh orang lain, ingin sukses
mencapai cita-cita, dan ingin menonjol dari orang lain baik dalam usaha atau
karir kekayaan dan lain-lain.
5. Perubahan perilaku
Perilaku kesehatan merupakan hal yang penting dalam masalah perubahan dan pembentukan
perilaku. Perubahan perilaku berkitan dengan tujuan dari pendidikan atau penyuluhan
kesehatan yang menunjang program-program ksehatan lainnya. Teori tentang perubahan
perilaku yaitu:
a. Teori Stimulus Organisme Respon (SOR)
Teori ini berdasar asumsi tentang penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung pada
stimulus yang berhubungan organisme. Perubahan perilaku terjadi dengan cara meningkatkan
rangsangan (stimulus). Oleh sebab itu, perubahan perilaku terjadi melalui proses
pembelajaran.
Proses terjadinya perubahan perilaku sama dengan belajar, yang menggambarkan bagaimana
belajar pada individu yang terdiri dari:
1) Stimulus atau rangsangan yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.
2) Apabila stimulus telah diterima oleh organisme maka ia mengerti stimulus dan dilanjutkan
kepada proses berikutnya.
3) Setelah organisme mengelolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk
bertindak demi stimulus yang telah diterimanya.
4) Dengan dukungan fasilitas serta dorongan daari lingkungan maka stimulus tersebut
mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan prilaku).
b. Teori Festinger (Dissonance Theory)
Perilaku seseorang terjadi pada saat tertentu karena adanya keseimbangan
antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (consonance).
Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang
tersebut kan terjadi ketidak seimbangan (dissonance). Kalau akhirnya stimulus
tersebut direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti
terjadi perubahan perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya kembali
terjadi keseimbangan lagi (consonance).
Rumus perubahan perilaku menurut festinger: terjadi perubahan perilaku karena
adanya perbedaan elemen kognitif yang seimbang dengan elemen tidak seimbang.
Contoh seorang Ibu hamil memeriksakan kehamilannya terjadi karena
ketidakseimbangan antara keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran periksa hamil).
2. Teori fungsi
Perubahan perilaku individu terjadi karena adanya kebutuhan. Hal ini berarti bahwa, stimulus
yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang apabila stimulus tersebut dapat
mengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. Oleh sebab itu, stimulus atau obyek
perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).
Prinsip teori fungsi yakni:
1) Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek)
2) Perilaku merupakan pertahanan diri dalam menghadapi lingkungan (bila hujan, panas)
3) Perilaku sebagai penerima obyek dan memberikan arti (respons terhadap gejala sosial)
4) Perilaku berfungsi sebagai nilai eksprsif dari diri seseorang dalam menjawab situasi
(marah, senang)
d. Teori Kurt Lewis
Perilaku adalah merupakan suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong (driving
forces) dan kekuatan penahanan (restraining forces). Perubahan perilaku itu dapat berubah
apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut.
Sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang yakni:
1) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan tetap;
2) Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun;
3) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan turun.