Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOLOGI UMUM

ILMU WATAK

DISUSUN OLEH :

ROSA TRISHANTYA W (K7114157)

LATIFAH NUR AFIFAH (K7114092)

MUH. YUSUF KANDAHLAWY (K7114110)

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

TAHUN AJARAN 2014/2015


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Psikologi kepribadian sebenarnya bukan masalah baru, cabang ilmu


kepribadian yang disebut psikologi kepribadian ini sebenarnya telah diusahakan
oleh para ahli hanya saja sering diberi nama lain. Ada yang memberi nama
characterelogie atau the sciene of character. Ada yang memberi nama typologi of
character, teory of personality dan lain-lain. Di dalam bahasa Indonesia istilah-
istilah yang banyak digunakan adalah ilmu watak, ilmu perangai, karakterologi,
teori kepribadian dan psikologi kepribadian.

Di dalam makalah yang sangat sederhana ini penulis akan membahas tentang
istilah-istilah kepribadian, karakter dan watak. Dari ketiga kata tersebut mungkin
ada yang berfikiran sama saja artinya. Dari ketiga kata tersebut terdapat kemiripan
makna dan perbedaanya. Oleh karena itu pada bab selanjutnya akan dibahas secara
singkat.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud ilmu watak?
2. Bagaimana tipe-tipe watak menurut para ahli?
3. Bagaimana hubungan antara kepribadian dengan ilmu watak?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ilmu watak
2. Untuk mengetahui tipe-tipe watak menurut para ahli
3. Untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan ilmu watak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Ilmu watak (karakteriologi) adalah istilah yang berasal dari bahasa belanda yang
berasal dari kata karakter yang berati watak dan kata logos yang berati ilmu.
Kata karakter juga berasal dari bahasa Yunani "Charas Sein" yang berarti mula-
mula, coretan atau goresan. Jadi, tingkah laku manusia adalah pencerminan dari
seluruh pribadinya dan secara sepintas, itulah watak manusia tersebut, ilmu itu telah
lama sekali dikenal oleh manusia. Sering kita lihat perbedaan prinsip yang sering
disalah artikan, yaitu tentang :
1. Konstitusi jasmani
2. Tempramen
3. Watak

Karena itu, tipe-tipe manusia dibedakan menurut prinsip diatas, yakni :


1. Konsitusi jasmani, ialah keadaan jasmani yang secara fisiologis merupakan
sifat - sifat bawaan sejak lahir. Konstitusi jasmani ini berpengaruh juga pada
tingkah laku orang itu, yang merupakan sifat khas, asli, dan tidak dapat di
ubah. Misalnya, sifat orang yang bertubuh langsing, tentu berbeda dengan sifat
orang yang bertubuh gemuk dan sebagainya.
2. Temperamen, berasal dari kata "temper", artinya campuran. Temperamen
adalah sifat seseorang yang di sebabkan adanya campuran zat di dalam
tubuhnya, yang juga mempengaruhi tingkah laku orang itu. jadi temperamen
itu sifat laku jiwa dalam hubungannya dengan sifat - sifat kejasmanian.
3. Watak, ialah pribadi jiwa yang menyatakan dirinya dalam segala tindakan dan
pernyataan, dalam hubungannya dengan :
a) Bakat
b) Pendidikan
c) Pengalaman
d) Alam sekitarnya
Temperamen dan watak adalah suatu pribadi jiwa. hanya bedanya, temperamen
adalah suatu yang tetap. sedangkan watak adalah suatu yang dapat berubah. karena
watak itu watak dapat di pengaruhi,diperbaiki, dan dimajukan. Temperamen tidak
dapat di perbaiki. Sedangkan watak dapat didik.

B. Tipe-Tipe Manusia
Tipe-tipe manusia menurut para ahli:
1. Tipe manusia menurut Johann Gasper Lavator
Johann Gasper Lavator manusia mentipe manusia berdasarkan bentuk tubuh:
Orang yang bertubuh gemuk, biasanya bersifat tenang. Orang yang bertubuh
kecil dan panjang biasanya lincah, sabar, dan peramah. Ilmu ini disebut
fisiognomie ( ilmu filsafat ) Ia juga mentipe manusia menurut hasil karya tubuh,
yaitu menurut tulisan. Orang yang tulisannya bulat, biasanya gemar bercanda,
banyak teman, dan mudah ketawa. Ilmu ini disebut grafologie.

2. Tipe Manusia menurut Gall


Gall adalah seorang tabib. Karena penelitiannya kepada pasiennya, ia
menyimpulkan dan menggolonkannya menurut bentuk tengkorak. Ia
manyimpulkan bahwa orang tengkoraknya besar, biasanya pandai, dan
sebaliknya. Ilmu ini di sebut kranioskopie.

