Anda di halaman 1dari 3

Psikologi Fungsionalisme penekanan pada fungsi mental bukan hanya penjabaran elemen-elemen

mental (fisiologis)
Psikologi Behaviorisme menyatakan bahwa jiwa atau proses mental bisa diempiriskan melalui
perilaku nyata bukan fisiologis
Psikologi Humanistik menyumbangkan arah yang positif dan optimis bagi pengembangan potensi
manusia, disebut sebagai yang mengembalikan hakikat psikologi sebagai ilmu tentang manusia,
perspektif dan metodenya bersumber dari filsafat setelah perang dunia II.

1. Pengamatan terikat pada tempat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak terikat
waktu dan tempat.
2. Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan objek tanggapan tidak
mendetail dan kabur.
3. Pengamatan memerlukan perangsang, sedang pada tanggapan tidak perlu ada
rangsangan.

Pengamatan bersifat sensoris, sedang pada tanggapan bersifat imaginer

STRUKTURALISME
Psikologi muncul dan berkembang mulai tahun 1879 yaitu setelah didirikan laboratorium psikologi
yang pertama di Leipzig oleh Wilhem Wundt yang dikenal sebagai bapak pendiri psikologi. Dalam
laboratorium ini Wundt mempelajari dan meneliti jiwa lebih langsung dari filosof-filosof dan meniru
kemajuan yang telah dicapai dalam ilmu pengetahuan lainnya. Dengan menggunakan metode
introspeksi secara eksperimental mencoba melakukan penelitian yang dilakukan secara analisa
elementer untuk menentukan pengalaman kesadaran dengan menganalisa ke dalam unsur-
unsurnya. Terbentuknya aliran ini didasari pada pendapat bahwa psikologi sudah seharusnya
mempelajari jiwa dari segi unsur-unsurnya dimana jiwa tersebut tersusun. Helmhotz yang telah
melatih Wundt dalam penelitian psikologi secara eksperimen dari Inggris.
Selain Wundt tokoh strukturalisme adalah Titchener, yang telah membawa paham strukturalisme
Wundt dan menyebarkan paham tersebut di Amerika Serikat. Paham dan pandangan psikologi
Wundt jug dikembangkan oleh murid-muridnya seperti Mc. Keen Cattel, Hugo Munsterberg dan
psikiater Kraeplin seperti yang telah diuraikan dalam sejarah.
b. FUNGSIONALISME
Seorang tokoh psikologi Amerika dan pelopor aliran fungsionalisme yaitu Wiliam James (1842-1910),
telah beranggapan bahwa pendapat Wundt dan pendapatnya telah keliru dan sesat apabila
mengambil sasaran penelitian / percobaan psikologinya untuk menemukan struktur dari pada
pengalaman kesadaran manusia. James berpendapat pengalaman kesadaran itu hakekatnya adalah
suatu peristiwa atau proses bukan diuraikan unsur-unsurnya. Aliran ini juga merumuskan jiwa adalah
pemelihara kelangsungan hidup sesorang dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Aliran fungsionalisme memandangnya secara dinamis yaitu sebagai proses mental yang terjadi
dalam suatu aktivitas psikologi tujuan dan fungsi. Tokoh-tokoh yaitu John Dewey (1859-1952), James
Mc Kenn Cattel (1866-1944), E.L. Trondike (1874-1949), dan R.S.Woodworth (1969-1962).
c. BEHAVIORISME
Perkembangan aliran behaviorisme termasuk gerakan/alairan psikologi yang kuat dan berpengaruh.
Tokoh pendirinya adalah John B. Waston (1878-1958). Aliran ini menghimbau agar psikologi tidak
memusatkan perhatiannya untuk mempelajari gejala-gejala kesadaran atau dibawah sadar, tetapi
sesuai dengan tugasnya psikologi harus berupaya meramalkan apa yang sebenarnya yang mennjadi
sasaran / tujuan tingkah laku dan berusaha bagaimana agar orang dapat mengendalikan tingkah laku
tersebut, tepatnya ilmu pasti. Tokoh psikologi B. F. Skinner menyatakan lingkungan merupakan
kunci penyebab terjadinya tingkah laku. Untuk dapat memahami tingkah laku manusia kita harus
perhatikan lingkungan individu terhadap individu sebelum dan sesudah ia memberikan respon.
d. GESTALT PSYCHOLOGY
Aliran ini merupakan suatu protes terhadap pandangan strukturalisme. Pemikiran tentang gestalt ini
ditemukan oleh MaX Werthiemer (1880-1943) seorang psikolog Jerman. Gestalt berarti bentuk, pola
keseluruhan, dasarnya adalah unit (kesatuan) sedangkan alatnya yang dijadikan dasar adalah
persepsi (pengamatan/ penalaran). Para psikologi ini kebanyakan perhatian/studinya ditujukan
kepada prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan proses pengamatan. Pemuka yang lain adalah Kurt
Koffka (1886-1941), Wolfgang Kohler (1886-1967).
e. PSYCHANALYTIC PSYCHOLOGY
Aliran ini muncul pada tahun 1900 dan aliran ini muncul pandangan psikologi yang dikembangkan
melalui dasar-dasar tinjauan klinis-psikiatris oleh aliran psikoanalisa yang dipelopori oleh Sigmund
Freud seorang Psikiater Australia. Pengobatan dilakukan melalui kejadian-kejadian yang dialami
pasien yang mengalami gangguan kejiwaan, disinilah teori kepribadian dan suatu pendekatan
psikoterapi dikarenakan mental manusia itu berbeda.
f. HUMANISTIC PSYCHOLOGY
Aliran humanisme sebagai bantahan dan kurangnya aliran behaviorisme dan psikoanalisa. Aliran
humanisme ini pada dasarnya mengakui bahwa pengalaman dan masa lalu itu mempengaruhi
kepribadian, tetapi harus diakui pentingnya kedudukan free will yaitu dasar kemauan bebas
manusia untuk membuat keputusan bagi dirinya untuk menentukan dirinya sendiri. Aliran ini tidak
menggunakan eksperimen dilaboratorium seperti penelitian dengan mengawasi tingkah laku dan
perkembangan pada binatang akan tetapi humanisme lebih menekankan pentingnya peran factor
suyektif seperti : gambaran dari seseorang, penilaian diri dan kerangka sasaran atau cita-cita ideal.
Ke enam aliran yang telah diuraikan diatas menjadi konsep yang selalu digunakan para psikologi
sampai saat ini untuk meneliti/mengamati jiwa manusia. Para psikologi saat ini tidak menganut
aliran karena mereka mengembangkan dan mengguanakan teori psikologi yang lebih objektif dari
aliran tersebut, saling melengkapi, dan saling menyempurnakan satu sama lian.

Anda mungkin juga menyukai