3. Tipe manusia menurut Galenus dan Hypocrates


Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib ahli filsafat
yang sangat pandai dari Yunani, mengemukakan suatu teori kepribadian yang
mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada
teori mengenai macam-macam kepribadian. Teori yang paling populer dan terus
dikembangkan adalah teori Hipocrates-Galenus. Yang merupakan
pengembangan dari teori Empedokretus. Gelenus membagi atas dasar campuran
dari zat cair yang terdapat pada tubuh manusia. Menurut Gelenus, keempat tipe
temperamen manusia merupakan akibat dari empat macam cairan tubuh yang
sangat penting di dalam tubuh manusia :
1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam)
3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)
4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah)
Galenus mengatakan bahwa keempat cairan tersebut ada dalam tubuh dalam
proporsi tertentu, dimana jika salah satu cairan lebih dominan dari cairan yang
lain, maka cairan tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang. Berdasarkan
4 macam zat lendir itu, Galenus menggolongkan manusia ini juga atas 4 tipe :
1. Tipe Kepribadian Choleris
Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan chole. Dimana orang
yang choleris adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas
seperti hidup penuh semangat, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang
besar, optimis, garang, mudah marah, pengatur, penguasa, pendendam, dan
serius.
Berkepala panas dan mudah sekali dibangkitkan gairahnya, tapi mudah pula
jadi tenang jika lawan yang dihadapinya mengaku kalah. Ia orang yang
sibuk tapi tidak menyukai berada tepat di tengah-tengah kesibukan usaha
sebab ia tidak tabah. Ia memilih untuk memberi perintah tapi tidak mau
diganggu dengan pelaksanaan dari perintah yang diberikannya itu. Lebih
menyukai dipuji di depan umum, menyukai kemegahan dan formalitas, enuh
kebanggaan dan cinta diri sendiri. Kikir, sopan tetapi dengan upacara, ia
sakit hati luar biasa jika orang lain menolak untuk ikut dalam kepura-
puraannya.
2. Tipe kepribadian Melancholis
Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan melanchole. Dimana
orang yang melancholis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang
khas seperti mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis, penakut,
dan kaku.
Menganggap segala sesuatu amat penting. Di segala tempat mereka
menemukan alasan untuk merasa khawatir dan yang pertama-tama mereka
perhatikan dari sesuatu keadaan ialah kesulitan-kesulitannya. Ini
dilakukannya tidak atas dasar pertimbangan keakhlakan melainkan karena
pergaulan dengan orang lain membuat ia khawatir, berprasangka, dan sibuk
berpikir. Justru karena sebab inilah rasa bahagia menjauhinya.
3. Tipe Kepribadian Phlegmatis
Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan phlegma. Dimana
orang yang phlegmatis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang
khas seperti tidak suka terburu-buru, tenang, tidak mudah dipengaruhi, setia,
dingin, santai dan sabar. Tidak adanya gairah, bukan kelemahan,
mengatakan secara tidak langsung kecondongan untuk tidak mudah dan
tidak cepat kena pengaruh.
Orang seperti ini lambat jadi hangat tapi jika sudah hangat dapat bertahan
hangat lebih lama. Ia bertindak atas dasar keyakinan bukan atas dasar
dorongan naluri. Temperamennya yang cerah dapat menggantikan
ketidakhadiran kecerdikan dan kebijakan di dalam dirinya. Ia bertindak
layak dalam bergaul dengan orang lain dan biasanya dapat maju karena
kegigihannya dalam mencapai sasaran-sasaran yang dikehendakinya
sementara ia bergaya seakan-akan memberi jalan pada orang lain.
4. Tipe Kepribadian Sanguinis
Cairan yang lebih dominan dalam tubuh yaitu cairan sanguis. Dimana orang
yang sanguinis adalah orang yang memiliki tipe kepribadian yang khas
seperti hidup mudah berganti haluan, ramah, mudah bergaul, lincah,
periang, mudah senyum, dan tidak mudah putus asa.
Selalu periang dan penuh pengharapan, menganggap segala sesuatu yang
dihadapi amat penting, tapi segera dapat melupakannya sama sekali sesaat
kemudian. Ia ingin menepati janji-janjinya tapi gagal melaksanakan
keinginannya itu sebab ia tidak cukup berminat untuk menolong orang lain.
Ia adalah seorang penghutang yang jelek yang terus menerus minta waktu
untuk membayar. Ia amat luwes, pandai bergaul, periang.
4. Tipe manusia menurut Heymans

Heymas adalah seorang ahli ilmu dari belanda, ia menggunakan 3 aspek jiwa
sebagai dasarnya, yaitu:

a) Emotieonaliteit, orang yang bersifat omosional bersifat lekas memihak,


fantasinya kuat, tulisannya dan bicaranya agak aneh, kurang mencintai
kebenaran, mudah marah, mudah mencintai dan senang dengan sensasional.
b) Secundair Fungsi, bersifat betah dirumah, taat kepada adat, setia dalam
persahabatan, besar rasa terimakasihnya, sukar menyesuaikan diri dan
konsekuen.
c) Aktifiteit berarti aktif, bersifat suka bekerja, mudah bertindak, berhobi
banyak, mudah mengatasi kesulitan dsb.

5. Tipe manusia menurut Kretschmer

Kretschmer adalah seorang dokter jiwa bangsa jerman. dari pengalamannya


selama kerja ia menyimpulkan bahwa antara bentuk tubuh dan sifat temperamen
ada hubungannya.
1. Konstitusi tubuh, terdapat 4 macam yaitu :
a. Piknis, bentuk badannya : serba bulat, isi dada dan perut, gendut dan
banyak lemak,
b. Asthenis ( leptosom ) : bentuk badannya langsing, anggota badannya
panjang, dada rata, kepala kecil, mukanya sempit,
c. Atleti, bentuk badannya : campuran antara piknis dan asthenis.
d. Displastis, bentuk badanya besar dan tinggi sekali atau kecil dan pendek
sekali.
2. Atas dasar temperamennya, ia membedakan :
a. Schizothym, sifatnya: sukar bergaul, memusuhi dunia sekitarnya, tidak
banyak kawannya.
b. Syclothym, sifatnya, mudah bergaul dan banyak temannya dan sebagainya.
Menurut Kretschmer dan keduanya ada hubungannya yaitu :
a. Orang yang bersifat Schizothym ialah orang yang berbentuk badannya :
atletis, asthenis, dan displastis.
b. Orang yang bersifat cyclothym ialah orang yang berbentuk badannya
piknis.
Karena itu anak - anak tidak dapat digolong - golongkan dengan
penggolongan Kretschmer ini.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejak lahir kita memiliki temperamen tertentu, yang terkait dengan konstruksi
tubuh kita, khususnya di bagian empedu, lendir dan darah kita. Adanya sifat-sifat
khas pada seseorang sebagai akibat dari dominannya salah satu cairan badaniah
tersebut, itulah yang disebut temperamen.
Dari sifat-sifat dominan itulah orang dapat digolongkan ke dalam salah satu
dari empat temperamen dasar, yakni: Sanguinis, Choleris, Melankolis,
dan Plegmatis. Umumnya sifat-sifat orang merupakan perpaduan dari empat
temperamen dasar itu, dimana bisa salah satu dari unsur itu lebih dominan dari yang
lain. Dari keempat jenis temperamen dasar itu orang bisa dibedakan sebagai
ekstrovert (sanguinis, kholeris) dan introvert (melankolis, plegmatis); logis
(kholeris, plegmatis) dan emotionalsentimentil (sanguinis, melankolis). Keempat
jenis temperamen dasar itu memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing,
sehingga kita memandangnya tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk.
Watak atau karakter merupakan diri kita yang sesungguhnya, merupakan hasil
olah temperamen, yang sudah dipengaruhi oleh lingkungan (pendidikan, agama,
budaya, kebiasaan-kebiasaan, serta tekanan dan tantangan hidup yang kita lalui).
Dengan demikian, watak atau karakter bukanlah bawaan lahir seperti halnya
temperamen, melainkan yang terbentuk kemudian, khususnya melalui lingkungan
dan penghayatan nilai-nilai tertentu yang ditanamkan oleh lingkungan kepada kita.
Dengan demikian watak tau karakter adalah diri kita yang harus kita pertanggung
jawabkan. Maka kita harus mendidik karakter kita agar dia terbentuk dengan baik.
Pendidikan karakter bukan hanya dengan cara tunduk saja pada pengaruh
lingkungan, melainkan dengan cara kritis menilai dan kemudian mengambil sikap
yang tepat.
Kepribadian adalah keseluruhan diri kita, termasuk di dalamnya watak dan
temperamen serta kebiasaan-kebiasaan lain yang ikut mempengaruhi pembawaan
diri kita. Kepribadian bisa saja mencerminkan dengan baik temperamen atau watak
kita, dan bisa juga berbeda dengan itu. Kepribadian itu umumnya merupakan diri
kita yang ingin kita perlihatkan kepada orang lain. Bisa saja suatu saat kita berusaha
tampil dengan ramah,karena kita ingin orang memiliki kesan seperti itu kepada kita,
tapi pada saat lain kita tampil dengan tegas, dan sebagainya, tergantung kita ingin
mengesankan diri kita seperti apa kepada orang lain. Tentu saja ini tidak
mencerminkan diri kita yang sesungguhnnya, melainkan lebih sebagai topeng saja,
suatu wajah yang ingin kita perlihatkan kepada orang lain. Namun bagi orang yang
berkembang dengan baik dalam arti yang sesungguhnya, maka kepribadian yang
dia ingin perlihatkan kepada orang tidak lain dari dirinya yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-sunback.blogspot.com/2009/06/kepribadian-watak-dan-tempramen.html
diunduh pada Senin, 20 Oktober 2014 pukul 11:03

http://faisalmuh93.blogspot.com/2014/04/ilmu-watak-karakterologi-psikologi.html
diunduh pada Senin, 20 Oktober 2014 pukul 10:56

http://ayahidayahpsyche.blogspot.com/2012/09/ilmu-watak-karaktrerologi.html diunduh
pada Senin, 20 Oktober 2014 pukul 09.47

http:// ilmupakguru.blogspot.com/2012/01/pengertian-kepribadian-watak-dan.html
diunduh pada Senin 20 Oktober 2014 pukul 09.47

Anda mungkin juga menyukai